Ruangan UKS terasa sangat sepi dan sunyi ketika sang dokter selesai memeriksa Sean dan meninggalkan ruangan ,Disan hanya menyisakan dua orang yang tengah tak sadarkan diri dan satu orang tengah duduk disampingnya .
Dimas dengan sabar menunggu sang sahabat sekaligus bosnya itu dengan gusar ,Dia takut terjadi apa-apa dengan sang sahabat ketika mengingat tendangan keras yang diberikan Nindi .
Dia pun was was Jika Sean bangun ,Bos nya itu akan membalas tindakan dari salah satu gank gladiator itu ,Bagaimana pun dia tak mau masalah seperti ini menjadi sangat rumit .
"Uhhhhh" Suara lenguhan terdengar dari atas ranjang UKS ,Membuat Dimas menoleh dan mendekat ke sumber suara .
"Sean Lo udah sadar ?" tanya Dimas dengan panik dan kawatir .
Sean mencoba mengerjapkan matanya berkali-kali yang sedari tadi terpejam itu ,Dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya terutama di bagian dada .
"Gue ada Dimana ?" Tanya Sean mengedarkan pandangannya melihat tempat yang nampak asing Untuknya .
"Lo di UKS bro ,Gimana Lo baik baik aja kan?" Tanya dimas lagi dengan kawatir .
"Hah UKS ?" Tanya Sean bingung melihat Dimas menganggukkan kepala ,Dia mencoba mengingat-ingat apa yang telah terjadi padanya ,Hingga kepingan demi kepingan memorinya mulai terkumpul .
"Kurang ajar ,Berani beraninya !!!!!" teriak Sean menggelegar ketika ingatan nya telah kembali ,Yang mampu membuat Dimas kalang - kabut .
Sean segera turun dari ranjang dengan kasar ,Melangkahkan kaki hendak keluar dari UKS ,Namun sayang langkah nya terhenti ketika Dimas berdiri di pintu menghalangi jalannya .
"Minggir !!!" Ucap Sean dengan tatapan tajam .
"Sean udah se ,Nanti masalah nya jadi panjang " Ucap Dimas mencoba menenangkan sahabatnya itu .
"Minggir !!, gue mau kasih pelajaran tuh cewek ,Dia pikir siapa berani melakukan itu pada Sean Adijaya "
"Dia Nindi queen Hercules ,Putri tunggal dari Jay Hercules " Ucap Dimas menatap Sean tak kalah tajam ,Dan itu sepertinya membuat Sean sedikit menciut ,Terlihat dari raut mukanya berubah menjadi datar.
"Sayangnya gue gak takut siapa pun dia " Ucap Sean mendorong keras tubuh Dimas hingga terpental ke lantai.
Dia berjalan menyusuri jalan dengan amarah yang menggebu-gebu dengan sesekali berteriak menyebut nama Nindi dengan lantang ,Semua orang hanya diam melihat apa yang Sean lakukan ,Mereka takut ikut terlibat dalam urusan para penguasa itu .
"Dimana Nindi berada ?!!!!!" teriak Sean membuat semua orang takut melihat aura pria tampan pewaris Adijaya group itu .
"Jawab!!!!!" ucapnya dengan lantang .
"Hey !!!, Lo gak denger pernyataan gua hah !?" Tanya Sean pada salah satu seniornya dengan tangan mencengkeram erat kerah baju nya .
"Sean udah lepasin " Dimas mencoba melepaskan cengkraman keras dari Sean ,Namun sia sia dia kalah tenaga dengan pria bertubuh tinggi besar itu .
"Sean lepas dia kehabisan nafas " Ucap dimas lagi ketika melihat mahasiswa itu mulai kesulitan bernapas.
"Jawab atau mati ?" Tanya Sean dengan pelan tapi menusuk bagi pendengarnya .
"Di- dia ada di kantin bersama Tasya dan Steven " Jawab mahasiswi itu tersengal-sengal ,Baru Sean melepaskan cengkraman nya .
Dia langsung berjalan menuju kantin ,Diikuti beberapa orang dibelakang yang kepo dengan apa yang yang akan terjadi.
Tak butuh waktu lama dia pun melihat Nindi ,Tasya dan Steven tengah berbincang bincang di salah satu meja ,Dengan langkah pasti dia berjalan mendekat dengan tangan menyambar gelas di salah satu meja pelanggan .
"berani beraninya Lo hahh!!!!"
byurrrrr
Satu gelas es teh ditumpahkan dengan sempurna di kepala Nindi ,Membuat semua orang yang melihatnya seolah olah berhenti bernafas dengan jantung berdenyut kenyang menunggu apa yang terjadi .
