Chapter 3 - Langkah Pertama

"Jadi begitu...." Ucap Aaron dengan suara yang terdengar lega.

Alice dan juga Hendra nampak keheranan dengan perubahan sikap yang ditunjukkan oleh Aaron. Mereka berpikir bahwa Aaron akan terkejut setelah mengetahui kenyataan itu.

"Lagipula, tugas kami para Ksatria adalah untuk memastikan keselamatan umat manusia. Selama itu bisa dipenuhi, kami takkan mempermasalahkan apapun." Lanjut Aaron sambil kembali tersenyum.

"Syukurlah jika begitu. Kurasa kami juga sudah memastikan bahwa dirimu bukanlah penjahat. Sekarang.... Apa rencanamu berikutnya? Mendengar dirimu terdampar di zaman ini cukup membuatku merasa iba." Tanya Hendra sambil tersenyum masam.

Pertanyaan itu cukup berat bagi Aaron yang selama seribu tahun ini hanya terus menerus bertualang dari satu tempat ke tempat lain. Tanpa banyak berpikir, Ia hanya terus menebas Iblis yang ada di hadapannya.

Tapi sekarang, mengetahui bahwa ada kota manusia yang hidup dengan damai seperti ini....

"Kurasa aku akan mempelajari dunia ini terlebih dahulu. Apakah aku bisa meminta bantuan kalian?" Tanya Aaron.

"Tentu saja. Kau bisa tinggal di tempat kami sementara waktu." Balas Hendra.

"Terimakasih."

Setelah itu, Aaron memperoleh sebuah kamar di asrama Guild Silver Guards. Kamar itu tak begitu luas bagi standar masyarakat saat ini.

Tapi bagi Aaron yang di masa lalu tinggal di dalam Gereja, lalu selama ribuan tahun tinggal di berbagai tempat yang kotor....

"Apa-apaan rumah yang luas ini? Apakah kalian bilang setiap manusia memiliki rumah yang seluas ini?!"

Tentu saja, Aaron merasa sangat terkejut dengan standar yang ada di dunia modern ini.

Alice mengajarkan dasar-dasar untuk bertahan hidup di dunia modern ini. Seperti menggunakan kompor, kamar mandi, menyalakan pendingin ruangan, menggunakan mesin cuci dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk sisanya, Alice telah menyiapkan sebuah buku panduan singkat tentang berbagai hal umum yang dilakukan di dunia ini.

"Kau bisa membacanya kan?" Tanya Alice kepada Aaron yang saat ini sibuk membolak-balikkan kertas di buku panduan itu.

"Luar biasa.... Kau menyerahkan buku berharga ini padaku begitu saja? Manusia modern benar-benar kaya raya." Ucap Aaron sambil terus memperhatikan tulisan yang ada di dalam buku itu.

Alice menganggap bahwa Aaron bisa membaca buku itu dengan baik.

Akhirnya, tur singkat mengenai bagaimana cara hidup tenang di dalam kamar asrama selesai. Sebelum pergi, Alice memberikan sebuah ponsel pintar.

"Cara menggunakan benda ajaib ini ada di dalam salah satu buku panduan itu. Jika kau butuh sesuatu, panggil saja aku dengan alat itu."

"Terimakasih banyak! Kau sungguh sangat membantuku!" Balas Aaron sambil membungkukkan badannya.

"Te-tenang saja, ini hanyalah hal sepele...."

Langkah pertama Aaron di dunia modern ini sudah ditentukan. Bahwa dirinya harus bisa bertingkah dan hidup sebagai manusia modern. Untuk itu, Ia mulai belajar dengan sangat giat membaca berbagai buku panduan umum dan juga peralatan.

Sebuah buku.... Yang biasanya tak pernah dibaca oleh para pembeli barang tersebut.

......***......

...-- Kantor Cabang Silver Guards --...

Di dalam sebuah ruangan dengan meja yang cukup panjang itu, terlihat banyak orang telah duduk dengan rapi. Mereka semua mengenakan seragam yang sama, yaitu seragam putih dengan sedikit lapisan zirah yang tipis.

Di ujung dari meja itu, terlihat sosok Hendra yang tengah duduk dengan sikap serius.

'Jglek!'

Seseorang nampak membuka pintu ruangan itu. Dari balik pintu itu, terlihat sosok seorang wanita dengan penampilan yang begitu menawan.

Rambut peraknya yang panjang turut menghiasi kecantikannya bersama dengan seragam putih itu. Ia memiliki sorot mata yang serius, dipancarkan pada matanya yang berwarna biru.

Dengan hidung yang cukup mancung serta bibir pink yang tipis, wanita bernama Alice ini mampu memikat perhatian sebagian besar Pria.

"Kau kembali, Alice. Jadi bagaimana dengan Pria itu? Berikan pendapat pribadimu." Tanya Hendra sambil menahan dagu dengan kedua tangannya.

Alice segera berjalan ke kursinya. Setelah Ia duduk, Alice langsung menjawab pertanyaan Hendra.

"Baik, Komandan. Menurutku, Pria bernama Aaron adalah sosok yang baik. Aku tak merasakan sedikitpun kejahatan dalam dirinya. Selain itu, aku merasakan kekuatan dalam dirinya." Jelas Alice.

"Seberapa kuat?" Tanya Hendra.

"Kemungkinan setara dengan Hunter tingkat A."

Jawaban itu membuat semua orang yang ada di ruangan ini mulai heboh. Mereka terlihat berbisik ke orang terdekat.

Hal yang wajar, karena Hunter tingkat [A] adalah Hunter dengan kekuatan yang tinggi. Keberadaan mereka hanya muncul tiap 1 dari 10.000 orang.

Bukan hanya karena ditentukan oleh bakat, potensi seseorang menjadi Hunter tingkat tinggi juga ditentukan oleh pola hidup, pola makan, dan seberapa keras mereka berlatih.

"Hunter tingkat A.... Yang benar saja?" Ucap salah seorang anggota dalam pertemuan itu.

"Bisakah kita merekrutnya dalam Guild?"

"Kurasa itu adalah ide yang bagus."

Pembicaraan di ruangan ini mulai menjadi semakin meriah.

Sebagai catatan, Alice dan juga Hendra merahasiakan fakta bahwa Aaron merupakan Ksatria yang terlahir seribu tahun yang lalu. Dan entah dengan alasan apa, Ia terlempar di masa modern ini.

Di sisi lain, Aaron juga belum menceritakan dirinya yang terjebak di dunia Iblis selama lebih dari seribu tahun. Ia merasa bahwa informasi itu hanya akan mendatangkan prasangka buruk pada dirinya.

Seperti apakah dia benar-benar manusia? Atau iblis yang memiliki wujud manusia? Lagipula, di zaman ini sekalipun, masih terdapat Hunter. Hal itu berarti Iblis masih berkeliaran dan mengancam nyawa manusia.

Pada saat semua orang sedang sibuk membahas mengenai sosok Aaron yang harus bergabung dalam kelompok mana....

"Aku tak mengizinkan hal itu. Kita masih perlu melakukan pengawasan terhadap perilaku Aaron. Apakah dia benar-benar kawan, atau lawan. Segera setelah itu, kita baru bisa memutuskan bagaimana nasibnya berikutnya." Jelas Hendra dengan wajah yang tegas.

"Aku setuju dengan komandan." Jawab Alice singkat.

"Aku juga setuju. Orang yang diketahui asal-usulnya itu lebih baik diam di tempat dalam pengawasan kita, para Silver Guards." Jawab orang lain yang ada di dalam rapat ini.

"Lagipula, bukankah itu tugas kita? Menangkap dan menahan orang yang mencurigakan dan berbahaya. Mengetahui Pria bernama Aaron ini memiliki kekuatan setingkat Hunter rank [A] hanya membuatnya semakin layak untuk diawasi." Jelas orang lain yang ada di dalam rapat ini.

Segera setelah semua sepakat, akhirnya mereka menutup rapat ini dengan sebuah keputusan.

Keputusan untuk mengawasi Aaron dalam asrama Silver Guards selama setidaknya 1 bulan. Jika Aaron benar-benar berperilaku baik, mereka mungkin akan merekrutnya.

Sedangkan jika Aaron berperilaku buruk....

Terdapat tiga Hunter tingkat A di kantor cabang ini. Kantor cabang Guild Silver Guards yang lokasinya berada di sebuah Kota bernama Sleman, di sebuah Provinsi bernama Yogyakarta, dan negara bernama Indonesia.

Hendra sebagai seorang komandan di cabang Silver Guards itu merasa bahwa tiga orang Hunter tingkat A sudah jauh lebih dari cukup untuk menahan Aaron. Setidaknya hingga bantuan datang.

Tentu saja....

Itu hanya sebuah skenario jika Aaron adalah Pria yang jahat.

Padahal kenyataannya, Aaron saat ini masih berperang dengan dirinya sendiri.

'Bruk! Bruk! Bruk!'

"Sialan.... Kenapa mesin ini mengeluarkan suara yang aneh? Apakah aku salah menekan benda aneh ini?"

Benar.... Aaron masih sibuk mencari tahu bagaimana caranya menggunakan mesin cuci.

Terpopuler

Comments

Phoenix

Phoenix

jd pengen ke Sleman,mau bilangin sama Aaron bahwa mesin cuci bunyinya emang gitu...wkwkwkwk

2022-04-13

1

John Singgih

John Singgih

Aaron dalam pengawasan

2022-04-03

0

John Singgih

John Singgih

jogya ya

2022-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 Perang Besar
2 Chapter 1 - Takdir
3 Chapter 2 - Kembali
4 Chapter 3 - Langkah Pertama
5 Chapter 4 - Serangan Iblis
6 Chapter 5 - Kenyataan
7 Chapter 6 - Pekerjaan Pertama
8 Chapter 7 - Dungeon
9 Chapter 8 - Frost Giant
10 Chapter 9 - Insiden Kecil
11 Chapter 10 - Tawaran
12 Chapter 11 - Hal Tak Terduga
13 Chapter 12 - Ular Besar
14 Chapter 13 - Kesadaran
15 Chapter 14 - Sisi Gelap
16 Chapter 15 - Latih Tanding
17 Chapter 16 - Hasil Pertandingan
18 Chapter 17 - Kegiatan Sehari-hari
19 Chapter 18 - Dungeon Rank A
20 Chapter 19 - Istana Iblis
21 Chapter 20 - Hidup dan Mati
22 Chapter 21 - Perubahan
23 Chapter 22 - Pemburu
24 Chapter 23 - Hari yang Baru
25 Chapter 24 - Undangan
26 Chapter 25 - Perjalanan
27 Chapter 26 - Rapat Besar
28 Chapter 27 - Permasalahan Baru
29 Chapter 28 - Sparring
30 Chapter 29 - Kembali
31 Chapter 30 - Liburan
32 Chapter 31 - Pengrajin
33 Chapter 32 - Penempaan
34 Chapter 33 - Senjata Baru
35 Chapter 34 - Gangguan Kecil
36 Chapter 35 - Orang Misterius
37 Chapter 36 - Dua Iblis
38 Chapter 37 - Keturunan Kehancuran
39 Chapter 38 - Kenyataan
40 Chapter 39 - Terlambat
41 Chapter 39.5 - Istirahat + Bonus Ilustrasi
42 Chapter 40 - Hunter Swasta
43 Chapter 41 - Keraguan
44 Chapter 42 - Awal
45 Chapter 43 - Api
46 Chapter 44 - Kerjasama
47 Chapter 45 - Awal dari Era Kegelapan
48 Ending 1 - Era Kegelapan : Kehancuran oleh Api
49 Chapter 46 - Terbangun
50 Chapter 47 - Kutukan atau Berkah
51 Chapter 48 - Penantian
52 Chapter 49 - Peninggalan
53 Chapter 50 - Belajar
54 Chapter 51 - Keseharian
55 Chapter 52 - Artifak
56 Chapter 53 - Pembelajaran
57 Chapter 54 - Kesendirian
58 Ending 2 - Bliss of Ignorance
59 Chapter 55 - Memperbaiki
60 Chapter 56 - Rencana
61 Chapter 57 - Perubahan
62 Chapter 58 - Golem
63 Chapter 59 - Pecahan Ingatan
64 Chapter 60 - Kisah
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Perang Besar
2
Chapter 1 - Takdir
3
Chapter 2 - Kembali
4
Chapter 3 - Langkah Pertama
5
Chapter 4 - Serangan Iblis
6
Chapter 5 - Kenyataan
7
Chapter 6 - Pekerjaan Pertama
8
Chapter 7 - Dungeon
9
Chapter 8 - Frost Giant
10
Chapter 9 - Insiden Kecil
11
Chapter 10 - Tawaran
12
Chapter 11 - Hal Tak Terduga
13
Chapter 12 - Ular Besar
14
Chapter 13 - Kesadaran
15
Chapter 14 - Sisi Gelap
16
Chapter 15 - Latih Tanding
17
Chapter 16 - Hasil Pertandingan
18
Chapter 17 - Kegiatan Sehari-hari
19
Chapter 18 - Dungeon Rank A
20
Chapter 19 - Istana Iblis
21
Chapter 20 - Hidup dan Mati
22
Chapter 21 - Perubahan
23
Chapter 22 - Pemburu
24
Chapter 23 - Hari yang Baru
25
Chapter 24 - Undangan
26
Chapter 25 - Perjalanan
27
Chapter 26 - Rapat Besar
28
Chapter 27 - Permasalahan Baru
29
Chapter 28 - Sparring
30
Chapter 29 - Kembali
31
Chapter 30 - Liburan
32
Chapter 31 - Pengrajin
33
Chapter 32 - Penempaan
34
Chapter 33 - Senjata Baru
35
Chapter 34 - Gangguan Kecil
36
Chapter 35 - Orang Misterius
37
Chapter 36 - Dua Iblis
38
Chapter 37 - Keturunan Kehancuran
39
Chapter 38 - Kenyataan
40
Chapter 39 - Terlambat
41
Chapter 39.5 - Istirahat + Bonus Ilustrasi
42
Chapter 40 - Hunter Swasta
43
Chapter 41 - Keraguan
44
Chapter 42 - Awal
45
Chapter 43 - Api
46
Chapter 44 - Kerjasama
47
Chapter 45 - Awal dari Era Kegelapan
48
Ending 1 - Era Kegelapan : Kehancuran oleh Api
49
Chapter 46 - Terbangun
50
Chapter 47 - Kutukan atau Berkah
51
Chapter 48 - Penantian
52
Chapter 49 - Peninggalan
53
Chapter 50 - Belajar
54
Chapter 51 - Keseharian
55
Chapter 52 - Artifak
56
Chapter 53 - Pembelajaran
57
Chapter 54 - Kesendirian
58
Ending 2 - Bliss of Ignorance
59
Chapter 55 - Memperbaiki
60
Chapter 56 - Rencana
61
Chapter 57 - Perubahan
62
Chapter 58 - Golem
63
Chapter 59 - Pecahan Ingatan
64
Chapter 60 - Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!