Triple A

3 minggu kemudian.

Tring... tring..tring

Ponsel Anastasya beberapa kali berdering menampilkan nomor baru pada layar ponselnya, dengan segera ia menekan tombol merah. Itu pasti ulah mantan kekasihnya, ya Raka masih belum menyerah untuk menghubunginya.

Bahkan setelah nomornya diblokir Raka tetap tidak kehilangan ide dengan menelpon menggunakan nomor baru. Pernah satu kali Anastasya mengangkat panggilan dari nomor baru dan ternyata itu adalah Raka dan mulai saat itu Anastasya tak pernah mau lagi mengangkat panggilan dari nomor baru dan langsung memblokirnya.

Raka juga beberapa kali mendatangi rumahnya tapi Anastasya selalu menyuruh ART-nya untuk berbohong pada Raka dengan mengatakan bahwa ia sedang tidak berada di rumah. Anastasya juga sudah memberitahu orang tuanya bahwa hubungannya dan Raka telah berakhir dengan alasan tidak ada kecocokan lagi diantara keduanya.

~Kampus~

Anastasya dan Andrea sahabatnya sedang duduk manis di kantin sambil menikmati siomay kesukaan mereka.

Pletek..pletak

Bunyi sentilan yang cukup keras di kening dua wanita itu.

‘’Awh… sakit begok’’ Ringis mereka dengan kompak.

‘’Hukuman buat lo berdua, gw kena hukum dari dosen karena lo berdua ya tadi… bukannya nungguin eehh ternyata kalian disini pada asyik makan, Dasar sahabat nggak setia.’’ Ardy duduk di samping Annastasya dan dengan santai mengambil alih makanan wanita cantik itu.

‘’Punya gw Dy.’’ Protes Annastasya.

‘’Pesan lagi Sya, gw laper banget.’’ Ardy meneruskan makannya tanpa melirik.

Anastasya menarik kembali mangkok siomaynya dari Ardy. ‘’Nggak, emang lo doang yang laper gw juga kali. cacing-cacing diperut gw udah pada demo harus diberi makan sekarang.’’

Ardy menarik mangkok itu lagi. ‘’Ih… cantik-cantik cacingan, pantes aja tubuh lo kurus begitu.’’

Anastasya tak merebut lagi mangkok itu dari tangan Ardy, malah menatap Ardy dengan mata tajamnya. ‘’Cacingan? Kurus?’’ Anastasya berdiri memperlihatkan tubuhnya, ia menggerakan dua tangannya mengikuti bentuk tubuhnya.  ‘’Eh bego badan gw ini badan model ya, ini namanya langsing bukan kurus, susah sih ngejelasin otak lo juga nggak bakalan nyampe.’’

‘’Model sih model tapi dada lo kecil kayak bola pimpong.’’ Ardy terbahak penuh kemenangan.

Saking kesalnya Anastasya mendorong kecil kening Ardy menggunakan jari telunjuknya. ‘’Mana bola pimpong nya, bawa kesini sekarang kita buktiin sama-sama kalo punya gw lebih besar dari bola pimpong.’’ Tanpa peduli sekitar, Anastasya membusungkan dadanya, memegang dua aset kembarnya menghadap Andrea. ‘’Rea coba lo liat ini ukurannya udah pas kan ya? Pas buat digenggam. Ini buktinya pas digenggaman gw.’’

Ardy menggeleng kepala, tersenyum mengejek pada Anastasya. ‘’Itu karena tangan lo kecil makanya pas digenggaman, coba kalo yang genggam lawan jenis, yah kasihan.’’ Ardy tak melanjutkan lagi ucapannya, Andrea lebih dulu memukul mulutnya.

‘’Dy... lo ngatain Sya gw juga tersinggung tau, nggak terima gw.’’ Andrea pindah duduk di samping Ardy, ia melingkarkan satu tangannya di pundak sampai leher Ardy, ‘’satu, dua, tiga’’

‘’Aawwhh.’’ Ardy berteriak kesakitan karena Andrea melingkarkan tangannya dengan sangat kuat hingga seperti mencekik lehernya.

Andrea tersinggung karena ia memiliki proporsi tubuh yang hampir sama dengan Anastasya. Sebenarnya tubuh mereka sangat ideal hanya saja Ardy memang sedikit suka mencari masalah. Mengerjai sahabatnya adalah hiburan tersendiri untuknya.

Setelah perdebatan panjang yang menguras emosi Anastasya dan Andrea, akhirnya mereka makan dengan tenang, untuk menebus rasa jengkel kedua wanita itu memesan banyak makanan dan Ardylah yang harus membayarnya.

‘’Eh tau nggak?’’ Tanya Andrea.

‘’Nggak....'' Jawab Ardy cepat. ''Lo berdua tau nggak?’’ Ardy malah balik bertanya.

‘’Apa Dy?’’ Tanya keduanya kompak

‘’Besok tanggal terakhir di bulan ini.’’ Ardy terbahak karena berhasil mengerjai kedua wanita itu lagi.

‘’Ba**ke lo, eh gw punya berita beneran nih, dengar-dengar hari ini kita bakalan kedatangan dosen baru loh.’’ Ucap Andrea penuh semangat.

‘’Jantan apa betina?’’ Tanya Ardy

‘’Lo nggak lihat reaksi berlebihan Andrea? Udah pasti jantan itu.’’ Jawab Anastasya masih dengan mulut yang penuh siomay.

‘’Kenapa jantan mulu sih yang datang, sekali-kali betina kek, biar semangat gw nya.’’

‘’Serakah... emang gw sama Rea kurang cantik apa coba? Kurang cetar apa? Lo harusnya bersyukur tujuh turunan Dy, bisa dekat bidadari cantik kayak kita ini’’ Celetuk Anastasya melirik Andrea dengan tatapan genit.

Tidak bisa dibohongi ucapan itu nyata adanya, tak sedikit kaum pria iri melihat Ardy yang bisa sangat lengket dengan dua primadona kampus itu.

‘’Iya nih.. Udah cantik, baik, nggak sombong, rajin menabung, kurang apa coba?’’ Timpal Andrea sambil mengibaskan rambutnya menggunakan dua tangannya.

‘’Cantik tapi jones.’’ Ardy terbahak.

‘’Dasar mulut lemes, gw ulek pake sambel terus buang ke kandang buaya, mau lo?’’ Dengan tangannya Anastasya mempraktekan gerakan mengulek diudara sambil menatap tajam Ardy seolah penuh dendam.

‘’Hahaha emang lo tega, Kalo gw dimakan buaya yang jadi pawang lo berdua siapa? Hampa hidup lo kalo nggak ada gw.’’ Ardy menggelitik gadu Anastasya seraya tertawa sarkas.

‘’Stop deh, kalo nggak gw yang bakalan lempar lo berdua ke kandang buaya.’’ Andrea berkacak pinggang, mengerucutkan bibirnya, daritadi kedua sahabatnya itu terus berdebat. Membuatnya pusing.

‘’Aduh… takut…Hahaahha.’’ Ardy dan Anastasya terbahak dengan kompak menarik gemas pipi Andrea yang memperlihatkan wajah manyunnya tapi sangatlah menggemaskan di mata mereka berdua.

‘’Eh tapi gw bakalan doain biar lo berdua nggak jones lagi.’’

‘’Laga lo mau doain Dy, makan aja lo nggak pernah berdoa.’’ Ucap Anastasya lalu ketiganya kompak tertawa.

Anastasya, Andrea dan Ardy yang sering disebut dengan triple A, pertama kali bertemu di kelas satu SMA. Awal perkenalan mereka bisa dibilang sedikit unik, dimana mereka bertiga sama-sama terlambat di hari pertama masuk sekolah sampai menjalani hukuman bersama.

Banyak hukuman yang sudah mereka lalui. Mulai dari membersihkan toilet, berlari keliling lapangan, menyusun buku di perpustakaan, menyapu halaman sekolah dan lain sebagainya.

Kejadian yang sering terulang itu membuat mereka dekat satu sama lain.

Ardy merupakan sosok pria yang tidak suka dekat dengan wanita tapi, entah kenapa ia merasa sangat senang dan nyaman bersama dua wanita yang sering mendapatkan hukuman bersamanya.

Pribadi kedua wanita itu sangat menyenangkan untuknya, tak seperti wanita pada umumnya yang sering jaim atau sok cari perhatian di depan cowok.

Kedua wanita itu justru memperlihatkan sikap apa adanya hingga kenyamanan diantara mereka muncul dengan sendirinya.

Sejak saat itu mereka bertiga tidak bisa dipisahkan, kemana-mana selalu bertiga.

Ardy sangat protektif pada kedua sahabatnya hingga sering ikut kemana dua wanita itu pergi, kecuali pada malam itu, malam dimana Anastasya mabuk dan berakhir dengan pria asing. Saat itu Ardy harus keluar kota untuk menjenguk oma nya yang sakit.

Setelah mengisi perut ketiga sahabat itu bergegas menuju kelas. Seperti biasanya suasana kelas sangat riuh ada yang sedang mengobrol, nonton dan lain sebagainya.

Saat semuanya asyik dengan kegiatan masing-masing tiba-tiba seseorang memasuki kelas.

Bersambung....

Ayo-ayo menurut kalian siapa yang tiba-tiba masuk kedalam kelas mereka?

Jangan lupa like, komen dan dijadikan favorite ya...😉

Terpopuler

Comments

Mak e Bila

Mak e Bila

maaf kak,emak baru sempet hadir😁🙏

2022-03-01

1

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Ayo...siapa yang masuk..

2022-02-26

0

FreeLyta28

FreeLyta28

ini pasti dosennya

2022-02-25

1

lihat semua
Episodes
1 Penghiatan dan kesalahan
2 Selingkuh itu penyakit
3 Triple A
4 Dosen baru
5 Ternyata dia ingat
6 Karaokean (Triple A)
7 nasib malang Ardy
8 Menemui calon mertua
9 Keinginan mama
10 tidur bersama?
11 Pria gila
12 Cemburu
13 Menemui Ardy
14 Kedatangan Al
15 Bakso bakar
16 Morning kiss
17 Ketemu orang tua Al
18 Menerima ajakan Andrea
19 Bertemu Al
20 Kekantor Ardy lagi
21 Trilpe A lagi
22 Ada apa dengan Anastasya?
23 Kehamilan Anastasya
24 Direstui
25 Arnold
26 Mencari ponsel
27 Tak suka bulu tipis
28 Istri yang aneh
29 Menyembunyikan pernikahan
30 Menuju fashion show
31 Fashion show
32 Juara dua
33 Raka lagi
34 Ingin jujur
35 Kejujuran yang dianggap halu
36 Al minggat dari rumah
37 Club malam lagi
38 Baikan
39 Kalung pemberian Al
40 Berusaha menggoda Al
41 Pengen ketoprak
42 Tak jadi ketoprak
43 Idola
44 Exo Chanyeol
45 kedatangan Ardy dan Andrea
46 kegiatan amal
47 kegiatan amal
48 Tidur dengan baju Al
49 Memotong Arnold
50 Kembang kota
51 Pulang
52 Mengerjai Al
53 Al kekantor
54 Menyusul Al ke kantor
55 Memukul Raka
56 Dilihat pak Erik
57 Selin
58 Menemani belanja
59 Menemani belanja 2
60 Selin lagi
61 Malaikat pencabut nyawa
62 Lagi-lagi Raka
63 Dikejar
64 Membalas Selin
65 Tik tokan
66 Ada apa dengan Andrea?
67 Ada apa dengan Andrea 2
68 Andrea hamil?
69 Ardy dan Andrea
70 Pengantin baru
71 Ditinggal nikah
72 Menguping
73 Kesedihan Andrea
74 Anastasya melahirkan
75 Tokyo banana
76 Ardy mulai aneh
77 Kerasukan om jin
78 Mendiamkan Andrea
79 Ciuman
80 Ketagihan
81 End
82 Ucapan terimakasih & Novel baru
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Penghiatan dan kesalahan
2
Selingkuh itu penyakit
3
Triple A
4
Dosen baru
5
Ternyata dia ingat
6
Karaokean (Triple A)
7
nasib malang Ardy
8
Menemui calon mertua
9
Keinginan mama
10
tidur bersama?
11
Pria gila
12
Cemburu
13
Menemui Ardy
14
Kedatangan Al
15
Bakso bakar
16
Morning kiss
17
Ketemu orang tua Al
18
Menerima ajakan Andrea
19
Bertemu Al
20
Kekantor Ardy lagi
21
Trilpe A lagi
22
Ada apa dengan Anastasya?
23
Kehamilan Anastasya
24
Direstui
25
Arnold
26
Mencari ponsel
27
Tak suka bulu tipis
28
Istri yang aneh
29
Menyembunyikan pernikahan
30
Menuju fashion show
31
Fashion show
32
Juara dua
33
Raka lagi
34
Ingin jujur
35
Kejujuran yang dianggap halu
36
Al minggat dari rumah
37
Club malam lagi
38
Baikan
39
Kalung pemberian Al
40
Berusaha menggoda Al
41
Pengen ketoprak
42
Tak jadi ketoprak
43
Idola
44
Exo Chanyeol
45
kedatangan Ardy dan Andrea
46
kegiatan amal
47
kegiatan amal
48
Tidur dengan baju Al
49
Memotong Arnold
50
Kembang kota
51
Pulang
52
Mengerjai Al
53
Al kekantor
54
Menyusul Al ke kantor
55
Memukul Raka
56
Dilihat pak Erik
57
Selin
58
Menemani belanja
59
Menemani belanja 2
60
Selin lagi
61
Malaikat pencabut nyawa
62
Lagi-lagi Raka
63
Dikejar
64
Membalas Selin
65
Tik tokan
66
Ada apa dengan Andrea?
67
Ada apa dengan Andrea 2
68
Andrea hamil?
69
Ardy dan Andrea
70
Pengantin baru
71
Ditinggal nikah
72
Menguping
73
Kesedihan Andrea
74
Anastasya melahirkan
75
Tokyo banana
76
Ardy mulai aneh
77
Kerasukan om jin
78
Mendiamkan Andrea
79
Ciuman
80
Ketagihan
81
End
82
Ucapan terimakasih & Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!