Karena permohonan dari Vera akhirnya putra tidak bisa menolak, mau bagaimana pun jika bukan dirinya siapa lagi yang akan menolong gadis malang ini, "baiklah tapi jangan menyesal jika terjadi sesuatu, mau bagaimana pun aku tetap pria normal" ucap putra dengan wajah merona, karena mau gimanapun dirinya sama sekali tak memiliki pengalaman dalam menjalin hubungan dari seorang gadis
Ketika di rumah tidak hanya putra yang malu, tapi Vera juga ikut terkejut ketika berada di dalam rumahnya, karena rumahnya ibaratkan kapal yang habis di Ombang-ambing oleh lautan, "apa kah pria selalu memiliki ruangan seperti ini? Tanya Vera dengan wajah yang masih sulit percaya dengan apa yang dia lihat
Iya.. Mau bagaimana mana lagi, aku kan tetap anak laki jadi wajar saja kalau kamar maupun ruangannya berantakan, apa lagi disini sudah lama tidak ada anak cewe" jawab putra yang masih malu dengan rumahnya
Vera hanya bisa menghela nafas, karena dirinya sangat tidak bisa tinggal di rumah, yang seperti Kandang kuda, "kalau begitu kamu bantu aku untuk membersihkan ruangan ini" perintah Vera
Mau/tidak mau, terpaksa putra harus menurut katanya, disaat beres-beres, tiba-tiba putra mulai bertanya kepada Vera karena penasaran "Vera, apa kamu memiliki kemampuan spesial?
Iya, aku memiliki kemampuan spesial dan kemampuanku adalah melipat gandakan kemampuan fisik, mungkin jika dibandingkan dengan manusia normal, kemampuanku mungkin bisa dikategorikan mengerikan" Jawab Vera dengan muka yang datar
Saat itu putra sempat memikirkan bagaimana jika dia marah kepada pacarnya, mungkin bakal patah tulang pacarnya jika ia tinju, "sedang memikirkan apa kamu" sambung Vera yang membuat putra terkejut, Namun dengan reflek putra langsung mengalihkan pandangannya agar tidak dicurigai
Kalau begitu kenapa kamu bisa Selamat? Tanya Vera yang masih bingung
Tanpa pikir panjang, putra menceritakan kejadian yang telah ia alami selama insiden yang menimpanya di gunung, hingga pembicaraan mereka terlarut hingga berjam-jam
Baiklah aku mengerti ada dua kemungkinan yang menyebabkan kamu tidak menyadari kemampuanmu sendiri yang pertama kemungkinan kamu belum menyadarinya, atau kemungkinan yang kedua adalah kamu terlalu bodoh hingga tidak tau siapa kamu sebenarnya" ucap Vera dengan wajah merendahkan
Seketika putra langsung frustasi akibat mendengar kata-kata itu dari Vera, menurut dirinya hanya orang bodoh Sampai-sampai tidak tau siapa dirinya yang sebenarnya" 𝙎𝙖𝙠𝙞𝙩 𝙩𝙖𝙠 𝙗𝙚𝙧𝙙𝙖𝙧𝙖𝙝*
Vera yang melihat tingkah putra langsung tertawa kecil akibat tingkahnya yang lucu, bahkan putra tidak memperdulikan lagi dengan harga dirinya, menurutnya membuat orang lain tertawa merupakan kebahagiaan tersendiri
Vera kini mulai terbiasa dengan putra, sesekali dia menanyakan tentang keluarganya hingga membuatnya bersimpati Walaupun terasa sakit ketika dia mengucapkan kata kasihan, Hingga mereka selesai merapikan rumah putra dan jam sudah menunjukkan pukul 11 malam
Vera, besok kau akan kembali ke sekolah? Tanya putra
Tidak, karena aku tidak memiliki pakaian sekolah, atau aku akan membelinya kembali, jadi besok aku akan libur lagi" jawab Vera
Baiklah kalau begitu aku akan tidur duluan, kamu bisa pakai kamar ibuku, jadi kau tak perlu khawatir tentang tempat tidur"
Iya aku akan tidur setelah mandi, aku bolehkan meminjam baju ibumu karena aku tidak memiliki baju ganti saat ini.
Seketika wajah putra langsung memerah akibat mendengar ucapan vera, "baiklah,. pakailah yang kamu mau, aku akan ke kamar dulu" ucap putra yang langsung masuk ke kamar
Saat itu Vera sedikit bingung kenapa sifatnya tiba-tiba berubah namun karena males berfikir akhirnya dia hanya mengabaikannya dan langsung mandi di tempat kamar mandi yang sering dipakai putra
Dikamar putra hanya terus bergumam sendiri sambil merentangkan tubuhnya di kasur "dasar apa dia tidak tau kalau aku ini seorang pria"
Keesokan harinya yang dimana putra akan berangkat ke sekolah walaupun tidak bersama Vera tapi dirinya sudah terbiasa, karena katanya Vera akan pergi untuk membeli pakaian sekolah
Disekolah putra hanya di jauhi semua orang karena masih merasakan takut, takut kalau putra bukan manusia, bagaimana tidak dirinya masih bisa selamat sedangkan teman-temannya sudah tewas, karena kejadian itu juga putra dipindahkan di kelas sebelah
Tapi menurutnya tidak terlalu buruk di jauhi orang-orang, justru dirinya malah menyukai ketenangan, tapi yang membuatnya kesal hanya sering sekali dirinya di interogasi oleh polisi maupun guru tentang kejadian minggu lalu, walaupun dirinya hanya di cap sebagai korban
Hingga rumornya kini sudah menjadi perbincangan murid sekolah maupun dewan guru, saat itu juga putra diundang ke ruang OSIS karena ada yang ingin di bicarakan oleh ketua OSIS
Hah.. Sebenarnya apa yang ingin di bicarakan denganku, palingan cuman penasaran bagaimana aku bisa selamat" gumam putra sambil berjalan menuju ruang OSIS
Saat dirinya sampai, dirinya pun terkejut dengan apa yang dia lihat, karena aula OSIS sekolah sama saja dengan Kastil kelas bawah walaupun kelas bawah namun kalau di bandingkan dengan rumah orang kaya, ruangan ini jauh lebih bagus
tak lama dirinya disambut oleh dua orang yang satu wanita dan satunya lagi sorang pria, mungkin pria tersebut melebihi putra jika dilihat secara fisik, karena penampilannya seperti bangsawan yang berkharisma, dan tatapan matanya seperti seorang pemimpin besar, Walaupun dia masih seorang pelajar
Dan disebelahnya seorang wanita yang cantiknya hampir sama dengan Vera, hanya saja gaya rambutnya tidak terlalu mencolok karena rambutnya diikat, dan jika dibandingkan dengan Vera, tubuhnya jauh lebih berkelas
Anu.. Kalian siapa ya? Tanya putra yang masih belum mengenal mereka
Namaku 𝘼𝙣𝙙𝙧𝙞𝙖𝙣 kau bisa memanggilku 𝙞𝙖𝙣, dan di sampingku namanya 𝙎𝙤𝙣𝙞𝙖, kami mengundangmu kemarin karena kami sudah tau akan rahasia mu, Bisa dibilang kamu sama seperti kami" ucap Ian
Sebelum bercerita lebih lanjut, sonia menyuruh putra untuk duduk di kursi dan disuguhi teh hangat, olehnya, di sana pun putra menceritakan semuanya yang dia alami di minggu lalu, karena sudah tidak ada lagi yang perlu disembunyikan kepada mereka apa lagi orang yang dicarinya ada di depannya walaupun awalnya putra sedikit bingung dengan pertemuan yang tak terduga itu
"Jadi kamu sudah bertemu dengan kakakku dan dia masih hidup, syukurlah menurutku itu kabar yang lebih dari cukup" Ucap Ian Dengan wajah sedih
Jadi kamu memiliki kemampuan namun belum mengetahui kemapuan apa yang kamu miliki? Tanya Sonia yang memotong pembicaraan Ian
Iya, aku saja baru tau kalau aku bukan manusia biasa, kak ian bisakah kamu menceritakan kenapa kak rian ada di sana, walaupun aku baru bertemu sekali dengannya tapi aku merasa kalau kak rian memiliki perasaan yang kurang bagus" jawab putra
Andrian pun menceritakan masa kelamnya sampai membuat Putra yang mendengar ikut merasakan sedih, karena karena kak ian sudah hidup sendirian sejak umur delapan tahun, itu karena keluarganya yang ditangkap oleh organisasi ilegal, tapi untungnya kak rian tidak membiarkan adiknya ikut tertangkap walaupun ujung-ujungnya ia menyerahkan diri,
"Maafkan aku yang sudah menyuruh kakak menceritakan kejadian kelam itu" ucap putra dengan rasa bersalah akibat membuat seseorang mengingat kembali kejadian kelamnya
Haha.. Tidak apa-apa jadi bagaimana kamu ingin bergabung dengan kami? disini kami ada 8 orang yang memiliki kemampuan spesial termasuk kami berdua, jika kamu dan gadis yang bernama Vera itu maka anggota kita sudah sepuluh orang" ajak Ian dengan mengarahkan tangannya kepada putra seakan-akan ingin menjabat tangannya
Terimakasih untuk tawarnya, tapi aku tak bisa bergabung dengan kak ian, karena aku sudah ada jalan yang harus aku lalui, dan lagi yang aku mau agar kita bisa berdiri dipuncak bersama, bukan hanya Mengikuti mu saja" balas putra
Ian yang ditolak pun hanya bisa tersenyum lalu berkata "baiklah mari kita melangkah bersama sebagai seorang pemimpin, aku harap kita bisa berteman hingga akhir cerita"
Putra yang mendengar perkataan kak Ian pun, seketika berkobar api semangat yang ada jiwanya dan langsung menjabat tangannya dengan berkata "𝘽𝙖𝙞𝙠𝙡𝙖𝙝 𝙖𝙠𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖"
Disepanjang perjalanan putra hanya seperti orang kebingungan, karena dirinya mengapa tidak menanyakan apa nama organisasinya, dan juga kemampuan mereka berdua, tapi mau bagaimana lagi mungkin dirinya sudah kecapean karena seharian ini selalu di wawancarai dan diinterogasi oleh pihak berwajib
Sesampainya di rumah dirinya melihat Vera yang sedang membaca sebuah buku, yang membuat putra penasaran "kamu baca apa? Tanya putra dengan badan yang terlihat lesu
Oh.. Ini hanya novel karena aku penasaran dengan ceritanya jadi aku coba membacanya, lalu kenapa kamu terlihat kecapean dari mana saja kamu kok baru pulang jam segini? Tanya balik vera
Aku baru pulang dari tempat OSIS, di sana aku ditanyain berbagai macam pertanyaan jadi ya sudah deh jadi pulang agak malam, tapi yang membuat aku terkejut ternyata mereka sama seperti kita yang memiliki kemampuan spesial
Oh.. Kamu baru tau" jawab Vera dengan santai
Eh... Jadi kamu sudah tau ya" kalau begitu aku gak perlu cerita lagi ke kamu aku mau ganti baju lalu makan malam, karena aku sudah sangat lapar, tapi sebelum itu kamu sudah membeli baju sekolahkan? Tanya putra, Namun reaksinya Vera malah terkejut
Siapa sangka ternyata selama ini Vera hanya berkeliling kota enggak jelas, sampai-sampai dirinya gak sadar bahwa saat ini dia sedang dalam bahaya
Mungkin ini merupakan insting wanita Ketika berbelanja
Hah.... Baiklah besok aku akan izin sekolah untuk menemanimu membeli baju sekolah, aku jadi tidak yakin kalau kamu belanja sendirian, kamu punya uangnya kan?
Tentu saja, aku tidak se'miskin itu" ketus Vera yang merasakan kesal pada perkataan putra
Seketika putra merasakan kalau dirinya terhina, padahal dialah yang berharap bisa tinggal di rumahnya, tenyata kebaikan tidak selalu dihargai
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments