Cp 03# Sakit tak berdarah

Karena permohonan dari Vera akhirnya putra tidak bisa menolak, mau bagaimana pun jika bukan dirinya siapa lagi yang akan menolong gadis malang ini, "baiklah tapi jangan menyesal jika terjadi sesuatu, mau bagaimana pun aku tetap pria normal" ucap putra dengan wajah merona, karena mau gimanapun dirinya sama sekali tak memiliki pengalaman dalam menjalin hubungan dari seorang gadis

Ketika di rumah tidak hanya putra yang malu, tapi Vera juga ikut terkejut ketika berada di dalam rumahnya, karena rumahnya ibaratkan kapal yang habis di Ombang-ambing oleh lautan, "apa kah pria selalu memiliki ruangan seperti ini? Tanya Vera dengan wajah yang masih sulit percaya dengan apa yang dia lihat

Iya.. Mau bagaimana mana lagi, aku kan tetap anak laki jadi wajar saja kalau kamar maupun ruangannya berantakan, apa lagi disini sudah lama tidak ada anak cewe" jawab putra yang masih malu dengan rumahnya

Vera hanya bisa menghela nafas, karena dirinya sangat tidak bisa tinggal di rumah, yang seperti Kandang kuda, "kalau begitu kamu bantu aku untuk membersihkan ruangan ini" perintah Vera

Mau/tidak mau, terpaksa putra harus menurut katanya, disaat beres-beres, tiba-tiba putra mulai bertanya kepada Vera karena penasaran "Vera, apa kamu memiliki kemampuan spesial?

Iya, aku memiliki kemampuan spesial dan kemampuanku adalah melipat gandakan kemampuan fisik, mungkin jika dibandingkan dengan manusia normal, kemampuanku mungkin bisa dikategorikan mengerikan" Jawab Vera dengan muka yang datar

Saat itu putra sempat memikirkan bagaimana jika dia marah kepada pacarnya, mungkin bakal patah tulang pacarnya jika ia tinju, "sedang memikirkan apa kamu" sambung Vera yang membuat putra terkejut, Namun dengan reflek putra langsung mengalihkan pandangannya agar tidak dicurigai

Kalau begitu kenapa kamu bisa Selamat? Tanya Vera yang masih bingung

Tanpa pikir panjang, putra menceritakan kejadian yang telah ia alami selama insiden yang menimpanya di gunung, hingga pembicaraan mereka terlarut hingga berjam-jam

Baiklah aku mengerti ada dua kemungkinan yang menyebabkan kamu tidak menyadari kemampuanmu sendiri yang pertama kemungkinan kamu belum menyadarinya, atau kemungkinan yang kedua adalah kamu terlalu bodoh hingga tidak tau siapa kamu sebenarnya" ucap Vera dengan wajah merendahkan

Seketika putra langsung frustasi akibat mendengar kata-kata itu dari Vera, menurut dirinya hanya orang bodoh Sampai-sampai tidak tau siapa dirinya yang sebenarnya" 𝙎𝙖𝙠𝙞𝙩 𝙩𝙖𝙠 𝙗𝙚𝙧𝙙𝙖𝙧𝙖𝙝*

Vera yang melihat tingkah putra langsung tertawa kecil akibat tingkahnya yang lucu, bahkan putra tidak memperdulikan lagi dengan harga dirinya, menurutnya membuat orang lain tertawa merupakan kebahagiaan tersendiri

Vera kini mulai terbiasa dengan putra, sesekali dia menanyakan tentang keluarganya hingga membuatnya bersimpati Walaupun terasa sakit ketika dia mengucapkan kata kasihan, Hingga mereka selesai merapikan rumah putra dan jam sudah menunjukkan pukul 11 malam

Vera, besok kau akan kembali ke sekolah? Tanya putra

Tidak, karena aku tidak memiliki pakaian sekolah, atau aku akan membelinya kembali, jadi besok aku akan libur lagi" jawab Vera

Baiklah kalau begitu aku akan tidur duluan, kamu bisa pakai kamar ibuku, jadi kau tak perlu khawatir tentang tempat tidur"

Iya aku akan tidur setelah mandi, aku bolehkan meminjam baju ibumu karena aku tidak memiliki baju ganti saat ini.

Seketika wajah putra langsung memerah akibat mendengar ucapan vera, "baiklah,. pakailah yang kamu mau, aku akan ke kamar dulu" ucap putra yang langsung masuk ke kamar

Saat itu Vera sedikit bingung kenapa sifatnya tiba-tiba berubah namun karena males berfikir akhirnya dia hanya mengabaikannya dan langsung mandi di tempat kamar mandi yang sering dipakai putra

Dikamar putra hanya terus bergumam sendiri sambil merentangkan tubuhnya di kasur "dasar apa dia tidak tau kalau aku ini seorang pria"

Keesokan harinya yang dimana putra akan berangkat ke sekolah walaupun tidak bersama Vera tapi dirinya sudah terbiasa, karena katanya Vera akan pergi untuk membeli pakaian sekolah

Disekolah putra hanya di jauhi semua orang karena masih merasakan takut, takut kalau putra bukan manusia, bagaimana tidak dirinya masih bisa selamat sedangkan teman-temannya sudah tewas, karena kejadian itu juga putra dipindahkan di kelas sebelah

Tapi menurutnya tidak terlalu buruk di jauhi orang-orang, justru dirinya malah menyukai ketenangan, tapi yang membuatnya kesal hanya sering sekali dirinya di interogasi oleh polisi maupun guru tentang kejadian minggu lalu, walaupun dirinya hanya di cap sebagai korban

Hingga rumornya kini sudah menjadi perbincangan murid sekolah maupun dewan guru, saat itu juga putra diundang ke ruang OSIS karena ada yang ingin di bicarakan oleh ketua OSIS

Hah.. Sebenarnya apa yang ingin di bicarakan denganku, palingan cuman penasaran bagaimana aku bisa selamat" gumam putra sambil berjalan menuju ruang OSIS

Saat dirinya sampai, dirinya pun terkejut dengan apa yang dia lihat, karena aula OSIS sekolah sama saja dengan Kastil kelas bawah walaupun kelas bawah namun kalau di bandingkan dengan rumah orang kaya, ruangan ini jauh lebih bagus

tak lama dirinya disambut oleh dua orang yang satu wanita dan satunya lagi sorang pria, mungkin pria tersebut melebihi putra jika dilihat secara fisik, karena penampilannya seperti bangsawan yang berkharisma, dan tatapan matanya seperti seorang pemimpin besar, Walaupun dia masih seorang pelajar

Dan disebelahnya seorang wanita yang cantiknya hampir sama dengan Vera, hanya saja gaya rambutnya tidak terlalu mencolok karena rambutnya diikat, dan jika dibandingkan dengan Vera, tubuhnya jauh lebih berkelas

Anu.. Kalian siapa ya? Tanya putra yang masih belum mengenal mereka

Namaku 𝘼𝙣𝙙𝙧𝙞𝙖𝙣 kau bisa memanggilku 𝙞𝙖𝙣, dan di sampingku namanya 𝙎𝙤𝙣𝙞𝙖, kami mengundangmu kemarin karena kami sudah tau akan rahasia mu, Bisa dibilang kamu sama seperti kami" ucap Ian

Sebelum bercerita lebih lanjut, sonia menyuruh putra untuk duduk di kursi dan disuguhi teh hangat, olehnya, di sana pun putra menceritakan semuanya yang dia alami di minggu lalu, karena sudah tidak ada lagi yang perlu disembunyikan kepada mereka apa lagi orang yang dicarinya ada di depannya walaupun awalnya putra sedikit bingung dengan pertemuan yang tak terduga itu

"Jadi kamu sudah bertemu dengan kakakku dan dia masih hidup, syukurlah menurutku itu kabar yang lebih dari cukup" Ucap Ian Dengan wajah sedih

Jadi kamu memiliki kemampuan namun belum mengetahui kemapuan apa yang kamu miliki? Tanya Sonia yang memotong pembicaraan Ian

Iya, aku saja baru tau kalau aku bukan manusia biasa, kak ian bisakah kamu menceritakan kenapa kak rian ada di sana, walaupun aku baru bertemu sekali dengannya tapi aku merasa kalau kak rian memiliki perasaan yang kurang bagus" jawab putra

Andrian pun menceritakan masa kelamnya sampai membuat Putra yang mendengar ikut merasakan sedih, karena karena kak ian sudah hidup sendirian sejak umur delapan tahun, itu karena keluarganya yang ditangkap oleh organisasi ilegal, tapi untungnya kak rian tidak membiarkan adiknya ikut tertangkap walaupun ujung-ujungnya ia menyerahkan diri,

"Maafkan aku yang sudah menyuruh kakak menceritakan kejadian kelam itu" ucap putra dengan rasa bersalah akibat membuat seseorang mengingat kembali kejadian kelamnya

Haha.. Tidak apa-apa jadi bagaimana kamu ingin bergabung dengan kami? disini kami ada 8 orang yang memiliki kemampuan spesial termasuk kami berdua, jika kamu dan gadis yang bernama Vera itu maka anggota kita sudah sepuluh orang" ajak Ian dengan mengarahkan tangannya kepada putra seakan-akan ingin menjabat tangannya

Terimakasih untuk tawarnya, tapi aku tak bisa bergabung dengan kak ian, karena aku sudah ada jalan yang harus aku lalui, dan lagi yang aku mau agar kita bisa berdiri dipuncak bersama, bukan hanya Mengikuti mu saja" balas putra

Ian yang ditolak pun hanya bisa tersenyum lalu berkata "baiklah mari kita melangkah bersama sebagai seorang pemimpin, aku harap kita bisa berteman hingga akhir cerita"

Putra yang mendengar perkataan kak Ian pun, seketika berkobar api semangat yang ada jiwanya dan langsung menjabat tangannya dengan berkata "𝘽𝙖𝙞𝙠𝙡𝙖𝙝 𝙖𝙠𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙣𝙩𝙞𝙠𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖"

Disepanjang perjalanan putra hanya seperti orang kebingungan, karena dirinya mengapa tidak menanyakan apa nama organisasinya, dan juga kemampuan mereka berdua, tapi mau bagaimana lagi mungkin dirinya sudah kecapean karena seharian ini selalu di wawancarai dan diinterogasi oleh pihak berwajib

Sesampainya di rumah dirinya melihat Vera yang sedang membaca sebuah buku, yang membuat putra penasaran "kamu baca apa? Tanya putra dengan badan yang terlihat lesu

Oh.. Ini hanya novel karena aku penasaran dengan ceritanya jadi aku coba membacanya, lalu kenapa kamu terlihat kecapean dari mana saja kamu kok baru pulang jam segini? Tanya balik vera

Aku baru pulang dari tempat OSIS, di sana aku ditanyain berbagai macam pertanyaan jadi ya sudah deh jadi pulang agak malam, tapi yang membuat aku terkejut ternyata mereka sama seperti kita yang memiliki kemampuan spesial

Oh.. Kamu baru tau" jawab Vera dengan santai

Eh... Jadi kamu sudah tau ya" kalau begitu aku gak perlu cerita lagi ke kamu aku mau ganti baju lalu makan malam, karena aku sudah sangat lapar, tapi sebelum itu kamu sudah membeli baju sekolahkan? Tanya putra, Namun reaksinya Vera malah terkejut

Siapa sangka ternyata selama ini Vera hanya berkeliling kota enggak jelas, sampai-sampai dirinya gak sadar bahwa saat ini dia sedang dalam bahaya

Mungkin ini merupakan insting wanita Ketika berbelanja

Hah.... Baiklah besok aku akan izin sekolah untuk menemanimu membeli baju sekolah, aku jadi tidak yakin kalau kamu belanja sendirian, kamu punya uangnya kan?

Tentu saja, aku tidak se'miskin itu" ketus Vera yang merasakan kesal pada perkataan putra

Seketika putra merasakan kalau dirinya terhina, padahal dialah yang berharap bisa tinggal di rumahnya, tenyata kebaikan tidak selalu dihargai

Episodes
1 Cp 01# Manusia berkemampuan
2 Cp 02# Pertemuan tak terduga
3 Cp 03# Sakit tak berdarah
4 Cp 04# Merpati Putih
5 Cp 05# Pria Es
6 Cp 06# Anggota Osis
7 Cp 07# Keheningan
8 Cp 08# Citra Alam
9 Cp 09# Kematian ayah Ari
10 Cp 10# Es Abadi
11 Cp 11# Tang san
12 Cp 12# Nama asli Rian
13 Cp 13# Tinju Api
14 Cp 14# Inti jiwa Api
15 Cp 15# Tak kasat mata
16 Cp 16# Perjalanan
17 Cp 17# Matilah
18 Cp 18# Raja Perancang
19 Cp 19# 1v1
20 Cp 20# Monster
21 Cp 21# Mawar Hitam
22 Cp 22# Kekalahan
23 Cp 23# Keberhasilan
24 Cp 24# Kontrak
25 Cp 25# Interogasi
26 Cp 26# Penembak Jitu
27 Cp 27# Es Yang Akan Meleleh
28 Cp 28# Bocah Api
29 Cp 29# Pulang
30 Cp 30# Sang Mata Elang
31 Cp 31# Pria Jaket Biru
32 Cp 32# Berjanji
33 Cp 33# Nenek Tua
34 Cp 34# Amarah
35 Cp 35# Kebangkitan 12 Gerbang
36 Cp 36# New Island
37 Cp 37# Serangan
38 Cp 38# Perang 1
39 Cp 39# Perang 2
40 Cp 40# Akhir Dari Perang
41 Cp 41# Bau Darah
42 Cp 42# Masa lalu Rian
43 Cp 43# Membuat Kapal
44 Cp 44# Berdebat
45 Cp 45# Kalian Semua
46 Cp 46# Teman Baru
47 Cp 47# Bersiap-siap
48 Cp 48# Dua Pilihan
49 Cp 49# Benci Jadi Cinta
50 Cp 50# Pemberontakan
51 Cp 51# Scarlett
52 Cp 52# Rapat
53 Cp 53# Karnaval
54 Cp 54# Angin
55 Cp 55# Kematian Rudi
56 Cp 56# Menyerahkan Diri
57 Cp 57# Turunkan senjata kalian!!!
58 Cp 58# Hidup atau Mati
59 Cp 59# Sudah Dimulai
60 Cp 60# Land Mine
61 Cp 61# Perdebatan
62 Cp 62# Pembunuh
63 Cp 63# Ibu Maya
64 Cp 64# Kekacauan
65 Cp 65# Tentara Terhormat
66 Cp 66# Keberanian
67 Cp 67# Awal Dari Kekalahan
68 Pengumuman
69 Cp 68# Kekalahan Part 2
70 Cp 69# Masa Lalu Antagonis 1
71 Cp 70# Masa Lalu Antagonis 2
72 Cp 71# Masa Lalu Antagonis 3
73 Cp 72# Masa Lalu Antagonis Last
74 Cp 73# Serangan Agresif
75 Cp 74# Kerinduan
76 Cp 75# Kebencian
77 Cp 76# Adik Vs Kakak
78 Cp 77# Kakak
79 Cp 78# Ingin Mencari
80 Cp 79# Misi Gagal
81 Cp 80# Tidur Panjang
82 Cp 81# Api Hitam
83 Cp 82# Kakak?
84 Cp 83# Reuni
85 Cp 84# Maju-Mundur
86 Cp 85# Lawan Misterius
87 Cp 86# Api Kuning
88 Cp 87# Api Putih
89 Cp 88# Pria Petir
90 Cp 89# Bantuan
91 Cp 90# Invasi Violid
92 Cp 91# Bahagia Kecil
93 Cp 92# Masa Lalu Josua
94 Cp 93# Gadis Misterius
95 Cp 94# Angel
96 Cp 95# Janji
97 Cp 96# Pengungsi
98 Cp 97# Beraksi
99 Cp 98# Ceroboh
100 Cp 99# Valid
101 Cp 100# Karantina
102 Cp 101# Tragedi
103 Cp 102# Selamat
