Bab.13 (Mulai penasaran)

Elisa dan Viola sedang dalam perjalanan ke kantor. Sepanjang perjalanan, Elisa terus saja melamun seraya mengetuk-ngetuk keningnya. Bagaikan tersengat lebah, ciuman Reynald di keningnya masih saja terasa walau sudah satu jam berlalu.

Viola yang hari ini bertugas menyetir mobil, melihat bosnya itu dari cermin depan mobil, ia penasaran apa yang di pikiran Elisa, karena sejak tadi ia melihatnya bertingkah aneh. Mulai dari bicara sendiri, tersenyum sendiri dan kadang cemberut juga.

"Apa Nona sedang sakit?" tanya Viola tiba-tiba.

Akhirnya lamunan Elisa buyar karena mendengar suara Viola. "Tadi kamu bilang apa?"

"Saya bilang, apa Nona sedang sakit, karena sejak tadi saya perhatikan Nona tidak seperti biasanya."

"Ah aku tidak apa-apa, hanya kening ku terasa aneh karena tersengat sesuatu." Elisa kembali memijat-mijat keningnya.

"Tersengat? ... Nona tersengat lebah, tapi sepertinya tidak benjol." Viola kembali memperhatikan Nona mudanya itu dari cermin yang tergantung di hadapannya.

"Bukan itu, tapi ... ahk sudahlah pokoknya aku tersengat. Oh iya, kamu tahu alamat ruko Rey kan?"

"Iya saya tahu Nona, tidak jauh dari jalan ini kita tinggal belok kanan, ruko pertama sebelah kiri itu lah tempatnya."

"Kalau begitu antar aku ke sana."

Viola berusaha menahan senyumnya yang hampir saja mengembang. Ia bisa melihat jika Nona mudanya itu sudah mulai sampai ke tahap penasaran, padahal setahunya Elisa bukan lah orang yang perduli kepada siapapun. "Baik Nona, saya akan antar Nona kesana."

Elisa tak menimpali ucapan Viola. Ia memilih menoleh kearah jendela mobil, memandangi pemandangan pusat kota yang sudah lama ia tinggalkan. Dulu saat ia tinggal di kota Melbourne yang ramai akan berbagai macam-macam orang dari seluruh penjuru dunia, begitu banyak teman yang memujanya namun hatinya tetap merasa kosong.

Entah perasaan apa yang saat ini ia rasakan, namun yang pasti beban masalalunya perlahan mengikis, ia seolah menemukan kehidupan baru yang membuatnya penasaran dan terus ingin tahu, apa, bagaimana dan kenapa ia bisa merasakan rasa yang begitu asing namun sangat menyenangkan.

~

Tak butuh waktu lama akhirnya mobil yang di kendarai Viola berhenti di tepi jalan yang tak jauh dari ruko. Ia tak mengerti kenapa Elisa memintanya untuk berhenti di tempat itu.

Apa Nona elisa ingin memata-matai suaminya sekarang, ternyata di luar sikapnya yang begitu dingin Nona Elisa juga bisa bersikap konyol seperti ini, batin Viola.

"Nona tidak ingin menyapa Tuan Reynald?" tanya Viola.

Elisa yang sedang sibuk memperhatikan Reynald dari kaca jendela mobil, menoleh ke Viola. "Tidak, aku hanya ingin tahu seperti apa pekerjanya."

Akhirnya Viola pun ikut memandangi suami Nona mudanya itu. Ia bisa melihat bengkel itu cukup ramai dan rata-rata orang yang datang adalah perempuan. Tiba-tiba saja ide jahil muncul di kepala Viola.

"Ehm, wah ternyata bengkel Tuan ramai juga ya. Rata-rata orang yang datang adalah perempuan, cantik-cantik sekali mereka. Sepertinya karena Tuan Reynald tampan jadi banyak perempuan yang datang ke sana untuk menservis kendaraan mereka.

"Ya! Kau berisik sekali. Tadi kamu bilang apa, perempuan cantik? Haha, mereka itu hanya hama tau, h-a-m-a, hama. Kenapa juga dia malah tersenyum seperti itu kepada perempuan-perempuan hama itu."

