Kenyataan tak terduga

Setelah beberapa menit pertemuan keluarga ini berlangsung.. papa Devan akhirnya bertanya kapan anaknya itu akan melangsungkan acara pernikahan..

" Mala, apa kamu sudah memberitahu orang tua mu. kalo akan segera menikah dengan Devan??? Tanya wijay lembut, namun mala hanya terdiam sambil menunduk dan meneteskan air matanya

" Loh Mala, kenapa kamu menangis. apa om salah bicara?" tanya wijaya lagi

"Nggak kok om, Om gak salah bicara, hanya saja saat ini mala hanyalah hidup sebatang kara. Karena papa dan mama sudah meninggal 2 bulan yang lalu, Sedangkan kakak mala sedang ada di rumah sakit jiwa," ucap mala dengan air mata yang semakin deras

" Innalilahi,maaf nak om gak tau. Orang tua kamu meninggal karena apa?? dan sekarang kamu tinggal dimana??"

" Orang tua Mala kecelakaan om.. sekarang Mala ngekos didekat perusahaan om. kebetulan saya juga kerja di sana.."

" Kenapa kamu ngekos sayang.. kenapa gak tinggal di rumah orang tuamu saja." ucap mama Devan, Mala hanya terdiam tanpa menjawab apapun untuk beberapa saat...

" Iya Tante.. rumah peninggalan mama papa disita oleh bank. perusahaan yang sudah papa rintis dari awal dengan susah payah bangkrut Karena papa ditipu rekan kerjanya..."

" Kalo boleh tau. apa nama perusahaan orang tua kamu mala..??" tanya Devan

"Abraham company pak..."

" Itu kan perusahaan terbesar di kota ini.. aku sudah pernah bekerja sama dengan perusahaan itu 1thn yg lalu, .." pekik devan pelan

Papa Devan kaget dengan nama Abraham company.. mengingatkan pada seorang sahabat yang dulu selalu membantunya sejak mereka tidak punya apa-apa.. sama-sama berjuang hingga keduanya bisa sukses bersama dan mendirikan perusahaan masing-masing.. Namun mereka juga sudah tidak berhubungan sejak 3 bulan terakhir..

" Mala. Apa orang tua kamu namanya setiawan abraham juga Aminah?" Tanya wijaya penasaran

" Loh,, kenapa om bisa tau nama papa dan mamanya Mala.. Apa om mengenal mereka??" Tanya mala antusias

Wanita cantik itu mengambil ponselnya dari dalam saku, dan menunjukkan sebuah foto keluarga yang terlihat begitu bahagia, laki-laki dan wanita paruh baya beserta kedua putrinya yang cantik.

" Ini om foto orang tua mala"

Mala menyodorkan ponselnya dan memperlihatkan foto itu pada wijaya, Laki-laki paruh baya itu langsung mendekati Mala dan memeluknya.. Karena benar setiawan yang dia maksud adalah sahabat lamanya..

" Mala, setiawan itu Sahabat om sejak kami masih sama-sama tidak punya apa-apa.. Om masih tidak menyangka kalo dia sudah meninggal. karena memang terlahir kami bertemu 3bulan yang lalu.."

Ternyata Dunia begitu sempit, tak nyangka jika calon mertuanya adalah sahabat lama papanya, Setelah Pertemuan keluarga itu selesai Akhirnya Mala juga devan pamit untuk pulang..

" Om Tante. aku pamit dulu ya, terimakasih atas undangannya.. "

Mala mencium punggung tangan mama juga papa Devan

" Sama sama sayang, jangan lupa nanti datang lagi ya!!" pekik yasmine dan memeluk mala erat,

Mereka berdua langsung pergi dari rumah mewah itu, ditengah perjalanan Devan masih belum percaya bahwa seorang Mala adalah Anak dari pemilik Perusahaan Abraham company, Mungkin dulu hidup Mala bagikan putri raja. Hidup selalu dilayani oleh pelayan dirumahnya.Bahkan pembantu dirumahnya saja ada 50 orang.. Konglomerat terkaya di jakarta.. apapun yang dia mau bisa kapan saja dibeli tapi tidak untuk sekarang.. karena saat ini Mala harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.. dia sampai rela menjadi office girl di perusahaan Devan!!!

