Penginapan desa Jiang

Letak desa Jiang yang jauh dari kota besar tidak membuat desa itu tertinggal jauh dari desa-desa lainnya. Di desa tersebut, terdapat fasilitas untuk para pendatang seperti restoran dan penginapan walau sederhana.

Di salah satu penginapan di desa Jiang, seorang pria tua datang bersama dengan dua pemuda. Namun, terlihat jika salah satu pemuda yang datang dalam kondisi tak sadarkan diri dan terluka.

"Pelayan, berikan aku kamar yang paling luas." Pria tua itu memberikan beberapa tael perak kepada pelayan yang menjaga penginapan itu. Wajah pelayan itu langsung ceria saat menerimanya.

"Mari ikuti saya, Tuan." Pelayan tersebut berjalan menuju lantai dua bangunan itu dan mengarahkan tamunya ke sebuah ruangan.

"Ini adalah ruangan terbesar yang kami miliki, Tuan. Maaf jika tidak sesuai dengan keinginan Tuan."

"Tidak masalah," tukas pria tersebut. "Kalian memiliki pemandian air panas?"

Gadis itu mengangguk,"kami memiliki kolam air panas dan dingin, Tuan."

"Aku ingin kalian mengosongkan tempat itu. Harga tidak masalah! Siapa namamu?"

"Jiang Ni, tuan."

"Bagus. Segera laksanakan permintaanku. Oiya ... satu lagi. Siapkan meja dan kursi juga di tempat itu." Jiang Ni mengangguk dan pergi meninggalkan pria itu.

Dengan langkah gusar pria itu turun dan keluar, menemui dua orang yang datang bersamanya.

"Xiao Lang, bawa Sin'er ke dalam." Pemuda yang dipanggil Xiao Lang mengangguk.

"Baik, Tuan!" Xiao Lang mengangkat pemuda yang tak sadarkan diri kemudian membawanya masuk. Jiang Ni menyambut kedatangan mereka bertiga seperti saat dia menyambut pria tua yang datang pertama.

"Tunjukkan padaku tempat yang aku pesan."

"Baik, Tuan Besar."

Pemandian air panas di penginapan desa Jiang terletak di bagian belakang bangunan. Tempat itu sudah sepi seperti permintaan pria tua. Jiang Ni mempersilakan orang-orang itu masuk sementara dirinya berjaga tak jauh dari pemandian.

"Terima kasih. Ini untukmu."

"Terima kasih tuan ..."

"Long Tian," ucap pria tua itu saat melihat Jiang Ni bingung memanggilnya.

"Terima kasih, Tuan Long." Long Tian mengangguk dan meminta Jiang Ni segera pergi.

Setelah Jiang Ni pergi Xiao Lang terlihat panik saat merasa ada yang aneh di tubuh orang yang digendongnya. "Tuan besar, tubuh Tuan Muda Wang semakin dingin."

"Masukan dia. Biarkan dia tetap dalam posisi duduk." Xiao Lang mengangguk dan membawa Wang Tian Sin masuk ke dalam pemandian.

Seperti yang sudah dipesan oleh Long Tian, ada sebuah meja besar dan beberapa kursi mengelilinginya.

"Apa mereka berpikir aku hendak berpesta di pemandian?" gumam Long Tian saat mendapati beberapa guci arak, kacang goreng dan daging asap.

"Uhuk!" Long Tian mengalihkan pandangannya kepada Wang Tian Sin yang menyemburkan darah lagi dari mulutnya. "Argh ..."

"Lepaskan pakaiannya, aku harus melakukan sesuatu." Xiao Lang mengangguk dan melepas seluruh pakaian Wang Tian Sin.

Terdapat banyak luka di tubuh Wang Tian Sin, tetapi yang menjadi perhatian Long Tian sekarang adalah luka di perut Wang Tian Sin yang mengeluarkan aroma tidak sedap.

Long Tian mengambil belati kecil dari balik jubah dan beberapa jarum yang terselip di ikat pinggangnya. Dengan menggunakan belati itu, Long Tian mengorek luka Wang Tian Sin.

Klang!

Sebuah besi seperti mata anak panah berhasil dikeluarkan, diikuti dengan darah berwarna merah kehitaman yang mulian menetes. Long Tian menancapkan beberapa jarum di perut dan dada Wang Tian Sin, setelah itu menyalurkan qi miliknya dengan perlahan ke setiap jarum yang menancap.

"Guru ..."

"Jangan bicara kalau tidak mau mati." Wang Tian Sin yang mulai sadar hanya bisa mengangguk. Rasa sakit yang menguasai seluruh tubuhnya membuat Wang Tian Sin tak bisa berkutik.

Xiao Lang sudah menyiapkan sebuah ember besar yang berisi air panas serta beberapa ember air sebagai cadangan. Walau dalam pemandian tersebut terdapat sebuah kolam air panas yang besar, tetapi Long Tian berniat menggunakannya saat racun yang menyebar di tubuh muridnya mulai berkurang.

"Pindahkan dia." Xiao Lang memasukan Wang Tian Sin ke dalam satu ember yang paling besar dan menenggelamkannya hingga sebatas dada. Wang Tian Sin mengerutkan kening saat lukanya bereaksi karena terkena air.

Air panas di dalam ember Wang Tian Sin lama kelamaan berubah warna menjadi hijau akibat racun yang mulai keluar.

"Ganti airnya." Xiao Lang menguras air dalam ember itu dan mengisinya dengan air yang baru. Proses itu terus berulang hingga semua persediaan air habis tetapi racun yang keluar tetap membuat air berubah pekat.

"Bagaiamana ini, Tuan?" tanya Xiao Lang bingung.

"Terus lakukan hingga airnya jernih. Fisiknya sudah melemah, membuatku tidak bisa menggunakan cara keras."

"Guru ..."

"Sudah kukatakan jangan banyak bicara!"

"Ada sesuatu di dadaku. Mungkin ... itu penyebabnya."

Long Tian mengamati dada muridnya dan menemukan satu titik hitam yang sangat kecil. Jika Wang Tian Sin tidak mengatakannya, mungkin dia tidak akan menyadari hal tersebut.

"Yah ... aku akui kali ini ucapanmu membantu. Maklumlah ... gurumu hanya pendekar, bukan seorang tabib handal." Long Tian mengerahkan tenaga dalamnya untuk menarik sesuatu yang bersarang di dada muridnya. Setelah beberapa saat, keluar sebuah jarum seukuran rambut dari dalam titik tersebut. Bersamaan dengan hal itu, Wang Tian Sin memuntahkan gumpalan darah berwarna hitam.

Long Tian menempelkan tangannya di dada Wang Tian Sin dan menyalurkan Qi miliknya, membuat Wang Tian Sin merasakan kehangatan mulai menyelimuti lukanya. Saat Xiao Lang kembali menguras air dan menggantinya, air tersebut tidak berubah menjadi pekat dan hanya samar-samar.

"Pindahkan ke kolam besar." Xiao Lang mengangkat Wang Tian Sin dan mendudukannya di kolam besar air panas. Walau cukup menyakitkan, nyatanya proses ini membuat Wang Tian Sin lebih nyaman.

Satu jam sudah berlalu, Wang Tian Sin sudah dipindahkan ke dalam kamar. Lelah mental dan fisik membuat Wang Tian Sin terlelap hingga pagi menjelang.

Krek!

Terdengar derit pintu terbuka diikuti langkah pelan terkesan mengendap-endap. Aroma wangi masakan mulai merebak di dalam kamar. Wang Tian Sin membuka matanya dan melihat seorang wanita berdiri di depan pintu dengan nampan di tangan.

"Tuan Muda, Tuan Long memintaku mengantar sarapan ini untuk Anda."

"Hemph... taruh saja di meja. Akan aku makan sebentar lagi." Gadis itu mengangguk dan meletakan nampan sarapan itu di meja. Saat pelayan itu hendak meninggalkan ruangan, Wang Tian Sin kembali memanggilnya.

"Tunggu!" ucap Wang Tian Sin. "Siapa namamu?"

"Jiang Ni, Tuan Muda." Wajah Jiang Ni merona dan tubuhnya terasa panas saat mendengar Wang Tian Sin memanggilnya.

"Nona Jiang, tolong ambilkan air panas dan handuk ." Jiang Ni mengangguk. Jantungnya berdebar kencang seperti mau copot. Wang Tian Sin adalah pemuda paling tampan yang pernah Jiang Ni lihat. Mendengar namanya dipanggil membuat Jiang Ni merasa mendapat anugerah dari dewa.

Beberapa saat setelah Jiang Ni pergi, gadis itu kembali dengan baskom berisi air hangat dan handuk kecil. Wang Tian Sin membasuh mukanya dan rasa segar langsung ia rasakan.

Jiang Ni menyerahkan semangkuk sup yang tadi ia bawa. "Tuan Long Tian memesannya khusus untuk tuan muda."

Wang Tian Sin menerima mangkuk itu dan menghirup aromanya yang begitu nikmat.

Saat Wang Tian Sin hendak menyeruput sup tersebut, terdengar kerusuhan dari depan penginapan.

"Siapa yang telah membunuh adikku!"

Terpopuler

Comments

la beneamata

la beneamata

coba masukan dlm dftr favorit

2022-03-10

4

Ismaeni

Ismaeni

cakep jalan ceritanya, bahasanya juga tidak berat... lanjuut thor

2022-03-05

3

andymartyn

andymartyn

lanjut lagi bang

2022-03-04

2

lihat semua
Episodes
1 Salju Merah Di Tanah Jiang
2 Penginapan desa Jiang
3 Pelajaran Untuk Tangan Setan
4 Perpisahan Untuk Pertemuan
5 Arak Sejuta Kenangan
6 Kondisi Yang Memburuk
7 Jubah Putih Qin
8 Kuat Saja Tidak Cukup
9 Kekuatan, ketahanan, dan kepercayaan
10 Pulang
11 Identitas Wang Tian Sin
12 Saling Melengkapi
13 Pangeran Tampan di Kubangan
14 Kebenaran yang Mengejutkan
15 Dua Saudara telah sadar
16 Keluarga
17 Penempaan paling Menyakitkan
18 Rapuh
19 Anak Pengkhianat
20 Salam Rana Semitha
21 Malam berdarah
22 Sehelai Kain Putih
23 Kesan Kenangan Kematian
24 Biro Pengobatan Quanyu
25 Tabib Yan Quanyu
26 Totokan Mengerikan
27 Titah Kaisar Yin Shi
28 Perjalanan Baru
29 Xuanyuan Bersaudara
30 Kondisi Qin Guan
31 Malam di Kedai Arak Bunga
32 Pedang Kembar Chen
33 Bagian dari Qin
34 Giok Jangkrik
35 Kenangan
36 Lahirnya sang Naga Bumi
37 Kenyataan Baru
38 Kedatangan Keluarga Kekaisaran
39 Melewati Tahap Satu
40 Rencana Pembunuhan
41 Elang Putih di Qinzhou
42 Identitas Para Putra Jendral
43 Paviliun Langit
44 Latihan Tengah Malam
45 Surat untuk Wang Tian Sin
46 Persiapan
47 Kota Tianyang
48 Aku bukan Tuan Muda
49 Kisah Xiao Lang
50 Rahasia
51 Kolam Es
52 Pedang Pembelah Gunung
53 Memulai
54 1001 malam
55 Amarah Ji Hua
56 Masalah Wanita
57 Zhen Ping
58 Bertemu Zhen Ping
59 Pertarungan dengan Zhou Qinghou
60 Kelelahan
61 Bulan Air dan Gagak Emas
62 Teknik Pedang Rahasia
63 Istana Pedang
64 Menyelinap
65 Bertemu Xin Yue
66 Di Kota Nan
67 Menjadi Tamu
68 Duel Pagi
69 Sumpah
70 Menjadi Saudara
71 Langkah Bayangan
72 Dia pergi
73 Latihan dimulai
74 Hanya Mimpi
75 Sebuah Surat
76 Latihan Keras
77 Pedang Yang Indah
78 Pedang Naga Langit
79 Permintaan Tak Sulit
80 Amarah Sang Jendral
81 Medan Perang
82 Medan Perang 2
83 Akhir Peperangan
84 Perjalanan Guru dan Murid
85 Wu Jing
86 Perjalanan Guru dan Murid 2
87 Pertemuan Tak Terduga
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Salju Merah Di Tanah Jiang
2
Penginapan desa Jiang
3
Pelajaran Untuk Tangan Setan
4
Perpisahan Untuk Pertemuan
5
Arak Sejuta Kenangan
6
Kondisi Yang Memburuk
7
Jubah Putih Qin
8
Kuat Saja Tidak Cukup
9
Kekuatan, ketahanan, dan kepercayaan
10
Pulang
11
Identitas Wang Tian Sin
12
Saling Melengkapi
13
Pangeran Tampan di Kubangan
14
Kebenaran yang Mengejutkan
15
Dua Saudara telah sadar
16
Keluarga
17
Penempaan paling Menyakitkan
18
Rapuh
19
Anak Pengkhianat
20
Salam Rana Semitha
21
Malam berdarah
22
Sehelai Kain Putih
23
Kesan Kenangan Kematian
24
Biro Pengobatan Quanyu
25
Tabib Yan Quanyu
26
Totokan Mengerikan
27
Titah Kaisar Yin Shi
28
Perjalanan Baru
29
Xuanyuan Bersaudara
30
Kondisi Qin Guan
31
Malam di Kedai Arak Bunga
32
Pedang Kembar Chen
33
Bagian dari Qin
34
Giok Jangkrik
35
Kenangan
36
Lahirnya sang Naga Bumi
37
Kenyataan Baru
38
Kedatangan Keluarga Kekaisaran
39
Melewati Tahap Satu
40
Rencana Pembunuhan
41
Elang Putih di Qinzhou
42
Identitas Para Putra Jendral
43
Paviliun Langit
44
Latihan Tengah Malam
45
Surat untuk Wang Tian Sin
46
Persiapan
47
Kota Tianyang
48
Aku bukan Tuan Muda
49
Kisah Xiao Lang
50
Rahasia
51
Kolam Es
52
Pedang Pembelah Gunung
53
Memulai
54
1001 malam
55
Amarah Ji Hua
56
Masalah Wanita
57
Zhen Ping
58
Bertemu Zhen Ping
59
Pertarungan dengan Zhou Qinghou
60
Kelelahan
61
Bulan Air dan Gagak Emas
62
Teknik Pedang Rahasia
63
Istana Pedang
64
Menyelinap
65
Bertemu Xin Yue
66
Di Kota Nan
67
Menjadi Tamu
68
Duel Pagi
69
Sumpah
70
Menjadi Saudara
71
Langkah Bayangan
72
Dia pergi
73
Latihan dimulai
74
Hanya Mimpi
75
Sebuah Surat
76
Latihan Keras
77
Pedang Yang Indah
78
Pedang Naga Langit
79
Permintaan Tak Sulit
80
Amarah Sang Jendral
81
Medan Perang
82
Medan Perang 2
83
Akhir Peperangan
84
Perjalanan Guru dan Murid
85
Wu Jing
86
Perjalanan Guru dan Murid 2
87
Pertemuan Tak Terduga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!