Elisa meremukkan kertas yang ada di hadapannya karena kesal. Entah kenapa ia merasa tidak senang saat miliknya di usik oleh orang lain.

"Maaf Nona, kenapa kertasnya di rusak itu kan materi untuk rapat nanti," cicit Viola.

Elisa membulatkan matanya saat kertas yang ada di tangannya sudah hancur. "Ah iya aku lupa. Kamu print ulang saja. Ayo pergi dari sini kenapa juga kamu betah sekali di sini."

"A-apa saya, tapi kan tadi Nona--"

"Aku bilang jalan!" pekik Elisa.

Viola segera menghidupkan mesin mobil dan langsung tancap gas meninggalkan tempat itu. Mood Elisa yang tadi sedang bagus kini berubah drastis. Wajahnya benar-benar terlihat kesal saat melihat Reynald di kerumuni wanita-wanita cantik.

~

Sementara di tempat lain, Melvin baru saja keluar dari kelas setelah jam mata kuliahnya selesai. Saat akan menuruni tangga, tiba-tiba saja ada yang memanggilnya, sontak ia langsung berbalik kebelakang. Ia nampak kaget saat melihat orang yang memanggilnya ternyata adalah, Tasya.

"Kamu manggil aku?" tanya Melvin memastikan, ia tidak menyangka wanita paling populer di kampus mengetahui namanya.

"Iyalah siapa lagi, di sini kan cuma ada kamu sama aku," jawab Tasya.

"Kamu tahu nama aku dari mana?" tanyanya lagi.

"Kamu lupa ya, waktu itu kita ketemu di Mansion kak Elisa, waktu itu aku denger kak Rey manggil nama kamu," ujar Tasya lagi.

"Kamu juga sudah kenal kak Rey ya ... Nona eh maksud ku kak Elisa dan kamu itu ternyata keluaga aku masih tidak menyangka."

"Kita juga sekarang keluarga kok. Karena itu aku memanggil kamu, aku sudah sering melihat kamu, kamu kan ketua organisasi X yang baru kan?" tanya Tasya yang melangkah semakin mendekat.

"I-iya, aku tidak menyangka kamu mengenali ku ya, haha," ucap Melvin seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Besok malam aku ulang tahun, aku mau ngadain party di salah satu cafe kamu datang ya," ucap Tasya seraya mengulurkan undangan ke ke hadapan Melvin.

"Ah iya, aku pasti datang," ucap Melvin yang terlihat antusias. Ia meraih undangan itu dari tangan Tasya.

"Okey, sampai jumpa di tempat pesta, ucap Tasya lalu berbalik pergi.

Melvin terus memandangi kepergian Tasya sampai menghilangkan dari pandangannya. Ia masih tidak percaya, ternyata pernikahan sang kakak membawa berkah tersendiri untuknya.

Dulu ia hanya bisa memandangi Tasya dari jauh, siapa sangka sekarang Tasya menyapanya lebih dulu dan mengundang ia untuk ke pesta.

...**...

"Di ruang fitness?" tanya Reynald lagi, ia ingin memastikan bahwa ia tidak salah dengar.

"Iya Tuan, Nona sedang berolahraga di ruangan fitnes yang ada di ujung sana," ujar salah satu pelayan seraya menunjuk ruangan paling pojok di lantai satu.

"Oh begitu, terimakasih."

"Baik Tuan," ucap pelayan itu lalu melangkah pergi dari tempat itu.

Kenapa setiap sore dia malah berolahraga, apa dia tidak capek seharian bekerja di kantor, batin Reynald.

Karena penasaran Reynald melangkah menuju ruangan yang di tunjuk oleh pelayan tadi. Sesampainya di depan pintu yang berbahan kaca transparan itu, ia bisa melihat Elisa sedang berolahraga boxing.

Apa dia sedang marah dengan seseorang, kenapa memukul samsak sampai seperti itu, batin Reynald.

Sementara itu di dalam sana Elisa seolah melampiaskan semua kekesalannya ke samsak yang ia tinju Dan tendang sejak tadi. Ia seolah melihat samsak itu sebagai wajah Reynald. "Apa kau suka di kelilingi wanita-wanita seperti itu, rasakan ini!" gumamnya sendiri.

Bug..bug.

Elisa lagi-lagi mendaratkan pukulan sekuat tenaganya ke samsak yang menggatung di hadapannya. Setelah di rasa puas ia langsung berbaring terlentang di atas lantai. Dengan tubuh yang penuh keringat dan napas tersengal-sengal, ia akhirnya bisa merasa lebih lega walau ingatannya akan hal yang membuat ia kesal belum juga sirna.

Klek.

Pintu kaca itu terbuka. Reynald melangkah masuk dan langsung menghampiri Elisa. "Sepertinya kamu sangat suka berolahraga."

Elisa menoleh ke samping kirinya, di mana Reynald sendang berdiri. Ia hanya menatap suami sewaannya itu tanpa berkata-kata namun pikirannya kembali ramai dengan berbagai pertanyaan.

Aku bingung kenapa aku sangat kesal melihat kamu sekarang, batin Elisa.

Bersambung 💓

Lima hari kedepan hanya bisa slow up karena author sedang menyelesaikan crazy up untuk novel author yang lain. Setelah lima hari, Insyaallah author akan kembali aktif update 3 bab perhari di novel ini, terimakasih untuk pengertiannya ya, selamat beraktivitas 🤗

Jangan lupa dukungannya ya readers dengan cara klik like+komen+vote+hadiah sebagai penyemangat untuk author 🙏

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Orang kalo udah cemburu itu keliatan banget bodoh nya ya 🤣🤣🤣😜😜

2024-01-28

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

🤣🤣🤣🤣 Ketahuan kan boss kamu lg cembukur,gengsi aja dia ngaku..😂😂😜

2024-01-28

0

Yuniki On-Off E𝆯⃟🚀

Yuniki On-Off E𝆯⃟🚀

Semangat Thoooor q mampir

2023-02-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 (Hari kepulangan)
2 Bab.2 (Surat wasiat)
3 Bab.3 (Trauma masa kecil)
4 Bab.4 (Tawaran gila)
5 Bab.5 (Hari tersial)
6 Bab.6 (Menerima tawaran)
7 Bab.7 (Mengunjungi makam Mama)
8 Bab.8 (Pernikahan)
9 Bab.9 (First night with you)
10 Bab.10 (Mulai akrab)
11 Bab.11 (Saling membutuhkan)
12 Bab.12 (Ponsel baru dari istri)
13 Bab.13 (Mulai penasaran)
14 Bab.14 (Berbagilah dengan ku)
15 Bab.15 (Long time no see)
16 Bab.16 (Masalalu yang menyedihkan)
17 Bab.17 (Menginap)
18 Bab.18 (Kamu bisa percaya padaku)
19 Bab.19 (Aku ingin waktu berhenti saat ini juga)
20 Bab.20 (Aku suami mu)
21 Bab.21 (Aku cemburu?)
22 Bab.22 (Aku bukan anak pembawa sial)
23 Bab.23 (Kamu baik-baik saja?)
24 Bab.24 (Dengan cara ku)
25 Bab.25 (Mungkinkah aku meminta kisah ini selamanya?)
26 Bab.26 (Liburan)
27 Bab.27 (Tugas pertama mata-mata Jack)
28 Bab.28 (Inilah cara ku)
29 Bab.29 (Sadar diri)
30 Bab.30 (Apa kamu akan melepaskan aku?)
31 Bab.31 (Positif and posesif)
32 Bab.32 (Bertanggung jawab)
33 Bab.33 (Ngidam perdana)
34 Bab.33 (Publikasi)
35 Bab.34 (Aku hanya laki-laki biasa)
36 Bab.35 (Pengakuan)
37 Bab.36 (Gara-gara drama series)
38 Bab.37 (Mimpi yang ingin aku lanjutkan)
39 Bab.38 (Hadiah untuk adik ipar)
40 Bab.39 (Akhir dari perjanjian, suami sewaan)
41 Bab.40 (Mengapa terjadi)
42 Bab.41 (Aku bertahan sekuat hatiku)
43 Bab.42 (Bertahanlah, ku mohon)
44 Bab.43 (Aku berharap kamu mati saja)
45 Bab.44 (Untuk Elisa, anak kesayangan Papa)
46 Bab.45 (Kapan?)
47 Bab.46 (Antara hidup dan mati)
48 Bab.47 (Setelah apa yang sudah terlewati)
49 Bab.48 (Kenapa harus seperti ini?)
50 Bab.49 (Nama untuk bayi kita)
51 Bab.50 (Bahagianya Baby R)
52 Bab.51 (Selamanya tidak akan terganti)
53 Bab.52 (Kesedihan Tasya)
54 Bab.53 (Kisah-kisah baru)
55 Bab.54 (Penderitaan Sofia)
56 Bab.55 (Tidak percaya diri)
57 Bab.57 (Kita pacaran?)
58 Bab.58 (Pesta kecil-kecilan)
59 Bab.59 (I love you more)
60 Bab.60 (Terror)
61 Bab.61 (Kekhwatiran)
62 Bab.62 (Menginap)
63 Bab.63 (Ketahuan)
64 Bab.64 (Aku tidak akan melepaskan mu)
65 Bab.65 (Do you love me?)
66 Bab.66 (one year)
67 Bab.67 (Happy anniversary)
68 Bab.68 (Mengetahui rencana pesta)
69 Bab.69 (Rencana Sofia)
70 Bab.70 (Persiapan)
71 Bab.71 (Aku sudah menunggu sejak lama)
72 Bab.72 (Momen mengharuskan dan menyesakkan)
73 Bab.73 (Penculikan part.1)
74 Bab.74 (Karena aku mencintaimu)
75 Bab.75 (Kabar baik atau buruk?)
76 Bab.76 (Keputusan)
77 Bab.77 (Rencana liburan)
78 Bab.78 (Rencana liburan part.2)
79 Bab.79 (Kisah pagi hari sepasang suami istri)
80 Bab.80 (Perjalanan)
81 Bab.81 (Kejutan tidak terduga)
82 Bab.82 (Tiga pria yang akhirnya bertemu)
83 Bab.83 (Hari pertama di Melbourne)
84 Bab.84 (Penyelamat hidup)
85 Bab.85 (Ketemu)
86 Bab.86 (Bertahan selamanya)
87 Bab.87 (Aku pikir tidak akan sesakit ini)
88 Bab.88 (Jalan-jalan Melbourne part.1)
89 Bab.89 (Jalan-jalan Melbourne part.2)
90 Bab.90 (Jalan-jalan ke Melbourne part.3)
91 Bab.91 (Lamaran dadakan)
92 Bab.92 (Kembali pulang)
93 Bab.93 (Meminta izin)
94 Bab.94 (Pertemuan)
95 Bab.95 (Bertemu calon mertua)
96 Bab.96 (Persiapan)
97 Bab.97 (Memaafkan)
98 Bab.98 (Kamu masih sahabatku)
99 After One Night Mistake
100 Pelayan Dokter Amnesia
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab.1 (Hari kepulangan)
2
Bab.2 (Surat wasiat)
3
Bab.3 (Trauma masa kecil)
4
Bab.4 (Tawaran gila)
5
Bab.5 (Hari tersial)
6
Bab.6 (Menerima tawaran)
7
Bab.7 (Mengunjungi makam Mama)
8
Bab.8 (Pernikahan)
9
Bab.9 (First night with you)
10
Bab.10 (Mulai akrab)
11
Bab.11 (Saling membutuhkan)
12
Bab.12 (Ponsel baru dari istri)
13
Bab.13 (Mulai penasaran)
14
Bab.14 (Berbagilah dengan ku)
15
Bab.15 (Long time no see)
16
Bab.16 (Masalalu yang menyedihkan)
17
Bab.17 (Menginap)
18
Bab.18 (Kamu bisa percaya padaku)
19
Bab.19 (Aku ingin waktu berhenti saat ini juga)
20
Bab.20 (Aku suami mu)
21
Bab.21 (Aku cemburu?)
22
Bab.22 (Aku bukan anak pembawa sial)
23
Bab.23 (Kamu baik-baik saja?)
24
Bab.24 (Dengan cara ku)
25
Bab.25 (Mungkinkah aku meminta kisah ini selamanya?)
26
Bab.26 (Liburan)
27
Bab.27 (Tugas pertama mata-mata Jack)
28
Bab.28 (Inilah cara ku)
29
Bab.29 (Sadar diri)
30
Bab.30 (Apa kamu akan melepaskan aku?)
31
Bab.31 (Positif and posesif)
32
Bab.32 (Bertanggung jawab)
33
Bab.33 (Ngidam perdana)
34
Bab.33 (Publikasi)
35
Bab.34 (Aku hanya laki-laki biasa)
36
Bab.35 (Pengakuan)
37
Bab.36 (Gara-gara drama series)
38
Bab.37 (Mimpi yang ingin aku lanjutkan)
39
Bab.38 (Hadiah untuk adik ipar)
40
Bab.39 (Akhir dari perjanjian, suami sewaan)
41
Bab.40 (Mengapa terjadi)
42
Bab.41 (Aku bertahan sekuat hatiku)
43
Bab.42 (Bertahanlah, ku mohon)
44
Bab.43 (Aku berharap kamu mati saja)
45
Bab.44 (Untuk Elisa, anak kesayangan Papa)
46
Bab.45 (Kapan?)
47
Bab.46 (Antara hidup dan mati)
48
Bab.47 (Setelah apa yang sudah terlewati)
49
Bab.48 (Kenapa harus seperti ini?)
50
Bab.49 (Nama untuk bayi kita)
51
Bab.50 (Bahagianya Baby R)
52
Bab.51 (Selamanya tidak akan terganti)
53
Bab.52 (Kesedihan Tasya)
54
Bab.53 (Kisah-kisah baru)
55
Bab.54 (Penderitaan Sofia)
56
Bab.55 (Tidak percaya diri)
57
Bab.57 (Kita pacaran?)
58
Bab.58 (Pesta kecil-kecilan)
59
Bab.59 (I love you more)
60
Bab.60 (Terror)
61
Bab.61 (Kekhwatiran)
62
Bab.62 (Menginap)
63
Bab.63 (Ketahuan)
64
Bab.64 (Aku tidak akan melepaskan mu)
65
Bab.65 (Do you love me?)
66
Bab.66 (one year)
67
Bab.67 (Happy anniversary)
68
Bab.68 (Mengetahui rencana pesta)
69
Bab.69 (Rencana Sofia)
70
Bab.70 (Persiapan)
71
Bab.71 (Aku sudah menunggu sejak lama)
72
Bab.72 (Momen mengharuskan dan menyesakkan)
73
Bab.73 (Penculikan part.1)
74
Bab.74 (Karena aku mencintaimu)
75
Bab.75 (Kabar baik atau buruk?)
76
Bab.76 (Keputusan)
77
Bab.77 (Rencana liburan)
78
Bab.78 (Rencana liburan part.2)
79
Bab.79 (Kisah pagi hari sepasang suami istri)
80
Bab.80 (Perjalanan)
81
Bab.81 (Kejutan tidak terduga)
82
Bab.82 (Tiga pria yang akhirnya bertemu)
83
Bab.83 (Hari pertama di Melbourne)
84
Bab.84 (Penyelamat hidup)
85
Bab.85 (Ketemu)
86
Bab.86 (Bertahan selamanya)
87
Bab.87 (Aku pikir tidak akan sesakit ini)
88
Bab.88 (Jalan-jalan Melbourne part.1)
89
Bab.89 (Jalan-jalan Melbourne part.2)
90
Bab.90 (Jalan-jalan ke Melbourne part.3)
91
Bab.91 (Lamaran dadakan)
92
Bab.92 (Kembali pulang)
93
Bab.93 (Meminta izin)
94
Bab.94 (Pertemuan)
95
Bab.95 (Bertemu calon mertua)
96
Bab.96 (Persiapan)
97
Bab.97 (Memaafkan)
98
Bab.98 (Kamu masih sahabatku)
99
After One Night Mistake
100
Pelayan Dokter Amnesia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!