"Oke deh kita pulang ya mam, pap, Ra." ucap Alva.
"Iya kak hati-hati." jawab Ara.
"pulang pa ma, Ara tidur sini dulu kan?" Tanya Ade.
"Iya sana pulang" Jawab Ara.
Dan satu persatu pun berpamitan pulang.
Ara dan kedua orang tua nya masuk ke dalam rumah.
"Ara, mau ngemil?" Tanya nyonya Steward.
"Wah, boleh." Jawab Ara dengan cepat dan langsung menghampiri ibu nya yang tengah duduk di ruang keluarga.
"Ini tadi dari kakeknya Gavin, baik kan?" Ucap tuan Steward.
"Ya ampun, tuan besar Sparkel itu baik ya, sayang banget tuan muda nya jutek." Ucap Ara.
"Jutek gitu tapi kamu suka kan?" Ledek nyonya Steward.
Selesai berbincang dan memakan kue, Ara dan ke dua orang tua nya kembali ke kamar nya.
"Aaaahhhhhh semoga setelah semua ini setelah aku pergi, Sparkel dan Steward bisa menyatu menjadi satu kesatuan, seenggaknya semoga cinta dan usahaku demi cinta dan bisnis keluarga meningkat dan ada kemajuan" gumam Ara sambil tidur-tiduran memeluk guling nya.
Perlahan ia pun mulai terlelap dalam mimpinya.
...............
"Loh Gavin sudah datang? Tunggu sebentar ya Ara lagi siap-siap sebentar lagi turun" Ucap nyonya Steward yang tengah menikmati teh nya di teras rumah.
"Iya nggak apa-apa tante" Jawab Gavin, yang baru keluar dari mobilnya.
"Gavin tolong dalam satu tahun ini aja jaga Ara dengan baik ya, bikin dia bahagia, supaya waktu dia nanti harus pergi dari kamu, dia nggak ada penyesalan." Ucap nyonya Steward.
"Baik tante, om Steward dimana?" ucap Gavin, sambil mengalihkan topik karena malas membicarakan Ara.
"Sudah berangkat tadi pagi ke kantor Alva" jawab nyonya Steward.
"Om Steward lebih ke perusahaannya Alva ya daripada ke hotel nya Ade? Karena saya sering lihat di kantor Alva" Tanya Gavin lagi.
"Yah kalau hotel kan yang jalanin Ade dan Ara, tapi Alva dan Steward juga sedang belajar mengurus hotel." Jawab nyonya Steward.
"Oh, tante, saya boleh tanya? Kenapa pernikahan ini dilakukan kalau hanya satu tahun?" Tanya Gavin.
"Maaf kak Gavin nunggu kelamaan ya? Aku sudah siap" Ucap Ara.
"Oke ayo berangkat. Tante kita berangkat dulu" Pamit Gavin.
"Iya hati-hati ya Vin, hati-hati ya nak." Ucap nyonya Steward.
"Bye ma" ujar Ara.
Sambil tersenyum melihat kedua orang itu pergi. Hingga tak kelihatan mobilnya. Nyonya Steward yang bahkan tak beranjak dari tempat duduknya.
"Bye ma, apa nanti itu akan kamu ucapkan waktu kamu pergi selama nya Ra?" Gumam nyonya Steward dengan air mata mengalir di pipinya.
........
Jam makan siang..
Usai memilih gaun pengantin, dan gaun prewedding, karena sorenya mereka akan langsung foto prewedding, mereka pun makan di restaurant steak terbaik disana.
"Gavin, Ara? Jadi gosip itu benar?" Suara seseorang yang kami kenal, Livi. Datang bersama teman-temannya ke restaurant ini.
"Iya, kita akan menikah." Jawab Gavin cepat.
"Loh tapi Sania gimana? Bukannya kemarin kamu sama Sania karyawan mu sendiri?" Tanya Livi.
"Bagus sih memang kalian berdua lebih cocok karena selevel......" Lanjut nya lagi.
"Maaf ya maaf kita ganggu kita duluan" Potong Callista.
Gavin tidak menjawab apapun hanya muka muram dan dinginnya, yang memberi kesan ketidak sukaannya.
........
Di dalam ruangan VIP.
"Cal, apa-apaan sih aku kan cuman nanya" Ujar Livi.
"Aduh Vi, kamu sih baru pulang dari luar negeri jadi nggak tau." Jawab Callista.
"Iya nih mulut mu nggak bisa di kunci dikit apa? Lagian ada Ara juga disitu, kamu mau di permalukan lagi sama kakaknya sih Ade?" Ujar Sella.
"Lagian Sania sama Gavin sudah pisah satu tahun yang lalu." Ujar Callista tiba-tiba.
"Hah? Bukannya Gavin cinta mati banget sama Sania?" Tanya Livi.
"Iya tadinya, tapi Sania malah hamil anak orang lain, padahal Gavin sendiri belum pernah menyentuh Sania karena Sania nggak memperkenankan hal itu dan nggak mengijinkan, tapi entah gimana hamil anak orang lain, dan itu tuan muda dari negara A." Jawab Sella.
"Apa? Kok bisa?" Tanya Livi yang semakin penasaran.
"Iya dan sudah gitu, katahuannya setelah hamil 4 bulan, dan hancur banget Gavin waktu itu, apalagi suami nya Sania yang sekarang over banget ke Sania" Jelas Callista.
"Dia beruntung banget sih? Padahal dia nggak punya apa-apa" Ujar Livi kesal.
"Yah keburuntungan orang berbeda." Ujar Callista.
Callista mengambil minuman yang telah ia pesan dan menikmatinya.
"Tapi Cal, kamu nggak apa-apa?" Tanya Livi lagi.
"Hm.. Kenapa?" Tanya Calista sambil menaruh minumannya ke meja.
"Iya, kamu dari dulu suka sama Gavin kan? Tadi nya Sania dan kamu benar-benar mengganggu mereka banget, eh sekarang sudah nggak sama Sania malah jadi sama Ara" Ujar Livi.
"Yah, karena sama Ara, siapa yang berani melawan Ara dan keluarganya, aku masih sayang perusahaan keluarga ku jadi aku nggak akan macam-macam deh sama Ara, menakutkan, apa lagi kalau ada apa-apa sama Ara dan kedua kakaknya tau, kalau Ade bawel nya minta ampun dan kalau Alva, aduh aku akan bangkrut dalam sekali serang" Ujar Callista.
"Iya sih, kenapa harus Ara ya" Keluh Sella.
"Mereka selevel dan sepadan kok, meskipun perusahaan keluarga Steward itu nomor dua tapi perbandingannya tipis, cuman nol koma lah" Ujar Callista.
"Iya sih Sparkel nggak bisa menghancurkan Steward sama sekali, apa lagi bikin bangkrut tambah nggak bisa. Dan waktu masalah dengan suami Sania keluarga Sparkel hampir bangkrut dan tertolong sama Steward karena mereka memulihkan Sparkel dalam satu malam. Mengerikan." Ujar Sella.
"Apa lagi sekarang mereka sudah mau bersatu ya? Kita bahkan nggak ada apa-apanya" keluh Livi.
............
Waktu pun bergulir dengan cepat, foto prewedding yang sesimpel mungkin pun telah selesai.
Di dalam mobil.
"Kamu mau pulang ke rumah orang tuamu?" Tanya Gavin dengan tegas.
"Nggak, aku mau pulang ke hotel" Jawab Ara singkat.
Gavin pun mulai menjalan kan mobil nya menuju hotel Steward.
"Sebenarnya kamu itu benar-benar mau menikah denganku atau tidak sih?" Tanya Gavin geram.
"Kenapa? Bukankah kamu juga tau aku sudah mengagumimu dari dulu?" Jawab Ara santai.
"Tapi kenapa pernikahan ini cuman satu tahun? Dan kenapa seakan-akan kamu acuh tak acuh dan malah lebih terlihat aku yang seakan-akan mau menikah denganmu?" Ujar Gavin.
"Kamu tau, aku selalu memperlakukan orang sama persis seperti dia memperlakukan aku, meskipun aku menyukai dia, ataupun mencitai dia, tapi perlakuan ku selalu menyesuaikan, sudah bawaan dari lahir aku seperti ini, nggak akan berubah hanya karena cinta." Ujar Ara santai.
"Lalu? Kenapa cuman satu tahun?" Tanya Gavin lagi.
"Hmm... Apa kamu bersedia menikah denganku seumur hidup? Kalau aku bersedia" Tanya Ara dengan santai nya.
"Nggak" Jawabnya cepat dan tegas.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Onna Soplanit
up
2020-05-07
0
🌾🍂 syifa 🍂🌾
semangat Thor.
2020-05-07
0