Tombak Langit Dan Naga Bumi

Tombak Langit Dan Naga Bumi

Salju Merah Di Tanah Jiang

Bab 1. Salju merah di tanah Jiang

Jauh di timur benua Xiang, tepatnya di desa bernama Jiang, hawa dingin terasa mencekam. Debam dan dentuman terdengar berulang kali, serta suara dahan patah kerap kali menyelingi dua suara sebelumnya.

Denting besi yang beradu juga menyakiti telinga penduduk Desa Jiang. Suara itu berasal dari beberapa senjata saling serang dan tangkis.

Tak ada yang berani keluar untuk melongok keadaan, bahkan hanya sekedar membuka tirai pun tak berani.

"Wang Tian Sin! Mati kau!"

"Kejar dia. Jangan sampai lolos!"

Teriakan demi teriakan terdengar cukup kencang, membuat suasana kian menegangkan. Para pria di desa jiang bersiaga di rumah masing-masing, berjaga jika suatu hal yang buruk menerjang.

Di pusat desa Jiang, seorang pria muda yang membawa tombak berukiran naga sedang dikejar oleh tujuh orang berpakaian merah tua. Langkah pria itu diikuti tetesan darah hingga meninggalkan jejak di atas salju.

Bruk!

Langkah Wang Tian Sin terhenti tatkala seorang pria paruh baya yang tiba-tiba menghadangnya. Sempitnya jalan di desa Jiang membuat Wang Tian Sin tak sempat menghindar.

"Hah... kenapa kalian terus mengejarku?" tanya Wang Tian Sin terengah-engah. "Mau apa kalian?"

Di hadapan Wang Tian Sin kini berdiri pria paruh baya yang menggunakan pakaian merah tua, sama seperti orang-orang yang mengejarnya.

"Harusnya kau sudah tahu tujuan kami kemari. Dan berbahagialah anak muda! Aku, Ji Tu akan mengantarmu ke neraka tak lama lagi." Wang Tian Sin menggertakan giginya, tak terima dengan ucapan Ji Tu.

"Tidak akan mudah mengantarku ke neraka. Kecuali ... kalian semua ikut denganku!" seru Wang Tian Sin.

"Aku suka gayamu, anak muda! Jika saja kepalamu tidak terlalu mahal, kami dari Tangan Setan akan membayarnya!" Tawa Ji Tu kembali meledak, membuat amarah di hati Wang Tian Sin turut meledak-ledak.

"Jangan harap!"

Wang Tian Sin mengeluarkan tenaga dalam dan mulai menyalurkannya ke tombak yang ia pegang. Keanehan mulai Wang Tian Sin rasakan ketika tenaga dalamnya mulai menyebar.

"Uhuk!" Seteguk darah Wang Tian Sin muntahkan. Luka di perutnya tiba-tiba bereaksi saat Wang Tian Sin mengeluarkan tenaga dalam.

"Semakin kau mengeluarkan kekuatanmu, maka semakin cepat pula kamu mati."

Deg!

Wang Tian Sin melirik darah yang keluar dari lukanya-hitam pekat.

'Racun. Kenapa aku baru merasakannya?' Seolah dapat mendengar kata hati Wang Tian Sin, tawa Ji Tu yang awalnya sudah berhenti kini kembali menggelegar.

"Tentu saja karena dari tadi kau hanya mengandalkan tenaga luar, sehingga racun itu tidak bereaksi."

Orang-orang yang tadi mengejar Wang Tian Sin kini telah berhasil menyusul dan mengepung Wang Tian Sin. Tak ada satu pun dari mereka yang menodongkan senjata, hanya tubuh yang siaga dan rencana yang sudah ada mereka jalankan.

"Jika aku harus mati hari ini, setidaknya aku akan mengajak kalian bersamaku," ucap Wang Tian Sin seraya memasang kuda-kuda. "Naga menembus awan!"

Wang Tian Sin mengarahkan ujung tombaknya ke dada Ji Tu dan melesat ingin menusuknya. Tenaga dalam yang terhambat membuat jurus yang dilakukan Wang Tian Sin tidak maksimal.

Ji Tu melihat serangan itu tersenyum tipis sebelum menghentakan kakinya ke tanah dan melompat tinggi ke atas. Saat di udara, Ji Tu bersalto hingga posisi tubuhnya terbalik, kaki di atas dan kepala di bawah.

Tangan kiri Ji Tu mengepal di di depan dada sedangkan tangan kanannya lurus ke bawah dengan telapak tangan terbuka.

"Lima jari iblis!"

Duar!

Wang Tian Sin menggunakan badan tombaknya sebagai tameng dari tapak lima jari iblis milik Ji Tu. Namun, tenaga dalam yang dikeluarkan Ji Tu terlalu besar sehingga Wang Tian Sin tetap mundur dan menyemburkan darah.

Salju-salju di sekitar ledakan terjadi mulai berubah warna menjadi hijau, menandakan pukulan itu mengandung racun.

Wang Tian Sin semakin pucat, bibirnya mulai berubah warna menjadi ungu. Bukan karena kedinginan, melainkan racun di tubuhnya.

'Jika aku harus mati hari ini, aku tidak boleh mati dengan mudah.' setelah membatin demikian, Wang Tian Sin kembali memasang kuda-kuda. Tombak yang awalnya ia genggam dengan kedua tangan, kini hanya tangan kanan yang memegang dengan ujung tombak menusuk salju.

"Tongkat sakti dewa kera!"

Wang Tian Sin berlari seraya memutar tombaknya di atas kepala. Ketika jarak antara dirinya dan Ji Tu hanya tersisa satu tombak lagi, Wang Tian Sin memutar tubuhnya dan menghantamkan tombaknya ke tanah dengan sekuat tenaga.

Duar!

Ji Tu tak menyangka jika pemuda di hadapannya nekad menggunakan tenaga dalam. Jika saja dirinya waspada, pasti dia tidak akan terpental seperti saat ini akibat ledakan yang ditimbulkan oleh jurus tongkat sakti dewa kera.

"Bocah sialan!"

Tak cukup sampai di situ, Wang Tian Sin kembali menggunakan jurus tongkat sakti dewa kera demi membuat jarak dengan Ji Tu.

"Mau apa kau bocah?" teriak Ji Tu yang dibalas dengan teriakan juga oleh Wang Tian Sin.

"Mati kau tua bangka!"

Duar!

Salju yang membeku hingga menjadi lempengan es hancur berkeping-keping karena jurus tongkat sakti dewa kera. Ji Tu terpaksa mundur karena Wang Tian Sin bertarung dengan ganas.

Melihat Ji Tu mundur, Wang Tian Sin menghentakkan kakinya dan melompat ke atas. Tubuhnya meliuk-liuk di udara serta tombaknya berputar ke kiri dan kanan.

Sebuah naga berwarna hitam muncul akibat hawa tenaga dalam yang dikeluarkan oleh Wang Tian Sin. Semakin lama naga itu semakin besar hingga mampu mengitari tubuh Wang Tian Sin sepenuhnya.

Mengetahui jika bentuk naganya sudah sempurna, Wang Tian Sin tidak hanya memutarkan tubuhnya, namun juga melentingkannya hingga posisi tubuhnya miring.

"Naga pembelah gunung!"

Wang Tian Sin mengayunkan tombaknya, naga hitam yang mengitarinya langsung melesat ke bawah. Ji Tu mengeluarkan sebuah jurus untuk mengahdang naga hitam Wang Tian Sin.

"Tapak lima racun!"

Swoosh!

Hawa tenaga dalam berwarna hijau melesat cepat ke tubuh naga hitam itu. Seperti memiliki pikiran sendiri, naga hitam menghindar dan terus menyambar Ji Tu.

Duar!

Duar!

Bruk

"Argh..."

Tujuh orang pihak Tangan Setan yang sedari tadi hanya menonton, tak menyadari jika Wang Tian Sin mengincar mereka. Saat jarak antara Ji Tu dan Naga hitam hanya beberapa langkah, naga hitam melewati Ji Tu begitu saja dan menyambar tujuh orang lainnya.

Sementara Wang Tian Sin kini bersimpuh di atas salju dengan tombak sebagai tumpuan. Tapak lima racun milik Ji Tu nyatanya sukses menghantam tubuhnya, membuat luka Wang Tian Sin semakin parah. Jika saja tombak itu terlepas dari tangan sudah di pastikan jika tubuh Wang Tian Sin akan ambruk saat itu juga.

"Pemuda yang bodoh. Merelakan seekor beruang besar demi tujuh anak kambing."

"Hemph ... aku lebih suka menyantap anak kambing daripada daging beruang yang alot. Uhuk!"

Darah tak hanya keluar dari mulut, tapi juga hidung, mata dan telinga Wang Tian Sin. Saat Ji Tu merasa jika ini adalah saat yang tepat untuk menghabisi nyawa Wang Tian Sin, pria itu merasakan hawa panas menyambar dari arah belakang.

Duar!

Hujan darah serta serpihan daging terjadi sesaat setelah ledakan itu terjadi. Putihnya salju kini ternoda dengan merahnya darah anggota kelompok tangan setan.

"Gu-guru..."

Terpopuler

Comments

Snow Lotus

Snow Lotus

Duar!
"Guruku ketemu di sini, lanjutkan! Dan akan aku ikuti."

Karya bagus ga pernah kehabisan ide ...👍👍👍

2024-01-01

2

Wak Jon

Wak Jon

Baru hadir..

2022-04-01

2

la beneamata

la beneamata

awal yang bikin penasaran,moga ngk macet di tengah jalan

2022-03-10

3

lihat semua
Episodes
1 Salju Merah Di Tanah Jiang
2 Penginapan desa Jiang
3 Pelajaran Untuk Tangan Setan
4 Perpisahan Untuk Pertemuan
5 Arak Sejuta Kenangan
6 Kondisi Yang Memburuk
7 Jubah Putih Qin
8 Kuat Saja Tidak Cukup
9 Kekuatan, ketahanan, dan kepercayaan
10 Pulang
11 Identitas Wang Tian Sin
12 Saling Melengkapi
13 Pangeran Tampan di Kubangan
14 Kebenaran yang Mengejutkan
15 Dua Saudara telah sadar
16 Keluarga
17 Penempaan paling Menyakitkan
18 Rapuh
19 Anak Pengkhianat
20 Salam Rana Semitha
21 Malam berdarah
22 Sehelai Kain Putih
23 Kesan Kenangan Kematian
24 Biro Pengobatan Quanyu
25 Tabib Yan Quanyu
26 Totokan Mengerikan
27 Titah Kaisar Yin Shi
28 Perjalanan Baru
29 Xuanyuan Bersaudara
30 Kondisi Qin Guan
31 Malam di Kedai Arak Bunga
32 Pedang Kembar Chen
33 Bagian dari Qin
34 Giok Jangkrik
35 Kenangan
36 Lahirnya sang Naga Bumi
37 Kenyataan Baru
38 Kedatangan Keluarga Kekaisaran
39 Melewati Tahap Satu
40 Rencana Pembunuhan
41 Elang Putih di Qinzhou
42 Identitas Para Putra Jendral
43 Paviliun Langit
44 Latihan Tengah Malam
45 Surat untuk Wang Tian Sin
46 Persiapan
47 Kota Tianyang
48 Aku bukan Tuan Muda
49 Kisah Xiao Lang
50 Rahasia
51 Kolam Es
52 Pedang Pembelah Gunung
53 Memulai
54 1001 malam
55 Amarah Ji Hua
56 Masalah Wanita
57 Zhen Ping
58 Bertemu Zhen Ping
59 Pertarungan dengan Zhou Qinghou
60 Kelelahan
61 Bulan Air dan Gagak Emas
62 Teknik Pedang Rahasia
63 Istana Pedang
64 Menyelinap
65 Bertemu Xin Yue
66 Di Kota Nan
67 Menjadi Tamu
68 Duel Pagi
69 Sumpah
70 Menjadi Saudara
71 Langkah Bayangan
72 Dia pergi
73 Latihan dimulai
74 Hanya Mimpi
75 Sebuah Surat
76 Latihan Keras
77 Pedang Yang Indah
78 Pedang Naga Langit
79 Permintaan Tak Sulit
80 Amarah Sang Jendral
81 Medan Perang
82 Medan Perang 2
83 Akhir Peperangan
84 Perjalanan Guru dan Murid
85 Wu Jing
86 Perjalanan Guru dan Murid 2
87 Pertemuan Tak Terduga
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Salju Merah Di Tanah Jiang
2
Penginapan desa Jiang
3
Pelajaran Untuk Tangan Setan
4
Perpisahan Untuk Pertemuan
5
Arak Sejuta Kenangan
6
Kondisi Yang Memburuk
7
Jubah Putih Qin
8
Kuat Saja Tidak Cukup
9
Kekuatan, ketahanan, dan kepercayaan
10
Pulang
11
Identitas Wang Tian Sin
12
Saling Melengkapi
13
Pangeran Tampan di Kubangan
14
Kebenaran yang Mengejutkan
15
Dua Saudara telah sadar
16
Keluarga
17
Penempaan paling Menyakitkan
18
Rapuh
19
Anak Pengkhianat
20
Salam Rana Semitha
21
Malam berdarah
22
Sehelai Kain Putih
23
Kesan Kenangan Kematian
24
Biro Pengobatan Quanyu
25
Tabib Yan Quanyu
26
Totokan Mengerikan
27
Titah Kaisar Yin Shi
28
Perjalanan Baru
29
Xuanyuan Bersaudara
30
Kondisi Qin Guan
31
Malam di Kedai Arak Bunga
32
Pedang Kembar Chen
33
Bagian dari Qin
34
Giok Jangkrik
35
Kenangan
36
Lahirnya sang Naga Bumi
37
Kenyataan Baru
38
Kedatangan Keluarga Kekaisaran
39
Melewati Tahap Satu
40
Rencana Pembunuhan
41
Elang Putih di Qinzhou
42
Identitas Para Putra Jendral
43
Paviliun Langit
44
Latihan Tengah Malam
45
Surat untuk Wang Tian Sin
46
Persiapan
47
Kota Tianyang
48
Aku bukan Tuan Muda
49
Kisah Xiao Lang
50
Rahasia
51
Kolam Es
52
Pedang Pembelah Gunung
53
Memulai
54
1001 malam
55
Amarah Ji Hua
56
Masalah Wanita
57
Zhen Ping
58
Bertemu Zhen Ping
59
Pertarungan dengan Zhou Qinghou
60
Kelelahan
61
Bulan Air dan Gagak Emas
62
Teknik Pedang Rahasia
63
Istana Pedang
64
Menyelinap
65
Bertemu Xin Yue
66
Di Kota Nan
67
Menjadi Tamu
68
Duel Pagi
69
Sumpah
70
Menjadi Saudara
71
Langkah Bayangan
72
Dia pergi
73
Latihan dimulai
74
Hanya Mimpi
75
Sebuah Surat
76
Latihan Keras
77
Pedang Yang Indah
78
Pedang Naga Langit
79
Permintaan Tak Sulit
80
Amarah Sang Jendral
81
Medan Perang
82
Medan Perang 2
83
Akhir Peperangan
84
Perjalanan Guru dan Murid
85
Wu Jing
86
Perjalanan Guru dan Murid 2
87
Pertemuan Tak Terduga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!