Bab.17 (Menginap)

"Aku tidak bisa tidur dengan kondisi seperti ini." Elisa nampak kaget saat melihat penampakan kamar Reynald. Kondisi yang cukup berantakan, ranjang kecil dan juga ruangan yang terasa panas membuat Elisa tak kuat berlama-lama ada di sana.

Sementara itu Reynald malah terkekeh sendiri saat mengingat rasa percaya diri Elisa yang berniat untuk menginap di ruko. "Aku sudah bilang kamu tidak akan bisa menginap di sini, Haha. Ayo kita pulang ke Mansion saja."

"Benar Nona, disini juga banyak kecoa dan tikus." Jack melirik kearah Reynald. Mereka berdua tersenyum dan yakin betul Elisa akan menyerah dan pulang ke Mansion.

Elisa tak ingin kalah begitu saja. Apa pun caranya aku harus menginap di sini malam ini, batin Elisa. "Aku hanya bilang aku tidak bisa tidur dengan kondisi kamar seperti ini ... bukan berarti aku tidak bisa menginap, aku akan tetap tidur di sini, dengan sedikit renovasi kecil.

"Apa! Renovasi," ucap Reynald dan Jack secara bersamaan.

~

Satu jam kemudian.

"Selamat malam Nona, Tuan," ucap Viola seraya menundukkan kepalanya.

"Akhirnya kamu datang juga, langsung saja suruh orang-orang itu untuk membersihkan kamar yang di atas, memasang AC dan furniture lainnya," ujar Elisa yang akhirnya bisa tersenyum puas.

Sementara itu dua laki-laki yang ada di samping Elisa hanya bisa terperangah saat melihat kasur baru, AC, lemari, karpet dan juga furniture lainnya di masukkan kedalam ruko oleh beberapa orang yang di bayar Elisa.

Reynald yang telah tersadar dari lamunannya mendekat dan membisikkan sesuatu ke telinga Elisa. "Ada apa ini sebenarnya, ini bukan acara bedah rumah tau, aku tidak bisa menerima barang-barang ini."

Elisa menoleh dan tersenyum kepada Reynald. "Ini demi kenyamanan ku selama menjadi istri kamu. Rumah ku adalah rumah mu dan begitu juga sebaliknya, mulai sekarang aku akan lebih sering menginap di sini bersama kamu, bagaimana bukankah aku istri yang baik."

Reynald hanya menghela napas panjang seraya menatap wajah Elisa. Ia benar-benar tidak bisa menebak bagaimana pikiran istrinya itu, karena sifatnya yang memang selalu spontan saat menginginkan sesuatu.

Reynald dan Jack melangkah naik ke lantai dua ruko, sementara Elisa dan Viola duduk di sofa lusuh yang ada di lantai satu. Wajah Elisa nampak begitu sumbringah hingga membuat Viola bertanya-tanya.

"Nona kenapa menginap di sini? Bukannya di Mansion lebih nyaman?" tanya Viola yang saat ini sudah duduk di samping Elisa.

Elisa terdiam sesaat. Sebenarnya ia juga bingung kenapa semakin hari ia semakin penasaran dengan sosok Reynald dan segala sisi kehidupannya. Ia merasa baru saja menemukan hal baru yang menyenangkan setelah masa kesepian yang ia lewati saat terpenjara sebagai seorang putri yang di asingkan.

"Entahlah, aku hanya penasaran dengan kehidupannya ... kamu tahu hidup ku dulu begitu membosankan, menemukan mainan baru seperti dirinya, aku hanya penasaran."

"Anda yakin hanya penasaran? ... Nona, anda dan Tuan adalah pasangan suami istri yang sah di mata hukum dan agama. Jika memang kehadiran Tuan Reynald memberi warna tersendiri untuk hidup Nona, saya sarankan jangan lepaskan."

Elisa diam tertegun sesaat. "Yang paling mengerti diriku sendiri hanya aku sendiri. Kamu hanya perlu terus mengingatkan aku saat aku mulai melampaui batas aman ku." Meski mulutnya bisa mengelak namun hatinya mulai tergelitik, ia mersakan kenyamanan itu walau belum mengerti jika ternyata itu bagian dari ketertarikan.

Bukan Elisa namanya jika tak bisa menyembunyikan perasaannya. Ia tetap bisa berkata tidak, saat hatinya mulai tak sejalan. Sejak mengetahui pengkhianatan sang Papa, ia melatih dirinya untuk lebih mengandalkan logika ketimbang bergantung pada kata hati.

...**...

Setelah selesai merombak kamar berantakan menjadi kamar yang jauh lebih layak, orang-orang suruhan Elisa itu pulang begitu juga dengan Viola. Kini tinggallah Jack, Reynald dan Elisa sendiri.

"Ayo kita masuk," ajak Elisa kepada Jack dan Reynald.

Jack yang sadar akan situasi mulai berpikir. Melvin mungkin akan pulang larut karena sedang pergi ke pesta ulang tahun Tasya, tidak mungkin ia tetap di sana saat sepasang suami istri ingin menikmati waktu berdua. "Ehm, maaf sepertinya aku tidak bisa bergabung bersama kalian.

"Kenapa? Kamu juga ada acara seperti Melvin?" tanya Reynald yang merasa penasaran.

"Aku harus pulang juga Rey untuk melihat keadaan Ibu dan Bapak ku di rumah," ucap Jack lalu menoleh kearah Elisa. "Saya pulang dulu ya Nona Elisa."

"Ah jangan panggil Nona, panggil saja Elisa," ujar Elisa.

"Oh baiklah Elisa, kalau begitu aku pergi dulu ya kalian jangan berantem ya hehe," ujar Jack lalu terkekeh sendiri.

"Kamu hati-hati di jalan, sampaikan salam ku kepada kedua orang kamu," ucap Reynald lalu mengeluarkan sejumlah uang untuk Jack. "Ini untuk kamu, belikan Ibu dan bapak makanan atau apapun yang mereka suka."

Jack tersenyum sumbringah dan langsung meraih uang itu dari tangan Reynald. "Makasih ya, aku pulang dulu." Jack naik keatas motor dan langsung tancap gas meninggalkan Elisa dan Reynald.

"Hati-hati Kak Jack!" Teriak Elisa lalu melambaikan tangannya kepada Jack.

Reynald mengerutkan keningnya saat mendengar Elisa memanggil Jack dengan sebutan Kakak. "Sejak kapan dia jadi kakak kamu?"

"Sejak tadi, aku hanya ingin berprilaku baik dengan teman dan adik kamu emang salah?" tanyanya balik.

"Iya tapi tidak memanggil kakak segala," gumam Reynald.

"Kamu bilang apa?" tanya Elisa saat tidak bisa mendengar ucapan Reynald.

"Ah entahlah, ayo masuk." Reynald melangkah masuk kedalam Ruko mendahului Elisa.

Sementara Elisa masih diam mematung di tempatnya. Ia memandangi kepegian Reynald dengan senyum yang terukir jelas di wajahnya. Tiba-tiba ia teringat akan ucapan Viola kepadanya tadi.

Jika memang waktu adalah bagian dari pembuktian sebuah rasa, biarkan semua mengalir sebagimana mestinya. Cinta dan hasrat masih tak bisa di saring oleh keduanya untuk menemukan perbedaan.

Namun suatu saat nanti, entah itu lusa atau kapan pun saat takdir telah di jatuhkan, mereka akan tersadar dengan sendirinya, dan tentu saja semua harus di sadari sebelum perjanjian itu berakhir.

Elisa berlari perlahan menyusul Reynald. Ia mensejajarkan langkahnya dan sang suami. Ia melingkarkan tangannya di legan Reynald, "Apa yang akan kita makan malam ini? Kamu bisa memasak?"

Reynald menghentikan langkahnya lalu menoleh kearah Elisa. Tatapan matanya tiba-tiba saja menjadi sangat serius. "Aku ingin memakan kamu saja."

Elisa melepaskan tangannya dari lengan Reynald lalu mundur perlahan. "Ka-kamu mulai lagi, apa harus sekarang." Entah kenapa Elisa selalu merasa gugup saat Reynald mengatakan hal itu.

Ekspresi wajah serius Reynald tiba saja berubah menjadi gelak tawa. "Kena kamu, haha. Aku hanya bercanda tapi kamu serius sekali."

"Reynald!!" teriak Elisa kesal.

Dengan gerakan cepat Reynald berlari menaiki tangga untuk menghindari amukan Elisa. Ia masih saja sempat berbalik untuk meledek Elisa. "Ayo kejar aku kalau bisa."

"Awas saja kalau aku mendapatkan mu, kamu akan berakhir di penggorengan!" pekik Elisa lalu mulai melangkah cepat menaiki tangga.

Bersambung 💓

Jangan lupa like+komen+vote+hadiah ya readers 🙏😊😍

Terpopuler

Comments

Indah Lidia

Indah Lidia

🥰🥰🥰🥰

2023-02-04

0

Indah Lidia

Indah Lidia

cembukor ne🤣🤣

2023-02-04

0

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

enak ya bs dimakan

2022-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 (Hari kepulangan)
2 Bab.2 (Surat wasiat)
3 Bab.3 (Trauma masa kecil)
4 Bab.4 (Tawaran gila)
5 Bab.5 (Hari tersial)
6 Bab.6 (Menerima tawaran)
7 Bab.7 (Mengunjungi makam Mama)
8 Bab.8 (Pernikahan)
9 Bab.9 (First night with you)
10 Bab.10 (Mulai akrab)
11 Bab.11 (Saling membutuhkan)
12 Bab.12 (Ponsel baru dari istri)
13 Bab.13 (Mulai penasaran)
14 Bab.14 (Berbagilah dengan ku)
15 Bab.15 (Long time no see)
16 Bab.16 (Masalalu yang menyedihkan)
17 Bab.17 (Menginap)
18 Bab.18 (Kamu bisa percaya padaku)
19 Bab.19 (Aku ingin waktu berhenti saat ini juga)
20 Bab.20 (Aku suami mu)
21 Bab.21 (Aku cemburu?)
22 Bab.22 (Aku bukan anak pembawa sial)
23 Bab.23 (Kamu baik-baik saja?)
24 Bab.24 (Dengan cara ku)
25 Bab.25 (Mungkinkah aku meminta kisah ini selamanya?)
26 Bab.26 (Liburan)
27 Bab.27 (Tugas pertama mata-mata Jack)
28 Bab.28 (Inilah cara ku)
29 Bab.29 (Sadar diri)
30 Bab.30 (Apa kamu akan melepaskan aku?)
31 Bab.31 (Positif and posesif)
32 Bab.32 (Bertanggung jawab)
33 Bab.33 (Ngidam perdana)
34 Bab.33 (Publikasi)
35 Bab.34 (Aku hanya laki-laki biasa)
36 Bab.35 (Pengakuan)
37 Bab.36 (Gara-gara drama series)
38 Bab.37 (Mimpi yang ingin aku lanjutkan)
39 Bab.38 (Hadiah untuk adik ipar)
40 Bab.39 (Akhir dari perjanjian, suami sewaan)
41 Bab.40 (Mengapa terjadi)
42 Bab.41 (Aku bertahan sekuat hatiku)
43 Bab.42 (Bertahanlah, ku mohon)
44 Bab.43 (Aku berharap kamu mati saja)
45 Bab.44 (Untuk Elisa, anak kesayangan Papa)
46 Bab.45 (Kapan?)
47 Bab.46 (Antara hidup dan mati)
48 Bab.47 (Setelah apa yang sudah terlewati)
49 Bab.48 (Kenapa harus seperti ini?)
50 Bab.49 (Nama untuk bayi kita)
51 Bab.50 (Bahagianya Baby R)
52 Bab.51 (Selamanya tidak akan terganti)
53 Bab.52 (Kesedihan Tasya)
54 Bab.53 (Kisah-kisah baru)
55 Bab.54 (Penderitaan Sofia)
56 Bab.55 (Tidak percaya diri)
57 Bab.57 (Kita pacaran?)
58 Bab.58 (Pesta kecil-kecilan)
59 Bab.59 (I love you more)
60 Bab.60 (Terror)
61 Bab.61 (Kekhwatiran)
62 Bab.62 (Menginap)
63 Bab.63 (Ketahuan)
64 Bab.64 (Aku tidak akan melepaskan mu)
65 Bab.65 (Do you love me?)
66 Bab.66 (one year)
67 Bab.67 (Happy anniversary)
68 Bab.68 (Mengetahui rencana pesta)
69 Bab.69 (Rencana Sofia)
70 Bab.70 (Persiapan)
71 Bab.71 (Aku sudah menunggu sejak lama)
72 Bab.72 (Momen mengharuskan dan menyesakkan)
73 Bab.73 (Penculikan part.1)
74 Bab.74 (Karena aku mencintaimu)
75 Bab.75 (Kabar baik atau buruk?)
76 Bab.76 (Keputusan)
77 Bab.77 (Rencana liburan)
78 Bab.78 (Rencana liburan part.2)
79 Bab.79 (Kisah pagi hari sepasang suami istri)
80 Bab.80 (Perjalanan)
81 Bab.81 (Kejutan tidak terduga)
82 Bab.82 (Tiga pria yang akhirnya bertemu)
83 Bab.83 (Hari pertama di Melbourne)
84 Bab.84 (Penyelamat hidup)
85 Bab.85 (Ketemu)
86 Bab.86 (Bertahan selamanya)
87 Bab.87 (Aku pikir tidak akan sesakit ini)
88 Bab.88 (Jalan-jalan Melbourne part.1)
89 Bab.89 (Jalan-jalan Melbourne part.2)
90 Bab.90 (Jalan-jalan ke Melbourne part.3)
91 Bab.91 (Lamaran dadakan)
92 Bab.92 (Kembali pulang)
93 Bab.93 (Meminta izin)
94 Bab.94 (Pertemuan)
95 Bab.95 (Bertemu calon mertua)
96 Bab.96 (Persiapan)
97 Bab.97 (Memaafkan)
98 Bab.98 (Kamu masih sahabatku)
99 After One Night Mistake
100 Pelayan Dokter Amnesia
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab.1 (Hari kepulangan)
2
Bab.2 (Surat wasiat)
3
Bab.3 (Trauma masa kecil)
4
Bab.4 (Tawaran gila)
5
Bab.5 (Hari tersial)
6
Bab.6 (Menerima tawaran)
7
Bab.7 (Mengunjungi makam Mama)
8
Bab.8 (Pernikahan)
9
Bab.9 (First night with you)
10
Bab.10 (Mulai akrab)
11
Bab.11 (Saling membutuhkan)
12
Bab.12 (Ponsel baru dari istri)
13
Bab.13 (Mulai penasaran)
14
Bab.14 (Berbagilah dengan ku)
15
Bab.15 (Long time no see)
16
Bab.16 (Masalalu yang menyedihkan)
17
Bab.17 (Menginap)
18
Bab.18 (Kamu bisa percaya padaku)
19
Bab.19 (Aku ingin waktu berhenti saat ini juga)
20
Bab.20 (Aku suami mu)
21
Bab.21 (Aku cemburu?)
22
Bab.22 (Aku bukan anak pembawa sial)
23
Bab.23 (Kamu baik-baik saja?)
24
Bab.24 (Dengan cara ku)
25
Bab.25 (Mungkinkah aku meminta kisah ini selamanya?)
26
Bab.26 (Liburan)
27
Bab.27 (Tugas pertama mata-mata Jack)
28
Bab.28 (Inilah cara ku)
29
Bab.29 (Sadar diri)
30
Bab.30 (Apa kamu akan melepaskan aku?)
31
Bab.31 (Positif and posesif)
32
Bab.32 (Bertanggung jawab)
33
Bab.33 (Ngidam perdana)
34
Bab.33 (Publikasi)
35
Bab.34 (Aku hanya laki-laki biasa)
36
Bab.35 (Pengakuan)
37
Bab.36 (Gara-gara drama series)
38
Bab.37 (Mimpi yang ingin aku lanjutkan)
39
Bab.38 (Hadiah untuk adik ipar)
40
Bab.39 (Akhir dari perjanjian, suami sewaan)
41
Bab.40 (Mengapa terjadi)
42
Bab.41 (Aku bertahan sekuat hatiku)
43
Bab.42 (Bertahanlah, ku mohon)
44
Bab.43 (Aku berharap kamu mati saja)
45
Bab.44 (Untuk Elisa, anak kesayangan Papa)
46
Bab.45 (Kapan?)
47
Bab.46 (Antara hidup dan mati)
48
Bab.47 (Setelah apa yang sudah terlewati)
49
Bab.48 (Kenapa harus seperti ini?)
50
Bab.49 (Nama untuk bayi kita)
51
Bab.50 (Bahagianya Baby R)
52
Bab.51 (Selamanya tidak akan terganti)
53
Bab.52 (Kesedihan Tasya)
54
Bab.53 (Kisah-kisah baru)
55
Bab.54 (Penderitaan Sofia)
56
Bab.55 (Tidak percaya diri)
57
Bab.57 (Kita pacaran?)
58
Bab.58 (Pesta kecil-kecilan)
59
Bab.59 (I love you more)
60
Bab.60 (Terror)
61
Bab.61 (Kekhwatiran)
62
Bab.62 (Menginap)
63
Bab.63 (Ketahuan)
64
Bab.64 (Aku tidak akan melepaskan mu)
65
Bab.65 (Do you love me?)
66
Bab.66 (one year)
67
Bab.67 (Happy anniversary)
68
Bab.68 (Mengetahui rencana pesta)
69
Bab.69 (Rencana Sofia)
70
Bab.70 (Persiapan)
71
Bab.71 (Aku sudah menunggu sejak lama)
72
Bab.72 (Momen mengharuskan dan menyesakkan)
73
Bab.73 (Penculikan part.1)
74
Bab.74 (Karena aku mencintaimu)
75
Bab.75 (Kabar baik atau buruk?)
76
Bab.76 (Keputusan)
77
Bab.77 (Rencana liburan)
78
Bab.78 (Rencana liburan part.2)
79
Bab.79 (Kisah pagi hari sepasang suami istri)
80
Bab.80 (Perjalanan)
81
Bab.81 (Kejutan tidak terduga)
82
Bab.82 (Tiga pria yang akhirnya bertemu)
83
Bab.83 (Hari pertama di Melbourne)
84
Bab.84 (Penyelamat hidup)
85
Bab.85 (Ketemu)
86
Bab.86 (Bertahan selamanya)
87
Bab.87 (Aku pikir tidak akan sesakit ini)
88
Bab.88 (Jalan-jalan Melbourne part.1)
89
Bab.89 (Jalan-jalan Melbourne part.2)
90
Bab.90 (Jalan-jalan ke Melbourne part.3)
91
Bab.91 (Lamaran dadakan)
92
Bab.92 (Kembali pulang)
93
Bab.93 (Meminta izin)
94
Bab.94 (Pertemuan)
95
Bab.95 (Bertemu calon mertua)
96
Bab.96 (Persiapan)
97
Bab.97 (Memaafkan)
98
Bab.98 (Kamu masih sahabatku)
99
After One Night Mistake
100
Pelayan Dokter Amnesia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!