Maureen berjalan sambil memeluk tubuhnya yang tak berhenti bergetar. Dia, terus membayangkan peristiwa yang memberikan sakit hati dan tubuhnya. Berulang kali di pikirkan, dia masih saja tak mengerti kakaknya menjebak dirinya.
Saat dia berusia lima belas tahun, ibunya tiba-tiba mengalami kecelakaan. Entah apa penyebab kecelakaan itu. Namun, ibunya sampai kini masih terbaring lemah di rumah sakit dan membutuhkan biaya perawatan dan obat-obatan yang sangat mahal.
Sampai beberapa bulan setelah kejadian itu, tiba-tiba ayahnya membawa pulang seorang wanita dan anak perempuan yang usianya hanya terpaut dua tahun lebih tua darinya. Dan ayahnya memperkenalkan mereka sebagai ibu yang akan merawat dirinya juga dia mendapatkan seorang kakak perempuan. Walaupun ingin marah, dia yang masih terlalu sangat muda dan masih menggantungkan kehidupan dengan ayahnya tidak mungkin bisa menolak.
Dia, menerima kedatangan mereka dengan terpaksa. Semuanya langsung berubah ketika mereka hadir di kehidupan Maureen. Apapun yang biasanya selalu menjadikan dirinya prioritas, semenjak ibunya tak ada, dia hanya menjadi pelan-pelan terasing.
Semua harus dilakukan demi dia bertahan hidup di keluarga itu. Sampai akhirnya seluruh akses keuangan dirinya perlahan di gerogoti dan dia mulai harus mencari penghasilannya sendiri. Dia mulai berkerja di berbagai tempat hanya untuk menutupi dirinya yang kelaparan ataupun untuk membayar biaya sekolahnya.
Dia, bukan terlahir dari keluarga kekurangan. Ibunya bahkan memiliki banyak aset yang cukup untuk menanggung hidupnya. Namun, semua tak dapat dia dapatkan dengan mulus karena kehadiran ibu dan kakak tirinya itu.
Perlahan dia pun dapat mengerti. Dulu memang dia masih terlalu muda. Namun, dia sekarang mengerti alasan ayahnya menikah dengan ibunya hanya demi untuk meraup semua kekayaan ibunya.
Ibu Maureen merupakan seorang putri tunggal dari keluarga Aditama--kakek Maureen. Ayahnya, dulu ada supir pribadi keluarga Aditama, dia dengan jebakan liciknya hingga menjebak ibu Maureen mengandungnya. Dari seorang yang tak punya apa-apa ayah Maureen diangkat hingga mempunyai martabat.
Yang ibu Maureen tak ketahui adalah ayahnya sebenarnya sudah menikah lebih dulu dengan ibu Shasa kakak tirinya sekarang. Dan, ayahnya sengaja memberikan nama belakang pada putrinya itu dengan nama Aditama agar semua tahu bahwa putrinya pun keturunan Aditama, padahal tidak.
"Ck, ck, kau sungguh akan pulang dengan berjalan kaki seperti itu, hah?" suara yang beberapa saat lalu sempat membuat jantungnya terpesona, dadanya berdebar dan wajahnya memerah, membuatnya terhipnotis kini ada disamping tubuh Maureen. Max yang bersuara membuka pintu mobilnya dan mengikuti langkah Maureen.
"Jangan perdulikan!" cetus Maureen. Dingin dan ketus menimpali ucapan Max.
"Apa kau tahu, jalan yang sedang kau lalui itu ke tempatku, apa tidak lebih baik kau ikut saja denganku!" Max berkata penuh penekanan. Dia, meminta Martin menghentikan mobilnya saat melihat Maureen menghentikan langkahnya.
Maureen kemudian celingak celinguk dan memperhatikan sekitarnya. Dia, benar-benar baru menyadari kalau dia pun sedang tidak tahu dimana posisinya sekarang. Dia, tetap tak putus asa, dia merogoh tasnya dan melihat ponsel miliknya.
"Tidak akan ada sinyal. Ini wilayah-ku, hanya sinyal dengan kode rahasia dariku baru akan mendapatkannya!" sahut Max yang mengerti kalau Maureen sedang berusaha menghubungi seseorang.
Cih, sombongnya. Memang dia siapa? Ini jalanan umum, bisa-bisa dia mengklaim wilayahnya. gerutu Maureen sambil mengerucutkan bibirnya tanpa sadar dihadapan Max.
"Apa itu? Kau sungguh tak mempercayai ucapanku!" Max terlihat meradang saat melihat wajah Maureen yang menyepelekan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
faridah
menarik kak
2022-03-03
1