Suasana pagi menjelang siang terasa sangat panas ,Begitu juga dengan apa yang pemuda tampan ini rasakan ,Dia beberapa Kali protes kepada sahabatnya itu untuk mem perdingin AC mobilnya.
"Sumpah panas banget !!!" Ucap pemuda itu dengan mencopot kancing kemejanya hingga lepas ,memperlihatkan pahatan roti sobek di perutnya.
"ini udah maksimal Se ,lagian Lo sih kelamaan keluar negeri jadi belum terbiasa dengan iklim negara kita " Ucap Dimas dengan mata tetap fokus melihat kedepan.
"Hufff ya ya ya , cepetan lambat banget nih mobil !!" Ucap Sean sedikit kesal entah mengapa baru juga sampai di Tanah kelahirannya mood nya sudah hancur , bagaimana kalo tinggal lebih lama ,Entahlah dia juga tidak tau .
"Bentar lagi juga sampai sabar dong bambang " Ucap Dimas mulai kesal .
Setelah beberapa lama perjalanan ,Mobil mereka masuk ke pelataran kampus yang tengah dipadati oleh para mahasiswa .
"Udah ayok turun ngapain diem aja ?" Tanya Dimas ketika melihat Sean hanya diam saja .
"Loh kok ke kampus bukannya kita pulang ke rumah dulu ?" Tanya Sean dengan bingung .
"No ,Lo harus daftar ulang dulu ,ketua BEM disini bukan orang sembarangan Sean ,Tidak bisa kita atur dengan sesuka hati kita " Ucap Dimas menjelaskan ,kebetulan Dimas sendiri anggota BEM di kampus ini.
"Maksud Lo ada seseorang yang lebih hebat daripada kita ?" Tanya Sean dengan tatapan tajam.
"Yaa, dia Tasya Putri Pratama pewaris tunggal Pratama group ,Perusahaan terbesar di dunia ini ,Dan gue harap Lo tak buat masalah dengan dia atau akan berakibat fatal nantinya " Ucap dimas memeringatkan kepada sahabat sekaligus bos nya itu .
"Heem" balas Sean dengan acuh ,Ada sedikit rasa kesal dihatinya ketika ada seseorang yang lebih hebat darinya ,Yang dia tau Pratama group berada di puncak pertama ,Disusul Kusuma group ,Ghipson group dan Adijaya group ,Itu artinya dia kalah dua tingkat dengan wanita itu .
"Ayok turun yang lain udah pada kumpul tuh " Ucap Dimas turun dari mobil terlebih dahulu .
Sean pun mau tak mau mengikuti langkah Dimas dari belakang dengan malas ,hingga tanpa dia sadari kemeja yang dia pakai belum terkancing kembali.
Sean berjalan bak model membelah lautan para seniornya ,Mata mereka pun terkagum kagum melihat ukiran otot di tubuh anak baru itu .
Sedangkan Sean ,dia sendiri tampak acuh tak acuh dan tetap berjalan dengan kepala tegap kedepan ,Dia dan Dimas masuk ke lapangan tengah yang telah terisi penuh itu ,Mata mereka langsung tertuju kepada Sean dengan tatapan melongo ,Hingga tanpa mereka sadari tatapan mereka tertangkap oleh Nindi yang sedari tadi fokus menatap mereka ,Nindi pun menoleh kearah tatapan mereka dengan mulut ternganga dia juga sedikit terpesona ,Namun sifat aslinya tersadar kembali ketika melihat cara berpakaian pemuda itu .
"HEY LO KEMARI!! " Teriak Nindi menggelegar membuat seluruh mahasiswa ciut dan kembali lagi fokus kedepan .
Sedangkan Sean dia hanya berdiri dengan santainya tanpa menghiraukan panggilan Nindi .
"WOY BUDEK LO YAA!!!" Teriak Nindi dengan suara lebih keras ,Membuat suasana menjadi mencekam ,Para anggota BEM tegang mendengar suara Nindi terlebih para calon mahasiswa yang tau siapa Nindi ,Mereka ingin segera kabur dari lubang bahaya ini .
"Woy jangan bikin masalah cepetan maju " Tegur Dimas dengan gemetar ,Dia sendiri menciut mendengar suara sang putri mafia itu .
Sean berjalan santai menghampiri sang sumber suara dan berdiri tepat di depannya dengan tatapan tajam yang membuat Nindi terpancing amarah.
"Sekedar informasi disini kampus buat menimba ilmu bukan buat ajang fashion show, Jadi perbaiki cara berpakaian mu " Ucap Nindi mencoba tenang .
Menurut Sean dia sudah berpakaian dengan benar ,Dia pun segera mengecek kembali pakaiannya ,Dia nampak terkejut dan menahan malu melihat kemejanya terbuka sempurna menonton kan otot nya ,Dengan cepat Sean segera merapikan pakaiannya .
"Ok kenal kan siapa namamu dan jurusan apa yang kamu ambil ?" Kali ini Steven yang bertanya ,Sebenarnya itu tak diperlukan namun dia penasaran dengan sosok yang menurutnya tak asing itu .
"Perkenalkan nama gue Sean Adijaya dan mengambil jurusan bisnis manajemen " Ucap Sean dengan angkuh yang malah membuat mahasiswa lain terpesona dengan nama akhir dari pria itu
"Bisa gak berkenalan dengan baik ?" Tanya Nindi dengan ketus dengan mata menatap tajam Sean yang juga menatap dirinya dengan tajam .
"Sorry itu cara gue berbicara kalo Lo gak suka yaudah ,gue sih bodo amat Lo mau kenal sukur kalok kagak gue juga gak papa " Ucap Sean dengan angkuh membuat para mahasiswa lain tercengang .
.
Dag dag dag ,
Tiga tendangan dari nindi mengenai leher dada dan perut Sean dengan keras ,Hingga membuat sang target terkapar dan tak sadarkan diri .
"Nindi!!!! " Teriak Tasya dan Steven bersamaan sedangkan yang lain hanya diam menyaksikan ,Tanpa mengeluarkan atau pun bergerak sedikitpun.
"Ini peringatan buat siapa pun ,kalo kalian sopan kita juga sopan ,kalo kalian membangkang tanggung sendiri akibatnya ,Apa kalian paham !!!!!" Tanya Nindi menggema di seluruh lapangan dan berjalan meninggalkan
lapangan tanpa mempedulikan Sean yang tergeletak bak sampah di lantai.
"Paham "
"Oke ,kalian boleh bubar kita akan mulai masa orientasi besok ,Untuk hari ini kalian boleh pulang cepat ,Untuk mempersiapkan keperluan besok " Ucap Tasya dengan lembut.
"Stev bawa dia ke UKS " Perintah Tasya segera di laksanakan oleh Steven seorang ,Dengan tubuh super berotot nya ,Sean hanyalah kapas baginya .
Tubuh Sean dibaringkan di ranjang UKS dan segera mendapatkan pemeriksaan ,Tak berselang beberapa lama ,Dimas pun masuk dan bergabung dengan Tasya dan Steven yang tengah menunggu dokter melakukan tugasnya .
"Maaf Tas ,Stev atas perlakuan bos gue ,gue harap kalian mengerti dan memaafkan kelakuan dia yang sudah keterlaluan" Ucap Dimas meminta maaf dengan rasa bersalah ,sebenarnya dia juga tak membenarkan cara Nindi menindak Sean namun apa boleh buat daripada masalah jadi sangat panjang .
" Aku atas nama Nindi juga minta maaf tak seharusnya dia melakukan itu ,gue juga minta tolong temenin dia sampai dia bangun ,gue sama Stev izin keluar dulu" Ucap Tasya dengan ramah .
"Silakan sya ,gue terimakasih banyak atas pengertiannya " Balas Dimas dengan lega yang hanya diangguki oleh Tasya sebelum keluar dari ruang UKS .
"Sepertinya masalah akan bertambah rumit mulai sekarang ,gue harap Lo tak akan melakukan apa yang gue pikirkan " Ucap Dimas kepada Sean yang tengah tak sadarkan diri.
.
.
.
.
Di kantin meja sangatlah penuh dengan para pelanggannya ,Namun ada satu meja saja yang nampak lenggang ,Dengan satu pelanggan yang tengah sibuk memakan bakso yang dia pesan .
Tak begitu lama datang dua pasang manusia paling berpengaruh di kampus ini ,Tasya dan Steven king Ghipson ,Mereka duduk di meja yang nindi gunakan .
"Nih udah gue pesen buat kalian " Ucap Nindi menyodorkan dua mangkok bakso dan dua es teh yang udah dia pesen .
"Thanks " Ucap Tasya dan Steven bersamaan .
mereka pun makan dengan khidmat tanpa bersuara sedikit pun ,Setelah beberapa menit mereka pun selesai melahap abis bakso didepannya tanpa sisa ,Dan mulai menyedot es teh yang sedari tadi melambaikan pesonanya .
Byurrrrr
Satu gelas es teh ditumpahkan tepat di kepala Nindi dari belakang.
"Berani beraninya Lo ngelawan gue hah"
Next jangan lupa like coment and faforit 😁🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Suga-ai✓
wkwkwkw Dimas
2022-10-18
1
Suga-ai✓
ya ampun Rote sobek tutup mata
2022-10-18
0
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ampun nindi maen pukul aja ...awas tuh di balas sama Sean
2022-10-03
0