" Mala. gimana kalo sebelum pulang kita cari Gaun pengantin dulu, Pernikahan kita kan tinggal 1bulan lagi,biarpun ini hanya pernikahan kontrak tapi aku ingin semuanya sempurna, Karena ini adalah pernikahan pertama ku juga pernikahan pertama kamu kan!! " Ucap Devan sedangkan Mala hanya mengangguk pelan.

wanita cantik itu patuh dengan ajakan bosnya yang tak lama lagi akan menjadi suaminya, biarpun hanya suami di atas kertas. sesampainya didepan butik yang sudah menjadi langganan keluarga Devan. mereka pun turun dan memilih beberapa gaun juga jas untuk mereka coba..

Sudah beberapa gaun yg dicoba mala, namun belum ada 1 pun yang cocok menurut Devan, hingga mala mencoba gaun terakhir berwarna putih yang terbagus dari butik itu.. harganya pun mencapai 15 juta untuk 1 gaun, Gadis cantik itu pun keluar dengan gaun yang terakhir

" Pak Devan, bagaimana dengan yang ini pak! "

Mendengar suara mala, Devan pun langsung membalikkan badannya kearah Mala. pria itu tanpa sengaja keceplosan bilang kalo Mala benar" cantik dan sempurna dengan gaun ini,

" Sempurna, Cantik sekali." ucapan nya tanpa sadar, sambil tercengang tak berkedip untuk beberapa saat melihat kecantikan mala,

" Iyalah pak, Kemana aja, saya memang cantik kali!!"

" Hei gak usah gr, maksud aku yang cantik itu gaunnya, bukan kamu, gr sekali"

Pria itu membuang muka ke arah lain untuk menutupi rasa gugupnya, Tapi memang tidak bisa di pungkiri, jika mala benar-benar cantik dengan gaun yang terakhir

" Masak sih pak"

Pasangan yang sangat serasi.. Pria itu juga terlihat sangat tampan, kegagahannya pun semakin terlihat saat menggunakan jas itu.. begitu juga dengan wanita yang saat ini ada di samping Devan, semakin cantik dan terlihat anggun dengan gaun putih itu!!

"Pak setelah ini kita langsung pulang kan. ??" tanya Mala dengan nada lesu, Bagaimana tidak lesu jika tadi mala harus bolak-balik ganti baju,

" Tidak mala, habis ini kita masih harus ke kantor W O untuk mengurus Gedung, katering juga undangan pernikahan kita. Ingat ya jangan sampai papa juga mama tau kalo kita hanya menikah kontrak,"

" Siap bos, jangan lupa jabatan yang saya mau. juga biaya kuliah hingga s2,"ucap mala santai

" kalo cuma soal itu tenang saja. besok kamu sudah bisa bekerja sebagai sekretaris di kantor"

Mendengar hal itu tentu saja membuat mala kegirangan, hingga tanpa sadar wanita ini memeluk lengan kiri devan untuk beberapa detik.

" Ehemm," Devan berdehem dan menyadarkan mala

" Maaf, maaf pak, saya gak sengaja" ucapnya gugup

Hingga tak terasa mereka sudah sampai di depan W O pilihan Devan. Setelah semua urusan selesai Mereka akhirnya pulang karena hari juga sudah mulai sore.. Ditengah perjalanan Devan menelfon vino dan meminta nya untuk menjadikan Mala sebagai sekretaris baru di kantor adiwijaya

[" Halo bos, ada apa telfon..?"]

[" Vin, mulai besok mala jadi sekertaris baru di kantor, tolong kamu urus semuanya ya. sekalian kamu bayarin uang kuliahnya di Universitas merah putih"]

[" Ok sip bos, terima beres, besok Mala bisa langsung mengisi ruangan sekertaris!! "]

Namun disisi lain vino bingung, Ada apa dengan sahabatnya. kenapa tiba-tiba melakukan semua itu untuk Mala. apa yang sebenarnya terjadi, karena Devan pun belum menceritakan rencananya yang mau kawin kontrak sama Mala dalam waktu 1tahun.

Setelah mengatakan hal itu, Devan langsung mengakhiri sambungan telfonnya, dan memberi tahu Mala mulai besok sudah bisa kerja sebagi sekretaris..

" Mala mulai besok kamu bisa langsung mengisi ruangan sekertaris dan melanjutkan kuliahmu lagi"

" Yang bener pak,! saya jadi sekertaris dan bisa melanjutkan kuliah lagi, tapi kan kita belum menikah pak, kenapa bapak sudah melakukan semua itu?"

" Gak usah banyak tanya, bukankah itu yang kamu mau, manfaat kuliahmu dengan baik, bisa kamu atur sendiri antara kerja dengan kuliah.." ucap Devan

Tak terasa mereka sudah sampai didepan rumah Mala. pria tampan itupun langsung pulang, karena sudah membuat janji dengan vino yang kini telah menunggu di apartemen, mereka sudah menjadi sahabat sejak masih jaman SMP, jadi tak pernah ada rahasia diantara mereka. sudah seperti saudara sendiri.

" Vino aku sudah memutuskan untuk menikah kontrak dengan Mala, pernikahan ini hanya berlangsung 1 tahun. Mala pun sudah menyetujuinya dengan sarat dia diangkat jadi sekertaris dan aku harus membiayai kuliahnya hingga S2.."

Mendengar hal konyol yang akan di lakukan devan, tentu saja vino sempat terkejut untuk beberapa saat, Kok bisa sang sahabat mempunyai ide seperti itu! setelah beberapa saat masih terdiam, akhirnya vino kembali sadar saat devan menepuk punggungnya.

" Eh iya, Jika memang itu sudah menjadi keputusan kamu, aku kan selalu mendukung nya, gimana kalau om dan Tante tau..?"

" Mereka gak akan pernah tau. kalau kamu gak kasih tau dodol, aku dan Mala sudah punya rencana tentang hal itu.."

Terpopuler

Comments

🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz🤎𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁🥑⃟❣️

🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz🤎𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁🥑⃟❣️

halahhhhh..... kamu juga pangling Kan melihatnya..... gak ngaku

2023-06-22

0

🍌 ᷢ ͩѕнͪαͣкͭʝͣρͤιуσ🐣ℛᵉˣ࿐

🍌 ᷢ ͩѕнͪαͣкͭʝͣρͤιуσ🐣ℛᵉˣ࿐

pasti taulah, apalagi sebelumnya perusahaan ortunya perusahaan terbesar

2023-01-15

0

B⃟c𝓝𝓐𝓝𝓐 19♧

B⃟c𝓝𝓐𝓝𝓐 19♧

Alhamdulillah Mala bisa bertemu dengan sahabat baik kedua orangtuanya ..Smoga ini awal terbaik untukmu Dan smoga kamu bisa sembuh seperti sedia kala Aamiin 🤲

2023-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Awal dari segalanya
2 KAMU!!!!
3 Bertemu orang tua Devan
4 Kenyataan tak terduga
5 Hari Pertama Menjadi Sekertaris
6 Tak terima Mala dibully
7 Rencana pernikahan
8 Meeting bersama Mr. darwin
9 Mengunjungi Nara,
10 Minta restu
11 Pernikahan
12 Devan panik!
13 Bermalam di tempat kost mala
14 Ciuman pertama
15 kejadian 5tahun yang lalu
16 pulang ke rumah mertua
17 Perang dingin antara Mala dan laras
18 Menolong Adelia
19 bertemu sahabat lama
20 dijebak adelia
21 POV mala
22 Mala Kecewa
23 Minta Maaf
24 Pernikahan Nara
25 Honeymoon!!?
26 POV DEVAN
27 Lingerie
28 Mabuk cinta
29 Unboxing!!!
30 Adik kecil
31 Penculikan mala
32 Kedatangan wilson
33 Aluna atmaja
34 Masa lalu devan
35 Pewaris utama
36 Honey
37 ( warning 21+) hukuman dari suami
38 Luka hati rendi
39 Adelia hamil??
40 Bertemu adelia
41 Memilih pergi
42 Benar-benar kehilangan
43 Keputusan yang sangat tepat
44 Pamit
45 Kamu kemana??
46 Gedung Apartemen apa istana?
47 Sandi apartemen
48 Bercerai
49 Dekapan hangat dari bima
50 Biarkan aku yang menjadi ayahnya
51 Menjadi bagian penting dalam hidupmu!
52 Bodoh
53 Khawatir
54 Menyembunyikan fakta yang sebenarnya
55 Couple goals
56 Dia bukan istri saya
57 I miss you so much
58 " DIA"
59 Hujan
60 Bima sakit?
61 Bertemu wilson
62 Dia adalah duniaku,
63 Suruhan kakek lustama
64 Sop buntut untuk bima
65 Pov Albima
66 Sunder dan wijaya
67 Bertemu kakek lustama
68 Mala di culik?
69 Kondisi mala
70 " Sisi lain bima "
71 Kemarahan bima
72 Enak sekali bim
73 Sama-sama mengaku salah
74 Kediaman kakek lustama
75 Membuat kue
76 Sebenarnya
77 Istri
78 Badai besar
79 Masa lalu bima
80 Flashback Bima 2
81 Sarapan bersama
82 Penguntit
83 My boy
84 Seperti ribuan jarum
85 Acara BBQ bersama
86 Sebuah permainan
87 Nasi goreng
88 Keadaan Adelia
89 Maksudnya?
90 Harapan Rendi
91 Rencana Rendi
92 Fakta yang sebenarnya.
93 Mulai tau hal yang sebenarnya.
94 Ratu hatiku
95 Rumah sakit
96 Bercerita pada Nara
97 Ku ikhlas melepaskanmu
98 Talak untuk Adelia
99 Rencana Bima
100 Video Call
101 Hal penting
102 Bioskop
103 Rasa khawatir Bima dan Devan
104 Hanya mimpi kan
105 Masih permulaan
106 Wanita terbaik
107 Tidak pernah perduli
108 Mulai ada rasa sayang
109 Dia masih hidup
110 Istri
111 Telfon dari Vino
112 Candu Baru
113 Menurut kamu bagaimana?
114 Transfer Energi pagi
115 Mala cemburu kah?
116 Siapa wanita itu?
117 Rasa posesif Mala
118 Rasa sakit Devan
119 Kebakaran
120 Terkejut
121 Anara
122 Menjadi Pusat perhatian
123 Penyesalan Nathan
124 Jangan tinggalkan aku my boy
125 Terlambat
126 Flashback
127 Kedatangan Nadia
128 Langit dan Bintang menghilang!
129 Arus sungai
130 Harapan Yasmine
131 Pencarian Bima dan Mala
132 Halusinasi
133 Tangis Mala dalam dekapan Leon
134 Mengatakan pada Rani
135 Rasa panik mereka
136 Tidak Bisa hidup tanpamu
137 Gerak cepat Devan
138 Gerak cepat Devan
139 Kita adalah keluarga
140 Rasa kecewa Devan
141 Pov Devan dan Bima
142 Indonesia
143 Mencari kesempatan dalam kesempitan
144 Perasaan Sifa
145 Sebuah Harapan
146 Kamu jahat Bim!
147 Kenapa dunia tidak adil
148 Rasa takut Mala
149 Menunggu pelangi
150 Rencana Sifa
151 Rasa takut Nadia
152 Rania
153 Hasil tes DNA
154 Masih sangat mencintai
155 Seperti bidadari tak bersayap
156 Berlibur
157 Sama-sama terluka
158 Pantai
159 I Love You More kak Leon
160 Gempa
161 Merasa bersalah
162 Pura pura pingsan
163 Sangat bahagia
164 Menyedihkan
165 Tampan
166 Bagaimana caranya
167 Move On!
168 Lupakan apa yang membuatmu luka
169 Golongan darah
170 Urgen
171 Anak kandung
172 Jahat kamu
173 Aku juga ingin bahagia!
174 Penyesalan Nathan
175 Raja gombal
176 Belajar Move on!
177 Rasa terkejut Nadia
178 Wanita gila
179 Keadaan Adelia
180 Rasa bingung Devan
181 Rela melepaskan
182 Susah move on
183 Bima pingsan
184 Siapa Reno sebenarnya
185 Wanita gila dan Menyebalkan!
186 Wanita tercantik
187 Musuh dalam selimut
188 Rasa yang tersisa
189 Kabar buruk
190 Kamu bukan pembawa sial!
191 Jangan salahkan diri sendiri
192 Jaga hati untuk cintamu
193 Mengatakan pada Bima
194 Tidak sanggup kehilangan
195 Mengatakan pada Adelia
196 Rencana Reno
197 Alasan Dendam Andika Sanjaya
198 Kencan Buta
199 Menjadi duri dalam daging
200 Apa yang terjadi?
201 Berkorban buat Devan
202 Siapa Andika sanjaya sebenarnya
203 Perkataan Wilson
204 Rina meninggal?
205 Mulai Tau
206 Rencana Bima
207 Rencana
208 Bekerja sama dengan musuh
209 Menjalankan Rencana
210 Rasa takut Andika sanjaya
211 Gagal Move On
212 Nyawa di balas dengan Nyawa!
213 Sisa rasa
214 Sisa rasa 2
215 Part 214
216 Perubahan Bima
217 Rencana Sanjaya
218 Ajakan menikah
219 Pov Nadia
220 Calon istri
221 Taman
222 Part 221
223 Flashback
224 Resort Amara
225 Mengatakan pada Bima
226 Rencana Bima
227 21 tahun kemudian
228 Pikiran Bintang
229 Rencana
230 Reno Abimana
231 Anak reno
232 Kedatangan Andre
233 Kejadian tak terduga
234 Ingatan Alvin
235 Dendam masalalu
236 Bawa motor sendiri
237 Siswa baru
238 Geng curut
239 Warung bakso
240 Rencana Alvin
241 Ziarah
242 Darah di balas dengan darah!
243 Mengingatkan pada Namira
244 Rencana Alvin
245 Meminta waktu
246 Kemarahan Aliya
247 Agam yang tau segalanya
248 Pikiran Aliya
249 Ruangan BK
250 Restoran Abimana
251 Kabar perjodohan
252 Rasa sakit Alvin
253 Nasi goreng untuk Alvin
254 Pesan dari Agatha
255 Berangkat bersama
256 Kemarahan Langit
257 Kesalahpahaman Alvin
258 Kejadian di Rooftop
259 Flashback Rooftop
260 Menjadi objek balas dendam
261 Rasa curiga Farel
262 Rasa curiga Bintang
263 Mengatakan pada Bintang
264 Seorang detektif
265 Part 264
266 Karna kejadian lima tahun lalu
267 Ingatan Aliya kembali
268 Mengatakan pada Langit dan Yuda
Episodes

Updated 268 Episodes

1
Awal dari segalanya
2
KAMU!!!!
3
Bertemu orang tua Devan
4
Kenyataan tak terduga
5
Hari Pertama Menjadi Sekertaris
6
Tak terima Mala dibully
7
Rencana pernikahan
8
Meeting bersama Mr. darwin
9
Mengunjungi Nara,
10
Minta restu
11
Pernikahan
12
Devan panik!
13
Bermalam di tempat kost mala
14
Ciuman pertama
15
kejadian 5tahun yang lalu
16
pulang ke rumah mertua
17
Perang dingin antara Mala dan laras
18
Menolong Adelia
19
bertemu sahabat lama
20
dijebak adelia
21
POV mala
22
Mala Kecewa
23
Minta Maaf
24
Pernikahan Nara
25
Honeymoon!!?
26
POV DEVAN
27
Lingerie
28
Mabuk cinta
29
Unboxing!!!
30
Adik kecil
31
Penculikan mala
32
Kedatangan wilson
33
Aluna atmaja
34
Masa lalu devan
35
Pewaris utama
36
Honey
37
( warning 21+) hukuman dari suami
38
Luka hati rendi
39
Adelia hamil??
40
Bertemu adelia
41
Memilih pergi
42
Benar-benar kehilangan
43
Keputusan yang sangat tepat
44
Pamit
45
Kamu kemana??
46
Gedung Apartemen apa istana?
47
Sandi apartemen
48
Bercerai
49
Dekapan hangat dari bima
50
Biarkan aku yang menjadi ayahnya
51
Menjadi bagian penting dalam hidupmu!
52
Bodoh
53
Khawatir
54
Menyembunyikan fakta yang sebenarnya
55
Couple goals
56
Dia bukan istri saya
57
I miss you so much
58
" DIA"
59
Hujan
60
Bima sakit?
61
Bertemu wilson
62
Dia adalah duniaku,
63
Suruhan kakek lustama
64
Sop buntut untuk bima
65
Pov Albima
66
Sunder dan wijaya
67
Bertemu kakek lustama
68
Mala di culik?
69
Kondisi mala
70
" Sisi lain bima "
71
Kemarahan bima
72
Enak sekali bim
73
Sama-sama mengaku salah
74
Kediaman kakek lustama
75
Membuat kue
76
Sebenarnya
77
Istri
78
Badai besar
79
Masa lalu bima
80
Flashback Bima 2
81
Sarapan bersama
82
Penguntit
83
My boy
84
Seperti ribuan jarum
85
Acara BBQ bersama
86
Sebuah permainan
87
Nasi goreng
88
Keadaan Adelia
89
Maksudnya?
90
Harapan Rendi
91
Rencana Rendi
92
Fakta yang sebenarnya.
93
Mulai tau hal yang sebenarnya.
94
Ratu hatiku
95
Rumah sakit
96
Bercerita pada Nara
97
Ku ikhlas melepaskanmu
98
Talak untuk Adelia
99
Rencana Bima
100
Video Call
101
Hal penting
102
Bioskop
103
Rasa khawatir Bima dan Devan
104
Hanya mimpi kan
105
Masih permulaan
106
Wanita terbaik
107
Tidak pernah perduli
108
Mulai ada rasa sayang
109
Dia masih hidup
110
Istri
111
Telfon dari Vino
112
Candu Baru
113
Menurut kamu bagaimana?
114
Transfer Energi pagi
115
Mala cemburu kah?
116
Siapa wanita itu?
117
Rasa posesif Mala
118
Rasa sakit Devan
119
Kebakaran
120
Terkejut
121
Anara
122
Menjadi Pusat perhatian
123
Penyesalan Nathan
124
Jangan tinggalkan aku my boy
125
Terlambat
126
Flashback
127
Kedatangan Nadia
128
Langit dan Bintang menghilang!
129
Arus sungai
130
Harapan Yasmine
131
Pencarian Bima dan Mala
132
Halusinasi
133
Tangis Mala dalam dekapan Leon
134
Mengatakan pada Rani
135
Rasa panik mereka
136
Tidak Bisa hidup tanpamu
137
Gerak cepat Devan
138
Gerak cepat Devan
139
Kita adalah keluarga
140
Rasa kecewa Devan
141
Pov Devan dan Bima
142
Indonesia
143
Mencari kesempatan dalam kesempitan
144
Perasaan Sifa
145
Sebuah Harapan
146
Kamu jahat Bim!
147
Kenapa dunia tidak adil
148
Rasa takut Mala
149
Menunggu pelangi
150
Rencana Sifa
151
Rasa takut Nadia
152
Rania
153
Hasil tes DNA
154
Masih sangat mencintai
155
Seperti bidadari tak bersayap
156
Berlibur
157
Sama-sama terluka
158
Pantai
159
I Love You More kak Leon
160
Gempa
161
Merasa bersalah
162
Pura pura pingsan
163
Sangat bahagia
164
Menyedihkan
165
Tampan
166
Bagaimana caranya
167
Move On!
168
Lupakan apa yang membuatmu luka
169
Golongan darah
170
Urgen
171
Anak kandung
172
Jahat kamu
173
Aku juga ingin bahagia!
174
Penyesalan Nathan
175
Raja gombal
176
Belajar Move on!
177
Rasa terkejut Nadia
178
Wanita gila
179
Keadaan Adelia
180
Rasa bingung Devan
181
Rela melepaskan
182
Susah move on
183
Bima pingsan
184
Siapa Reno sebenarnya
185
Wanita gila dan Menyebalkan!
186
Wanita tercantik
187
Musuh dalam selimut
188
Rasa yang tersisa
189
Kabar buruk
190
Kamu bukan pembawa sial!
191
Jangan salahkan diri sendiri
192
Jaga hati untuk cintamu
193
Mengatakan pada Bima
194
Tidak sanggup kehilangan
195
Mengatakan pada Adelia
196
Rencana Reno
197
Alasan Dendam Andika Sanjaya
198
Kencan Buta
199
Menjadi duri dalam daging
200
Apa yang terjadi?
201
Berkorban buat Devan
202
Siapa Andika sanjaya sebenarnya
203
Perkataan Wilson
204
Rina meninggal?
205
Mulai Tau
206
Rencana Bima
207
Rencana
208
Bekerja sama dengan musuh
209
Menjalankan Rencana
210
Rasa takut Andika sanjaya
211
Gagal Move On
212
Nyawa di balas dengan Nyawa!
213
Sisa rasa
214
Sisa rasa 2
215
Part 214
216
Perubahan Bima
217
Rencana Sanjaya
218
Ajakan menikah
219
Pov Nadia
220
Calon istri
221
Taman
222
Part 221
223
Flashback
224
Resort Amara
225
Mengatakan pada Bima
226
Rencana Bima
227
21 tahun kemudian
228
Pikiran Bintang
229
Rencana
230
Reno Abimana
231
Anak reno
232
Kedatangan Andre
233
Kejadian tak terduga
234
Ingatan Alvin
235
Dendam masalalu
236
Bawa motor sendiri
237
Siswa baru
238
Geng curut
239
Warung bakso
240
Rencana Alvin
241
Ziarah
242
Darah di balas dengan darah!
243
Mengingatkan pada Namira
244
Rencana Alvin
245
Meminta waktu
246
Kemarahan Aliya
247
Agam yang tau segalanya
248
Pikiran Aliya
249
Ruangan BK
250
Restoran Abimana
251
Kabar perjodohan
252
Rasa sakit Alvin
253
Nasi goreng untuk Alvin
254
Pesan dari Agatha
255
Berangkat bersama
256
Kemarahan Langit
257
Kesalahpahaman Alvin
258
Kejadian di Rooftop
259
Flashback Rooftop
260
Menjadi objek balas dendam
261
Rasa curiga Farel
262
Rasa curiga Bintang
263
Mengatakan pada Bintang
264
Seorang detektif
265
Part 264
266
Karna kejadian lima tahun lalu
267
Ingatan Aliya kembali
268
Mengatakan pada Langit dan Yuda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!