Kini diruangan itu tersisa hanya tinggal mereka berdua, Vino langsung memeluk Rara dengan wajah senangnya ,ia mengucapkan terimakasih karena Riri sudah mau memaafkannya.
" Aku benar-benar menyesal Ri,, aku janji akan berubah dan tidak akan pernah selingkuh lagi,, Riska yang selama ini selalu menggodaku " ucap Vino masih memeluk Rara menyalahkan Riska untuk saat ini agar posisinya aman.
" Takan ada orang yang selingkuh jika keduanya tidak saling merespon,, jangan membohongi ku seperti itu, aku bukan wanita yang bisa vino bodohi, apalagi harus percaya pada perkataan mu itu,, aku tidak mudah untuk kamu tipu dan kamu bohongi " batin Rara
" Aku pegang janjimu, tapi kamu harus ingat jika kamu lakukan itu lagi, jangan harap aku akan memaafkanmu kembali " ucap Rara sambil tersenyum jahat
" Sial kenapa harus ketahuan sama Riri sih, dasar Riska wanita ceroboh, kenapa pintunya tidak dia kunci segala, kan jadinya seperti ini " batin Vino
" Lihat saja Vino , permainan ku baru saja di mulai, kita lihat seperti apa pembalasan ku padamu.. " batin Rara
Rara pun langsung melepaskan pelukannya, dan memberikan makan siang yang sudah ia siapkan untuk Vino.
" Jangan lupa dimakan makanan yang aku buat susah payah sayang, makanan itu sehat dan bergizi, makanan itu aku buat agar kamu sehat dan tidak mandul seperti Aku " ucap Rara dengan sinisnya. Kerena Kata itu yang selalu diucapkan Bu Popi pada Riri dari dulu.
Vino yang mendengar ucapan Riri yang sinis pun mulai merasa bersalah karena ia dan ibunya memang selalu menghina Riri selama ini dengan ucapan seperti itu.
" Maafkan aku Ri,, " kali ini ucapan Vino memang terdengar tulus namun sebenarnya ia lakukan itu agar tidak kehilangan hartanya. biar bagaimanapun juga perusahaan itu masih milik Riri belum berpindah tangan kepadanya.
" Aku pamit mau pulang kerumah, pekerjaan rumah masih menumpuk " ucap Rara langsung pergi dari sana namun tangannya di tangan oleh tangan Vino.
" Aku antar kamu pulang sayang " ucap Vino mencoba bersikap baik pada sang istri agar rencananya lancar. Tapi pada akhirnya ditolak oleh Rara, ia ingin memperlihatkan pada Vino jika ia tidak semudah itu memaafkan kesalahan dia.
" Tidak tahu malu, mau bersikap baik padaku.. aku sudah tahu kedok mu " batin Rara
" Tidak perlu, aku bisa pergi sendiri.. kamu jaga baik-baik dirimu " ucap Rara Langsung pergi dari sana
" Sial, Riri sekarang jadi banyak tingkah,, ini semua gara-gara Riska, coba kalau tadi kota tidak ketahuan pasti Riri akan patuh padaku " batin Vino
Vino dalam hatinya merasa kesal pada sikap Rara namun ia coba untuk bersabar karena ia sudah salah pada sang istrinya itu. Vino membiarkan istrinya pulang kerumah sendirian. ia tidak mau istrinya itu malah semakin membencinya.
Mulai dari sekarang Vino bertekad akan menjaga jarak dengan Riska hanya untuk mendiamkan situasi saja bukan untuk selamanya. karena dia juga tidak rela jika harus meninggalkan Riska yang sangat cantik dan selalu seksi.
Sedangkan Rara kini diam dipinggir jalan sedang menunggu taksi yang ia pesan. Tiba-tiba datang Riska dengan wajah kesal dan berantakan.
" Akan ku bunuh kamu,, kamu sudah menghancurkan aku,, cintaku dan semua pengorbanan ku, Jika aku tidak bisa memiliki Vino, kamu juga tidak boleh.. kamu harus mati... " ucap Riska dari kejauhan berlari mencoba mendorong ku agar tertabrak mobil
Aku yang kaget namun tak sanggup menghindar akhirnya tertabrak mobil. Riska yang melihat ku tertabrak mobil langsung pergi dari sana dengan wajah panik takut jika dia akan di salahkan.
Bruk,,
" Aahggg "
Aku menjerit ketika melihat mobil di hadapanku, Aku juga melihat Riska yang ketakutan dan pergi jauh entah kemana.
Dalam hatiku pasti akan ku balas semua perbuatan mu Riska, apalagi sampai membuatku tertabrak seperti ini. Meskipun tidak terlalu sakit karena mobil melaju pelan.
Seorang laki-laki tampak panik keluar dari mobilnya sedangkan aku pingsan karena melihat tanganku berdarah, aku memang fobia pada darah.
" Tuan, Ayo kita bawa dia kerumah sakit " ucap seseorang yang memakai jas rapi
" Ayo, kalau begitu, kamu cepat buka pintunya " terdengar suara panik, namun suara itu seperti tidak asing lagi yang membawa Rara ke rumah sakit.
" Kenapa wajahnya sama seperti Rara, namun tampak lebih hitam dan gemuk,, apa dia benar-benar Rara "
Lelaki itu tampak memperhatikan Rara dari atas hingga bawah, wajahnya benar-benar mirip seseorang yang bernama Rara cinta pertamanya yang selama ini ia cari.
Mereka sudah sampai di rumah sakit, Rara langsung dibawa ke ruang UGD, ia segera ditangani oleh sang dokter disana, sedangkan kedua laki-laki itu berdiri didepan ruangan Rara.
Sang asisten langsung memberikan tas wanita itu pada sang majikan untuk di periksa identitasnya.
" Tuan ini tas wanita itu " ucap asisten pada majikannya
" Kamu cari tahu dia siapa, kenapa bisa tertabrak, aku merasa ada yang aneh dalam keadaan pelan kenapa bisa terjadi seperti ini " ucapnya
" Baik Tuan " ucap sang asisten langsung melakukan tugas dari sang majikan.
Sementara majikannya tampak cemas dan khawatir, ia tidak bisa tenang memikirkan wanita yang sudah ia tabrak terlihat dari wajah dan sikapnya.
" Aku tidak akan melepaskan mu lagi Ra,, sampai kapanpun kamu tetap akan menjadi milikku bagaimana pun caranya "
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments