3

Dengan penuh rasa kesal Ayu menuju ke arah pintu keluar kantor dan dia mendapati Ifan sedang menunggunya di luar, tidak menghiraukan keberadaan Ifan Ayu lantas segera menelepon taksi onlinenya yang sudah dia pesan sejak tadi, Merasa tidak di sambut baik oleh Ayu Ifan justru mengambil ponsel milik Ayu dan segera berbicara pada Ayu.

"Ku mohon mengertilah aku hanya menjalankan tugasku saja!" ujar Ifan agak keras sampai membuat Ayu sedikit gemetar dan mengeluarkan air matanya.

"Jangan menangis suatu saat kau akan tahu kebenarannya.. Hati-hatilah aku pergi dulu" Ifan berlalu dan menaiki mobil yang sudah terparkir dan menunggu dirinya dengan hati yang tidak merasa senang dia memasuki mobil mewah tersebut.

Sesaat kemudian taksi online yang Ayu pesan datang dia langsung memasuki mobil itu dan bergegas.

"Selamat malam bu apa tidak ada tujuan lainnya sebelum ke tujuan utama?" tanya sopir taksi dengan sopannya

"Kalau begitu ikuti mobil mewah itu Pak..jangan sampai ketahuan" meminta sopir taksi untuk mengikuti mobil mewah yang di kendarai oleh pesuruh Dika yang terlihat walau sudah berjarak cukup jauh dari tempat dia saat ini.

"Baik bu" jawab sopir taksi tersebut.

Tak membuang banyak waktu mereka berhenti di sebuah cafe yang ternyata milik Ifan sendiri, Ayu segera turun dari taksi dan segera masuk kedalam cafe tersebut setelah dia melihat sekeliling dan merasa cukup aman dengan keberadaannya Ayu duduk di meja yang ada di depannya sambil memperhatikan pergerakan Ifan dan Dika yang masih menuju suatu meja dia berpura-pura memesan segelas minuman.

Sebelum minumannya di sajikan Ayu melihat kejadian yang sama sekali tidak ingin dia lihat, dia melihat ada seorang wanita yang sedang duduk menunggu Dika dan Ifan setelah mereka bertemu dengan leluasa Dika memeluk nya begitupun dengan Ifan yang membuatnya geram adalah Ifan memeluk wanita itu dengan erat dan dengan durasi yang cukup lama.

Di tempat lain Dika mendapatkan info tentang Ayu yang sedang berada di cafe itu juga.

"Bos nona Ayu sedang berada disini juga dia berada di meja 5" bisik seorang pengawal Dika yang berbadan tinggi kekar.

Mendengar apa yang di katakan pengawalnya Dika lantas pergi ke meja 5 tempat Ayu berada., Dika mendapati Ayu yang sedang menahan amarahnya sedang mengepalkan kedua tangannya di atas kedua pahanya.

"Ayu!" panggilnya dengan lembut.

"Iya" jawab Ayu sembari mengumpat dalam hati "suara ini seperti tidak asing" saat dia menoleh ke arah sumber suara dia melihat Dika yang sedang menatapnya dengan raut wajah yang tidak bisa di gambarkan, Jelas saja Ayu langsung berdiri dan mengutarakan alasan dia berada di cafe itu.

"Aku hanya berhenti untuk meminum secangkir kopi disini" tegasnya.

"Ikuti aku" ajak Dika

"Aku tidak mau" sambil membuang muka dari pandangan Dika

"Ini sudah di luar jam kerja jadi aku tidak berhak untuk mengikuti semua kemauan anda tuan maaf!" teriaknya jelas

Dika tidak peduli dia menarik Ayu untuk mengikutinya tidak bukan menariknya tapi menggandengnya.

"Lepaskan" Ayu merengek

"Diamlah" tegas Dika sekali lagi.

Dika membawa Ayu menuju tempat Ifan dan wanita itu berada dia menggandeng tangan Ayu dengan erat seperti tidak akan melepaskannya Ayu yang merasa risih dengan hal tersebut dia sesekali menarik tangannya akan tetapi usahanya itu sia-sia karena Dika lebih mendominasi pergerakan itu tangan kekarnya tidak sebanding dengan tenaga tangan Ayu yang kecil mungil.

"Ana ifan" panggil Dika kepada kedua sahabatnya yang terlihat sangat mesra

"Iya dika" jawab Ana dengan lembutnya sembari memegang erat tangan Ifan

Ayu yang melihat pengkhianatan itu lantas menempel pada pria yang sedari tadi menggandeng tangannya, Dika terkejut dan menoleh ke arah Ayu sembari menatapnya kembali dan berkata,

"Ana kenalkan ini Ayu" Belum sempat Dika meneruskan perkataannya Ifan lantas memotongnya,

"Dia nona managernya Dika" jelasnya singkat dengan raut wajah yang tidak biasa.

"Iyakan Dika?" sambungnya kembali sambil merangkul erat Ana

Ana tersenyum senang saat mendengar itu dari Ifan dengan cepat dia mengulurkan tangan dan berkata "Hai cantik aku Ana teman baik Dika dan Ifan juga cinta pertamanya Ifan"

Dengan perasaan yang campur aduk Ayu menyambut tangan Ana dan berkata "Hai"

Terlihat jelas disitu jika Ayu dan Ana berbeda Ana yang terlihat sangat seksi dan menarik sedangkan Ayu yang sedari tadi pagi sangat lelah bekerja tak mempedulikan penampilannya tapi dia masih terlihat manis, Dika yang tidak tega dengan perlakuan Ifan terhadap Ayu sesegera mungkin ingin membawa pergi Ayu ke tempat lain agar tidak melihat kejadian yang serupa lagi.

"Ana Ifan sepertinya nona ku sudah lelah ijinkan aku untuk mengantarkannya pulang?" Dika memohon.

"Silahkan Pak bos!" pinta Ifan dengan sedikit nada tinggi.

"Hati-hati sayang Dika sedikit seram kalau berduaan" Ana memperingati Ayu dengan candaan.

"Baik" jawab singkat

Dika lantas menarik Ayu untuk pergi dari tempat itu, Ayu hanya mengikutinya saja tanpa ada perlawanan.

"Tolong siapkan mobil aku akan mengantar nona ini pulang" perintahnya pada orang yang berbicara padanya lewat ponsel.

Tak beberapa lama kemudian sebuah mobil Sport mewah keluaran terbaru datang dan segera terparkir di depan dika.

"Silahkan tuan" seru seorang yang turun dari mobil tersebut.

Dika membukakan pintu untuk Ayu dan mempersilahkan dia masuk kemudian dia masuk dan duduk di kursi pengemudi, lalu dia mengikatkan safety belt kepada ayu setelah itu dia melajukan kendaraan nya dengan cepat yang hampir membuat jantung Ayu copot.

"Pak kalau mau bunuh diri tidak usah ajak saya saya masih mau hidup!" teriak Ayu ketakutan .

"Apa kau takut nona?" tanya Dika penasaran

"Iya saya sangat takut" jawab Ayu cepat

Dika mengurangi kecepatannya dan mengendarai dengan mode normal

"Ternyata kau sudah sadar ya" seru Dika

"Apa maksud bapak?" jawab Ayu kesal.

Tanpa menanyakan alamat rumah Ayu Dika seolah sudah sering mengantarkan Ayu dengan kekuasaannya Dika bisa mengantarkan Ayu pulang dengan selamat meskipun dia belum pernah ke daerah rumah Ayu, Ayu juga merasa ada yang aneh kenapa Dika bisa tahu alamat rumahnya untuk mengurangi sedikit rasa penasarannya Ayu bertanya kepada Dika sebelum dia turun dari mobil mewah tersebut,

"Bagaimana bapak tahu alamat rumah saya?"

"Keren kan.. nanti akan ku beritahu semuanya.. sana masuk rumah mandi dan istirahat lah.. selamat malam nona manis'' sambil tersenyum.

"Terimakasih untuk semuanya pak" ujar Ayu sambil keluar dari mobil mewah itu.

"Hati-hati jangan mengebut" sambil melambaikan tangan kepada dika.

Dika melajukan kendaraanya sesuai dengan yang dikatakan Ayu dia merasa senang di perhatikan oleh Ayu, kemudian dia bergegas menuju cafe Ifan kembali untuk memberikan Ifan sedikit hukuman karena telah berani membuat seorang wanita sakit hati.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!