Bab.20 (Aku suami mu)

Reynald berjalan dengan cepat menghampiri dua wanita yang tengah bergelut karena dirinya. Entah apa yang ia pikirkan namun tatapan matanya hanya tertuju pada Elisa. Sesampainya di depan dua wanita itu Reynald menghembuskan napas panjang seraya menatap Elisa tajam. "Lepaskan tangan mu darinya."

"Tidak akan, kamu lihat apa yang dia lakukan padaku, wanita ini memang harus di beri pelajaran." Elisa kembali menarik rambut Sofia dengan keras, ia masih kesal apa lagi saat Reynald memintanya untuk melepaskan Sofia.

Reynald melepas paksa tangan Elisa dari rambut Sofia. "El, ikut aku sekarang!" Ia menarik tangan Elisa agar mengikuti langkahnya. Ia bahkan tidak menyapa Sofia dan langsung meninggalkannya begitu saja.

Elisa hanya bisa pasrah dan mengikuti langkah sang suami masuk kedalam ruko. Ia kembali merasa jika Reynald selalu berpihak kepada Sofia. Rasanya ia ingin berteriak seperti biasa ketika marah, tapi entah kenapa saat ini tubuhnya terasa lemah.

Sesampainya di dalam saat hendak naik ke lantai dua Elisa menarik tangannya dari genggaman tangan Reynald. Ekspresi wajahnya nampak begitu kecewa dan marah. "Aku tau kamu mencintai dia tapi tidak seharusnya kamu membentak ku di depannya!"

Reynald kembali menghela napas panjang. "Siapa juga yang membentak kamu El, aku hanya tidak mau kamu berbuat kekerasan kepada orang lain."

"Kamu berteriak kepada ku, kamu tau apa yang membuat aku semakin kesal ... ternyata baju yang aku pakai ini adalah pemberian dari dia kan? Pantas saja malam tadi terkejut saat aku memakainya."

Reynald terperanga tak percaya, ia bingung kenapa Elisa berpikir sampai sejauh itu. Malam tadi ia benar-benar lupa kalau itu adalah baju pemberian Sofia, ia hanya fokus pada Elisa saja. "Aku tidak berpikir seperti itu, kamu ini kenapa?"

"Aku juga tidak tau aku kenapa, yang pasti aku tidak mau memakai baju ini lagi." Elisa hendak melepaskan baju yang membalut tubuhnya namun langsung di cegah oleh Reynald. Ia mendorong tubuh Elisa hingga membentur tembok.

Saat ini mereka hampir tak berjarak. Deru napas yang memburu dengan rasa marah yang menyertai membuat Elisa membuang muka kesebarang arah untuk menghindari tatapan Reynald. "Lepaskan, aku mau pulang."

Melihat Elisa menghindar untuk menatapnya, Reynald menangkup wajah Elisa dengan tangan kanan agar mereka kembali bertatapan. Ia tidak ingin melepaskan Elisa dengan kesalahpahaman seperti ini. "Lihat aku dan perhatikan saat aku bicara. Aku sudah tidak mencintai dia lagi, seperti apapun hubungan kita aku menghargai kamu sebagai istri ku dan tidak akan mendua kan kamu."

Tubuh Elisa mulai melemah dan tak lagi ingin melepaskan diri. Dari netra coklat yang saat ini sedang menatapnya, ia bisa melihat kejujuran dan kesungguhan. Sejenak ia berpikir, apakah benar kamu pria yang bisa di percaya? Kenapa kamu begitu yakin saat mengatakannya, bagaimana dengan pertahanan diri ku, bagaimana jika aku runtuh dan menginginkan kamu di luar batas perjanjian kita, batin Elisa.

Melihat Elisa terdiam, Reynald kembali merasakan tubuhnya menuntut sesuatu yang lebih dari ini. Kadang ia menggerutuki diri kenapa hati dan pikirannya selalu bereaksi saat ia dan Elisa tak berjarak seperti sekarang, anehnya ia tak bisa melawan keinginan itu karena pada dasarnya ia hanya laki-laki biasa.

Tidak ingin membuang kesempatan, Ia meraih tekuk leher Elisa dan mulai menautkan bibir mereka. Tak ada penolakan dari Elisa ia hanya bisa menikmati seraya mengikuti permainan Reynald.

Rasa tak cukup hanya di batas itu, Reynald turun ke bagian leher hingga membuat Elisa mengeluh pelan. Entah apa yang merasukinnya namun semakin hari ia semakin candu dengan permainan satu ini hingga membuat sesuatu dalam dirinya mulai bangkit.

Elisa mencengkram erat pundak Reynald saat tubuhnya semakin terasa panas. Ia menggigit bibirnya keluh, karena permainan sang suami yang kian di luar batas. Di tengah permainan yang kian penuh tuntutan tiba-tiba mata Elisa membulat, ia mendorong tubuh Reynald agar menjauh darinya.

"Kamu kenapa lagi?" tanya Reynald heran. Karena Elisa tak menjawab dan terus melihat kearah pintu depan, ia pun akhirnya berbalik.

Akhirnya Reynald paham kenapa tiba-tiba saja Elisa mendorong tubuhnya. Suasana tiba-tiba saja menjadi canggung dan mendadak ia menjadi salah tingkah. "Ehm, kamu sudah pulang." Meski merasa malu karena terciduk sang adik, ia tetap mencoba bersikap normal.

Melvin yang sejak tadi terperangah dan terpaku melihat aksi kakak dan iparnya, mencoba mengatur napas dan juga bersikap senormal mungkin. "I-iya ... baru saja kok, haha ... hy kak Elisa lama tidak berjumpa."

Elisa tak bisa berkata-kata karena malu namun ia tetap mencoba tersenyum kepada adik iparnya itu.

"Kalau begitu, aku naik dulu ya, mau istirahat sebentar sebelum bengkel buka." Melvin melangkah cepat melewati Reynald dan Elisa lalu menaiki tangga menuju lantai dua.

Setelah kepergian Melvin, Reynald terduduk lemas di lantai sementara Elisa mengusap wajahnya dengan kasar. Sepertinya mereka menyesal karena sudah menodai mata anak remaja berusia sembilan belas tahun itu.

"Kamu kenapa mencium ku di sini, kan sekarang aku malu dengan Melvin," ucap Elisa pelan.

Reynald yang sedang duduk di lantai, mendongakan kepalanya untuk melihat Elisa. "Jangan salah paham lagi apalagi hanya karena wanita yang sudah tidak penting bagiku, mulai sekarang cobalah percaya karena aku ini ... suami mu."

Deg...deg..deg.

Degup jantung Elisa terasa begitu cepat. Ia diam terpaku sejenak. Semenjak kehadiran Reynald ia merasa tubuhnya menjadi tidak normal.

"Kamu kenapa diam saja?" tanya Reynald tiba-tiba.

Elisa yang tersadar dari lamunannya, kembali menatap Reynald. "Sepertinya aku harus ke rumah sakit, pasti ada masalah dengan jantung ku, setidaknya aku harus melakukan EKG jantung untuk memastikan aku baik-baik saja."

Reynald mengerutkan keningnya karena bingung mendengar ucapan Elisa. "Kamu bicara apa sih." Ia berdiri dari posisinya. "Ayo naik ke atas mandi dan bersiap-siap pulang ke Mansion."

~

Sementara itu di dalam sebuah kamar Sofia sedang meringkuk di atas tempat tidurnya. Hubungannya dan Diki sedang tidak baik, biasanya di saat-saat seperti ini Reynald selalu ada tapi sekarang semua tiba-tiba saja berubah karena kehadiran Elisa.

Sofia kembali mengingat kejadian pagi tadi, saat ia dan Elisa bertengkar. Reynald hanya fokus kepada Elisa dan tidak melihat kearahnya, hal itu membuat ia kesal karena selama ini Reynald hanya melihat kearahnya tidak wanita lain.

Sofia mengusap wajahnya dengan kasar. Pikirannya kembali bercabang-cabang, pada akhirnya ia mengerti bahwa Reynald begitu berarti. Namun sepertinya menyadarinya pun sudah terlambat, sekarang Reynald sudah melangkah jauh meninggalkan dirinya.

"Apa dia benar-benar sudah menikah dengan Elisa? Dia bahkan tidak lagi melihat ke arah ku, ia hanya khwatir kepada Elisa. Sial! Ini tidak mungkin."

Bersambung 💓

Jangan lupa dukungannya ya readers, nanti author up lagi deh 🙏😁.

Terpopuler

Comments

Indah Lidia

Indah Lidia

menyesalkan

2023-02-04

0

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

suami setia

2022-12-31

0

Azih Ray Byan

Azih Ray Byan

Sofia jangan kaya mamanya...

2022-05-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 (Hari kepulangan)
2 Bab.2 (Surat wasiat)
3 Bab.3 (Trauma masa kecil)
4 Bab.4 (Tawaran gila)
5 Bab.5 (Hari tersial)
6 Bab.6 (Menerima tawaran)
7 Bab.7 (Mengunjungi makam Mama)
8 Bab.8 (Pernikahan)
9 Bab.9 (First night with you)
10 Bab.10 (Mulai akrab)
11 Bab.11 (Saling membutuhkan)
12 Bab.12 (Ponsel baru dari istri)
13 Bab.13 (Mulai penasaran)
14 Bab.14 (Berbagilah dengan ku)
15 Bab.15 (Long time no see)
16 Bab.16 (Masalalu yang menyedihkan)
17 Bab.17 (Menginap)
18 Bab.18 (Kamu bisa percaya padaku)
19 Bab.19 (Aku ingin waktu berhenti saat ini juga)
20 Bab.20 (Aku suami mu)
21 Bab.21 (Aku cemburu?)
22 Bab.22 (Aku bukan anak pembawa sial)
23 Bab.23 (Kamu baik-baik saja?)
24 Bab.24 (Dengan cara ku)
25 Bab.25 (Mungkinkah aku meminta kisah ini selamanya?)
26 Bab.26 (Liburan)
27 Bab.27 (Tugas pertama mata-mata Jack)
28 Bab.28 (Inilah cara ku)
29 Bab.29 (Sadar diri)
30 Bab.30 (Apa kamu akan melepaskan aku?)
31 Bab.31 (Positif and posesif)
32 Bab.32 (Bertanggung jawab)
33 Bab.33 (Ngidam perdana)
34 Bab.33 (Publikasi)
35 Bab.34 (Aku hanya laki-laki biasa)
36 Bab.35 (Pengakuan)
37 Bab.36 (Gara-gara drama series)
38 Bab.37 (Mimpi yang ingin aku lanjutkan)
39 Bab.38 (Hadiah untuk adik ipar)
40 Bab.39 (Akhir dari perjanjian, suami sewaan)
41 Bab.40 (Mengapa terjadi)
42 Bab.41 (Aku bertahan sekuat hatiku)
43 Bab.42 (Bertahanlah, ku mohon)
44 Bab.43 (Aku berharap kamu mati saja)
45 Bab.44 (Untuk Elisa, anak kesayangan Papa)
46 Bab.45 (Kapan?)
47 Bab.46 (Antara hidup dan mati)
48 Bab.47 (Setelah apa yang sudah terlewati)
49 Bab.48 (Kenapa harus seperti ini?)
50 Bab.49 (Nama untuk bayi kita)
51 Bab.50 (Bahagianya Baby R)
52 Bab.51 (Selamanya tidak akan terganti)
53 Bab.52 (Kesedihan Tasya)
54 Bab.53 (Kisah-kisah baru)
55 Bab.54 (Penderitaan Sofia)
56 Bab.55 (Tidak percaya diri)
57 Bab.57 (Kita pacaran?)
58 Bab.58 (Pesta kecil-kecilan)
59 Bab.59 (I love you more)
60 Bab.60 (Terror)
61 Bab.61 (Kekhwatiran)
62 Bab.62 (Menginap)
63 Bab.63 (Ketahuan)
64 Bab.64 (Aku tidak akan melepaskan mu)
65 Bab.65 (Do you love me?)
66 Bab.66 (one year)
67 Bab.67 (Happy anniversary)
68 Bab.68 (Mengetahui rencana pesta)
69 Bab.69 (Rencana Sofia)
70 Bab.70 (Persiapan)
71 Bab.71 (Aku sudah menunggu sejak lama)
72 Bab.72 (Momen mengharuskan dan menyesakkan)
73 Bab.73 (Penculikan part.1)
74 Bab.74 (Karena aku mencintaimu)
75 Bab.75 (Kabar baik atau buruk?)
76 Bab.76 (Keputusan)
77 Bab.77 (Rencana liburan)
78 Bab.78 (Rencana liburan part.2)
79 Bab.79 (Kisah pagi hari sepasang suami istri)
80 Bab.80 (Perjalanan)
81 Bab.81 (Kejutan tidak terduga)
82 Bab.82 (Tiga pria yang akhirnya bertemu)
83 Bab.83 (Hari pertama di Melbourne)
84 Bab.84 (Penyelamat hidup)
85 Bab.85 (Ketemu)
86 Bab.86 (Bertahan selamanya)
87 Bab.87 (Aku pikir tidak akan sesakit ini)
88 Bab.88 (Jalan-jalan Melbourne part.1)
89 Bab.89 (Jalan-jalan Melbourne part.2)
90 Bab.90 (Jalan-jalan ke Melbourne part.3)
91 Bab.91 (Lamaran dadakan)
92 Bab.92 (Kembali pulang)
93 Bab.93 (Meminta izin)
94 Bab.94 (Pertemuan)
95 Bab.95 (Bertemu calon mertua)
96 Bab.96 (Persiapan)
97 Bab.97 (Memaafkan)
98 Bab.98 (Kamu masih sahabatku)
99 After One Night Mistake
100 Pelayan Dokter Amnesia
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab.1 (Hari kepulangan)
2
Bab.2 (Surat wasiat)
3
Bab.3 (Trauma masa kecil)
4
Bab.4 (Tawaran gila)
5
Bab.5 (Hari tersial)
6
Bab.6 (Menerima tawaran)
7
Bab.7 (Mengunjungi makam Mama)
8
Bab.8 (Pernikahan)
9
Bab.9 (First night with you)
10
Bab.10 (Mulai akrab)
11
Bab.11 (Saling membutuhkan)
12
Bab.12 (Ponsel baru dari istri)
13
Bab.13 (Mulai penasaran)
14
Bab.14 (Berbagilah dengan ku)
15
Bab.15 (Long time no see)
16
Bab.16 (Masalalu yang menyedihkan)
17
Bab.17 (Menginap)
18
Bab.18 (Kamu bisa percaya padaku)
19
Bab.19 (Aku ingin waktu berhenti saat ini juga)
20
Bab.20 (Aku suami mu)
21
Bab.21 (Aku cemburu?)
22
Bab.22 (Aku bukan anak pembawa sial)
23
Bab.23 (Kamu baik-baik saja?)
24
Bab.24 (Dengan cara ku)
25
Bab.25 (Mungkinkah aku meminta kisah ini selamanya?)
26
Bab.26 (Liburan)
27
Bab.27 (Tugas pertama mata-mata Jack)
28
Bab.28 (Inilah cara ku)
29
Bab.29 (Sadar diri)
30
Bab.30 (Apa kamu akan melepaskan aku?)
31
Bab.31 (Positif and posesif)
32
Bab.32 (Bertanggung jawab)
33
Bab.33 (Ngidam perdana)
34
Bab.33 (Publikasi)
35
Bab.34 (Aku hanya laki-laki biasa)
36
Bab.35 (Pengakuan)
37
Bab.36 (Gara-gara drama series)
38
Bab.37 (Mimpi yang ingin aku lanjutkan)
39
Bab.38 (Hadiah untuk adik ipar)
40
Bab.39 (Akhir dari perjanjian, suami sewaan)
41
Bab.40 (Mengapa terjadi)
42
Bab.41 (Aku bertahan sekuat hatiku)
43
Bab.42 (Bertahanlah, ku mohon)
44
Bab.43 (Aku berharap kamu mati saja)
45
Bab.44 (Untuk Elisa, anak kesayangan Papa)
46
Bab.45 (Kapan?)
47
Bab.46 (Antara hidup dan mati)
48
Bab.47 (Setelah apa yang sudah terlewati)
49
Bab.48 (Kenapa harus seperti ini?)
50
Bab.49 (Nama untuk bayi kita)
51
Bab.50 (Bahagianya Baby R)
52
Bab.51 (Selamanya tidak akan terganti)
53
Bab.52 (Kesedihan Tasya)
54
Bab.53 (Kisah-kisah baru)
55
Bab.54 (Penderitaan Sofia)
56
Bab.55 (Tidak percaya diri)
57
Bab.57 (Kita pacaran?)
58
Bab.58 (Pesta kecil-kecilan)
59
Bab.59 (I love you more)
60
Bab.60 (Terror)
61
Bab.61 (Kekhwatiran)
62
Bab.62 (Menginap)
63
Bab.63 (Ketahuan)
64
Bab.64 (Aku tidak akan melepaskan mu)
65
Bab.65 (Do you love me?)
66
Bab.66 (one year)
67
Bab.67 (Happy anniversary)
68
Bab.68 (Mengetahui rencana pesta)
69
Bab.69 (Rencana Sofia)
70
Bab.70 (Persiapan)
71
Bab.71 (Aku sudah menunggu sejak lama)
72
Bab.72 (Momen mengharuskan dan menyesakkan)
73
Bab.73 (Penculikan part.1)
74
Bab.74 (Karena aku mencintaimu)
75
Bab.75 (Kabar baik atau buruk?)
76
Bab.76 (Keputusan)
77
Bab.77 (Rencana liburan)
78
Bab.78 (Rencana liburan part.2)
79
Bab.79 (Kisah pagi hari sepasang suami istri)
80
Bab.80 (Perjalanan)
81
Bab.81 (Kejutan tidak terduga)
82
Bab.82 (Tiga pria yang akhirnya bertemu)
83
Bab.83 (Hari pertama di Melbourne)
84
Bab.84 (Penyelamat hidup)
85
Bab.85 (Ketemu)
86
Bab.86 (Bertahan selamanya)
87
Bab.87 (Aku pikir tidak akan sesakit ini)
88
Bab.88 (Jalan-jalan Melbourne part.1)
89
Bab.89 (Jalan-jalan Melbourne part.2)
90
Bab.90 (Jalan-jalan ke Melbourne part.3)
91
Bab.91 (Lamaran dadakan)
92
Bab.92 (Kembali pulang)
93
Bab.93 (Meminta izin)
94
Bab.94 (Pertemuan)
95
Bab.95 (Bertemu calon mertua)
96
Bab.96 (Persiapan)
97
Bab.97 (Memaafkan)
98
Bab.98 (Kamu masih sahabatku)
99
After One Night Mistake
100
Pelayan Dokter Amnesia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!