Bab.11 (Saling membutuhkan)

"Mobilnya sudah selesai, ini kuncinya." Reynald menyerahkan kunci mobil itu kepada Diki. Ia menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat karena tak tahan melihat Diki dan Sofia yang bermesraan di hadapannya.

"Oke makasih ya Rey." Diki meraih kunci mobil itu dan langsung masuk kedalam mobil karena ia sudah membayar biaya perbaikan sebelum selesai. Ia menyetir mobil itu keluar dari bengkel.

Kini tinggallah Reynald dan Sofia yang berada di sana. Ia tak henti-hentinya menatap Sofia, cinta yang dulu ia impikan kini telah pergi dari hidupnya. Kenapa kita harus seperti ini, apa kamu benar-benar nggak tau perasaan ku selama ini, batin Reynald.

"Rey, kenapa kamu nggak datang ke acara ku, padahal kita sahabat sejak lama, kamu juga ganti nomor ya ... boleh minta nomor kamu yang baru nggak?" tanya Sofia tiba-tiba.

"Maaf Sof, sebenernya aku bingung, kamu beneran nggak tau atau pura-pura nggak tau perasaan aku selama ini. Ya, kita memang sahabat ... kayaknya aku yang terlalu berharap. Jadi mulai sekarang aku rasa kita nggak perlu kontakkan lagi, lebih baik sekarang kamu pulang, tuh tunangan kamu dah nungguin." Reynald melangkah pergi meninggalkan Sofia yang masih diam mematung di posisinya.

Sofia tak menyangka Reynald akan bersikap seperti itu padanya. Sepertinya selama ini ia tahu, namun karena pada dasarnya harta dan tahta adalah segalanya, ia memilih pria berdompet tebal di bandingkan kenyamanan yang ia dapat dari sahabatnya, Reynald.

...**...

Menjelang sore, Reynald baru saja selesai mandi di kamar mandi Ruko, rasanya tidak mungkin ia kembali ke mansion dengan tubuh penuh oli. Setelah selesai mandi ia hendak kembali ke kamar untuk berganti pakaian, bertepatan dengan itu ternyata Melvin juga baru saja pulang dari kampus.

"Kamu baru pulang?"

"Iya kak, ada kegiatan organisasi di kampus capek banget." Melvin menjatuhkan tubuhnya di sebuah sofa yang ada di lantai dua ruko itu.

"Kamu mandi terus istirahat, jangan lupa makan juga. Kakak harus balik ke Mansion sekarang."

"Pasti enak ya tinggal di sana?"

"Dimana-mana pasti enakkan di rumah sendiri Vin."

"Nona Elisa gimana, baik nggak?"

"Dia baik walaupun sedikit nyebelin. Pokoknya tenang aja."

"Btw, adik sepupunya itu temen satu kampus ku. Namanya Tasya selebritis kampus cantik banget."

Reynald menghampiri Melvin dan langsung duduk di sampingnya"Memangnya kenapa, suka kamu sama dia?"

"Ih apa sih kak, nggak lah."

"Ayo ngaku aja kalau suka. Haha."

"Apa sih, tau gini tadi aku nggak cerita sama kakak. Sana pake baju!"

"Ayo ngaku aja, aduh adek kakak udah gede, haha."

Reynald terus menggoda sang adik. Melvin yang baru saja masuk universitas kini semakin nampak tampan tak kalah dengan sang kakak.

...**...

Mobil yang di kendarai Reynald memasuki area Mansion. Ia masih tak menyangka hidupnya a akan seperti sekarang, baru masuk saja sudah di sambut dengan hormat oleh para petugas keamanan Mansion. Ya, setidaknya sementara ia bisa menikmati dan membiasakan diri.

"Selamat datang kembali Tuan," ucap Kepala pelayan Nini saat Reynald keluar dari dalam mobil.

"Oh iya, terimakasih Bi," ucapnya ramah.

"Siapa tau saja Tuan mencari Nona, sekarang Nona sedang berenang di kolam renang Rooftop," ujar Kepala pelayan Nini.

"Oh iya Bi terimakasih, tapi ... kalau mau ke Rooftop saya harus lewat mana ya?" tanya Reynald ragu-ragu."

"Mari saya antarkan Tuan."

Reynald melangkah masuk bersama Kepala pelayan Nini. Ia tak menyangka ternyata di Mansion itu ternyata ada kolam renang di atas atap. Ia pikir yang seperti itu hanya ada di luar negeri saja, karena penasaran ia ingin melihatnya secara langsung.

~

"Silahkan masuk kedalam Tuan," ucap Kepala pelayan Nini saat sampai di depan pintu menuju Rooftop.

"Oh iya Bi, terimakasih."

Saat kepala pelayan Nini pergi, Reynald membuka pintu itu dan langsung masuk kedalam. Saat berada di dalam, ia menoleh kearah kanan kiri dan ke arah kolam renang, namun tidak melihat keberadaan Elisa.

Tiba-tiba ia tersentak kaget saat melihat Elisa muncul dari dalam air, sejenak ia terpana karena sang istri hanya memakai bikini berwarna hitam yang membuat lekuk tubuh indah kian mempesona dalam keadaan basah.

Reynald melangkah mendekat hingga ke tepi kolam. Ia tiba-tiba menjadi salah tingkah saat Elisa memandanginya. "Ehm, tadi Bi Nini bilang kamu disini, jadi aku datang ... ternyata benar-benar ada kolam berenang di atas atap seperti ini, bagus sekali."

Elisa menyunggingkan senyumnya saat mendengar ucapan Reynald yang terbata-bata. Ia berenang hingga ke tepi untuk mendekati suaminya itu. "Kamu bisa berenang?"

"Iya bisa, kenapa?"

Mendengar jawaban Reynald, tiba-tiba saja ide jahil muncul di kepala Elisa. Ia meraih tangan Reynald dan langsung menariknya masuk kedalam air.

Byurrrr..

Reynald terlihat kaget saat tiba-tiba saja Elisa menariknya. Ia benar-benar tidak siap, dompet dan ponselnya semua ada di saku celana. "Kamu gila ya, aku tidak siap untuk ini ... bagaimana ini dompet ku, ponsel." Reynald memeriksa saku celananya, wajahnya mendadak sendu saat melihat dompet dan ponselnya basah.

Melihat hal itu, bukannya menyesal Elisa malah tertawa terbahak-bahak. "Kamu lucu sekali."

"Kamu bisa tertawa di saat seperti ini, awas ya kamu harus bertanggung jawab."

"Ayo kejar aku kalau bisa." Elisa segera berenang menjauh dari Reynald. Tak mau kalah Reynald segera mengejar Elisa.

Kecepatan Renang Elisa membuat Reynald sedikit kewalahan. Setelah beberapa saat akhirnya ia berhasil meraih kaki Elisa, ia menarik tubuh Elisa kedalam dekapannya. "Haha, sekarang kamu nggak bisa kabur."

Dengan napas tersengal-sengal, Elisa merasakan tubuhnya menegang saat berada di dekapan Reynald. Sejenak mereka saling menatap hingga akhirnya Elisa angkat bicara. "Oke, aku nyerah. Kamu mau apa dariku, dompet baru, ponsel baru?"

Saat Elisa bicara, entah syetan apa yang merasuki Reynald, ia hanya fokus ke bibir merah padam Elisa yang nampak basah. "Aku ... aku hanya ingin ini." Reynald meraih tekuk leher sang istri dan mendaratkan ciuman di bibir yang sejak kemarin membuatnya candu.

Elisa yang nampak kaget berusaha melepaskan diri, karena ini pertama kalinya ia merasakan hal itu dalam keadaan sadar tanpa pengaruh minuman keras. Namun semakin dalam ia semakin menikmati hingga matanya mulai terpejam.

Decapan mereka terdengar lirih, dinginnya air tak mempengaruhi tubuh mereka yang semakin memanas. Tangan yang saling merengkuh erat, hasrat yang membara membuat keduanya kembali menikmati masa-masa yang entah akan bertahan sampai kapan.

Ini hanya hasrat ... ya ini hanya hasrat. Aku tidak perlu ragu karena kita hanya saling membutuhkan bukan karena ada perasaan, batin Reynald.

Bersambung 💓

Jangan lupa like+komen+vote+hadiahnya readers.

