Diruang tamu terlihat Vera sedang membahas hal yang belum diketahui oleh putra terutama tentang kedua OSIS yang baru ia temuin tadi sore, "kamu mungkin sudah kenal dengan ketua dan wakil ketua OSIS tapi kamu belum tau kemampuan mereka kan? Tanya vera
Belum tau, tadi sih mau nanya langsung tapi karena kecapean jadi gak terpikir deh Lalu bagaimana kamu bisa tau tentang mereka?
Tentu saja, karena aku pernah diajak untuk bergabung, tapi aku menolak karena bakal repot kalau mereka sampai tau tentang aku yang banyak masalah" jawab vera dengan wajah sedikit bangga
Lalu kak ian dan kak sonia memiliki kemampuan seperti apa?
Ian memiliki kemampuan hipnotis dia bisa menghipnotis seseorang dengan syarat harus memegang korbannya itu pun ada batasnya, batas maksimalnya hanya dua orang, lalu sonia dia bisa membaca pikiran seseorang dengan syarat orang itu harus berada di jangkauannya" penjelasan vera kepada putra dengan rinci
Setelah vera membahas tentang kemampuan sonia, dengan tiba-tiba tubuh putra pun menggigil karena waktu di ruang OSIS dirinya sempat membandingkan tubuhnya dengan vera, dia sangat takut kalau kak sonia tau dia pasti bakal dibilang manusia berotak mesum
Ehmm... Kamu kenapa putra? Tanya vera yang merasakan aneh dengan tingkah putra
Putra yang melihat vera mendekati tubuhnya pun, malah semakin merinding, "tidak ada kok" jawab putra dengan nada yang ketakutan
Jangan-jangan kamu memikirkan hal mesum ya?!
Tidak ada kok, bisakah kamu menjelaskan tentang organisasi yang sudah berbuat jahat itu, Walaupun sedikit setidaknya aku ada informasi tentang mereka" Ucap putra yang langsung mengalihkan pembicaraan
Oh.. Iya kamu belum tau detailnya ya tentang mereka, jadi aku akan menceritakannya dari awal hingga akhir yang aku tau saja"
Jadi ceritanya berawal dari 23 tahun yang lalu, yang mana berdiri sebuah organisasi yang bernama mawar merah di negara ini, organisasi bertujuan untuk menampung manusia-manusia berbakat saja, namun entah apa yang dipikirkan ayahku dia dengan sukarela memberikan dana sekaligus dukungan untuk pemimpin mereka tapi itu sebelum pemimpin mereka diganti
Namun setelah pemimpin mereka tergantikan, tak lama kemudian terjadi perang negara yang mengakibatkan kekacauan di mana-mana, aku juga tak habis pikir kenapa organisasi yang bertujuan untuk mempersatukan manusia super kini malah melakukan pemberontakan,
awalnya mereka hampir berhasil menguasai separuh dari wilayah negeri ini, tapi rencana dan kerja keras mereka telah di gagalkan oleh organisasi baru yang membela tanah air nama organisasinya adalah 𝙈𝙚𝙧𝙥𝙖𝙩𝙞 𝙋𝙪𝙩𝙞𝙝,
Karena itulah terjadinya pertumpahan darah antar sesama manusia istimewa, sampai dimana pemimpin Mawar merah dan pemimpin merpati putih harus bertarung untuk mengakhiri puncak permasalahan yang mereka perbuat, tapi entah apa yang terjadi pemimpin merpati putih di kabarkan tewas akibat kalah bertarung dengan pemimpin mawar merah
Berita itu sudah menjadi pukulan untuk warga publik maupun anggota organisasi yang tersisa di Merpati putih, karena sang pahlawan mereka harus gugur di medan perang, walaupun pahlawan negara mati namun usahanya tidak sia-sia, dampaknya yang mengakibatkan mawar merah tidak bisa melakukan perlawanan lagi terhadap negara, dan wilayah yang diduduki oleh mereka pun bisa terbesar dari perbudakan
Hingga negara kembali pulih dari masa krisisnya, yang membuat mereka tidak sempat melawan kembali, dan hanya bisa pasrah dengan keadaan, namun hukuman yang diterima tidak setimpal dengan apa yang mereka perbuat, negara hanya menyuruh organisasi itu untuk bubar, dan membebaskan kembali orang-orang yang mereka tangkap, awalnya mereka menurut hingga 10 tahun yang lalu mereka kembali membentuk organisasinya dan kembali menculik orang-orang berbakat untuk di jadikan senjata mereka
Hingga saat aku melihat pemimpin mereka menghadap ayahku lagi, di sana mereka kembali membahas dana untuk organisasi yang tidak disetujui negara atau bisa dibilang ilegal, tentu saja ayahku menolaknya dengan mentah-mentah, karena organisasi yang mereka jalani bisa dibilang organisasi haram yang hanya mengikuti hawa nafsu
Pemimpin mereka pun tidak Terima dan mulai melakukan hal jahat seperti membunuh ibuku, memburu aku layaknya hewan liar, ayahku yang tidak Terima dengan perbuatan merekapun melakukan perlawanan terhadap organisasi ilegal tersebut Namun sangat di sayangkan sampai sekarang markas mereka tidak bisa ditemukan
Vera yang bercerita tentang semua yang terjadipun mengeluarkan air matanya, mau bagaimanapun putra adalah seorang pria yang tidak bisa membiarkan seorang wanita menangis, diapun mencoba menenangkan Vera dengan mengusap air matanya sambil berkata "tenang saja, aku ada untuk menjagamu dan tujuan kita sama kamu tak perlu memikirkan hal yang menakutkan seperti itu lagi biar aku saja yang menyelesaikannya karena, seseorang pahlawan yang sering kalian sebut itu adalah ayahku yang tidak berguna" ucap putra sambil mengusap air mata vera yang membasahi pipinya
Vera yang mendengar ucapan putra kembali bertanya, "ayahmu maksudmu pemimpin organisasi merpati putih?
Iya dia ayahku, seorang pria yang meninggalkan anak dan istrinya dan tidak pernah pulang lagi" jawab putra, putra pun menjelaskan apa yang ia ketahui tentang ayahnya
Bahkan Vera yang mendengar cerita putra pun, ikut bersemangat dan takjub dengan perjuangan putra yang menjadi tulang punggung keluarga, hingga obrolan mereka telah lewat berjam-jam dan tidak terasa waktu sudah larut malam
Keesokan harinya disaat putra baru bangun, dirinya terkejut kalau semalaman dia tidur di ruang tamu, tapi yang membuatnya terkejut ialah Vera yang ikut tidur di sampingnya, walaupun tidak sadar tapi itu merupakan keberuntungan untuk putra yang bisa tidur dengan seorang gadis cantik
Seketika putra mulai mengamati tubuh Vera dari atas hingga ujung kaki, bahkan dirinya sempat menelan air liurnya karena terbawa hawa nafsu
Vera yang sadar kalau dirinya diamati oleh putra, vera hanya bisa bilang dengan nada datar
"Apa kamu sudah puas melihatnya?!, dasar mesum"
Putra yang kaget dengan suara Vera pun langsung meminta "maaf" dengan alasan kalau dirinya baru pertama kali melihat wanita dari jarak dekat, namun alasan itu tidak diterima Vera karena menurutnya itu sama saja dengan pelecehan
Putra yang mendengar kata itu pun langsung merasa bersalah, karena ibunya tidak pernah mengajarkannya untuk melakukan hal mesum kepada wanita yang belum ia nikahi
Di perjalanan putra masih merasakan bersalah akibat menatap tubuh Vera dengan begitu, tapi jika dilihat dari raut wajah Vera mungkin dia tidak mempermasalahkan hal itu
Lalu kau mau mengajak aku kemana pagi-pagi begini? Tanya Vera
Tentu saja membeli pakaian sekolahmu kalau tidak dibeli mau kapan lagi membelinya, setelah itu kamu mau kan menemani aku ke rumah sakit"
"Tentu saja, karena kita sudah menjadi sahabat"
Awalnya putra hanya berencana membeli baju sekolah namun siapa sangka kalau dirinya di mintai untuk menemaninya untuk berkeliling di mall, selama berjam-jam, tapi mau bagaimanapun putra tidak tidak bisa menegurnya karena bisa merusak mood bagusnya saat ini
Setelah lama menunggu ternyata Vera hanya membeli beberapa helai baju saja, sisanya hanya berkeliling mall "hah.. Ternyata kalau wanita sudah berbelanja rasanya lebih baik belajar matematika deh" Batin putra yang mengeluh
Baiklah dimana rumah sakitnya mari kita ke sana? Tanya Vera dengan wajah senang
Ibuku sedang dirawat di rumah sakit rembulan, kalau dari sini kira-kira hanya beberapa menit saja"
Oh.. Begitu ya, baiklah kita berangkat ke sana
Tak lama setelah perjalanan, akhirnya mereka sampai di rumah sakit rembulan dan langsung menunju ruangan ibunya dirinya pergi bersama Vera sambil membawakan buah-buahan yang ia beli di perjalanan
Saat itu putra melihat ibunya yang semakin hari semakin pucat akibat penyakitnya, dengan cepat menghampiri ibunya dan berkata "ibu!.. Bagaimana dengan keadaanmu? "
Nak.. Kenapa kamu gak bilang kalau mau datang ibu kan bisa siap-siap untuk menyambut mu" ucap ibunya dengan wajah pucat dan nada yang pelan namun halus
Ibu.. Kenapa ibu menangis?, aturan ibu tak perlu memikirkan apapun tentang putra maupun biaya rumah sakit, putra janji pasti bakal aku lunasi dengan cepat
Ibunya tidak membalas pertanyaan putra namun hanya membalasnya dengan senyuman,
"nak siapa dia, Apa dia pacarmu? Tanya ibunya kepada putra karena melihat seorang gadis yang berada di samping anaknya
Oh.. Dia hany-
Iya tante kami pacaran dan hubungan kami baru beberapa hari ini jadi kedatangan kami tidak hanya menjenguk tante namun juga mau mengenal tante, ibu putra" ucap Vera yang memotong pembicaraan putra dan ibunya
Oh.. Begitu ya, ibu jadi ikut senang nak, kalau dia berharga tolong jaga dan sayangilah dia seperti kamu menyayangi ibu"
Kenapa ibu berbicara seakan-akan ingin mengucapkan selamat tinggal, pokoknya putra hanya mau ibu sehat dan keluar dari rumah sakit ini mari kita kumpul lagi di rumah, ibu taukan putra sangat kesepian di rumah jadi tolong jangan mengucapkan seakan-akan ibu mau meninggalkan aku" putra yang saat itu menangis dan langsung memeluk ibunya dengan penuh rasa kesedihan di hatinya
Vera yang melihat hanya ikut terbawa suasana hingga dia tidak kuat lagi untuk menahan tangisnya dan langsung keluar meninggalkan putra dan ibunya
Di dalam
Setelah pertemuan itu, putra hanya diam sepanjang perjalanan, Vera yang melihat pun merasa risih dengan sikapnya yang langsung berubah drastis, namun tak lama putra membuka mulutnya dan berbicara dengan nada yang berbeda
"Vera, sepertinya kita tak bisa melangkah bersama lagi!!"
Kenapa?
Aku ingin mencari uang untuk kebutuhan dan biaya rumah sakit, jadi aku tidak akan memiliki waktu untuk itu semua jadi" sebelum putra selesai menjelaskan
Tenang saja aku sudah membayar tagihan rumah sakit sekaligus Hutang-hutangmu" jawab Vera dengan menatap wajah putra dengan tatapan berbeda
Eh.. Kenapa? Kamu membayarnya yang sudah jelas itu semua bukan urusanmu?
Aku juga gak tau, tapi aku merasa kamu bukan orang jahat dan kamu juga jangan salah paham tentang yang aku ucapkan di rumah sakit, aku bilang begitu hanya tidak mau ibumu kecewa apa lagi saat melihat keadaannya" balas Vera yang merona merah sambil tingkahnya yang enggak karuan
Haha.. Aku tau, Terimakasih ya untuk semuanya, dan lagi sepertinya aku mulai menyukaimu"
Putra pun mendekati Vera sambil mengacak-acak rambutnya, dan tersenyum melihat tingkahnya yang gak karuan, dan disaat yang bersaman juga pipi Vera mulai memerah akibat melihat sifat putra yang memperlakukannya seperti gadis spesial.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments