Bab 3. Pelajaran Untuk Tangan Setan
Wang Tian Sin yang mendengar keributan berdecak kesal. Baru saja dirinya berniat menikmati sup ikan yang begitu menggoda, tetapi niatnya itu tak bisa terealisasikan karena keributan di lantai bawah.
"Apa pakaianku sudah dibersihkan?" Jiang Ni mengangguk dan memberikan pakaian milik Wang Tian Sin yang sudah ia cuci semalam.
"Keluarlah. Aku ingin berganti pakaian." Muka Jiang Ni merona. Bukannya keluar, Jiang Ni malah terpaku di tempatnya, membuat Wang Tian Sin kembali menyuruhnya keluar. "Tunggu apa lagi? Keluarlah. Aku harus segera berpakaian dan turun sebelum penginapanmu hancur."
Melihat wajah serius Wang Tian Sin membuat Jiang Ni sadar jika keributan di lantai bawah mungkin membawa masalah serius.
"Ba-baik Tuan. Aku akan keluar sekarang." Jiang Ni keluar dengan tergesa meninggalkan Wang Tian Sin. Sementara Wang Tian Sin bergegas mengganti pakaiannya.
Di lantai pertama penginapan yang juga digunakan sebagai restoran, belasan orang berpakaian merah tua memenuhi restoran. Wajah mereka yang menyeramkan semakin tidak enak dilihat saat mereka mulai berulah dengan menghancurkan meja dan kursi.
Pelayan dan penjaga penginapan tidak ada yang berani mendekat karena takut menjadi sasaran orang-orang itu.
"Jika kau ingin mencari pembunuh saudaramu, bukan begini caranya." Suara Long Tian yang penuh wibawa mampu menyita perhatian orang yang sedang mengamuk. Tatapan mereka kini beralih pada Long Tian yang masuk bersama Xiao Lang.
"Jadi kau yang membunuh adikku?!" bentak salah satu orang dengan mata melotot.
Long Tian mendengkus dan menatap Ji Lang dengan tatapan sinis. "Jika bukan aku siapa lagi? Apa kamu pikir di desa Jiang ada pendekar yang cukup kuat untuk membunuh adikmu?"
"Dasar orang tua bau tanah! Kalau begitu kau akan menyusul adikku sebentar lagi!"
Ucapan Ji Lang barusan nyatanya mampu membuat Long Tian terkekeh.
"Anak muda, apa kau tidak merasa aneh? Seorang kakek tua yang kau pikir sudah bau tanah ini bisa membunuuh adikmu yang begitu kuat. Apa kau tidak penasaran siapakah diriku?" Ji Lang baru tersadar dengan ucapan orang di hadapannya. Amarah nyatanya berhasil membuat dirinya buta keadaan.
"Aku tidak senang bertarung dengan orang yang tidak dikenal kecuali dalam kondisi mndesak. Adikmu berusaha membunuh muridku, maka sebagai gantinya aku yang membunuh adikmu yang malang."
"Kau!" teriak Ji Lang marah.
"Apa kau tidak bosan terus menunjukku? Panggil nama lebih enak. Long Tian."
"Guru, kenapa sudah banyak keributan di hari yang masih pagi ini?" Seorang pemuda tampan dengan jubah hitam sedang menuruni tangga dengan gadis penjaga penginapan ini."Salju sedang turun tetapi hawa di sini begitu panas."
"Kau!" Ji Lang menunjuk pemuda itu dengan emosi.
Wang Tian Sin tersenyum saat melihat pakaian orang-orang itu sama dengan yang menyerangnya kemarin.
"Aku Wang Tian Sin. Orang yang ingin kalian bunuh. Hanya saja nasib utusan kalian sedang sial. Sudahlah ... aku tidak ingin memperpanjang urusan dengan kalian. Misi kalian membunuhku sudah gagal. Lebih baik kalian pergi dan mencari target lain." Wang Tian Sin kini berdiri di samping Long Tian, menunjukkan wajahnya yang tetap tenang.
"Murid memberi salam, Guru. Terima kasih telah menyelamatkan nyawa Murid." Wang Tian Sin membungkuk hormat pada Long Tian.
Long Tian mengangguk, "Kenapa kau turun?"
"Aku tidak ingin merubah organisasi mereka, Guru," jawab Wang Tian Sin menunjuk orang-orang tangan setan.
Long Tian mengerutkan dahinya penuh tanda tanya "Maksudmu?"
"Mereka ini organisasi tangan setan. Jika mereka sampai menghancurkan tempat ini bukankah orang-orang akan memanggilnya tangan kuli bangunan? Aku rasa itu perubahan yang buruk, Guru."
Tawa Long Tian meledak karena ucapan Wang Tian Sin."Lalu, kau ingin melepas mereka?"
Wang Tian Sin mengangguk mengiyakan.
"Mereka ingin membunuhmu."
Wang Tian Sin menyeringai, lalu menatap orang-orang tangan setan. "Jika mereka tak ingin melepasku aku akan memaksanya."
"Kalian sudah dengar 'kan? Orang yang ingin kalian bunuh saja tak ingin memperpanjang masalah."
Ji Lang mendengkus, tak terima dengan ucapan sepasang guru dan murid dihadapannya. "Kau mudah sekali mengatakannya. Jika muridmu mati kau juga akan menuntut balas, bukan?"
"Hanya orang bodoh yang berpikir seperti itu. Murid boleh membalaskan kematian gurunya, tapi tidak dengan guru! Jika murid mati dalam pertarungan, artinya murid itu bodoh dan pantas mati. Membalaskan dendam hanya membuat jiwa dan raga lelah."
"Orang tua banyak bicara!"
"Orang tua memang harus banyak bicara. Sedangkan kalian para anak muda harus banyak mendengar. Jangan hanya berbuat onar dan mengatakan omong kosong. Gunakan waktu kalian dengan baik, belum tentu kalian akan hidup sampai tua."
"Kau menyumpahi aku mati?!" Mata Ji Lang mendelik saat merasa orang tua di hadapannya menyumoahi dirinya mati.
"Kalian organisasi tangan setan. Pekerjaan kalian adalah membunuh. Jika tidak berhasil maka kalian yang dibunuh. Seperti yang menimpa adikmu itu. Sebelum kematian tiba, gunakan waktu kalian dengan baik. Belum tentu akan berumur panjang sepertiku."
"Kau! Terima ini!" Ji Lang menyerang Long Tian menggunakan golok. Long Tian tersenyum tipis dan mengangkat tangan kirinya dan mengibas udara kosong ke arah Ji Lang.
Brak!
Seperti mendapat dorongan yang sangat besar, tubuh Ji Lang mundur hingga menabrak meja. Namun, pria itu tidak menyerah. Dia kembali mengangkat goloknya lalu melompat ke arah Long Tiang berniat memangkas jarak. Belum sampai dia pada Long Tian, musuhnya kembali mengibaskan tangan membuat tubuh Ji Lang terpental.
"Pelayan! Catat semua kerugian! Mereka akan membayar dua kali lipat!" Jiang Ni mengangguk lalu mengeluarkan pena dan kertas, mulai mencatat kerugian penginapan.
"Bangsat! Kau yang mengatakannya kenapa kami yang harus membayar?"
"Pelayan! Kalian dengar, kan? Dia ingin membayar sebanyak tiga kali lipat."
"Omong kosong!" bentak Ji Lang. Dia meminta anak buahnya ikut menyerang Long Tian.
"Serang dia!" teriak Ji Lang.
Wang Tian Sin hendak maju menyerang Anggota Tangan Setan, tetapi Long Tian kembali menariknya. "Mundur. Aku sedang ingin bermain."
Belasan orang yang datang bersamanya maju menyerang Long Tian. Dalam sekali kibas Long Tian berhasil membuat lawannya terpental. Bahkan, ada beberapa orang di antara mereka yang terpental keluar penginapan.
"Masih ingin melawan?" Long Tian berkata dengan dinginnya. "Baiklah, hitungan ketiga kalian tidak pergi, maka aku yang akan melempar kalian."
"Satu ... tiga!"
"Orang gila!" umpat Ji Lang. Baru saja dia memberikan kode kepada anak buahnya untuk pergi dari sana, tapi Long Tian berhitung seenaknya sendiri.
Long Tian maju dengan langkah yang tak bisa dilihat oleh para tangan setan karena sangat cepat. Pundak mereka tiba-tiba terasa di cengkeram dan sesaat kemudian mereka merasa dihempaskan oleh sesuatu yang begitu kuat hingga mereka keluar dari penginapan.
Dalam sepuluh tarikan napas, tidak ada anggota tangan setan yang tersisa di penginapan.
"Hitung semua kerusakan. Aku yang akan membayarnya." Long Tian menatap Jiang Ni sebentar, lalu berjalan melewati gadis itu tanpa berkata lagi.
"Ta-tapi Tuan... bukankah mereka yang akan membayar?"
"Mereka sudah pergi. Aku hanya menggertak mereka. Kau catat saja dan hitung. Akan aku bayar saat keluar dari tempat ini." Jiang Ni mengangguk dan membungkuk hormat.
Long Tian naik ke lantai dua penginapan diikuti oleh Wang Tian Sin dan Xiao Lang.
"Kau belum memakannya?" tanya Long Tian saat melihat sup ikan yang ia pesan masih utuh tak tersentuh.
"Bagaimana aku bisa makan jika ada perang di bawah sana?" jawab Wang Tian Sin. Pemuda itu kemudian duduk dan menyeruput sup ikan itu langsung dari mangkuknya.
Hangat langsung dirasakan oleh perut Wang Tian Sin yang tidak diisi dari dua hari lalu.
"Guru ... bagaimana guru tahu kalau aku dalam bahaya?" tanya Wang Tian Sin penasaran.
"Bagaimana aku tahu itu tidak penting. Tapi ... kenapa kau menjadi incaran dari tangan setan itu yang terpenting."
Wang Tian Sin membetulkan posisi duduknya dan menarik napas panjang. "Sebenarnya aku melihat hal yang seharusnya tidak aku lihat. Mungkin mereka merasa aku menjadi ancaman."
"Hal apa itu?"
"Ini menyangkut kekaisaran. Aku akan mengatakannya di gunung Long Hong."
Tak ingin berlama-lama menahan penasaran, Long Tian memutuskan untuk segera pulang ke tempat asalnya, membuat Wang Tian Sin kegirangan.
"Jika begitu, besok kita akan pulang ke gunung Long Hong."
"Yea! Akhirnya!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
A. Nusantari
semangat kakak
2022-09-08
0
Andut Oxtavus
seperti nya bagus,,ok lanjut,,,
2022-05-03
1
Dayat
masih bingung, dengan plot cerita nya
2022-05-03
2