Rara bangun dengan perasaan kaget ketika air membasahi wajahnya, dia melihat sosok wanita tua yang sangat galak dihadapannya, ia mencaci makinya dengan menyiramkan satu ember air.
Ia melihat kamar yang tampak asing baginya namun ia melihat satu foto yang terpanggang besar disana, itu adalah Foto pernikahan dengan wanita yang mirip dengannya.
" Kenapa aku disini, apa ini rumah kakakku dan ini mertua yang selalu jahat pada Kakak " batin Rara
Dia menyebutku dengan sebutan menantu, Aku diseret oleh wanita paruh baya itu keluar dari kamar, anehnya semua badanku terasa panas dan sakit, terutama kepalaku terasa sangat sakit.
Aku mencoba memberontak padanya namun tak ada hasil, aku di bawa ke kamar mandi untuk mencuci baju, dengan terpaksa aku menuruti keinginan walaupun badanku sedang sakit.
" Cuci semua baju ini, jangan pura-pura sakit, atau kamu tidak akan dapat jatah makan " ucapnya sambil mendorong tubuhku
Dengan terpaksa Rara mulai mencuci bajunya dengan sekuat tenaga dengan tenaga tersisa, bagaimana tidak ia keadaanya sedang sakit, belum makan mana ada tenaga yang banyak.
Aku merasa jika aku masuk kedalam tubuh kakak kandungku yang ada didalam mimpiku sebelumnya. aku merasa kasihan padanya ternyata hidupnya juga sama menderitanya dengan ku.
Setelah selesai mencuci datanglah sosok lelaki yang menghampiri ku dengan nada berteriak-teriak meminta sarapannya. Ternyata itu suami kakakku.
" Riri,, mana sarapanku,, dasar wanita lamban dan tidak becus, sini kamu " teriakannya
Aku masuk kedalam dapur untuk mengambil beberapa roti dan kopi, lalu aku meletakkannya di atas meja dihadapan lelaki itu yang tengah asik memainkan Handphonenya dengan senyum-senyum sendiri.
" Eh, kenapa diam disini.. pergi sana kerjaan rumah belum selesai,, kamu kerjakan sekarang " ucap wanita tua itu
" Riri cepat kamu kerjakan apa yang disuruh ibu, cepat " bentak lelaki itu
Ia dan mertuaku mengusirku dari tempat makan, karena bagi mereka kehadiran ku sangat mengganggunya, aku disuruh untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang lainnya seperti mengepel dan mencuci piring.
Dengan berat hati aku melakukan itu semua, hingga semuanya sudah aku selesaikan barulah aku di beri makan oleh mertuaku dengan makanan sisa mereka. Sungguh pedih hidupnya diperlukan seperti seorang pembantu di rumahnya sendiri, padahal itu adalah rumah milik Riri sendiri.
Mertuaku datang menghampiriku ketika aku sedang asik memakan makanan yang ia berikan. Ia tersenyum jahat melihat keadaan ku sekarang, ia mengatakan jika aku pantas mendapatkan itu semua karena tubuhku yang gendut, kulit yang hitam dan wajah yang jelek membuat Vino pantas memperlakukan Riri sebagai pembantu.
" Lihat dirimu sekarang, sungguh aku merasa kasian pada hidup Vino yang memiliki istri seperti mu " cibir wanita tua itu
" Harusnya Vino bersyukur punya istri seperti ka Riri, dia bisa hidup enak seperti ini juga berkat ka Riri , dasar anak dan mertua ga tahu diri " batin Rara
Aku hanya diam saja ketika dia menghinaku karena melawan dia dengan suara teriakan yang kencang saat ini bukan solusi untuk ku membalas perbuatan mereka. Dia menyuruhku untuk memasak makanan yang bergizi untuk putra kesayangannya itu.
Ia sengaja menyuruh ku memasak makanan yang bergizi supaya Vino sehat dan bisa menghasilkan anak, tidak seperti diriku yang mandul. Sungguh sakit memang mendengar ucapan seperti itu, karena pada dasarnya anak itu pemberian Tuhan sama halnya dengan rezeki, semua manusia hanya bisa berharap dan Tuhan yang memberikan itu.
Kini Rara sudah selesai memasak makanan untuk makan siang Vino, ia langsung pergi ke kamarnya untuk mengganti baju dan bersiap-siap untuk pergi ke kantor Vino.
" Ingat jangan memakai baju yang jelek, kamu itu harus ingat jika Vino adalah direktur di perusahaan jangan permalukan hidup Vino didepan karyawannya " ucap wanita itu dengan wajah sinisnya
Aku hanya mengangguk saja mengisyaratkan jika aku mengerti dengan semua ucapan wanita itu, aku tidak mau berdebat dengannya lebih lama apalagi kak Riri yang mereka kenal memiliki kepribadian yang diam dan tidak pernah melawan.
Aku segera pergi dari rumah Menuju kantor dengan menggunakan taksi, agar mempermudahkan aku untuk kesana.
Tiga puluh menit kemudian aku sampai di perusahaan dimana Vino berkerja, aku segera menuju ruangan Vino yang berada di lantai tujuh. Untungnya aku tahu informasi itu dari wanita tua yang menyebalkan itu, ia memberitahukan alamat dan ruangan Vino.
Sebelum aku masuk kedalam ruangan Vino , Aku mendengarkan suara yang terdengar seperti adegan 21+, aku mengintip dari pintu yang terbuka sedikit itu.
Hatiku terasa hancur dan sakit ketika melihat Vino, sedang bermesraan dengan wanita lain yang seksi. wanita itu duduk di pangkuan Vino sambil mengalungkan tangannya di leher Vino.
Dia bermanja-manja dengan Vino yang di balas dengan menciumi leher wanita itu sedangkan wanita itu tampak menikmati setiap sentuhan vino. Astaga aku benar-benar kaget dengan hal itu, entah mengapa air mataku mengalir deras tanpa henti.
Vino memang merencanakan sesuatu yang jahat pada istrinya, ia akan merebut semua harta Riri bersama Riska wanita selingkuhannya itu yang sekaligus Adik tirinya.
Sungguh Tragis kisah pemilik tubuh ini yang bernama Riri ini, Dia menikahi lelaki yang salah dan punya adik tiri yang biadab. Ah memikirkannya saja Rara sudah kesal setengah mati, apalagi sekarang hatinya marah dan kecewa pada mereka. hingga tubuh Rara lemas dan tak sanggup berdiri lagi.
Namun dengan tekad yang kuat dia mencoba berdiri kembali dan langsung melangkahkan kakinya dengan masuk kedalam ruangan itu lalu melawan mereka dan membongkar perselingkuhan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments