Cp 04# Merpati Putih

Diruang tamu terlihat Vera sedang membahas hal yang belum diketahui oleh putra terutama tentang kedua OSIS yang baru ia temuin tadi sore, "kamu mungkin sudah kenal dengan ketua dan wakil ketua OSIS tapi kamu belum tau kemampuan mereka kan? Tanya vera

Belum tau, tadi sih mau nanya langsung tapi karena kecapean jadi gak terpikir deh Lalu bagaimana kamu bisa tau tentang mereka?

Tentu saja, karena aku pernah diajak untuk bergabung, tapi aku menolak karena bakal repot kalau mereka sampai tau tentang aku yang banyak masalah" jawab vera dengan wajah sedikit bangga

Lalu kak ian dan kak sonia memiliki kemampuan seperti apa?

Ian memiliki kemampuan hipnotis dia bisa menghipnotis seseorang dengan syarat harus memegang korbannya itu pun ada batasnya, batas maksimalnya hanya dua orang, lalu sonia dia bisa membaca pikiran seseorang dengan syarat orang itu harus berada di jangkauannya" penjelasan vera kepada putra dengan rinci

Setelah vera membahas tentang kemampuan sonia, dengan tiba-tiba tubuh putra pun menggigil karena waktu di ruang OSIS dirinya sempat membandingkan tubuhnya dengan vera, dia sangat takut kalau kak sonia tau dia pasti bakal dibilang manusia berotak mesum

Ehmm... Kamu kenapa putra? Tanya vera yang merasakan aneh dengan tingkah putra

Putra yang melihat vera mendekati tubuhnya pun, malah semakin merinding, "tidak ada kok" jawab putra dengan nada yang ketakutan

Jangan-jangan kamu memikirkan hal mesum ya?!

Tidak ada kok, bisakah kamu menjelaskan tentang organisasi yang sudah berbuat jahat itu, Walaupun sedikit setidaknya aku ada informasi tentang mereka" Ucap putra yang langsung mengalihkan pembicaraan

Oh.. Iya kamu belum tau detailnya ya tentang mereka, jadi aku akan menceritakannya dari awal hingga akhir yang aku tau saja"

Jadi ceritanya berawal dari 23 tahun yang lalu, yang mana berdiri sebuah organisasi yang bernama mawar merah di negara ini, organisasi bertujuan untuk menampung manusia-manusia berbakat saja, namun entah apa yang dipikirkan ayahku dia dengan sukarela memberikan dana sekaligus dukungan untuk pemimpin mereka tapi itu sebelum pemimpin mereka diganti

Namun setelah pemimpin mereka tergantikan, tak lama kemudian terjadi perang negara yang mengakibatkan kekacauan di mana-mana, aku juga tak habis pikir kenapa organisasi yang bertujuan untuk mempersatukan manusia super kini malah melakukan pemberontakan,

awalnya mereka hampir berhasil menguasai separuh dari wilayah negeri ini, tapi rencana dan kerja keras mereka telah di gagalkan oleh organisasi baru yang membela tanah air nama organisasinya adalah 𝙈𝙚𝙧𝙥𝙖𝙩𝙞 𝙋𝙪𝙩𝙞𝙝,

Karena itulah terjadinya pertumpahan darah antar sesama manusia istimewa, sampai dimana pemimpin Mawar merah dan pemimpin merpati putih harus bertarung untuk mengakhiri puncak permasalahan yang mereka perbuat, tapi entah apa yang terjadi pemimpin merpati putih di kabarkan tewas akibat kalah bertarung dengan pemimpin mawar merah

Berita itu sudah menjadi pukulan untuk warga publik maupun anggota organisasi yang tersisa di Merpati putih, karena sang pahlawan mereka harus gugur di medan perang, walaupun pahlawan negara mati namun usahanya tidak sia-sia, dampaknya yang mengakibatkan mawar merah tidak bisa melakukan perlawanan lagi terhadap negara, dan wilayah yang diduduki oleh mereka pun bisa terbesar dari perbudakan

Hingga negara kembali pulih dari masa krisisnya, yang membuat mereka tidak sempat melawan kembali, dan hanya bisa pasrah dengan keadaan, namun hukuman yang diterima tidak setimpal dengan apa yang mereka perbuat, negara hanya menyuruh organisasi itu untuk bubar, dan membebaskan kembali orang-orang yang mereka tangkap, awalnya mereka menurut hingga 10 tahun yang lalu mereka kembali membentuk organisasinya dan kembali menculik orang-orang berbakat untuk di jadikan senjata mereka

Hingga saat aku melihat pemimpin mereka menghadap ayahku lagi, di sana mereka kembali membahas dana untuk organisasi yang tidak disetujui negara atau bisa dibilang ilegal, tentu saja ayahku menolaknya dengan mentah-mentah, karena organisasi yang mereka jalani bisa dibilang organisasi haram yang hanya mengikuti hawa nafsu

Pemimpin mereka pun tidak Terima dan mulai melakukan hal jahat seperti membunuh ibuku, memburu aku layaknya hewan liar, ayahku yang tidak Terima dengan perbuatan merekapun melakukan perlawanan terhadap organisasi ilegal tersebut Namun sangat di sayangkan sampai sekarang markas mereka tidak bisa ditemukan

Vera yang bercerita tentang semua yang terjadipun mengeluarkan air matanya, mau bagaimanapun putra adalah seorang pria yang tidak bisa membiarkan seorang wanita menangis, diapun mencoba menenangkan Vera dengan mengusap air matanya sambil berkata "tenang saja, aku ada untuk menjagamu dan tujuan kita sama kamu tak perlu memikirkan hal yang menakutkan seperti itu lagi biar aku saja yang menyelesaikannya karena, seseorang pahlawan yang sering kalian sebut itu adalah ayahku yang tidak berguna" ucap putra sambil mengusap air mata vera yang membasahi pipinya

Vera yang mendengar ucapan putra kembali bertanya, "ayahmu maksudmu pemimpin organisasi merpati putih?

Iya dia ayahku, seorang pria yang meninggalkan anak dan istrinya dan tidak pernah pulang lagi" jawab putra, putra pun menjelaskan apa yang ia ketahui tentang ayahnya

Bahkan Vera yang mendengar cerita putra pun, ikut bersemangat dan takjub dengan perjuangan putra yang menjadi tulang punggung keluarga, hingga obrolan mereka telah lewat berjam-jam dan tidak terasa waktu sudah larut malam

Keesokan harinya disaat putra baru bangun, dirinya terkejut kalau semalaman dia tidur di ruang tamu, tapi yang membuatnya terkejut ialah Vera yang ikut tidur di sampingnya, walaupun tidak sadar tapi itu merupakan keberuntungan untuk putra yang bisa tidur dengan seorang gadis cantik

Seketika putra mulai mengamati tubuh Vera dari atas hingga ujung kaki, bahkan dirinya sempat menelan air liurnya karena terbawa hawa nafsu

Vera yang sadar kalau dirinya diamati oleh putra, vera hanya bisa bilang dengan nada datar

"Apa kamu sudah puas melihatnya?!, dasar mesum"

Putra yang kaget dengan suara Vera pun langsung meminta "maaf" dengan alasan kalau dirinya baru pertama kali melihat wanita dari jarak dekat, namun alasan itu tidak diterima Vera karena menurutnya itu sama saja dengan pelecehan

Putra yang mendengar kata itu pun langsung merasa bersalah, karena ibunya tidak pernah mengajarkannya untuk melakukan hal mesum kepada wanita yang belum ia nikahi

Di perjalanan putra masih merasakan bersalah akibat menatap tubuh Vera dengan begitu, tapi jika dilihat dari raut wajah Vera mungkin dia tidak mempermasalahkan hal itu

Lalu kau mau mengajak aku kemana pagi-pagi begini? Tanya Vera

Tentu saja membeli pakaian sekolahmu kalau tidak dibeli mau kapan lagi membelinya, setelah itu kamu mau kan menemani aku ke rumah sakit"

"Tentu saja, karena kita sudah menjadi sahabat"

Awalnya putra hanya berencana membeli baju sekolah namun siapa sangka kalau dirinya di mintai untuk menemaninya untuk berkeliling di mall, selama berjam-jam, tapi mau bagaimanapun putra tidak tidak bisa menegurnya karena bisa merusak mood bagusnya saat ini

Setelah lama menunggu ternyata Vera hanya membeli beberapa helai baju saja, sisanya hanya berkeliling mall "hah.. Ternyata kalau wanita sudah berbelanja rasanya lebih baik belajar matematika deh" Batin putra yang mengeluh

Baiklah dimana rumah sakitnya mari kita ke sana? Tanya Vera dengan wajah senang

Ibuku sedang dirawat di rumah sakit rembulan, kalau dari sini kira-kira hanya beberapa menit saja"

Oh.. Begitu ya, baiklah kita berangkat ke sana

Tak lama setelah perjalanan, akhirnya mereka sampai di rumah sakit rembulan dan langsung menunju ruangan ibunya dirinya pergi bersama Vera sambil membawakan buah-buahan yang ia beli di perjalanan

Saat itu putra melihat ibunya yang semakin hari semakin pucat akibat penyakitnya, dengan cepat menghampiri ibunya dan berkata "ibu!.. Bagaimana dengan keadaanmu? "

Nak.. Kenapa kamu gak bilang kalau mau datang ibu kan bisa siap-siap untuk menyambut mu" ucap ibunya dengan wajah pucat dan nada yang pelan namun halus

Ibu.. Kenapa ibu menangis?, aturan ibu tak perlu memikirkan apapun tentang putra maupun biaya rumah sakit, putra janji pasti bakal aku lunasi dengan cepat

Ibunya tidak membalas pertanyaan putra namun hanya membalasnya dengan senyuman,

"nak siapa dia, Apa dia pacarmu? Tanya ibunya kepada putra karena melihat seorang gadis yang berada di samping anaknya

Oh.. Dia hany-

Iya tante kami pacaran dan hubungan kami baru beberapa hari ini jadi kedatangan kami tidak hanya menjenguk tante namun juga mau mengenal tante, ibu putra" ucap Vera yang memotong pembicaraan putra dan ibunya

Oh.. Begitu ya, ibu jadi ikut senang nak, kalau dia berharga tolong jaga dan sayangilah dia seperti kamu menyayangi ibu"

Kenapa ibu berbicara seakan-akan ingin mengucapkan selamat tinggal, pokoknya putra hanya mau ibu sehat dan keluar dari rumah sakit ini mari kita kumpul lagi di rumah, ibu taukan putra sangat kesepian di rumah jadi tolong jangan mengucapkan seakan-akan ibu mau meninggalkan aku" putra yang saat itu menangis dan langsung memeluk ibunya dengan penuh rasa kesedihan di hatinya

Vera yang melihat hanya ikut terbawa suasana hingga dia tidak kuat lagi untuk menahan tangisnya dan langsung keluar meninggalkan putra dan ibunya

Di dalam

Setelah pertemuan itu, putra hanya diam sepanjang perjalanan, Vera yang melihat pun merasa risih dengan sikapnya yang langsung berubah drastis, namun tak lama putra membuka mulutnya dan berbicara dengan nada yang berbeda

"Vera, sepertinya kita tak bisa melangkah bersama lagi!!"

Kenapa?

Aku ingin mencari uang untuk kebutuhan dan biaya rumah sakit, jadi aku tidak akan memiliki waktu untuk itu semua jadi" sebelum putra selesai menjelaskan

Tenang saja aku sudah membayar tagihan rumah sakit sekaligus Hutang-hutangmu" jawab Vera dengan menatap wajah putra dengan tatapan berbeda

Eh.. Kenapa? Kamu membayarnya yang sudah jelas itu semua bukan urusanmu?

Aku juga gak tau, tapi aku merasa kamu bukan orang jahat dan kamu juga jangan salah paham tentang yang aku ucapkan di rumah sakit, aku bilang begitu hanya tidak mau ibumu kecewa apa lagi saat melihat keadaannya" balas Vera yang merona merah sambil tingkahnya yang enggak karuan

Haha.. Aku tau, Terimakasih ya untuk semuanya, dan lagi sepertinya aku mulai menyukaimu"

Putra pun mendekati Vera sambil mengacak-acak rambutnya, dan tersenyum melihat tingkahnya yang gak karuan, dan disaat yang bersaman juga pipi Vera mulai memerah akibat melihat sifat putra yang memperlakukannya seperti gadis spesial.

Episodes
1 Cp 01# Manusia berkemampuan
2 Cp 02# Pertemuan tak terduga
3 Cp 03# Sakit tak berdarah
4 Cp 04# Merpati Putih
5 Cp 05# Pria Es
6 Cp 06# Anggota Osis
7 Cp 07# Keheningan
8 Cp 08# Citra Alam
9 Cp 09# Kematian ayah Ari
10 Cp 10# Es Abadi
11 Cp 11# Tang san
12 Cp 12# Nama asli Rian
13 Cp 13# Tinju Api
14 Cp 14# Inti jiwa Api
15 Cp 15# Tak kasat mata
16 Cp 16# Perjalanan
17 Cp 17# Matilah
18 Cp 18# Raja Perancang
19 Cp 19# 1v1
20 Cp 20# Monster
21 Cp 21# Mawar Hitam
22 Cp 22# Kekalahan
23 Cp 23# Keberhasilan
24 Cp 24# Kontrak
25 Cp 25# Interogasi
26 Cp 26# Penembak Jitu
27 Cp 27# Es Yang Akan Meleleh
28 Cp 28# Bocah Api
29 Cp 29# Pulang
30 Cp 30# Sang Mata Elang
31 Cp 31# Pria Jaket Biru
32 Cp 32# Berjanji
33 Cp 33# Nenek Tua
34 Cp 34# Amarah
35 Cp 35# Kebangkitan 12 Gerbang
36 Cp 36# New Island
37 Cp 37# Serangan
38 Cp 38# Perang 1
39 Cp 39# Perang 2
40 Cp 40# Akhir Dari Perang
41 Cp 41# Bau Darah
42 Cp 42# Masa lalu Rian
43 Cp 43# Membuat Kapal
44 Cp 44# Berdebat
45 Cp 45# Kalian Semua
46 Cp 46# Teman Baru
47 Cp 47# Bersiap-siap
48 Cp 48# Dua Pilihan
49 Cp 49# Benci Jadi Cinta
50 Cp 50# Pemberontakan
51 Cp 51# Scarlett
52 Cp 52# Rapat
53 Cp 53# Karnaval
54 Cp 54# Angin
55 Cp 55# Kematian Rudi
56 Cp 56# Menyerahkan Diri
57 Cp 57# Turunkan senjata kalian!!!
58 Cp 58# Hidup atau Mati
59 Cp 59# Sudah Dimulai
60 Cp 60# Land Mine
61 Cp 61# Perdebatan
62 Cp 62# Pembunuh
63 Cp 63# Ibu Maya
64 Cp 64# Kekacauan
65 Cp 65# Tentara Terhormat
66 Cp 66# Keberanian
67 Cp 67# Awal Dari Kekalahan
68 Pengumuman
69 Cp 68# Kekalahan Part 2
70 Cp 69# Masa Lalu Antagonis 1
71 Cp 70# Masa Lalu Antagonis 2
72 Cp 71# Masa Lalu Antagonis 3
73 Cp 72# Masa Lalu Antagonis Last
74 Cp 73# Serangan Agresif
75 Cp 74# Kerinduan
76 Cp 75# Kebencian
77 Cp 76# Adik Vs Kakak
78 Cp 77# Kakak
79 Cp 78# Ingin Mencari
80 Cp 79# Misi Gagal
81 Cp 80# Tidur Panjang
82 Cp 81# Api Hitam
83 Cp 82# Kakak?
84 Cp 83# Reuni
85 Cp 84# Maju-Mundur
86 Cp 85# Lawan Misterius
87 Cp 86# Api Kuning
88 Cp 87# Api Putih
89 Cp 88# Pria Petir
90 Cp 89# Bantuan
91 Cp 90# Invasi Violid
92 Cp 91# Bahagia Kecil
93 Cp 92# Masa Lalu Josua
94 Cp 93# Gadis Misterius
95 Cp 94# Angel
96 Cp 95# Janji
97 Cp 96# Pengungsi
98 Cp 97# Beraksi
99 Cp 98# Ceroboh
100 Cp 99# Valid
101 Cp 100# Karantina
102 Cp 101# Tragedi
103 Cp 102# Selamat
104 Cp 103# Terakhir Kali
105 Cp 104# End (Last Chapter)
106 Pengumuman (Penting)
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Cp 01# Manusia berkemampuan
2
Cp 02# Pertemuan tak terduga
3
Cp 03# Sakit tak berdarah
4
Cp 04# Merpati Putih
5
Cp 05# Pria Es
6
Cp 06# Anggota Osis
7
Cp 07# Keheningan
8
Cp 08# Citra Alam
9
Cp 09# Kematian ayah Ari
10
Cp 10# Es Abadi
11
Cp 11# Tang san
12
Cp 12# Nama asli Rian
13
Cp 13# Tinju Api
14
Cp 14# Inti jiwa Api
15
Cp 15# Tak kasat mata
16
Cp 16# Perjalanan
17
Cp 17# Matilah
18
Cp 18# Raja Perancang
19
Cp 19# 1v1
20
Cp 20# Monster
21
Cp 21# Mawar Hitam
22
Cp 22# Kekalahan
23
Cp 23# Keberhasilan
24
Cp 24# Kontrak
25
Cp 25# Interogasi
26
Cp 26# Penembak Jitu
27
Cp 27# Es Yang Akan Meleleh
28
Cp 28# Bocah Api
29
Cp 29# Pulang
30
Cp 30# Sang Mata Elang
31
Cp 31# Pria Jaket Biru
32
Cp 32# Berjanji
33
Cp 33# Nenek Tua
34
Cp 34# Amarah
35
Cp 35# Kebangkitan 12 Gerbang
36
Cp 36# New Island
37
Cp 37# Serangan
38
Cp 38# Perang 1
39
Cp 39# Perang 2
40
Cp 40# Akhir Dari Perang
41
Cp 41# Bau Darah
42
Cp 42# Masa lalu Rian
43
Cp 43# Membuat Kapal
44
Cp 44# Berdebat
45
Cp 45# Kalian Semua
46
Cp 46# Teman Baru
47
Cp 47# Bersiap-siap
48
Cp 48# Dua Pilihan
49
Cp 49# Benci Jadi Cinta
50
Cp 50# Pemberontakan
51
Cp 51# Scarlett
52
Cp 52# Rapat
53
Cp 53# Karnaval
54
Cp 54# Angin
55
Cp 55# Kematian Rudi
56
Cp 56# Menyerahkan Diri
57
Cp 57# Turunkan senjata kalian!!!
58
Cp 58# Hidup atau Mati
59
Cp 59# Sudah Dimulai
60
Cp 60# Land Mine
61
Cp 61# Perdebatan
62
Cp 62# Pembunuh
63
Cp 63# Ibu Maya
64
Cp 64# Kekacauan
65
Cp 65# Tentara Terhormat
66
Cp 66# Keberanian
67
Cp 67# Awal Dari Kekalahan
68
Pengumuman
69
Cp 68# Kekalahan Part 2
70
Cp 69# Masa Lalu Antagonis 1
71
Cp 70# Masa Lalu Antagonis 2
72
Cp 71# Masa Lalu Antagonis 3
73
Cp 72# Masa Lalu Antagonis Last
74
Cp 73# Serangan Agresif
75
Cp 74# Kerinduan
76
Cp 75# Kebencian
77
Cp 76# Adik Vs Kakak
78
Cp 77# Kakak
79
Cp 78# Ingin Mencari
80
Cp 79# Misi Gagal
81
Cp 80# Tidur Panjang
82
Cp 81# Api Hitam
83
Cp 82# Kakak?
84
Cp 83# Reuni
85
Cp 84# Maju-Mundur
86
Cp 85# Lawan Misterius
87
Cp 86# Api Kuning
88
Cp 87# Api Putih
89
Cp 88# Pria Petir
90
Cp 89# Bantuan
91
Cp 90# Invasi Violid
92
Cp 91# Bahagia Kecil
93
Cp 92# Masa Lalu Josua
94
Cp 93# Gadis Misterius
95
Cp 94# Angel
96
Cp 95# Janji
97
Cp 96# Pengungsi
98
Cp 97# Beraksi
99
Cp 98# Ceroboh
100
Cp 99# Valid
101
Cp 100# Karantina
102
Cp 101# Tragedi
103
Cp 102# Selamat
104
Cp 103# Terakhir Kali
105
Cp 104# End (Last Chapter)
106
Pengumuman (Penting)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!