...-- Asrama Anggota Silver Guards --...
...-- Sleman, Yogyakarta --...
Satu hari telah berlalu semenjak kedatangan Aaron di tempat ini.
Di dalam sebuah ruangan yang tak terlalu besar itu, terdapat seorang Pria berambut perak yang sedang menghadapi masalah besar dalam hidupnya.
'Ctek! Ctek!'
"Hmm.... Tak mau menyala. Padahal aku sudah mengikuti instruksi penggunaan alat bernama kompor ini." Ucap Aaron pada dirinya sendiri sambil memandangi kertas panduan penggunaan kompor.
Di sampingnya terlihat sebuah bak yang berisi potongan daging yang cukup besar serta berbagai potongan sayur yang dicampur dengan buruk.
"Aneh sekali.... Sejak kehadiranku disini, nampaknya tak ada yang benar. Haruskah aku mulai belajar menggunakan alat bernama ponsel pintar ini dan bertanya pada Alice?"
Aaron benar-benar serius berpikir untuk mulai belajar menggunakan ponselnya.
"Tidak. Lebih baik menggunakan cara lama. Ignis." Ucap Aaron sambil mengarahkan jari telunjuknya ke arah bak yang terbuat dari seng itu.
Seketika, api kecil muncul dari ujung jari telunjuknya. Membakar seluruh bahan yang tercampur di dalam bak itu.
Aaron terus melakukan pembakaran ini dengan tangan kirinya, lalu mengaduknya dengan sendok menggunakan tangan kanannya.
"Panduan memasak ini mengatakan bahwa menambahkan bumbu dasar seperti garam akan meningkatkan rasa. Setidaknya, aku tahu cara melakukan ini." Ucap Aaron sambil menuang sebotol garam ke dalam bak itu.
Hingga akhirnya, daging cincang dengan campuran berbagai jenis sayur yang nampak bisa dimakan, serta bumbu yang merupakan sebotol garam telah selesai dibuat.
Aroma hangus mulai memenuhi dapur. Dengan senyuman yang lebar, Aaron mulai meletakkan bak itu di atas meja dan segera makan dengan tangannya.
"Lezat! Lezat sekali! Apakah ini daging sapi?!"
Dengan lahapnya, Aaron memakan sesuatu yang seharusnya telah dibuang oleh semua orang itu.
Sementara itu....
"Hoeeeeekkk...."
"Alice, tenangkan dirimu. Aku juga berusaha mena.... Sebentar...."
Alice dan juga Hendra nampak mulai mual melihat cara makan yang dilakukan oleh Aaron. Tak hanya itu, bahkan sebagian daging yang dibakarnya terlihat masih mentah. Meski begitu, Aaron masih memakannya dengan lahap.
'Yang benar saja, Aaron.... Kau....' Pikir Alice sambil memperhatikan beberapa layar CCTV yang terpasang di ruangan Aaron itu.
Tapi tanda diduga....
...'KRIIIIING!!!'...
Suara alarm yang begitu kencang mulai terdengar. Lampu merah juga mulai menyala, menerangi seluruh bangunan di wilayah Silver Guards ini dengan warna merah.
"Sialan! Kemunculan iblis? Di saat seperti ini?!" Teriak Alice yang dengan segera berlari ke arah ruang kendali untuk memeriksa keadaan.
Termasuk di dalam asrama.
Seketika, suasana menjadi sangat ramai. Semua orang yang sebelumnya berada di dalam kamar, dengan cepat berlari keluar sambil segera mengenakan seragamnya.
Aaron yang melihat hal ini mulai teringat kembali mengenai kehidupannya di dunia iblis.
"Langit merah.... Benar juga.... Iblis juga ada di dunia ini. Tapi tak ku sangka mereka bisa membawa Mata Aznor ke dunia ini." Ucap Aaron sambil segera membersihkan kedua tangannya.
Ia hanya berdiam diri di dalam dapur itu. Tak bergerak sedikitpun. Bahkan Ia tak terlihat sedang bernafas. Seluruh fokusnya berada di pendengarannya.
"Tiga.... tidak. Ada lima Iblis yang muncul di kota ini ya? Kemudian arahnya...." Ucap Aaron pada dirinya sendiri sambil memejamkan kedua matanya.
Itu adalah sebuah kebiasaan yang terbentuk pada diri Aaron untuk selalu berbicara pada dirinya sendiri ketika sedang sendirian. Sebuah bentuk pertahanan terakhir untuk menjaga kejiwaannya agar tidak gila karena selalu hidup sendirian selama seribu tahun.
Setelah mengetahui seluruh lokasi dari Iblis itu, Aaron segera mengambil lima buah pisau yang ada di dapur itu. Ia bergegas pergi menuju lantai tertinggi dari gedung ini.
"Sialan.... Aku masih belum belajar mengenai cara menggunakan lift. Kalau begitu...."
Dengan kecepatan yang jauh melampaui manusia biasa, bahkan para Hunter sekalipun, Aaron berlari menaiki seluruh tangga darurat yang ada di dalam bangunan ini.
Setibanya di puncak, Ia mulai bernafas sangat lega. Cahaya yang selalu Ia lihat di dalam asrama itu hanyalah warna merah. Sebuah warna yang wajar untuk menandakan kondisi darurat.
Tapi bagi dirinya yang selama ini hidup di dunia Iblis, warna merah adalah warna kematian.
"Langit biru? Hah.... Syukurlah. Jika Mata Aznor benar-benar hadir di dunia ini, aku tak tau lagi harus bagaimana. Sekarang...."
Aaron segera mengambil salah satu pisau yang Ia genggam dengan tangan kirinya. Terlihat, lapisan cahaya berwarna tua mulai menyelimuti pisau itu.
Dengan sikap yang santai, Ia segera melemparkan pisau itu dengan tangan kanannya.
Kali ini, arahnya adalah ke Utara.
'Swuuuuoossshh!!!'
Tekanan udara yang sangat kuat mampu menghempaskan seluruh puntung rokok dan sampah yang tersebar di tempat ini.
Tak hanya itu, sambaran kilat kecil terlihat menyebar di sekeliling tempat itu dengan Aaron sebagai pusatnya.
"Satu."
Aaron segera merubah posisinya, dan kini menghadap ke arah Timur Laut. Dengan sikap yang sama, Ia kembali melemparkan pisau dapur itu dengan kekuatan yang luarbiasa.
'Swuuuooooossshh!!!'
"Dua."
Ia terus mengulanginya ke berbagai arah dengan sikap yang sama. Tak ada sedikitpun ekspresi di wajahnya ketika melakukan semua itu hingga lemparan terakhir.
"Lima. Dengan begini, semuanya telah beres. Sekarang saatnya kembali makan."
Dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celananya, Aaron berjalan menuruni tangga dengan santainya. Seakan kejadian yang barusan bukanlah perkara yang besar.
Kembali beberapa menit yang lalu, di tempat yang berbeda....
"Tolong! Iblis tiba-tiba muncul dan menghancurkan rumah kami!"
"Anakku.... Anakku masih tertinggal disana!"
Kehebohan yang cukup besar nampak terjadi di salah satu kompleks perumahan. Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah kemunculan Iblis dari balik portal yang ada.
Meskipun, portal itu dengan cepat segera runtuh dan hilang selamanya. Membiarkan 5 Iblis tertinggal di Dunia Manusia ini.
Pada saat itu juga....
"Tenang! Kami dari Guild Silver Guard akan membantu! Tim Alpha, pergi ke titik A. Tim Bravo, lakukan evakuasi penduduk. Tim Delta, tahan seluruh iblis yang muncul sampai bala bantuan tiba." Teriak salah seorang Hunter dengan seragam putih Silver Guards.
"Dimengerti!"
Dengan perintah itu, semuanya segera bergerak dengan sangat rapi untuk menyelesaikan tugas mereka masing-masing. Hunter yang ada di lokasi kejadian ini sekitar 18 orang, dan semuanya adalah anggota dari Silver Guards.
Sebagian besar merupakan Hunter tingkat D dan juga tingkat C. Meski begitu, mereka mampu menahan iblis yang ada dengan baik. Semua berkat kerjasama yang baik dalam tim itu.
Akan tetapi....
"Grroooaaaarrr!!!"
Sosok iblis dengan tubuh setinggi 3 meter lebih itu mulai mengamuk. Tubuhnya cukup besar dan berbentuk seperti daging tanpa kulit. Sementara itu, Ia hanya memiliki satu mata yang besar.
'Braakkk!'
Hanya dengan ayunan lengan iblis itu, 6 orang yang sedang melawannya terlempar cukup jauh.
Empat iblis yang lain pun segera berlarian ke segala arah. Menyebarkan kerusakan yang terjadi ke area yang lebih luas.
"Grrrrr...."
Wajah ketakutan terlihat sangat jelas pada keenam orang Silver Guards itu. Mereka tahu bahwa kematian sudah berada tepat di depan mata. Tapi mereka sama sekali tak ingin mengakuinya.
Namun secara tiba-tiba....
'Spraaaassshhh!! Crettaakk!!'
Sesuatu nampak menembus tubuh Iblis itu. Menyisakan aliran listrik yang menyebar ke berbagai arah dan menghancurkan tubuh Iblis itu dengan sangat cepat.
Apa yang tersisa dari kejadian itu hanyalah potongan tubuh Iblis yang bertebaran ke berbagai arah, serta pecahan logam yang menancap di aspal jalan itu.
"A-apa yang baru saja terjadi?!"
"Entahlah.... Tapi setidaknya, kita selamat...."
Keenam anggota Silver Guards itu masih shock dengan kejadian ini dan tak mampu untuk berdiri selama beberapa saat.
Kejadian yang serupa dengan yang terjadi disini, juga dilaporkan dari 4 tempat lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Phoenix
yaah...mau bagaimanapun...Masakan sendiri adalah yang paling enak..(gak ngurus lidah orang lain) wkwkwk
2022-04-13
0
John Singgih
ada Aaron semua beres
2022-04-03
0
Adryan Eko
gilaa lu ron, modal pisau dapur doang.. wkwkwk
saingan si botak sayap kuning kayak nya ni.. wkwkkw
2022-03-27
3