Istri Kontrak Sang CEO
Hari ini adalah hari paling buruk yg pernah terjadi dalam hidup Mala.. tak pernah terbayang sebelumnya jika orang tuanya begitu cepat meninggalkan dia sendiri..
Mala yang awalnya sangat bahagia karena hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke 23..Namun hari itu berubah menjadi haripaling menyedihkan yang pernah terjadi dalam hidupnya.
Mala maharani putri, Anak angkat dari tuan dan nyonya abraham. biarpun hanya anak angkat namun mereka menyayanginya layaknya anak sendiri. tuan abraham adalah pengusaha terbesar di kota itu.
Saat mala sedang makan dan mentraktir semua teman-temannya di sebuah restoran mewah tiba-tiba ponselnya berdering, ada panggilan masuk dari nomor tidak di kenal
"Halo. selamat sore, apa benar ini anak dari bapak abraham? ucap orang itu
"Iya benar. ada apa ya?"
"Saya suster dari Rumah sakit BERLIAN, ingin mengabarkan Bahwa orang tua anda Bapak abraham beserta istrinya mengalami kecelakaan"
Mendengar itu membuat mala terdiam untuk beberapa saat, ponsel yang dia genggam terjatuh tanpa sadar. " Papa, mama" lirihnya sendu
"Ada apa mala, siapa yang menelfonmu?" tanya salah satu sahabat mala yang bernama mega
"Mama mega mama!!.... "
" Iya kenapa mama kamu.?"
"Mama dan papa kecelakaan. tadi yang telfon aku adalah suster rumah sakit"
"Yasudah kalo gitu sekarang kita langsung ke sana, apa nama rumah sakitnya?." Tanya doni yang juga sahabat mala " Rumah sakit BERLIAN" jawab mala sambil keluar dari restoran itu
Semua teman-teman mala mengikuti langkah sahabatnya dan mengekor di belakang, mala mengemudikan mobilnya dengan sangat cepat, dan hanya menggunakan waktu 30 menit untuk tiba di rumah sakit itu
30 Menit kemudian mobil mala sudah tiba di rumah sakit BERLIAN tempat orang tuanya di tangani. Mala berjalan setengah berlari agar segera tiba di ruang IGD.
Wanita itu menunggu di luar ruangan dengan raut wajah yang tidak menentu. " Selamatkan mama dan papa ya allah " Batinnya
10 menit kemudian pintu ruangan IGD terbuka, dan tak lama kemudian ada seorang dokter muda yang keluar dari sana, mala bengkit dari duduknya dan langsung menghampiri dokter muda yang tertulis Rendi grahama di papan pengenalnya.
" Bagaimana keadaan orang tua saya dok? tanya mala panik
Dokter itu tak langsung menjawab, masih mengambil nafas berat" Mohon maaf mbk. bapak abraham beserta istrinya tidak bisa kami selamatkan, saya ikut berduka cita, yang sabar ya" ucap dokter muda itu sambil menepuk pelan pundak mala
Seperti di sambat petir di siang hari. lututnya melemas dadanya terasa begitu sesak" Tidak mungkin dokter " ucapnya dengan sedikit terisak
" Yang sabar ya mbk. saya tau ini pasti sangat berat buat anda" ucap dokter itu lalu, dan langsung berlalu dari hadapan mala
Setelah kepergian dokter rendi, mala berjalan setengah berlari ke dalam ruangan IGD, dan ternyata di sana sudah ada dua paruh baya yang di tutupi dengan kain kafan.
" Tidak mungkin. mama, papa bangun, jangan tinggalkan mala sendiri. mala mohon bangun, hiks..hiks..."
Mala menangis di tengah-tengah jenazah kedua orang tuanya." Mala mohon bangun ma, pa, mala mohon bangun" lirih mala di sela isak tangisnya
Mega dan sindy menghampiri mala yang sedang terisak, memang mereka berdua yang paling dekat dengannya, " Sabar mala, ini ujian buat kamu" ucap mega lembut
" Kenapa aku harus di beri ujian seberat ini, kenapa harus kedua orang tuaku, hiks...hiks..."
Di saat mala sedang berduka karna kehilangan kedua orang tuanya, tanpa mereka sadari ternyata ada salah satu dari mereka yang mengukir senyum di atas musibah yang sedang menimpa mala,
" Kenapa papa sama mama secepat ini pergi ninggalin mala, apa karna selama ini mala selalu membangkang, mala susah di atur, hahh, tolong bangun ma, pa, mala janji akan berubah seperti yang mama dan papa inginkan, tolong jangan tinggalkan mala ma, hiks....hikss..."
Namun semua sudah terlambat. nasi sudah menjadi bubur, penyesalan yang mala miliki sudah tidak ada artinya lagi. kedua orang tuanya sudah pergi.
" Kalau mama dan papa bangun. mala janji akan menjadi penerus papa buat mengurus perusahaan. tapi mala mohon banguuuuuunn."
" Sudah mala, kasihan orang tua kamu. lebih baik kita segera urus pemakamannya, doni juga sudah mengurus semuanya." ucap sindy lembut
Tak lama kemudian ada seseorang yang datang dengan wajah panik," Mala" ucapnya
Mendengar suara khas itu membuat mala melihat ke arahnya" Mama dan papa kak" ucap mala dengan suara serak
" Kamu yang sabar ya dek. kamu tenang saja, ada kakak disini" ucap orang itu sambil membawa mala dalam dekapannya.
30 menit kemudian acara pemakaman sudah selesai di lakukan, semua orang juga sudah bepergian begitu juga andra, karna pria itu mendapat kabar jika kondisi anara semakin memburuk, saat ini hanya ada mala dan juga ke tiga sahabatnya.
" Kenapa kalian tega meninggalkan mala sendiri ma. pa"
" Sudah mala, kamu ikhlasin mereka, biar mereka tenang di alam sana"
Hari sudah semakin sore. mereka semua mengantar mala pulang dan langsung pamit dan berhenti terlebih dahulu. namun saat mala memasuki rumahnya. ternyata di sana sudah ada dua orang yang bertubuh besar yang memang sedang menunggu kedatangan mala." S...siapa kalian" pekik mala dengan suara seraknya
" Silahkan pergi dari rumah ini nona, karna rumah ini sudah di sita oleh pihak bank"
" A...apa,! disita pihak bank. kok bisa?"
" Tidak usah banyak tanya nona, kami hanya menjalankan tugas saja, cepat bereskan barang-barang anda, kami beri waktu 30 menit"
" Tapi saya harus kemana pak"
" Itu bukan urusan kami"
30 menit kemudian mala sudah selesai membereskan semua barang-barangnya. dengan berat hati wanita itu melangkahkan kakinya keluar dari rumah yang menjadi tempat tinggalnya selama ini, ada banyak kenangan saat bersama kedua orang tuanya juga kakak perempuannya.
Mala menghembuskan nafasnya kasar, wanita itu masih memandangi rumah yang dia tinggali selama beberapa tahun. rumah yang penuh dengan kenangan manis" Aku harus kemana" ucapnya sambil menyeret koper dengan tangan kirinya.
Sore menjadi malam, mala melangkah tanpa ada tujuan yang jelas, dadanya terasa sesak saat mengingat kedua orang tuanya" Kenap semua ini harus terjadi kepadaku," lirihnya pilu. hingga tak lama hujan turun bersamaan dengan air mata mala yang sejak tadi sudah memenuhi kedua pelupuk matanya, wanita itu menangis di bawah derasnya air hujan, hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 20:00. hujan juga sudah mulai reda, wanita itu berhenti sejenak karna merasakan sakit di bagian pergelangan kakinya. " Aaaaaaaaa" teriak mala saat sebuah mobil berwarna hitam melaju cepat di depan matanya,
Brak.. tubuh mala terpental saat di tabrak oleh mobil itu. " Aaaaa, kakiku" ucap mala sambil mengusap kakinya yang terluka. setelah itu ada pria tampan yang keluar dari mobil itu, namun pria itu tidak menolong mala melainkan hanya menyerahkan sebuah kartu nama yang tertulis DEVAN ADIWIJAYA " Sorry" ucapnya dan langsung berlalu dari hadapan mala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 268 Episodes
Comments
🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁❣️🥑🤎㊍㊍
mmg selalu begitu... punya teman... pasti salah seorg akan tersenyum senang dgn keterpurukkan nya...
2023-06-22
0
Mugiya is back
mampir
2023-02-20
0
✅k⃟K⃠S⃟S⃟F Ica agustin
ceritanya bagus ka
2023-01-15
0