𝙀𝙥𝙞𝙨𝙤𝙙𝙚 05
Akhirnya mereka sampai disebuah bangunan yang menyerupai gudang namun kalau di lihat lebih jelas malah seperti pembungaan bangkai mobil, karena disekitarnya terlihat jelas tumpukan mobil-mobil bekas
Apa benar disini alamatnya? Atau kamu salah membacanya" tanya Vera yang merasa aneh dengan bangunan yang menyerupai gudang besar
Tentu saja tidak, ini alamat yang tertulis aku bahkan sedikit bingung kenapa tempat yang dituju malah ke bangunan ini" putra yang saat itu menyipitkan matanya untuk membaca note nya dengan serius
Tiba-tiba keluar seorang pria paru baya mendekati putra dan vera sambil berkata "Ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang paman yang berumur sekitaran 40 tahunan
Anu.. Paman ada yang saya ingin bicarakan dengan paman tentang pemimpin organisasi Merpati putih" jawab putra tanpa basa-basi terlebih dahulu, bahkan vera yang berada di sampingnya ikut terkejut mendengar perkataannya
Paman tersebutpun yang awalnya hanya terlihat biasa kini mukanya menjadi serius seakan-akan sedang berhadapan dengan musuh "kalau begitu mari kita masuk dulu, rasanya agak kurang enak kalau berbicara diluar apa lagi jika ingin membahas masalah serius" ujarnya yang langsung mengajak putra dan Vera ke dalam rumahnya
**
Didalam, putra cukup terkejut karena bangunan yang dia anggap gudang kini malah terlihat seperti bengkel sekaligus rumah yang cukup besar, putra pun mulai mengenalkan dirinya hingga paman tersebut juga mulai mengenalkan dirinya "kamu bisa memanggil paman, paman 𝙠𝙤𝙢𝙖𝙩 karena dulu sering sekali di panggil begitu" ucapnya dengan ketawa kecil
Haha.. Rasanya kurang sopan kalau bilang seperti itu, aku lebih nyaman kalau memanggil anda dengan sebutan paman saja" ucap putra
Ternyata kamu anak yang sopan ya nak putra, lalu siapa yang di samping kamu ini apa dia pacarmu?
"Namanya Vera walaupun bukan pacar tapi kami sudah tinggal bersama, mungkin bisa dibilang sahabat dekat" jawab putra dengan polos
Vera yang ada di sampingnya pun merona akibat ucapan putra yang seakan-akan tidak tau situasi dan dengan siapa dia berbicara
"Oh.. begitu ya" ucap paman komat dengan membayangkan sesuatu yang mesum
Disaat yang bersamaan putra mulai menjelaskan mengapa dia datang kemari, yang dirinya memulai dari ibunya lalu kejadian yang menimpanya sekaligus ingin menanyakan kemampuan yang ada ditubuhnya, paman komat yang mendengar penjelasan putra pun mulai mengerti dan sedikit terkejut
Aku cukup terkejut kalau kamu anak Firdaus dan siti, karena waktu itu kamu masih dalam kandungan jadi aku belum pernah bertemu denganmu, sebenarnya aku ingin bertemu denganmu ketika masih bayi namun siapa sangka kalau ibumu keburu pindah tanpa pamitan terlebih dahulu
Putra yang mendengar cerita paman komat mulai mengerti kenapa ibu pergi tanpa berpamitan, "mungkin dia tidak ingin melibatkan aku dalam permasalahan ayah" batin putra
Jadi kemana ibumu sekarang? Tanya paman
Ibuku sedang dirawat di rumah sakit, karena 2 bulan yang lalu dirinya terkena penyakit keras yang mengharuskan menginap di rumah sakit" jawab putra
Oh.. Pasti sulit tinggal di rumah besar sendirian "
Eh.. Tidak paman rumahku tidak besar, itu hanya rumah sewaan jadi ukurannya tidak besar seperti yang paman pikirkan" penjelasan putra kepada paman yang salah sangka
Lalu kau apakan uang ayahmu? Atau kau gunakan untuk berobat ibumu?
Uang ayah, perasaan kami tidak menerima apapun dari ayah bagaimana bisa paman bilang seperti mengetahui sesuatu?! Tanya putra, sementara itu Vera hanya terus menyimak pembicaraan sambil memakan cemilan yang ia beli di jalan
Jadi kamu tidak dapat apapun, padahal paman yang anak buah ayahmu saja dapat uang berjuta-juta namun kenapa seorang pemimpin malah tidak mendapatkan uang sama sekali dari negara"
Putra yang mendengar kata itu seketika langsung frustasi, karena benar kata paman komat kenapa ayahnya yang sudah jelas dianggap pahlawan namun tidak mendapatkan uang sepeserpun, tiba-tiba Vera memotong pembicaraan mereka
"Putra kenapa kamu tidak meminta ke pihak negara, dengan bukti-bukti yang lengkap ini mungkin kamu bakal dipercaya sebagai anak seorang pahlawan negara dengan begitu kamu tidak perlu bekerja untuk sementara ini"
Benar juga ya Terimakasih Vera, karena sudah memberikanku ide cemerlang itu, mungkin jika bukan kamu yang menyampaikannya, aku pasti tidak terpikirkan" ucap putra sambil memegang kepala Vera dan mengacak-acak rambutnya
Vera yang diperlakukan seperti itu hanya bisa merona karena melihat senyum dan tingkah putra yang memperlakukannya seperti gadis spesial
Kalau masalah itu, nak putra tak perlu khawatir, paman sendiri mungkin bisa mengatasinya" ujar paman komat sambil memegang pundak putra dan berbisik kepadanya "hey, nak kenapa seleramu lebih buruk dari ayahmu?"
Maksud paman apa ya? Bisik putra yang penasaran
Entah kenapa paman merasa kalau dadanya lebih kecil dari punya ibumu" setelah mendengar bisikan paman komat, seketika wajah putra merona karena paham dengan maksudnya, sebaliknya Vera justru bingung dengan apa yang dibisiki paman komat sampai membuat wajah putra memerah
Disela pembicaraan mereka, Tiba-tiba keluar seorang anak remaja yang Sepantaran dengan putra sambil membawa kunci Inggris ditangannya sambil berkata "ayah aku sudah membongkar mobil yang ayah suruh tadi" ucap remaja itu yang lalu terkejut saat melihat dua orang yang baru dilihatnya
"Siapa mereka yah? Tanyanya
Mereka tamu kita, perkenalkan dia anak semata wayang saya" jawab paman komat sambil menunjuk ke arah anaknya, setelah itu putra berjalan menuju orang yang di tunjuk paman komat sambil berkata "perkenalkan namaku putra, salam kenal" putra yang mengulurkan tangannya ke arah orang itu
"Namaku Arif pratama, tapi kamu bisa memanggilku Ari" jawabnya yang akhirnya mereka pun saling berjabat tangan
Lalu siapa gadis itu apa dia pacarmu?
Namanya vera, kami tidak berpacaran kami hanya sebatas sahabat saja" jawab putra sambil menunjuk Vera yang saat itu masih nyemil jajanan
Baguslah aku kira dia pacarmu, karena kalau di lihat-lihat gak mungkin gadis secantik itu mau berpacaran dengan orang culun"
Putra yang mendengar kata culun seketika emosinya meningkat, "maksud kamu orang culun itu siapa ya?
Hah.. Kayanya kamu salah dengar deh, aku tadi kan gak menyebut namanya namun kenapa ada orang yang marah ya" putra yang gak diterima pun dengan emosi menghajar ari dengan tangannya, ari yang gak Terima membalasnya dengan tinjuan akhirnya mereka saling tinju karena masalah sepele, Vera yang melihat pun hanya menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah mereka
Karena kejadian itu entah kenapa tiba-tiba terpencar aura merah dari tubuh putra, walaupun auranya masih sangat lemah tapi membuktikan kalau putra memiliki kemampuan spesial, saking lemahnya hingga membuat Vera dan ari tidak sadar akan kehadirannya
Paman, boleh aku tau kemampuan kalian berdua? Tanya Vera kepada paman komat yang masih melamun melihat pertengkaran putra dan ari
Kalau aku sudah tidak ada kemampuan lagi karena umurku saat ini sudah 43 tahun, tapi kalau untuk ari dia memiliki kemampuan elemen yaitu elemen Es" seketika muncul di benaknya, jika putra belum bisa mengaktifkan Kemampuannya berarti aura yang aktif tadi adalah elemen api karena ari memiliki kemampuan yang bisa dikalahkan oleh api"
Memang benar, kemampuan spesial hanya bisa bertahan di Umur 30 tahun, setalah lewat dari masa itu maka kemampuannya tidak bisa dipakai secara pasif" ucap Vera
Sebenarnya manusia yang memiliki kemampuan bisa saja, mengaktifkan kemampuannya tanpa henti kemampuannya bisa berupa seperti aura, namun secara teori tubuh manusia tidak dapat mengeluarkannya terus-menerus kerena bisa berdampak pada tubuhnya, jadi untuk itu manusia hanya perlu menekankan auranya agar tidak aktif diluar batas