104 Cp 103# Terakhir Kali
105 Cp 104# End (Last Chapter)
106 Pengumuman (Penting)
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Cp 01# Manusia berkemampuan
2
Cp 02# Pertemuan tak terduga
3
Cp 03# Sakit tak berdarah
4
Cp 04# Merpati Putih
5
Cp 05# Pria Es
6
Cp 06# Anggota Osis
7
Cp 07# Keheningan
8
Cp 08# Citra Alam
9
Cp 09# Kematian ayah Ari
10
Cp 10# Es Abadi
11
Cp 11# Tang san
12
Cp 12# Nama asli Rian
13
Cp 13# Tinju Api
14
Cp 14# Inti jiwa Api
15
Cp 15# Tak kasat mata
16
Cp 16# Perjalanan
17
Cp 17# Matilah
18
Cp 18# Raja Perancang
19
Cp 19# 1v1
20
Cp 20# Monster
21
Cp 21# Mawar Hitam
22
Cp 22# Kekalahan
23
Cp 23# Keberhasilan
24
Cp 24# Kontrak
25
Cp 25# Interogasi
26
Cp 26# Penembak Jitu
27
Cp 27# Es Yang Akan Meleleh
28
Cp 28# Bocah Api
29
Cp 29# Pulang
30
Cp 30# Sang Mata Elang
31
Cp 31# Pria Jaket Biru
32
Cp 32# Berjanji
33
Cp 33# Nenek Tua
34
Cp 34# Amarah
35
Cp 35# Kebangkitan 12 Gerbang
36
Cp 36# New Island
37
Cp 37# Serangan
38
Cp 38# Perang 1
39
Cp 39# Perang 2
40
Cp 40# Akhir Dari Perang
41
Cp 41# Bau Darah
42
Cp 42# Masa lalu Rian
43
Cp 43# Membuat Kapal
44
Cp 44# Berdebat
45
Cp 45# Kalian Semua
46
Cp 46# Teman Baru
47
Cp 47# Bersiap-siap
48
Cp 48# Dua Pilihan
49
Cp 49# Benci Jadi Cinta
50
Cp 50# Pemberontakan
51
Cp 51# Scarlett
52
Cp 52# Rapat
53
Cp 53# Karnaval
54
Cp 54# Angin
55
Cp 55# Kematian Rudi
56
Cp 56# Menyerahkan Diri
57
Cp 57# Turunkan senjata kalian!!!
58
Cp 58# Hidup atau Mati
59
Cp 59# Sudah Dimulai
60
Cp 60# Land Mine
61
Cp 61# Perdebatan
62
Cp 62# Pembunuh
63
Cp 63# Ibu Maya
64
Cp 64# Kekacauan
65
Cp 65# Tentara Terhormat
66
Cp 66# Keberanian
67
Cp 67# Awal Dari Kekalahan
68
Pengumuman
69
Cp 68# Kekalahan Part 2
70
Cp 69# Masa Lalu Antagonis 1
71
Cp 70# Masa Lalu Antagonis 2
72
Cp 71# Masa Lalu Antagonis 3
73
Cp 72# Masa Lalu Antagonis Last
74
Cp 73# Serangan Agresif
75
Cp 74# Kerinduan
76
Cp 75# Kebencian
77
Cp 76# Adik Vs Kakak
78
Cp 77# Kakak
79
Cp 78# Ingin Mencari
80
Cp 79# Misi Gagal
81
Cp 80# Tidur Panjang
82
Cp 81# Api Hitam
83
Cp 82# Kakak?
84
Cp 83# Reuni
85
Cp 84# Maju-Mundur
86
Cp 85# Lawan Misterius
87
Cp 86# Api Kuning
88
Cp 87# Api Putih
89
Cp 88# Pria Petir
90
Cp 89# Bantuan
91
Cp 90# Invasi Violid
92
Cp 91# Bahagia Kecil
93
Cp 92# Masa Lalu Josua
94
Cp 93# Gadis Misterius
95
Cp 94# Angel
96
Cp 95# Janji
97
Cp 96# Pengungsi
98
Cp 97# Beraksi
99
Cp 98# Ceroboh
100
Cp 99# Valid
101
Cp 100# Karantina
102
Cp 101# Tragedi
103
Cp 102# Selamat
104
Cp 103# Terakhir Kali
105
Cp 104# End (Last Chapter)
106
Pengumuman (Penting)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!