Terpopuler

Comments

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

ya bener lah..hasrat membara..suami istri lo.. ga maslah lah

2022-12-31

0

SitiNur20969975

SitiNur20969975

benih2 cinta baru dimulai ray😍

2022-05-30

1

Ida Ferdy Dumais

Ida Ferdy Dumais

Jgn pura2 hasrat Rey , kamu uda kecanduan dgn milik Elisa 🤔😁
lanjut

2022-05-15

2

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 (Hari kepulangan)
2 Bab.2 (Surat wasiat)
3 Bab.3 (Trauma masa kecil)
4 Bab.4 (Tawaran gila)
5 Bab.5 (Hari tersial)
6 Bab.6 (Menerima tawaran)
7 Bab.7 (Mengunjungi makam Mama)
8 Bab.8 (Pernikahan)
9 Bab.9 (First night with you)
10 Bab.10 (Mulai akrab)
11 Bab.11 (Saling membutuhkan)
12 Bab.12 (Ponsel baru dari istri)
13 Bab.13 (Mulai penasaran)
14 Bab.14 (Berbagilah dengan ku)
15 Bab.15 (Long time no see)
16 Bab.16 (Masalalu yang menyedihkan)
17 Bab.17 (Menginap)
18 Bab.18 (Kamu bisa percaya padaku)
19 Bab.19 (Aku ingin waktu berhenti saat ini juga)
20 Bab.20 (Aku suami mu)
21 Bab.21 (Aku cemburu?)
22 Bab.22 (Aku bukan anak pembawa sial)
23 Bab.23 (Kamu baik-baik saja?)
24 Bab.24 (Dengan cara ku)
25 Bab.25 (Mungkinkah aku meminta kisah ini selamanya?)
26 Bab.26 (Liburan)
27 Bab.27 (Tugas pertama mata-mata Jack)
28 Bab.28 (Inilah cara ku)
29 Bab.29 (Sadar diri)
30 Bab.30 (Apa kamu akan melepaskan aku?)
31 Bab.31 (Positif and posesif)
32 Bab.32 (Bertanggung jawab)
33 Bab.33 (Ngidam perdana)
34 Bab.33 (Publikasi)
35 Bab.34 (Aku hanya laki-laki biasa)
36 Bab.35 (Pengakuan)
37 Bab.36 (Gara-gara drama series)
38 Bab.37 (Mimpi yang ingin aku lanjutkan)
39 Bab.38 (Hadiah untuk adik ipar)
40 Bab.39 (Akhir dari perjanjian, suami sewaan)
41 Bab.40 (Mengapa terjadi)
42 Bab.41 (Aku bertahan sekuat hatiku)
43 Bab.42 (Bertahanlah, ku mohon)
44 Bab.43 (Aku berharap kamu mati saja)
45 Bab.44 (Untuk Elisa, anak kesayangan Papa)
46 Bab.45 (Kapan?)
47 Bab.46 (Antara hidup dan mati)
48 Bab.47 (Setelah apa yang sudah terlewati)
49 Bab.48 (Kenapa harus seperti ini?)
50 Bab.49 (Nama untuk bayi kita)
51 Bab.50 (Bahagianya Baby R)
52 Bab.51 (Selamanya tidak akan terganti)
53 Bab.52 (Kesedihan Tasya)
54 Bab.53 (Kisah-kisah baru)
55 Bab.54 (Penderitaan Sofia)
56 Bab.55 (Tidak percaya diri)
57 Bab.57 (Kita pacaran?)
58 Bab.58 (Pesta kecil-kecilan)
59 Bab.59 (I love you more)
60 Bab.60 (Terror)
61 Bab.61 (Kekhwatiran)
62 Bab.62 (Menginap)
63 Bab.63 (Ketahuan)
64 Bab.64 (Aku tidak akan melepaskan mu)
65 Bab.65 (Do you love me?)
66 Bab.66 (one year)
67 Bab.67 (Happy anniversary)
68 Bab.68 (Mengetahui rencana pesta)
69 Bab.69 (Rencana Sofia)
70 Bab.70 (Persiapan)
71 Bab.71 (Aku sudah menunggu sejak lama)
72 Bab.72 (Momen mengharuskan dan menyesakkan)
73 Bab.73 (Penculikan part.1)
74 Bab.74 (Karena aku mencintaimu)
75 Bab.75 (Kabar baik atau buruk?)
76 Bab.76 (Keputusan)
77 Bab.77 (Rencana liburan)
78 Bab.78 (Rencana liburan part.2)
79 Bab.79 (Kisah pagi hari sepasang suami istri)
80 Bab.80 (Perjalanan)
81 Bab.81 (Kejutan tidak terduga)
82 Bab.82 (Tiga pria yang akhirnya bertemu)
83 Bab.83 (Hari pertama di Melbourne)
84 Bab.84 (Penyelamat hidup)
85 Bab.85 (Ketemu)
86 Bab.86 (Bertahan selamanya)
87 Bab.87 (Aku pikir tidak akan sesakit ini)
88 Bab.88 (Jalan-jalan Melbourne part.1)
89 Bab.89 (Jalan-jalan Melbourne part.2)
90 Bab.90 (Jalan-jalan ke Melbourne part.3)
91 Bab.91 (Lamaran dadakan)
92 Bab.92 (Kembali pulang)
93 Bab.93 (Meminta izin)
94 Bab.94 (Pertemuan)
95 Bab.95 (Bertemu calon mertua)
96 Bab.96 (Persiapan)
97 Bab.97 (Memaafkan)
98 Bab.98 (Kamu masih sahabatku)
99 After One Night Mistake
100 Pelayan Dokter Amnesia
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab.1 (Hari kepulangan)
2
Bab.2 (Surat wasiat)
3
Bab.3 (Trauma masa kecil)
4
Bab.4 (Tawaran gila)
5
Bab.5 (Hari tersial)
6
Bab.6 (Menerima tawaran)
7
Bab.7 (Mengunjungi makam Mama)
8
Bab.8 (Pernikahan)
9
Bab.9 (First night with you)
10
Bab.10 (Mulai akrab)
11
Bab.11 (Saling membutuhkan)
12
Bab.12 (Ponsel baru dari istri)
13
Bab.13 (Mulai penasaran)
14
Bab.14 (Berbagilah dengan ku)
15
Bab.15 (Long time no see)
16
Bab.16 (Masalalu yang menyedihkan)
17
Bab.17 (Menginap)
18
Bab.18 (Kamu bisa percaya padaku)
19
Bab.19 (Aku ingin waktu berhenti saat ini juga)
20
Bab.20 (Aku suami mu)
21
Bab.21 (Aku cemburu?)
22
Bab.22 (Aku bukan anak pembawa sial)
23
Bab.23 (Kamu baik-baik saja?)
24
Bab.24 (Dengan cara ku)
25
Bab.25 (Mungkinkah aku meminta kisah ini selamanya?)
26
Bab.26 (Liburan)
27
Bab.27 (Tugas pertama mata-mata Jack)
28
Bab.28 (Inilah cara ku)
29
Bab.29 (Sadar diri)
30
Bab.30 (Apa kamu akan melepaskan aku?)
31
Bab.31 (Positif and posesif)
32
Bab.32 (Bertanggung jawab)
33
Bab.33 (Ngidam perdana)
34
Bab.33 (Publikasi)
35
Bab.34 (Aku hanya laki-laki biasa)
36
Bab.35 (Pengakuan)
37
Bab.36 (Gara-gara drama series)
38
Bab.37 (Mimpi yang ingin aku lanjutkan)
39
Bab.38 (Hadiah untuk adik ipar)
40
Bab.39 (Akhir dari perjanjian, suami sewaan)
41
Bab.40 (Mengapa terjadi)
42
Bab.41 (Aku bertahan sekuat hatiku)
43
Bab.42 (Bertahanlah, ku mohon)
44
Bab.43 (Aku berharap kamu mati saja)
45
Bab.44 (Untuk Elisa, anak kesayangan Papa)
46
Bab.45 (Kapan?)
47
Bab.46 (Antara hidup dan mati)
48
Bab.47 (Setelah apa yang sudah terlewati)
49
Bab.48 (Kenapa harus seperti ini?)
50
Bab.49 (Nama untuk bayi kita)
51
Bab.50 (Bahagianya Baby R)
52
Bab.51 (Selamanya tidak akan terganti)
53
Bab.52 (Kesedihan Tasya)
54
Bab.53 (Kisah-kisah baru)
55
Bab.54 (Penderitaan Sofia)
56
Bab.55 (Tidak percaya diri)
57
Bab.57 (Kita pacaran?)
58
Bab.58 (Pesta kecil-kecilan)
59
Bab.59 (I love you more)
60
Bab.60 (Terror)
61
Bab.61 (Kekhwatiran)
62
Bab.62 (Menginap)
63
Bab.63 (Ketahuan)
64
Bab.64 (Aku tidak akan melepaskan mu)
65
Bab.65 (Do you love me?)
66
Bab.66 (one year)
67
Bab.67 (Happy anniversary)
68
Bab.68 (Mengetahui rencana pesta)
69
Bab.69 (Rencana Sofia)
70
Bab.70 (Persiapan)
71
Bab.71 (Aku sudah menunggu sejak lama)
72
Bab.72 (Momen mengharuskan dan menyesakkan)
73
Bab.73 (Penculikan part.1)
74
Bab.74 (Karena aku mencintaimu)
75
Bab.75 (Kabar baik atau buruk?)
76
Bab.76 (Keputusan)
77
Bab.77 (Rencana liburan)
78
Bab.78 (Rencana liburan part.2)
79
Bab.79 (Kisah pagi hari sepasang suami istri)
80
Bab.80 (Perjalanan)
81
Bab.81 (Kejutan tidak terduga)
82
Bab.82 (Tiga pria yang akhirnya bertemu)
83
Bab.83 (Hari pertama di Melbourne)
84
Bab.84 (Penyelamat hidup)
85
Bab.85 (Ketemu)
86
Bab.86 (Bertahan selamanya)
87
Bab.87 (Aku pikir tidak akan sesakit ini)
88
Bab.88 (Jalan-jalan Melbourne part.1)
89
Bab.89 (Jalan-jalan Melbourne part.2)
90
Bab.90 (Jalan-jalan ke Melbourne part.3)
91
Bab.91 (Lamaran dadakan)
92
Bab.92 (Kembali pulang)
93
Bab.93 (Meminta izin)
94
Bab.94 (Pertemuan)
95
Bab.95 (Bertemu calon mertua)
96
Bab.96 (Persiapan)
97
Bab.97 (Memaafkan)
98
Bab.98 (Kamu masih sahabatku)
99
After One Night Mistake
100
Pelayan Dokter Amnesia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!