Di ruang makan, setelah makan malam paman komat pun menjelaskan sesuatu yang amat penting tentang dunia ini, yang awalnya putra dan ari bertengkar kini menjadi diam karena sedang mendengarkan sesuatu yang harus di dengarnya, disaat itu paman komat mulai menjelaskan
Semua itu terjadi 72 tahun yang lalu, entah kenapa sebagian besar umat manusia memiliki suatu bakat yang kita sebut sebagai kemampuan spesial, awalnya hanya beberapa orang namun karena perkawinan silang membuat mereka harus mempunyai anak yang sama seperti orang tuanya yaitu anak yang memiliki bakat
Karena itu terus terjadi banyak sekali kejahatan dari merampok, pembunuhan hingga pelecehan, semua itu terjadi karena mereka memanfaatkan kemampuannya untuk sesuatu hal yang diluar nalar
Hingga itu terus terjadi salam 50 tahunan, karena itulah kenapa negara menjadi lemah akibat kekacauan di dalam negeri, hingga presiden negara memutuskan untuk membuat pemersatu manusia yang memiliki bakat
Awalnya memang baik-baik saja selama beberapa tahun, tapi aku juga gak tau kenapa dengan mendadak mereka mengganti pemimpin mereka, seakan-akan pemimpin terdahulu dibunuh oleh penghianat dari dalam organisasi, dan tak lama terjadi perang dan di waktu itu juga organisasi mawar merah, mulai mendeklarasikan bahwa mereka tidak ingin mengikuti aturan negara Dan berencana untuk menggulingkan pimpinan negara yang bertujuan untuk membentuk ulang negara
Sebenarnya berdirinya organisasi merpati putih, bukan hanya untuk menekan pemberontakan namun juga untuk menyelidiki penyebabnya manusia bisa memiliki bakat, dan yang kami tau hanya awal dari muncul sebuah bakat
Itu berawal dari seorang yang belum di kenal hingga sekarang, orang itu memiliki sebuah bakat mutlak yang bermacam khas elemen yaitu elemen bumi, angin, petir, api dan air" namun dia dikalahkan oleh lawannya yaitu manusia Pengendali kegelapan
Hingga ke lima elemen itu berpencar ke berbagai wilayah, Dan Masing-masing elemen memilih tubuh yang layak ditinggali hingga lahirlah manusia yang memiliki kekuatan elemen atau manusia pertama yang memiliki bakat, dan perkawinan silang terus terjadi hingga memperbanyak manusia yang berkemampuan Istimewa,
tapi berbeda dengan kekuatan elemen, kekuatan itu mutlak jadi tidak bisa di wariskan melalui keturunan, kekuatan itu hanya bisa diberikan ke pada seseorang yang memiliki hati yang bersih, jadi semua bakat yang di miliki oleh orang-orang bukan kemampuan asli, melainkan kemampuan tiruan yang di kombinasi oleh alam melalui Genetik keturunan.
Disaat itu putra dan Vera terkejut dengan apa yang diceritakan paman komat, bahkan Ari yang sudah tinggal lama dengannya saja baru tau akan kebenaran itu "lalu bagaimana dengan aku, apa kemampuanku ini hanya tiruan? Tanya Ari yang saat itu masih membutuhkan penjelasan tentang Kemampuan yang berbeda dengan yang lain
"kemampuanmu adalah salah satu dari lima elemen alam yaitu elemen air" jawab paman dengan singkat
Air?! tapi kenapa aku hanya bisa mengendalikan Es"
Sebenarnya elemen itu mengikuti dengan kondisi sifat yang dimiliki tuannya, contohnya saja jika kamu memiliki hati yang dingin, maka Air yang ada di dalam hatimu juga akan membeku" penjelasan paman kepada Ari
Lalu bagaimana cara agar Es didalam diriku mencair, sedangkan aku saja tidak tau kalau sifat air seperti apa?
Jika kamu ingin mengetahuinya, Air memiliki sifat tenang yang artinya kamu harus bisa Menyetabilkan emosimu atau Kemungkinan kamu harus murah tersenyum, sifat baik dan rendah hati""
Ari yang mendengar itu hanya bisa berfikir bagaimana ia bisa tersenyum, sedangkan dirinya tidak pernah merasakan kebahagiaan, jadi kemungkinan dirinya tidak akan pernah bisa memiliki senyuman yang tulus
Kamu tak perlu khawatir Ari, aku yakin suatu hari nanti kamu pasti bisa menemukan kebahagiaanmu sendiri" ujar putra yang menepuk pundak ari
Ari yang saat itu hanya bisa melihat ayah angkatnya karena dari kecil dirinya sudah di tinggalkan oleh kedua orang tuanya, di saat semua orang tidak ada yang memperdulikannya hanya paman komat lah yang merawatnya, menyekolahkannya, bahkan membesarkannya dengan penuh kasih sayang layaknya seorang ayah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments