...🎧 Soundtrack this part #polaroid love-enhypen🎧...
...🌀 Banyak hal yang sangat sulit kuhadapi, termasuk menghadapi kenyataan yang datang begitu tiba-tiba hingga aku tidak memiliki persiapan🌀...
...🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹...
Tak ada yang abadi dan bersifat selamanya, seperti sebuah malam yang kini sudah berganti menjadi pagi hari. Terik mentari memaksa masuk melalui celah-celah tirai berwarna perak itu. Biasan cahaya itu seolah sedang menjelajahi ruangan hingga mengenai mata lentik seorang gadis yang tengah terbaring diatas ranjang dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
"Eugh,," ia membuka mata perlahan sembari memegangi kepalanya yang sedikit pusing itu.
Ia belum pernah merasakan itu, biasanya setiap bangun lagi ia akan merasa fresh dan bersemangat tapi kali ini terasa sangat berbeda karena kepalanya tiba-tiba pusing dan ia juga merasa sedikit pegal-pegal di sekujur tubuhnya.
"Ha? Dimana aku?" Bingungnya saat melihat ia saat ini bukanlah dirumah tetapi disebuah kamar yang tidak ia kenali sama sekali.
Ia mencoba bangkit dan langsung berteriak kaget saat melihat tubuhnya saat ini begitu polos tanpa busana sama sekali.
Jantung nya berdetak tak karuan berusaha untuk mengingat apa yang terjadi semalam, apakah ia dan Yuan melakukan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan? Tidak! Yuan bukanlah orang yang nekad melakukan hal seperti itu padanya.
"Ke, kenapa aku tidak memakai apapun?" Bingung Sera dengan panik dan terus saja berusaha mengingat kejadian semalam.
Ia ingat dengan samar bahwa ia sedang berdiri menunggu Yuan yang sedang berbincang dengan beberapa koleganya. Dan tiba-tiba saja seorang pelayan hotel menawarkan sebuah minuman kepadanya dia tidak menghabiskan minuman itu karena baru beberapa saat ia meminumnya ia merasa mulai mengantuk.
Karena merasa tidak enak badan ia mencari keberadaan Yuan dan bertemu dengan laki-laki itu dilorong.
"Dan,,, akhh aku tidak ingat lagi,"ucapnya pelan sembari masih berpikir panik.
Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka hingga membuat Sera kaget dan buru-buru menutupi tubuh polosnya itu .
"Sudah bangun?" Tanya laki-laki yang baru saja keluar dari kamar mandi sembari hanya mengenakan sebuah piyama saja.
"Mas,,Ju,,Juan?" Gugup Sera langsung kaget saat yang keluar dari dalam kamar mandi adalah Juan yang merupakan kembaran dari kekasihnya Yuan.
"Ke,, kenapa?" Sera terlihat semakin dibuat pusing dengan kenyataan bahwa saat ini didalam kamar yang sama dengan nya adalah Juan dan bukan Yuan.
"Ti,, tidak mungkin kan? "
Juan tersenyum pelan lalu duduk di sofa dengan mengangkat kakinya santai seolah tidak perduli dengan keadaan Sera yang begitu kacau pagi ini.
"Kenapa kamu sangat bersemangat tadi malam?"
Deg,
Jantung Sera terasa hampir saja melayang dari tempatnya saat mendengar itu dari Juan, mendengar kata-kata itu Sera yakin mereka pasti benar-benar melakukan sesuatu yang tidak pantas untuk mereka lakukan.
"Ma,, maksud mas apa? Kenapa aku bisa ada disini?" Isak Sera menahan air matanya mencoba berpikir positif bahwa semua yang ia duga bukanlah kebenarannya.
Juan tertawa pelan karena melihat Sera yang begitu putus asa dan terlihat sangat kacau itu, sepertinya rencananya benar-benar berjalan mulus karena melihat reaksi Sera.
"Wahh kenapa kamu terlihat murung begitu? Bukankah ini yang kamu inginkan? Aku benar-benar menikmati permainan mu tadi malam."
"Maksud mas apa? Tidak mungkin."
"Kamu masih ingin berpura-pura Lupa?" Juan mendekat dengan kesal kearah Sera yang langsung berusaha menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Ma,mas kenapa seperti ini? Tolong katakan kalau itu tidak benar."
"Kamu benar-benar tidak ingat?" Tanya Juan dengan sedikit kesal.
Sera langsung mengangguk dengan cepat "A,,aku tidak ingat apa-apa dan aku tidak mau mengingatnya,"ucapnya dengan cepat dan menatap tidak suka kearah Juan.
Juan tertawa pelan "Benarkah? Seharusnya kamu mengingatnya karena permainan mu sungguh luar biasa sekali. Sepertinya Yuan sangat senang dengan pelayanan mu selama ini kan?"
Plak,
Sera menampar pipi Juan yang berbicara seenaknya mengenai dirinya. Ia bahkan hanya dua kali dicium oleh Yuan yang merupakan pacarnya selama tiga tahun lamanya. Mereka tidak pernah melakukan hal-hal seperti ini dan seenaknya saja Juan mengatakan hal yang tidak-tidak tentang hubungan mereka.
Juan menatap dengan kesal kearah Sera dan mendekat kearah gadis itu hingga ia mundur dengan berusaha menutupi tubuhnya agar tidak terlihat oleh Juan.
"Kenapa kamu marah? Padahal kamu sendiri yang mendatangi ku kesini. Dasar gadis murahan,kamu tidak merasa cukup hanya menggoda Yuan dan kini kamu datang menggoda ku hahah."
"Tidak, kamu pasti berbohong! Kamu berbohong!"
Juan tertawa lagi dan lagi menganggap ketakutan Sera adalah sebuah hiburan baginya.
"Berbohong yah? Kamu benar-benar tidak ingat? Dengan tidak tahu dirinya kamu datang menggoda ku dan mencium ku lebih dahulu."
"Tidak! Aku tidak pernah melakukan itu,"ucap Sera langsung membantah ucapan Juan.
"Apa aku harus membantu mu mengingat semua kenikmatan kita semalaman panjang? "
Sera langsung mundur dan kaget saat ditarik paksa oleh Juan dan laki-laki itu langsung menindih tubuhnya yang dibalut sempurna oleh selimut itu.
"Apa kamu benar-benar tidak ingat dengan posisi ini?" Bisik Juan ditelinga Sera yang mulai terisak itu.
Ia benar-benar gemetar takut saat Juan menindih tubuhnya,ia mencoba untuk mengingat namun nihil ia benar-benar tidak bisa mengingat apapun.
"Bagaimana? Apa kamu benar-benar tidak mengingatnya?"
"Ti,, tidak mas pasti berbohong, aku tidak ingat sama sekali."
Cup,
Juan mencium bibir Sera secara tiba-tiba hingga gadis itu kaget dan langsung berontak dalam ciuman Juan yang begitu ganas dan juga bringas itu.
"Embh,,ma,mash."
Sera mendorong Juan dengan sekuat tenaga hingga laki-laki itu melepaskan ciumannya dan Sera hendak menampar wajahnya namun ditahan oleh Juan.
"Brengsekk!"
Juan tertawa bahkan hampir terbahak dihadapan wajah Sera yang menangis tanpa suara itu.
"Bukankah kamu yang lebih brengsekk karena berpura-pura melupakan semua perbuatan mu? Bisa-bisanya dalam semalam kamu sudah melupakan kenikmatan yang kita buat. "
"Berhenti berbohong! Aku sama sekali tidak pernah melakukan itu dengan mu," ucap Sera masih mencoba untuk mengusir pikiran itu.
"Terserah kamu, aku benar-benar menikmati permainan mu loh!"
"Berhenti berbicara seolah aku benar-benar melakukan itu dengan mu!" Teriak Sera.
Plak,
Kini Juan yang melayangkan sebuah tamparan kearah Sera hingga gadis itu menunduk memegangi pipinya.
"Berani sekali kamu berteriak tepat didepan wajahku! Kamu benar-benar tidak tahu diri yah?" Kesal Juan menarik rambut Sera hingga gadis itu semakin terisak saja.
"Apa kamu benar-benar ingin menjadi keras kepala seperti ini? Atau kamu ingin aku menghancurkan hidup mu?" Kecam Juan melepaskan rambut Sera dan berjalan menuju sofa dengan kesal.
Sera langsung menangis dan terisak pilu memeluk dirinya, ia benar-benar tidak tahu apa yang telah ia perbuat selama ini hingga pantas menerima perlakuan seperti ini .
...💎 Bersambung💎...
Waduhh gileee, Juan kejam banget sih.
Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawan.
See you guys 🧀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Yuniartii
next
2023-05-22
0
Berlian An
awal yg bagus
2022-01-30
1
Puspita Arif
lanjut
2022-01-29
1