#1

"Pa, mana Ara? Bagaimana keadaannya?" Tanya Alvaro.

"Sudah tidak bisa lagi, papa sudah berjuang segininya, sebenarnya mulai dari mana ini terjadi? Seandainya saja kita tau lebih cepat." ujar tuan Steward.

"Ara.. Bagaimana perasaannya? Apa dia takut?" Tanya Aderald.

"Tidak, dia hanya tersenyum dan bilang dia tidak apa-apa." Ujar nyonya Elena, ibu mereka.

"Tapi Ara bilang minta di kabulkan keinginan terakhirnya, yaitu menikah dengan Gavin." Ujar tuan Steward.

"Apa??! Pria semacam dia hanya mementingkan bisnis dan keuntungan yang bisa dia dapat." Ucap Alvaro kesal.

"Kenapa Ara mau menghabiskan hidup nya dengan pria seperti itu sih?! Dia sudah bertepuk sebelah tangan dari dulu, tapi dia malah seperti ini." Ucap Ade kesal.

"Maka dari itu, Ade, Alva kalian harus menjalin kerja sama seumur hidup dengan Sparkel setelah pernikahan, ini demi Arabelle, untuk terakhir kalinya" ucap tuan Steward memohon.

"Baiklah" jawab Alva dan Ade secara bersamaan dengan perasaan pasrah.

Alva naik ke lantai dua dan berjalan ke kamar Ara, diikuti oleh Ade.

Sesampai nya di kamar Ara, mereka melihat Ara yang tengah tertidur, mereka tidak pernah membayangkan hanya akan sebentar saja melihat adik perempuan kesayangan mereka ini, waktunya hanya sebentar.

"Kak, apa tidak ada lagi yang bisa kita lakukan? Bukankah kita bisa mencari sampai ke ujung dunia?" Tanya Ade.

"Kamu tau sendiri kan papa dan mama sudah sampai menemui dokter terhebat di dunia, bahkan tidak mampu menyembuhkan Ara." Ujar Alva.

"Apa kita hanya bisa melihat Ara yang akan pergi begitu saja?" Tanya Ade lagi dengan tatapan tajam nya melihat ke arah Arabelle.

"Tidak, aku masih akan terus berusaha, Ara kamu berusaha lah juga" Ujar Alva.

Ara terbangun melihat kedua kakaknya yang tengah mengamatinya.

"Kak Alva, kak Ade, kalian ada apa kesini? Kak Alva, kak Jovi sama Arkana mana? Aku rindu mereka." Ujar Ara sambil tiduran.

Alva berjalan masuk ke dalam kamar dengan diikuti oleh Ade dan duduk di ranjang Ara, Ade pun berjalan ke sisi lain dan tiduran di samping Ara.

"Mereka juga kangen Ara, tapi Arkana sedang tidur saat kakak kesini, Jovi mau ikut tapi tidak bisa meninggalkan Arkana, dia baru berumur 1 tahun." Jawab Alva dengan lembut.

"Oh.. gitu, kalau gitu kak Ade, dimana kak Meisie?" Tanya Ara lagi sambil menunjukkan tatapan tajam ke Ade.

"Kenapa kamu menatap ku begitu?" Tanya Ade sambil membelai kepala Ara.

"Kakak pasti usil deh sama kak Meisie jadi dia nggak mau ikut kesini, benar kan?" Tanya Ara curiga.

Kak Ade hanya tertawa yang menandakan memang keadaannya seperti itu.

"Ara, kamu yakin mau menikah dengan pria itu?" Tanya Alva dengan serius.

"Hm? Pria itu? Kak namanya Gavin kak bukan pria itu" jawab Ara sambil memegang tangan kakak pertamanya itu.

"Iya.. iya Gavin" Ujar Alva sambil memegang tangan adik perempuannya yang sedang memegang tangannya.

"Iya aku yakin kok" Jawab Ara dengan wajah penuh keyakinan dan percaya diri.

"Tapi Ara kamu tau kan Gavin itu nggak pernah melihat kamu dan nggak pernah mencintai kamu" Jawab Ade sambil menarik tangan Ara satu nya lagi.

Ara termenung sesaat, dengan wajah sedihnya,

"Aku ingin egois sekali saja, cukup hanya sekali saja aku mau egois, aku nggak masalah dia tidak mencintaiku, aku nggak masalah dia tidak melihatku." Ujar Ara.

"Kenapa? Kamu akan menderita Ra!" Ucap Ade kesal.

"Kak, aku ingin menghabiskan umur ku dengan tinggal dengan dia, dan menatap wajah nya kapanpun, seperti kalau aku rindu kakak-kakak aku bisa menghampiri kalian dan menatap wajah kalian, tapi kalau Gavin butuh 3 bulan sekali baru bisa melihat nya, aku nggak punya banyak waktu, kak ijinin Ara untuk terus bisa melihat Gavin kapanpun. Ara mohon" Pinta Ara dengan memohon kepada kakaknya.

"Baiklah" Ujar Alva sambil memeluk Ara.

"Tapi kak.." ucap Ade yang berhenti tidak meneruskan ucapannya karena tatapan tajam dari Alva yang mengerikan.

Keesokan hari nya..

Alva, Ade, dan kedua orang tua nya menemui Gavin dan kakeknya, karena orang tua Gavin telah meninggal karena kecelakaan pesawat saat Gavin SMA, Gavin hanya diurus oleh kakeknya.

"Jadi, sesuai kesepakatan kemarin saya sudah bawakan kontrak kerja sama seumur hidup dengan perusahaan Sparkel, begitu juga Hotel yang di urus Ade dan perusahaan yang di urus Alva, semua nya ada di dalam, begitu juga perjanjian pernikahannya." Ujar tuan Steward dengan menyodorkan berkas-berkas.

"Tidak perlu sungkan Steward, saya senang bisa membantu dan menjalin kerja saa dengan anda, meskipun sebenarnya saya sangat menyayangkan pernikahan yang hanya 1 tahun ini. Kamu tau kan? Dari Ara kecil aku sangat menyayanginya seperti cucuku sendiri" Ujar kakek Gavin.

"Yah, mau bagaimana lagi" Ujar tuan Steward.

"Apa ini? Selama pernikahan saya harus tinggal di hotel utama Steward?" Tanya Gavin.

"Disana rumah Ara, rumah yang dia desain sendiri, di atas hotel Steward" Ujar Alva.

"Kenapa harus saya yang kesana? Bukankah seharusnya jika menikah Ara harus ikut tinggal bersama ku?" Tanya Gavin.

"Pertama supaya memastikan Ara akan di perlakukan dengan baik, dan yang kedua rumah itu adalah rumah impian Ara, dia tidak pernah tinggal di tempat lain setelah rumah itu di bangun, kecuali pergi ke rumah orang tua dan kita kakaknya" Ujar Alva dengan tenang.

"Saya tidak peduli bagaimana dia mencintai rumah ini, tapi yang pasti seharusnya dia ikut dengan saya sebagai suaminya" Ucap Gavin dengan tenang.

"Pernikahannya juga hanya satu tahun, setelah itu kamu bisa kembali ke rumahmu." Ujar tuan Steward.

"Saya minta maaf tuan, tapi saya keberatan" Ujar Gavin.

"Dasar besar kepala ! Kamu kira kalau bukan karena permintaan Ara kamu kira kita mau sampai seperti ini?!" Bentak Ade kesal.

"Ade !" Bentak Alva

Gavin tersenyum melihat Ade.

"Tenyata kamu tidak berubah ya, masih mudah emosi, kamu kira kalau bukan karena kerja sama ini, kamu kira saya mau menikah dengan Ara?" Ujar Gavin dingin.

"Keterlaluan, kalau bukan ini permintaan terakhir......"

" ADE!!!" Teriak tuan Steward yang memotong pembicaraan Ade begitu saja.

"Kalau kamu nggak bisa tenang kamu keluar saja !" Ujar tuan Steward.

"Cih !"

Ade pun duduk diam disana.

"Baiklah saya akan mengikuti permintaan kalian lagi pula hanya satu tahun, saya akan memperlakukn putri kalian dengan baik juga, jadi tidak perlu khawatir, asal kalian menepati janji kalian." Ujar Gavin sambil menaruh berkasnya.

"Baik kalau begitu bagaimana jika minggu depan kita langsung mengadakan pesta pernikahan? Bagaimana Steward?" Tanya kakek Gavin.

"Tidak masalah lebih cepat lebih bagus." Ujar tuan Steward.

"Oke aku juga tidak masalah" Ujar Gavin.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Onna Soplanit

Onna Soplanit

up

2020-05-04

1

🌾🍂 syifa 🍂🌾

🌾🍂 syifa 🍂🌾

astaga demi mendapatkan orang yang di cintai hingga harus menikah satu tahun karena cinta orang jadi nekad.

2020-05-04

1

Amelisa cherry Salsabila

Amelisa cherry Salsabila

pas nanti gavin idah bucin ama ara...tapi aranya idah kembali ke sisi tuhan..... dan kau akan merasa pedihnya cinta yg tak kau harapkan gavin.....karna 1 tahun cukup untuk membolak balikan isi hati manusia😕😕😕😕


sukses thor😁😁

2020-05-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!