Bab.4 (Tawaran gila)

Reynad mencengkram erat kedua tangannya, saat melihat sang adik berlutut di hadapan seorang wanita. Tanpa ia sadari di tengah kerumunan orang, ia berteriak memanggil nama sang adik. Saat perhatian Melvin dan semua orang tertuju padanya, tanpa ragu ia melangkah mendekat. "Ayo bangun, kenapa kamu datang kemari tanpa izin kakak!"

Melvin yang tadi menunduk, kini mulai berdiri dari posisinya dan langsung menatap sang kakak. "Gimana aku bisa diam saja kak, saat melihat tempat tinggal kita mau di gusur, aku bukan lagi bocah yang harus menunduk patuh dan percaya dengan kata-kata kakak, aku juga bisa bertanggung jawab untuk kita!" Melvin melangkah keluar dan meninggalkan sang kakak.

Reynald hanya bisa memandangi kepergian sang Adik seraya menghela napas berat. Ia sadar Melvin pasti sangat terpukul saat mengetahui mereka kalah atas hak tanah dari ruko yang saat ini mereka tempati. Ia sudah berusaha mempertahankan hak mereka, namun mereka kalah akan banyak hal termaksud, kekuasaan.

Elisa yang mulanya bingung, kini sudah mulai mengerti situasi saat Viola membisikkan sesuatu kepadanya. Ide gila mulai muncul di kepalanya, ia pikir ini adalah kesempatan bagus, ia membutuhkan laki-laki yang akan menuruti kemauannya dan ia yakin laki-laki yang saat ini berdiri di hadapannya akan melakukan apapun demi mempertahankan ruko itu. Perlahan ia maju mendekati Reynald, "Apa kita bisa bicara? Empat mata."

Reynald yang hendak melangkah pergi, kembali diam terpaku saat wanita cantik bermata indah itu tiba-tiba saja mencegat langkahnya. Ia diam membisu sejenak, menatap Elisa, ia pikir ini adalah kesempatan bagus, setidaknya ia harus berusaha satu kali lagi. Demi apapun aku harus mempertahankan Ruko itu, batin Reynald.

**

Di dalam sebuah ruangan. Reynald duduk di hadapan Elisa. Sesekali ia menggedarkan pandanganya, melihat sekeliling ruangan yang nampak sangat mewah. Sebenarnya ia juga ingin menghindari tatapan Elisa, yang sejak tadi hanya diam dan terus memperhatikannya.

Melihat tingkah Reynald, Elisa hanya tersenyum miring seraya berpangku tangan, sampai akhirnya Viola memasuki ruangan itu dengan membawa sebuah map besar di tangannya. Ia segera memberikan map itu kepada Elisa.

"Jadi EA grup memenangkan hak sengketa tanah dari ruko yang berada di pusat kota?" tanya Elisa kepada Viola.

"Benar sekali Nona, tanah itu dan kawasan di sekelilingnya akan di jadikan tempat pembangunan Mall baru EA grup," jawab Viola.

Reynald mulai menegapkan posisinya, menatap Elisa yang saat ini masih membaca map di tangannya. "Saya adalah pemilik tanah yang sah, orang tua saya sudah membeli tanah itu sejak lama. Sekarang saya minta, anda membatalkan penggusuran itu."

Elisa mengangkat kepalanya, menatap Reynald yang mulai angkat bicara. "Membeli tanah tanpa surat dan sertifikat yang sah, apa itu bisa menjadi jaminan? Sekarang saya hanya ingin bertanya satu hal ... apa kamu akan melakukan apapun agar tempat itu tidak di gusur?"

Suasana tiba-tiba kembali hening. Reynald kembali terdiam seraya merenungi ucapan Elisa. Ia terkenang saat-saat bahagia yang ia lalui bersama adik dan kedua orangtuanya di masalalu. Membayangkan Ruko itu rata dengan tanah membuat rongga dadanya terasa sesak. Pelahan Ia kembali menatap Elisa yang sedang menunggu Jawaban darinya. "Ya, saya akan melakukan apapun."

Elisa nampak puas mendengar jawaban dari Reynald. Ia menoleh ke sisi kirinya di mana Viola sedang berdiri. "Vio, kamu bisa tinggalkan kami berdua. Ada hal penting yang harus kami bicarakan berdua." Elisa kembali mengalihkan pandangannya ke Reynald, entah sejak kapan tapi ia punya firasat jika pria yang ada di hadapannya saat ini adalah pria yang tepat.

"Baik Nona." Viola melangkah keluar ruangan dengan sejuta tanda tanya. Tiba-tiba saja Viola teringat perkataan sang Ibu, bahwa Elisa adalah orang yang spontanitas, ia bisa melakukan dan memutuskan sesuatu tanpa berpikir dampak yang akan terjadi. Semoga saja Nona Muda tidak membuat masalah, tapi kenapa firasat ku kurang baik tentang ini. batin Viola.

**

"Selamat siang Ma," ucap gadis remaja itu seraya berhambur memeluk dan mencium Eva yang tengah duduk di ruang tengah Apartemennya.

"Tasya, kamu dari mana kenapa baru pulang?" tanya Eva dengan raut wajah kesalnya.

"Dari tempat teman lah Ma, kenapa sih dari kemarin muka Mama nggak enak banget di liat, hati-hati nanti keriput makin banyak," ujar Tasya seraya terkekeh sendiri.

"Kamu masih bertanya karena apa? Ya sudah pasti karena si Elisa sombong itu," jelas Eva seraya menatap tajam kearah sang putri.

"Ya ampun Ma, kenapa sih benci banget sama kak El, dia itu aslinya baik kalau kita juga baik, aku suka. Apa lagi style pakaiannya, wah aku suka sangat fashionable," sanggah Tasya.

"Jadi sekarang kamu belain Elisa? Dia itu anak sombong, jahat. Mama yakin tidak akan ada laki-laki yang mau menikah dengan gadis seperti dia," gerutu Eva lalu melangkah pergi meninggalkan Tasya sendiri.

Tasya hanya bisa menghela napas panjang seraya memandangi kepegian sang Mama. Ia masih bingung dengan situasi keluaga mereka yang harus renggang hanya karena harta dan tahta.

**

"A-apa, menikah?" Reynald nampak syok saat mendengar pernyataan Elisa kepadanya. Ternyata maksud CEO AE grup itu ingin bicara dengannya adalah tentang pernikahan kontrak .

"Iya kamu bilang kamu belum punya pacar dan istri jadi aku mau kamu menikah dengan ku ... tenang saja ini hanya pernikahan kontrak sampai aku hamil dan melahirkan keturunan penerus keluarga, setelah itu aku akan melepaskan kamu," ujar Elisa yang nampak santai.

Wanita ini pasti sudah gila, apa dia pikir pernikahan itu main-main, batin Reynald.

"Maaf tapi saya tidak tertarik, saya kemari bukan untuk mendengar hal ini. Saya memang akan melakukan apapun demi ruko itu tapi tidak dengan menikah dengan Anda, permisi," ucap Reynald lalu beranjak dari tempat duduknya. Ia benar-benar tidak menyangka akan menerima tawaran seperti ini, baginya pernikahan adalah hal yang sakral dan dilakukan saat dua orang saling mencintai satu sama lain.

Pria ini sombong juga, sudah jelas akan kehilangan semuanya malah menolak permintaan ku, kamu tidak akan bisa lepas begitu saja, batin Elisa.

Melihat Reynald berdiri dan hendak melangkah pergi, Elisa segera beranjak dan langsung mencengatnya. "Sebaiknya kamu berpikir realistis, ingat apa yang akan kamu korbankan saat menolak tawaran ku dan apa yang akan kamu dapatkan saat memutuskan menerima tawaran ku." Elisa tersenyum penuh arti lalu mendekat ke telinga Reynald. "Ingat, kamu membutuhkan kekuasaan ku dan aku membutuhkan kamu." Elisa kembali ke posisinya seraya berpangku tangan.

Bulu kuduk Reynald terasa berdiri saat bisikan Elisa di telinganya terdengar sebagai ancaman yang tak terhindarkan. Jika mundur, itu berarti dia akan mengorbankan Melvin dan Ruko peninggalan kedua orangtuanya. Namun jika ia maju dan menerima tawaran Elisa, itu berarti dia mengorbankan dirinya sendiri. Mana yang lebih penting? Keputusannya akan menjadi hal besar dan mengubah banyak hal, baik itu mengorbankan atau dikorbankan.

Jangan lupa like+komen+vote+hadiahnya readers 🙏😊

Terpopuler

Comments

Enies Amtan

Enies Amtan

mampir. niiihh

2023-03-09

1

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

go girl..ga masalah cewek yg nyaplok duluan..
🤣😂😁😀

2022-12-31

0

Rizka Yulistiana

Rizka Yulistiana

jngan ditolak lah bang...bisa menang bny km🤭

2022-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 (Hari kepulangan)
2 Bab.2 (Surat wasiat)
3 Bab.3 (Trauma masa kecil)
4 Bab.4 (Tawaran gila)
5 Bab.5 (Hari tersial)
6 Bab.6 (Menerima tawaran)
7 Bab.7 (Mengunjungi makam Mama)
8 Bab.8 (Pernikahan)
9 Bab.9 (First night with you)
10 Bab.10 (Mulai akrab)
11 Bab.11 (Saling membutuhkan)
12 Bab.12 (Ponsel baru dari istri)
13 Bab.13 (Mulai penasaran)
14 Bab.14 (Berbagilah dengan ku)
15 Bab.15 (Long time no see)
16 Bab.16 (Masalalu yang menyedihkan)
17 Bab.17 (Menginap)
18 Bab.18 (Kamu bisa percaya padaku)
19 Bab.19 (Aku ingin waktu berhenti saat ini juga)
20 Bab.20 (Aku suami mu)
21 Bab.21 (Aku cemburu?)
22 Bab.22 (Aku bukan anak pembawa sial)
23 Bab.23 (Kamu baik-baik saja?)
24 Bab.24 (Dengan cara ku)
25 Bab.25 (Mungkinkah aku meminta kisah ini selamanya?)
26 Bab.26 (Liburan)
27 Bab.27 (Tugas pertama mata-mata Jack)
28 Bab.28 (Inilah cara ku)
29 Bab.29 (Sadar diri)
30 Bab.30 (Apa kamu akan melepaskan aku?)
31 Bab.31 (Positif and posesif)
32 Bab.32 (Bertanggung jawab)
33 Bab.33 (Ngidam perdana)
34 Bab.33 (Publikasi)
35 Bab.34 (Aku hanya laki-laki biasa)
36 Bab.35 (Pengakuan)
37 Bab.36 (Gara-gara drama series)
38 Bab.37 (Mimpi yang ingin aku lanjutkan)
39 Bab.38 (Hadiah untuk adik ipar)
40 Bab.39 (Akhir dari perjanjian, suami sewaan)
41 Bab.40 (Mengapa terjadi)
42 Bab.41 (Aku bertahan sekuat hatiku)
43 Bab.42 (Bertahanlah, ku mohon)
44 Bab.43 (Aku berharap kamu mati saja)
45 Bab.44 (Untuk Elisa, anak kesayangan Papa)
46 Bab.45 (Kapan?)
47 Bab.46 (Antara hidup dan mati)
48 Bab.47 (Setelah apa yang sudah terlewati)
49 Bab.48 (Kenapa harus seperti ini?)
50 Bab.49 (Nama untuk bayi kita)
51 Bab.50 (Bahagianya Baby R)
52 Bab.51 (Selamanya tidak akan terganti)
53 Bab.52 (Kesedihan Tasya)
54 Bab.53 (Kisah-kisah baru)
55 Bab.54 (Penderitaan Sofia)
56 Bab.55 (Tidak percaya diri)
57 Bab.57 (Kita pacaran?)
58 Bab.58 (Pesta kecil-kecilan)
59 Bab.59 (I love you more)
60 Bab.60 (Terror)
61 Bab.61 (Kekhwatiran)
62 Bab.62 (Menginap)
63 Bab.63 (Ketahuan)
64 Bab.64 (Aku tidak akan melepaskan mu)
65 Bab.65 (Do you love me?)
66 Bab.66 (one year)
67 Bab.67 (Happy anniversary)
68 Bab.68 (Mengetahui rencana pesta)
69 Bab.69 (Rencana Sofia)
70 Bab.70 (Persiapan)
71 Bab.71 (Aku sudah menunggu sejak lama)
72 Bab.72 (Momen mengharuskan dan menyesakkan)
73 Bab.73 (Penculikan part.1)
74 Bab.74 (Karena aku mencintaimu)
75 Bab.75 (Kabar baik atau buruk?)
76 Bab.76 (Keputusan)
77 Bab.77 (Rencana liburan)
78 Bab.78 (Rencana liburan part.2)
79 Bab.79 (Kisah pagi hari sepasang suami istri)
80 Bab.80 (Perjalanan)
81 Bab.81 (Kejutan tidak terduga)
82 Bab.82 (Tiga pria yang akhirnya bertemu)
83 Bab.83 (Hari pertama di Melbourne)
84 Bab.84 (Penyelamat hidup)
85 Bab.85 (Ketemu)
86 Bab.86 (Bertahan selamanya)
87 Bab.87 (Aku pikir tidak akan sesakit ini)
88 Bab.88 (Jalan-jalan Melbourne part.1)
89 Bab.89 (Jalan-jalan Melbourne part.2)
90 Bab.90 (Jalan-jalan ke Melbourne part.3)
91 Bab.91 (Lamaran dadakan)
92 Bab.92 (Kembali pulang)
93 Bab.93 (Meminta izin)
94 Bab.94 (Pertemuan)
95 Bab.95 (Bertemu calon mertua)
96 Bab.96 (Persiapan)
97 Bab.97 (Memaafkan)
98 Bab.98 (Kamu masih sahabatku)
99 After One Night Mistake
100 Pelayan Dokter Amnesia
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab.1 (Hari kepulangan)
2
Bab.2 (Surat wasiat)
3
Bab.3 (Trauma masa kecil)
4
Bab.4 (Tawaran gila)
5
Bab.5 (Hari tersial)
6
Bab.6 (Menerima tawaran)
7
Bab.7 (Mengunjungi makam Mama)
8
Bab.8 (Pernikahan)
9
Bab.9 (First night with you)
10
Bab.10 (Mulai akrab)
11
Bab.11 (Saling membutuhkan)
12
Bab.12 (Ponsel baru dari istri)
13
Bab.13 (Mulai penasaran)
14
Bab.14 (Berbagilah dengan ku)
15
Bab.15 (Long time no see)
16
Bab.16 (Masalalu yang menyedihkan)
17
Bab.17 (Menginap)
18
Bab.18 (Kamu bisa percaya padaku)
19
Bab.19 (Aku ingin waktu berhenti saat ini juga)
20
Bab.20 (Aku suami mu)
21
Bab.21 (Aku cemburu?)
22
Bab.22 (Aku bukan anak pembawa sial)
23
Bab.23 (Kamu baik-baik saja?)
24
Bab.24 (Dengan cara ku)
25
Bab.25 (Mungkinkah aku meminta kisah ini selamanya?)
26
Bab.26 (Liburan)
27
Bab.27 (Tugas pertama mata-mata Jack)
28
Bab.28 (Inilah cara ku)
29
Bab.29 (Sadar diri)
30
Bab.30 (Apa kamu akan melepaskan aku?)
31
Bab.31 (Positif and posesif)
32
Bab.32 (Bertanggung jawab)
33
Bab.33 (Ngidam perdana)
34
Bab.33 (Publikasi)
35
Bab.34 (Aku hanya laki-laki biasa)
36
Bab.35 (Pengakuan)
37
Bab.36 (Gara-gara drama series)
38
Bab.37 (Mimpi yang ingin aku lanjutkan)
39
Bab.38 (Hadiah untuk adik ipar)
40
Bab.39 (Akhir dari perjanjian, suami sewaan)
41
Bab.40 (Mengapa terjadi)
42
Bab.41 (Aku bertahan sekuat hatiku)
43
Bab.42 (Bertahanlah, ku mohon)
44
Bab.43 (Aku berharap kamu mati saja)
45
Bab.44 (Untuk Elisa, anak kesayangan Papa)
46
Bab.45 (Kapan?)
47
Bab.46 (Antara hidup dan mati)
48
Bab.47 (Setelah apa yang sudah terlewati)
49
Bab.48 (Kenapa harus seperti ini?)
50
Bab.49 (Nama untuk bayi kita)
51
Bab.50 (Bahagianya Baby R)
52
Bab.51 (Selamanya tidak akan terganti)
53
Bab.52 (Kesedihan Tasya)
54
Bab.53 (Kisah-kisah baru)
55
Bab.54 (Penderitaan Sofia)
56
Bab.55 (Tidak percaya diri)
57
Bab.57 (Kita pacaran?)
58
Bab.58 (Pesta kecil-kecilan)
59
Bab.59 (I love you more)
60
Bab.60 (Terror)
61
Bab.61 (Kekhwatiran)
62
Bab.62 (Menginap)
63
Bab.63 (Ketahuan)
64
Bab.64 (Aku tidak akan melepaskan mu)
65
Bab.65 (Do you love me?)
66
Bab.66 (one year)
67
Bab.67 (Happy anniversary)
68
Bab.68 (Mengetahui rencana pesta)
69
Bab.69 (Rencana Sofia)
70
Bab.70 (Persiapan)
71
Bab.71 (Aku sudah menunggu sejak lama)
72
Bab.72 (Momen mengharuskan dan menyesakkan)
73
Bab.73 (Penculikan part.1)
74
Bab.74 (Karena aku mencintaimu)
75
Bab.75 (Kabar baik atau buruk?)
76
Bab.76 (Keputusan)
77
Bab.77 (Rencana liburan)
78
Bab.78 (Rencana liburan part.2)
79
Bab.79 (Kisah pagi hari sepasang suami istri)
80
Bab.80 (Perjalanan)
81
Bab.81 (Kejutan tidak terduga)
82
Bab.82 (Tiga pria yang akhirnya bertemu)
83
Bab.83 (Hari pertama di Melbourne)
84
Bab.84 (Penyelamat hidup)
85
Bab.85 (Ketemu)
86
Bab.86 (Bertahan selamanya)
87
Bab.87 (Aku pikir tidak akan sesakit ini)
88
Bab.88 (Jalan-jalan Melbourne part.1)
89
Bab.89 (Jalan-jalan Melbourne part.2)
90
Bab.90 (Jalan-jalan ke Melbourne part.3)
91
Bab.91 (Lamaran dadakan)
92
Bab.92 (Kembali pulang)
93
Bab.93 (Meminta izin)
94
Bab.94 (Pertemuan)
95
Bab.95 (Bertemu calon mertua)
96
Bab.96 (Persiapan)
97
Bab.97 (Memaafkan)
98
Bab.98 (Kamu masih sahabatku)
99
After One Night Mistake
100
Pelayan Dokter Amnesia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!