Tasya dan Steven pun nampak tak percaya dengan apa yang siswa baru itu lakukan ,Sedangkan Nindi dia langsung berdiri dan menatap tajam orang yang tadi dia tendang sampai pingsan itu.
"Kurang ajarrrr!!!" Ucap Nindi dengan melayangkan tendangan ke Sean namun berhasil di tangkis ,Pertarungan pun tak terelakan ,Beberapa kali meraka saling serang dan menangkis mencoba menjatuhkan satu sama lain .
Nindi yang pemegang sabuk lima ilmu beladiri berhasil membuat Sean kuwalahan dan terpojok ,Satu tendangan berhasil mendarat di dada Sean dengan keras membuat sang target terkapar dengan nafas tersengal sengal .
" Nindi !!!!stop !!!!" Teriak Tasya histeris melihat Sean kesulitan bernapas ,Dia segera duduk dan menaruh kepala Sean di pangkuannya .
"Steven panggil ambulans cepat !!!!" teriak Tasya kepada sahabatnya itu ,Steven langsung berlari ke ruangan UKS yang kebetulan ada mobil ambulan khusus .
"Lo bertahan yaa ,Dimas tolong bantu " perintah Tasya menyuruh Dimas membantu tenaga medis untuk mengangkat tubuh Sean .
Tasya berdiri dan mengedarkan pandangannya mencari Nindi ,Namun dia tak menemukannya ,Dia hanya bisa menghela nafas melihat tingkah sahabat baiknya itu .
Dia memutuskan ikut masuk kedalam ambulan yang sudah ada Dimas di dalam nya ,Entah lah dia sendiri tak tau kenapa dia se kawatir ini pada pria baru itu .
"Stev kamu cari Nindi ,Gue takut terjadi apa apa padanya " Ucapnya sebelum benar benar masuk kedalam mobil .
"Sya Lo ikut ?" tanya Dimas dengan kaget melihat seorang Tasya Putri Pratama masuk kedalam ambulan bersamanya .
" Hemm ,Dimas Lo hubungi keluarga nya dan ingat jangan bilang dulu kalau ini ulah Nindi ,Gue takut nanti tambah panjang ,kamu paham kan?" tanya Tasya yang hanya diangguki oleh Dimas .
Tasya pun mengalihkan pandangannya kepada Sean yang juga menatapnya dengan alat pernapasan di hidungnya ,Ada rasa kasian dalam hati Tasya namun tidak dengan Sean ,Dia membenci Nindi termasuk Tasya dan Steven ,Baginya mereka hanyalah penindas dengan mengandalkan kekuasaannya .
"Gue janji akan balas kalian sampai kapan pun ,Lo Ingan itu Tasya Putri Pratama ,Nindi queen Hercules ,Steven king Ghipson ,gue akan balas semuanya "Ucap Sean dalam hati dengan menatap Tasya dengan tajam ,yang dibalas dengan senyum ramah oleh Tasya ,membuat Sean marah merasa direndahkan .
Tak beberapa ambulans sampai di sebuah rumah sakit dengan logo besar Pratama group dan juga Adijaya group ,Tasya baru menyadari ada lambang dua perusahaan milik keluarganya dan juga keluarga Sean ,Dia berpikir mungkin ada hubungan khusus antara kedua perusahaan tersebut .
Para perawat nampak panik ketika putri sang pemilik rumah sakit Dateng membawa pasien , Banyak dari mereka tau siapa Tasya dan segera melakukan hal terbaik sebelum terjadi apa-apa dengan pekerjaan mereka .
Sean dibawa kedalam UGD untuk menjalani pemeriksaan awal ,Tasya dan Dimas berniat untuk ikut masuk kedalam ,Namun dokter melarangnya dan menyuruh Mereka menunggu diluar .
"Dim maafin perbuatan Nindi yaa " Ucap Tasya kepada Dimas yang tengah gelisah .
"Hemm ,Sebenarnya disini semuanya salah Sean memang terlalu emosional sedangkan Nindi sangat lah brutal ,Gue juga minta tolong sya untuk kedepannya ,Gue yakin ini baru awal masalah untuk mereka ,Sean bukan seperti mahasiswa lain yang akan mengalah saja ,Dia pasti akan menuntut balas " Ucap Dimas pelan namun penuh penekanan ,Tasya hanya mengangguk kan kepala dan memilih mendudukkan bokongnya .
"Tasya ,Apakah kamu benar Tasya ?"
next ok jangan lupa Like coment and faforit 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
JIAHHHH, BELADIRI SEAN KALAH LAWAN NINDI SEORANG CEWEK, KLO LWAN STEV SIAPA YG MNANG YAA.. ???
2024-03-06
1
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
cocok dah emosional pasangan sama brutal jadinya ambyar
2022-10-03
1
Jazz ♋
Thor, akoh cambex
2022-05-06
1