...🎧 Soundtrack this part #the words in my heart-kim Yeon ji🎧...
...🌀 Terlalu banyak kata yang kutimbun dalam hati sampai tidak bisa mengutarakannya satu persatu🌀...
...🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹...
Sera berjalan gontai menuju perusahaan yang saat ini sudah lama sekali ia bekerja disana sebagai salah satu karyawan. Dan perusahaan itu adalah perusahaan pengembangan yang diciptakan oleh Yuan dan Juan saat mereka mulai merintis dunia karir. Mereka benar-benar menyapu bersih dunia bisnis dan sampai kini masih saja memperluas daerah kekuasaan mereka hingga membuka beberapa cabang diberbagai penjuru hingga sampai diberbagai negara.
Dan diperusahaan ini lah awal pertemuan Sera dengan Yuan yang kini sudah menjalin hubungan rahasia hingga tiga tahun lamanya. Kenapa dikatakan rahasia karena hanya orang-orang tertentu yang mengetahui hubungan Yuan dan Sera karena Sera yang meminta untuk merahasiakan itu sebab ia takut orang-orang akan mengomentari hubungan itu. Bagaimana tidak? Yuan adalah laki-laki hebat,tampan,mapan dan terlebih lagi berbudi luhur . Dia begitu terlalu sempurna untuk gadis selevel Sera yang begitu jauh dibawah standar.
Banyak gadis yang sangat cantik diantara mereka di kantor, begitu indah dipandang mata dan juga terawat. Sera hanya seorang gadis yang tidak berada dan bekerja disana untuk memperbaiki kehidupan nya yang bisa dibilang kurang berkecukupan.
Sera hidup sendirian sebab kedua orang tuanya sudah lebih dulu meninggalkan nya untuk menghadap sang kuasa, belum lagi ia tidak memiliki seorang saudara pun hingga hidupnya hanya sebatang kara.
Selama ini ia sama sekali tidak mempermasalahkan hidupnya yang sebatang kara itu, Namun saat ini ia begitu kacau dan tidak memiliki siapapun untuk ia ajak bicara dan menyampaikan keluh kesahnya. Banyak yang mengatakan kalau kita memiliki keluarga maka masalah apapun akan terasa lebih ringan karena kita memiliki beberapa orang yang mendukung kita.
"Wahh baru kali ini aku benar-benar merasa begitu sakit karena sendirian,"batin Sera memasuki kantor dengan berusaha tersenyum pada beberapa orang yang menyapanya.
Untung saja jadwalnya masuk hari ini adalah siang hingga ia memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan diri melihat dunia luar setelah terisak penuh sejak pagi tadi.
"Ser, tumben dah lu telat gini?" Nano yang baru saja datang dengan beberapa cup kopi ditangannya.
Nano adalah seorang pemuda yang memiliki senyuman manis dan bertubuh tegap layaknya seorang olahragawan. Dia bekerja disana lebih dulu dibandingkan Sera. Dan salah satu teman baik Sera saat berada di kantor.
"Gue kurang enak badan no,eh lu juga baru datang yah?" Tanya balik Sera dan dibalas dengan gelengan oleh Nano.
"Hari ini jadwal gue beliin lu pada kopi elah, pake pura-pura lupa segale,"tatap Nano dengan sinis.
Sera tersenyum kikuk,ia benar-benar melupakan banyak hal karena pikirannya begitu berantakan saat ini.
"Btw busway, kenapa penampilan lu urakan begindang? Abis kena jambret apa gimana?" Sisil yang baru saja datang dari lantai dua menghampiri Nano yang berada disamping Sera dan mengambil kopi nya.
Sisil adalah salah satu gadis yang tergolong dalam kategori cantik pake banget disana, badannya yang begitu ramping dan juga kulitnya sangat terawat hampir saja separuh laki-laki disana adalah fansnya.
"Hmmm gue gakpapa kok sil, kurang enak badan aja."
"Lu yakin? Keliatan kayak abis nangis kok. Mata lu sembab tuh!" Nani yang sejak tadi sedang mengerjakan beberapa laporan nya yang belum selesai ikut nimbrung karena melihat penampilan Sera benar-benar berbeda dari biasanya.
Nani adalah seorang gadis yang gila kerja, patuh peraturan dan juga sangat disiplin. Karena memiliki nama yang hampir sama dengan Nano mereka seringkali menjadi bahan godaan dan olokan dan dicomblangi.
"Sembab? Mana sayang? Abang liat dulu," ucap William yang baru saja datang karena terlambat.
William cowok blasteran si otak miring dan fakboi. Dia baru saja bergabung di perusahaan itu dan ditempatkan didalam tim Sera dan yang lain.
"Sayang palalu,dasar ayam." Sisil paling benci dengan William karena ia membenci laki-laki yang mulutnya lemes suka ngalus.
"Yeuhh kenapa malah Lo ya sewot dah? Awas keburu tua karena suka ngurusin idup orang lain." William tidak mau kalah.
"Udah udah gue baik-baik aja kok, yuk keburu kerja bentar lagi deadline nih,"ucap Sera menyudahi debat tanpa juri itu.
Mereka berlima adalah rekan satu tim yang dipertemukan dengan berbagai macam sifat dan juga kepribadian. Namun,tanpa terasa mereka semakin dekat dan saling perhatian satu sama lain.
"Uwaw,,mas ganteng lewat tuh. Rambut gue udah bener gak yam?" Tanya Sisil kearah William yang sedang duduk disampingnya.
William menatap ogah kearah Sisil dan tersenyum smirk "Emang rambut lu pernah bener?"
"Sial, salah lapak nih gue nanya."
Sisil selalu saja heboh saat melihat Yuan sedang memberikan arahan kepada beberapa karyawan yang masih saja gagal faham dengan beberapa proyek gabungan mereka.
Sera yang mengetahui mas ganteng yang Sisil maksud langsung merasa getaran dalam dirinya, ia benar-benar gugup tak berani melihat kearah Yuan. Ia takut dan langsung gemetar apalagi saat ini mata mereka tak sengaja bertemu dengan sedikit senyum tipis Yuan tersenyum kearahnya.
Sera sama sekali tidak bisa membalas senyuman itu lagi, bibirnya kelu dan jantungnya seolah akan melompat dari tempatnya. Hatinya terasa perih dan matanya kian berair menahan sesak yang semakin menjadi-jadi.
"Gileee, itu pak Yuan senyum kearah gue bukan sih?" Heboh Sisil.
"Iya deh elu, udah ah Jangan berisik bestie yang lain sibuk kerja tuh." Nani langsung saja protes karena terganggu dengan sikap Sisil.
Yuan terus menatap kearah Sera sesekali, gadis itu langsung terduduk lemas karena tak ingin berlama-lama melihat kearah Yuan.
Perkataan dan perintah Juan terus saja berputar di otaknya saat ini. Ia benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi ia akan menghadapi Yuan karena semua pengkhianatan yang ia lakukan itu.
"Sayang lu kenapa dah? Kok tiba-tiba nangis?" William datang kearah Sera dan bertanya.
"Lu bisa gak sih berenti manggil sayang? Sera yang lu alusin gua yang ogah." Sisil lagi-lagi mengomentari sikap William yang begitu suka ngalus.
"Diem dulu nape Sil? Lu kenapa Ser?" William bertanya dengan serius dan seketika Nano yang sibuk mempersiapkan klip begitu juga Nani yang fokus ngetik langsung mendekat khawatir.
Sera buru-buru menghapus air matanya yang ia sendiri tidak sadar telah jatuh hanya karena melihat Yuan.
"Siapa yang nangis sih? Gue gakpapa lu pada kenapa pada khawatir sih? " Sera tersenyum pelan.
"Gak ah lu lagi gak baik-baik aja kok, lu kenapa?" William.
"Gua baik-baik aja William, kerjaan lu numpuk tuh bentar lagi deadline cepet kerjain. Dan kalian juga yuk kita kerjain,"ucap Sera memulai pekerjaan nya untuk mengalihkan perhatian mereka.
"Pokoknya habis ini lu harus cerita!" William kembali fokus bekerja begitu juga dengan yang lain.
Sera. Sendiri tidak bisa fokus untuk mengerjakan semua tugasnya karena kepikiran dengan kejadian yang ia alami beberapa jam kebelakang. Ia benar-benar telah menghancurkan hidupnya sendiri.
"Apa aku bisa melewati semua ini? "Batin Sera.
...💎 Bersambung💎...
Kok aku kasian sih sama Yuan ( ・ั﹏・ั) mas Yuan sama author aja deh.
Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.
See you guys 🧀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Berlian An
kasihan Yuan semoga dpt pengganti yg lebih dr Sera
2022-01-31
1