Pesta di tengah duka

Seharusnya dan memang begitu tradisi dan adat yang biasa kita lakukan. Setelah seseorang wafat dan tiada, maka pada malam hari akan diadakan pengajian dan doa untuk mendiang yang baru saja wafat.

Tetapi tidak di rumah Alma. Sedari siang perutnya terasa sangat keroncongan. Selera makan gadis kecil itu pun seperti tidak ada sama sekali.

Ia hanya berdiam di kamar kecilnya saat ini, bukan lagi di lantai atas. Akan tetapi pada lantai bawah dan tidak jauh dari sudut dapur dan kamar pembantu.

Ia memanjatkan doa, pintanya pada Sang Maha Kuasa. Agar amal ibadah Sang papa diterima di sisiNya.

"Ya, Allah Tuhan yang Maha Mendengar. Tidak ada orang disini selain diriku. Jangan siksa Papa ya Allah, ampun kan semua dosa dan kesalahan yang papa lakukan. Kasihi dia Ya Allah, terima semua yang amal ibadah yang papa lakukan." dengan derai air mata gadis kecil itu mohon ampun dosa papanya.

Jika malam itu biasanya dan seharusnya diadakan Tahlilan. Tetapi Amira pada malam ini tampaknya sangat merayakan kebahagiaan. Ia mengundang semua teman-temannya untuk bepesta di rumah itu.

Tidak ada sedikit pun rasa belasungkawa di wajah wanita yang pernah menjalani hidup bersama mendiang suaminya. Muka dan wajahnya terlihat berbinar bahagia.

"Ayo, silahkan masuk," ucap Amira pada teman-teman yang baru masuk.

"Wah, rumah mu sangat mewah Amira," ucap teman yang bernama Shelly.

"Dia menjadi janda sangat kaya saat ini Shelly, jika kau ingin mendapat kecipratan kayanya, jangan jauh-jauh biar dapat baunya jadi juga," ucap teman yang satu menimpali yang bernama Elsa.

Amira tampak tersenyum angkuh, barang branded yang ternama serta gelang emas yang mahal semua dipakainya. Ia ingin memperlihatkan pada temannya semua jika ia bukan lagi perempuan miskin yang dulu. Ia Sekarang adalah pemilik tunggal dari semua warisan suaminya.

Semua teman yang diundang telah berkumpul di ruangan tengah yang mewah. Para pembantu dan asisten di rumah itu ia kerahkan dengan menjamu makan malam yang mewah.

Haruskah sebenarnya kelakuan Amira seperti itu, tidak ada doa yang dibacakan untuk kepergian Mendiang suaminya malah mengundang teman-teman untuk memamerkan harta kekayaan dan bersikap dengan angkuhnya.

Ada satu teman lelaki yang dari tadi memandangi Amira dengan senyuman licik penuh arti. lelaki itu mendekati janda kaya yang baru saja satu hari pergi meninggalkan dirinya.

Sementara orang lain sibuk dengan menu mewah yang disediakan Amira. Tetapi lelaki kekar dengan sejuta pesona itu tampaknya tidak tertarik sama sekali.

"Amira.." Panggil lelaki itu pada Amira yang baru saja sibuk dengan para tamu yang baru datang.

Sejenak perempuan yang masih terlihat cantik itu menoleh pada suara yang memangil namanya.

"Hamdan..betul itu kamu?" Ia menoleh dan memperhatikan dengan seksama lelaki tampan di depan matanya.

"Ya, ini aku Amira. Siapa lagi, aku kesini karena mendengar berita jika suami mu mendapat musibah kecelakaan dan tidak tertolong," jelas Hamdan yang terus menatap lekat pada sosok Amira.

lelaki itu adalah mantan kekasih Amira, mereka putus karena keluarga Hamdan tidak

memberi restu pada mereka karena Amira berasal dari keluarga miskin.

Mereka lalu berjabat tangan dan berpelukan mesra. Seakan tidak peduli tatapan lain yang menatap pada mereka berdua.

"Amira..aku sangat merindukan mu sayang," desis Hamdan disela pelukan hangat mereka.

Degub dan sensasi lain terasa dalam debaran jantung dan pembuluh darah wanita yang bersolek dengan baju yang sedikit terbuka. Sehingga lelaki lain dengan bebas melihat lekuk tubuh yang sedikit terekspos di depan mata.

"Hmm..hmm..aku..,"

"Tidak perlu menjawabnya dulu Amira. Bergabunglah dengan temanmu, setelah itu aku tidak akan melepas mu walau sedetikpun," ucap Hamdan samar namun sangat terdengar jelas di telinga.

Debaran dan rasa yang tidak bisa dikatakan mengalir di semua pori-pori wanita yang betul sangat terlihat kehangatan ranjang. Maklumlah ia menikah dengan Teguh karena sebuah keterpaksaan oleh keadaan dan ditambah lagi Teguh lelaki mempunyai penyakit Diabetes, sehingga tidak mampu untuk menyeimbangi permainan ranjang Amira.

Tatapan nakal lelaki yang telah menjadi mantannya itu memberi suatu isyarat bahwa tentu saja ia akan bersenang-senang malam ini. Perempuan itu tampak tersenyum dengan sumringah. lalu kemudian bergabung dengan teman-temannya.

Sementara di lantai bawah, di dekat ujung dapur dan bersebelahan dengan gudang

Alma tetap menangis, hatinya begitu bersedih. Ia tertidur sambil terus memeluk fhoto mendiang papa yang seakan tersenyum selalu melihatnya.

"Tok"

"Tok"

Terdengar suara pintu Alma yang diketuk oleh asisten rumah tangga yang bernama Bi Ani. Asisten itu telah puluhan tahun mengabdi pada sang Majikan.

Bi Ani juga terlihat sangat berduka, tetapi ia tidak punya kuasa untuk melarang semua yang dilakukan Nyonya muda Amira.

Banyak asisten yang dipecat dan diganti yang baru oleh Amira ketik baru saja menginjakan kaki di rumah majikannya itu. Beruntung Bi Ani tidak terkena pemecatan, Bi Ani sangat patuh dan menuruti semua perintah perempuan sok kuasa itu. Bi Ani sangat takut, jika nanti ia tidak lagi bekerja di sana bagaimana dengan nasib nona kecilnya yaitu Alma.

"Non..dibuka pintunya, makan dulu," terdengar suara Bi Ani memanggilnya dengan lembut.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Harusnya bi Ani bisa ngumpul bukti kelicikan Mira secara diam2 untuk menolong Alma,Karna bi Ani yg paling dekat di rumah itu,Pastinya tau banyak hal..

2024-10-19

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Mulai nih licik sama2 licik, sangat cocok sekali..

2024-10-19

0

Cahaya Terang

Cahaya Terang

wah ada udang di balik batu nggak ni si Hamdan

2024-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Kepergian Teguh Brhamajaya
2 Pesta di tengah duka
3 Ibu Tiri Ganjen
4 Terbuai Rayuan Maut
5 Pimpinan Perusahaan yang Baru
6 Ketulusan Hati Sang Asisten
7 Ada Keraguan
8 Semua akan ku kuasai, termasuk gadis kecil itu!
9 Tertutup Cinta Manis
10 Pernikahan Janda dan Duda
11 Perpindahan Jabatan Direktur.
12 Tidak Cukup Satu Perempuan
13 Perbaikan Rekab hingga membuat Lembur
14 Alma Jatuh Sakit
15 Rasa Cemas
16 Aku Sangat Cemas Poky
17 Hari Peralihan Ceo
18 Panggil Aku Uncle
19 Rencana Turun ke lokasi Proyek
20 Mengapa Aku Mesti Ikut?
21 Alma Pulang
22 Scakmatt untuk Amira
23 Kelakuan buruk Anton
24 Saya diperintah tuan Hamdan nyonya!
25 Asisten Yang Kompak
26 Biarkan Aku Mengurusnya!
27 Turun pada lokasi Proyek
28 Tragedi di lokasi Proyek
29 Jangan Seperti Itu Tuan, saya istri orang!
30 Baku Tembak di Rumah Alma
31 Baku Tembak Antara Anggota Polisi dan Geng Srigala Hitam
32 Kemana Alma dan Bi Ana?
33 Uncle Berjanji Akan Menjagamu!
34 Ini Hadiah dari Uncle
35 Aku Senang Uncle
36 Katakan Apa Hadiah Untuk Uncle?
37 Hari ini Kita Belajar Nyetir
38 Rasanya Jadi Mahasiswa
39 Aksimu Menodai Mataku Uncle!
40 Karakter Alma
41 Enaknya Rasa di Dukung Uncle
42 Uncle Alex suka usil.
43 Alma Mahasiswa Pintar!
44 Kamu Jadi Pilihanku!
45 What? Pasangan!
46 Bertemu Dosen Ray
47 Dia Putra saya Tuan Alex
48 Dia Gadisku
49 Dengarkan Cerita ku Agar Kau paham!
50 Menatap Masa Depan Dengan Lebih Baik
51 Maafkan Aku Uncle
52 Ratakan Tempat Ini sama dengan Tanah!
53 Tenanglah Alma
54 Ada Dua Sisi
55 Malaikat tak Bersayap
56 Kondisinya baik-baik saja nona
57 Aku Sangat Mengkawatirkan Mu
58 Pengobatan Alex di Singapura
59 Adakah Yang Bermain dengan Kondisi Alex?
60 Adanya Titik Terang
61 Aku Tidak Mungkin Terpikat Padamu
62 Pulang Ke Tanah Air
63 Lihat di Sana Uncle ada pohon Akasia
64 Wedang Jahe
65 Tembakan yang tak Mengenai Sasaran
66 POV Rey
67 Lamaran Rey
68 Momen Ini Akan Segera Hilang
69 Mengapa kau sangat keras kepala
70 Apakah Cinta itu Buta?
71 Apakah Tidak Ada Rasa Sedikitpun?
72 Ada Apa denganmu gadis kecilku
73 Rasanya Begitu Manis
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Kepergian Teguh Brhamajaya
2
Pesta di tengah duka
3
Ibu Tiri Ganjen
4
Terbuai Rayuan Maut
5
Pimpinan Perusahaan yang Baru
6
Ketulusan Hati Sang Asisten
7
Ada Keraguan
8
Semua akan ku kuasai, termasuk gadis kecil itu!
9
Tertutup Cinta Manis
10
Pernikahan Janda dan Duda
11
Perpindahan Jabatan Direktur.
12
Tidak Cukup Satu Perempuan
13
Perbaikan Rekab hingga membuat Lembur
14
Alma Jatuh Sakit
15
Rasa Cemas
16
Aku Sangat Cemas Poky
17
Hari Peralihan Ceo
18
Panggil Aku Uncle
19
Rencana Turun ke lokasi Proyek
20
Mengapa Aku Mesti Ikut?
21
Alma Pulang
22
Scakmatt untuk Amira
23
Kelakuan buruk Anton
24
Saya diperintah tuan Hamdan nyonya!
25
Asisten Yang Kompak
26
Biarkan Aku Mengurusnya!
27
Turun pada lokasi Proyek
28
Tragedi di lokasi Proyek
29
Jangan Seperti Itu Tuan, saya istri orang!
30
Baku Tembak di Rumah Alma
31
Baku Tembak Antara Anggota Polisi dan Geng Srigala Hitam
32
Kemana Alma dan Bi Ana?
33
Uncle Berjanji Akan Menjagamu!
34
Ini Hadiah dari Uncle
35
Aku Senang Uncle
36
Katakan Apa Hadiah Untuk Uncle?
37
Hari ini Kita Belajar Nyetir
38
Rasanya Jadi Mahasiswa
39
Aksimu Menodai Mataku Uncle!
40
Karakter Alma
41
Enaknya Rasa di Dukung Uncle
42
Uncle Alex suka usil.
43
Alma Mahasiswa Pintar!
44
Kamu Jadi Pilihanku!
45
What? Pasangan!
46
Bertemu Dosen Ray
47
Dia Putra saya Tuan Alex
48
Dia Gadisku
49
Dengarkan Cerita ku Agar Kau paham!
50
Menatap Masa Depan Dengan Lebih Baik
51
Maafkan Aku Uncle
52
Ratakan Tempat Ini sama dengan Tanah!
53
Tenanglah Alma
54
Ada Dua Sisi
55
Malaikat tak Bersayap
56
Kondisinya baik-baik saja nona
57
Aku Sangat Mengkawatirkan Mu
58
Pengobatan Alex di Singapura
59
Adakah Yang Bermain dengan Kondisi Alex?
60
Adanya Titik Terang
61
Aku Tidak Mungkin Terpikat Padamu
62
Pulang Ke Tanah Air
63
Lihat di Sana Uncle ada pohon Akasia
64
Wedang Jahe
65
Tembakan yang tak Mengenai Sasaran
66
POV Rey
67
Lamaran Rey
68
Momen Ini Akan Segera Hilang
69
Mengapa kau sangat keras kepala
70
Apakah Cinta itu Buta?
71
Apakah Tidak Ada Rasa Sedikitpun?
72
Ada Apa denganmu gadis kecilku
73
Rasanya Begitu Manis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!