Pimpinan Perusahaan yang Baru

Amira dan Hamdan telah sampai di Perusahaan Brhamajaya Group. Ia disambut dengan sangat hormat oleh seluruh pegawai staf dan para ahli di kantor itu.

"Beri tahu dan umumkan pada semua staf dan para ahli yang bergerak dibidang masing-masing untuk segera berkumpul diruang rapat." Amira memberikan perintah pada Ramses, asisten tangan kanan mendiang suaminya.

"Baik, nyonya." ucap asisten itu kemudian hilang di balik pintu ruangan sang Presiden Direktur.

"Sebaiknya aku di sini saja dulu, menunggumu untuk menghandle semua pekerjaan." tukas Hamdan disela kesibukan Amira.

"Sebaiknya kau juga ikut dalam ruang meeting nanti, ku harap kau bisa membantuku,"

"Oh, baiklah jika itu mau sayang, dengan senang hati." Ucap pria itu dengan senyum manis.

Sedari tadi ia juga sangat mengharapkan akan masuk ke ruang Meeting, dimana ia nanti akan melihat secara jelas, apakah seorang Amira akan mampu memimpin sebuah perusahaan besar. Karena selama ini, ia hanya tahu jika Amira hanyalah perempuan cantik tampa pengetahuan sedikitpun mengenai bisnis dan manajemen yang baik dalam mengelola Perusahaan

"Sekarang kita ke ruangan meeting." Saat ini wajah perempuan terkesan datar dan serius.

Hamdan mengikuti langkah Amira dari belakang. Semua orang berkumpul di sana dan memandang hormat pada istri mendiang Presiden Direktur mereka.

"Selamat siang semuanya. Hari ini saya mengumpulkan kalian semua secara mendadak. Seperti yang kalian dengar dan ketahui jika pemilik dari peusahaan Besar ini Teguh Brhamajaya, suami saya telah pergi untuk selamanya."

Hening semua orang menunduk, dan air mata buaya dari Amira pun ikut menetes. Sungguh akting yang sangat bagus.

Kemudian ia melanjutkan kembali.

"Dengan demikian seluruh Aset perusahaan dan kepemimpinannya akan jatuh ke tangan saya, di samping itu juga saya akan di bantu oleh wakil presiden direktur yang baru. Hamdan Afriansyah."

Pelantikan yang sangat tiba-tiba membuat Hamdan terkejut. Tetapi keterkejutan nya itu disimpan sangat rapat. Ia tidak mau terlihat bodoh di depan para ahli dan juga staf yang ada di kantor Amira.

Ia berdiri drai kursi nya dan memperkenalkan diri. Senyum ketampanan dan aura kepemimpinan memang terlihat, karena ia juga mempunyai perusahaan yang akan gulung tikar.

Terlihat para karyawan perempuan yang berbisik, tentu saja ia sangat mengagumi wakil Direktur tampan itu.

Tetapi tatapan tajam Amira, membuat semua kembali tenang.

Rapat berlangsung selama satu jam. Banyak di bahas, mengenai tampuk pimpinan dan berkas perjanjian kerjasama serta aset dan dokumen yang masih perlu ditangani.

Aku tidak menyangka, jika perempuan liar ini akan menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Mungkin saja semasa hidupnya suami nya telah banyak memberikan pengetahuan dan bimbingan mengenai perusahaan. Batin Hamdan dalam hati.

"Ayo sayang, kita pulang sebentar. Badanku terasa sangat lelah," ucap Amira ketika mereka telah sampai pada ruangan Presiden Direktur itu.

"Jika kau lelah bukankah kita bisa beristirahat di sini, ruangan ini luas dan dalam sana juga terdapat lamar. Aku akan memastikan pada asisten mu untuk tidak menganggu kita saat ini." Hamdan mendekati Amira memeluknya dengan sangat lembut. Kemudian tangan satunya lagi memijat punggung perempuan itu perlahan.

Amira sungguh merasa keenakan. Tangan kekar Hamdan ketika telah memijat dengan perlahan, kemudian tangan satunya lagi tidak berhenti bergerak membuka Blezer Amira hingga kini perempuan itu hanya memakai baju dalam saja. Ia tampak begitu terlena terlebih pagi tangan Hamdan telah turun pada rok yang ia pakai.

Rok Amira yang sebatas lutut itu ditarik oleh Hamdan ke atas, sehingga tangan kekarnya kembali bergerilya di daerah sensitif Amira yang telah basah.

Desis kenikmatan dari mulut janda itu tidak bisa dihindari lagi. Matanya sayu, dan mengisyaratkan agar Hamdan memasukinya.

"Sayang, ayo kita pindah ke kamar. Aku akan memberitahu pad asisten mu agar tidak menganggu kita dulu."

Hamdan kemudian keluar sebentar dan kemudian kembali lagi ke ruangan Amira.

Tidak lama tubuh Amira telah berada dalam kamar lebar dan luas Presiden Direktur itu.

Mereka berdua lalu melanjutkan permainan mereka yang tertunda. Hamdan terlihat tampak memberi pelayanan maksimal pada janda yang lagi haus kenikmatan itu.

Amira mengangguk pasrah jika Hamdan membuat tubuh Amira benar-benar lelah setelah ini, ia bahkan menyuruh Amira dengan posisi berbagai macam cara membuat Hamdan melakukan pelepas yang berulang kali.

Dan posisi terakhir ia menyuruh Amira berdiri diantara dua kursi, dan dengan bringas Hamdan memasuki dan menghentakkan senjatanya berulangkali dengan ganas dari bawah. Sementara sesekli tangan kanan memukul pantat Amira dengan lembut.

Amira hampir ambruk ketika Hamdan kembali ingin melakukan pelepasan. Ia mencabut senjatanya dan membuka mulut Amira.

Semburan lahar itu masuk ke dalam mulutnya. Amira kemudian dengan sangat lemas masih bisa menjilati gula lollipop itu sampai cairan itu habis.

Tidak lama mata perempuan yang telah dimasuki Hamdan berkali-kali tertidur pulas.

Bukan kau saja yang harus puas Amira. Kini aku juga harus puas, kau harus menuruti semua permainanku hingga selesai.

Hamdan lalu pergi ke kamar mandi yang berada dalam kamar itu.

Tidak lama ia selesai dengan rambutnya yang telah basah. Ia menatap Amira yang masih tertidur pulas. Ia merapikan bajunya dan melangkahkan keluar kamar.

Ia kemudian menuju kursi kebesaran Direktur. Ia melihat fhoto Amira dan Mendiang suaminya yang masih terpajang di sudut meja.

Ia mengambil fhoto itu dan memperhatikan nya sekilas. Jika dilihat baik-baik usia Amira dan Teguh agak terbilang Jauh.

"Hmm..pantas saja, kau begitu haus. Rupanya selama ini, suamimu tidak sanggup untuk memberi nafkah. lihat saja tubuhnya telah menua dan punya penyakitan." desis Hamdan sendiri dan memasukan gambar itu pada laci meja.

Mumpung Amira masih sedang tidur, aku akan meriksa perlahan akan memeriksa aset dan dokumen yang Perusahaan ini. Tidak akan wakil Direktur Amira yanga aku dapatkan darimu, tetapi semuanya dan semua!

Senyum seringai jahat keluar dari bibir tampan itu. Ia sekarang telah berada di depan komputer kantor. Ia membuka semua file Perusahaan yang ada di sana. Mengapa dengan data Rahasia Perusahaan tidak terkunci? tentu dengan sangat mudah Bagi seorang Hamdan untuk membuka file dan rahasia perusahaan. Seringai jahat kembali hadir di wajah tampan nya itu.

Sedang asyik-asyiknya ia membuka file Perusahaan. Terdengar suara dari pintu kamar.

"Sayang, sedang apa."

Hamdan begitu terkejut..

Bersambung

Terpopuler

Comments

Triple.1

Triple.1

semangat kak🥰🥰🥰

2022-04-12

0

lihat semua
Episodes
1 Kepergian Teguh Brhamajaya
2 Pesta di tengah duka
3 Ibu Tiri Ganjen
4 Terbuai Rayuan Maut
5 Pimpinan Perusahaan yang Baru
6 Ketulusan Hati Sang Asisten
7 Ada Keraguan
8 Semua akan ku kuasai, termasuk gadis kecil itu!
9 Tertutup Cinta Manis
10 Pernikahan Janda dan Duda
11 Perpindahan Jabatan Direktur.
12 Tidak Cukup Satu Perempuan
13 Perbaikan Rekab hingga membuat Lembur
14 Alma Jatuh Sakit
15 Rasa Cemas
16 Aku Sangat Cemas Poky
17 Hari Peralihan Ceo
18 Panggil Aku Uncle
19 Rencana Turun ke lokasi Proyek
20 Mengapa Aku Mesti Ikut?
21 Alma Pulang
22 Scakmatt untuk Amira
23 Kelakuan buruk Anton
24 Saya diperintah tuan Hamdan nyonya!
25 Asisten Yang Kompak
26 Biarkan Aku Mengurusnya!
27 Turun pada lokasi Proyek
28 Tragedi di lokasi Proyek
29 Jangan Seperti Itu Tuan, saya istri orang!
30 Baku Tembak di Rumah Alma
31 Baku Tembak Antara Anggota Polisi dan Geng Srigala Hitam
32 Kemana Alma dan Bi Ana?
33 Uncle Berjanji Akan Menjagamu!
34 Ini Hadiah dari Uncle
35 Aku Senang Uncle
36 Katakan Apa Hadiah Untuk Uncle?
37 Hari ini Kita Belajar Nyetir
38 Rasanya Jadi Mahasiswa
39 Aksimu Menodai Mataku Uncle!
40 Karakter Alma
41 Enaknya Rasa di Dukung Uncle
42 Uncle Alex suka usil.
43 Alma Mahasiswa Pintar!
44 Kamu Jadi Pilihanku!
45 What? Pasangan!
46 Bertemu Dosen Ray
47 Dia Putra saya Tuan Alex
48 Dia Gadisku
49 Dengarkan Cerita ku Agar Kau paham!
50 Menatap Masa Depan Dengan Lebih Baik
51 Maafkan Aku Uncle
52 Ratakan Tempat Ini sama dengan Tanah!
53 Tenanglah Alma
54 Ada Dua Sisi
55 Malaikat tak Bersayap
56 Kondisinya baik-baik saja nona
57 Aku Sangat Mengkawatirkan Mu
58 Pengobatan Alex di Singapura
59 Adakah Yang Bermain dengan Kondisi Alex?
60 Adanya Titik Terang
61 Aku Tidak Mungkin Terpikat Padamu
62 Pulang Ke Tanah Air
63 Lihat di Sana Uncle ada pohon Akasia
64 Wedang Jahe
65 Tembakan yang tak Mengenai Sasaran
66 POV Rey
67 Lamaran Rey
68 Momen Ini Akan Segera Hilang
69 Mengapa kau sangat keras kepala
70 Apakah Cinta itu Buta?
71 Apakah Tidak Ada Rasa Sedikitpun?
72 Ada Apa denganmu gadis kecilku
73 Rasanya Begitu Manis
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Kepergian Teguh Brhamajaya
2
Pesta di tengah duka
3
Ibu Tiri Ganjen
4
Terbuai Rayuan Maut
5
Pimpinan Perusahaan yang Baru
6
Ketulusan Hati Sang Asisten
7
Ada Keraguan
8
Semua akan ku kuasai, termasuk gadis kecil itu!
9
Tertutup Cinta Manis
10
Pernikahan Janda dan Duda
11
Perpindahan Jabatan Direktur.
12
Tidak Cukup Satu Perempuan
13
Perbaikan Rekab hingga membuat Lembur
14
Alma Jatuh Sakit
15
Rasa Cemas
16
Aku Sangat Cemas Poky
17
Hari Peralihan Ceo
18
Panggil Aku Uncle
19
Rencana Turun ke lokasi Proyek
20
Mengapa Aku Mesti Ikut?
21
Alma Pulang
22
Scakmatt untuk Amira
23
Kelakuan buruk Anton
24
Saya diperintah tuan Hamdan nyonya!
25
Asisten Yang Kompak
26
Biarkan Aku Mengurusnya!
27
Turun pada lokasi Proyek
28
Tragedi di lokasi Proyek
29
Jangan Seperti Itu Tuan, saya istri orang!
30
Baku Tembak di Rumah Alma
31
Baku Tembak Antara Anggota Polisi dan Geng Srigala Hitam
32
Kemana Alma dan Bi Ana?
33
Uncle Berjanji Akan Menjagamu!
34
Ini Hadiah dari Uncle
35
Aku Senang Uncle
36
Katakan Apa Hadiah Untuk Uncle?
37
Hari ini Kita Belajar Nyetir
38
Rasanya Jadi Mahasiswa
39
Aksimu Menodai Mataku Uncle!
40
Karakter Alma
41
Enaknya Rasa di Dukung Uncle
42
Uncle Alex suka usil.
43
Alma Mahasiswa Pintar!
44
Kamu Jadi Pilihanku!
45
What? Pasangan!
46
Bertemu Dosen Ray
47
Dia Putra saya Tuan Alex
48
Dia Gadisku
49
Dengarkan Cerita ku Agar Kau paham!
50
Menatap Masa Depan Dengan Lebih Baik
51
Maafkan Aku Uncle
52
Ratakan Tempat Ini sama dengan Tanah!
53
Tenanglah Alma
54
Ada Dua Sisi
55
Malaikat tak Bersayap
56
Kondisinya baik-baik saja nona
57
Aku Sangat Mengkawatirkan Mu
58
Pengobatan Alex di Singapura
59
Adakah Yang Bermain dengan Kondisi Alex?
60
Adanya Titik Terang
61
Aku Tidak Mungkin Terpikat Padamu
62
Pulang Ke Tanah Air
63
Lihat di Sana Uncle ada pohon Akasia
64
Wedang Jahe
65
Tembakan yang tak Mengenai Sasaran
66
POV Rey
67
Lamaran Rey
68
Momen Ini Akan Segera Hilang
69
Mengapa kau sangat keras kepala
70
Apakah Cinta itu Buta?
71
Apakah Tidak Ada Rasa Sedikitpun?
72
Ada Apa denganmu gadis kecilku
73
Rasanya Begitu Manis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!