Pakai Saja Hijabmu!

Foto pernikahan satu-satunya yang dia setujui akan dicetak, kini berada di depan tepat di kamarnya, Baskara tatap lurus foto itu, memandang garis wajah pemalu Aisyah yang kala itu memendam sedih karena kecerobohannya.

Dia memang mencintai Aisyah, tapi bukan seperti ini cara menikah dan bersama Aisyah yang dia harapkan, lagi-lagi dia mengisyaratkan kekecewaan pada takdir Tuhan.

"Aisyah menerima pinangan Sena, Bas. Tolong kamu sampaikan ya, Bude berharap sekali kalau bulan depan mereka bisa menikah, sudah tidak perlu menunggu lama!" bude Fya.

"Baiklah, Bude tenang saja."

Walau hati menjerit tidak terima, tapi wajahnya datar, suaranya seperti biasa dan langkahnya tak meragu, Baskara jalankan apa yang memang harus dia lakukan untuk keluarganya. Kesibukannya bertambah sejak pinangan Sena datang ke rumah Aisyah, setiap hari dia harus mengawasi dan melakukan apa saja untuk menjaminnya.

"Semua baik-baik saja kan?" tanya Saka, adik pertama Baskara.

Baskara mengangguk, "Dia pria yang baik, kau tahu itu, semuanya bagus. Apa ada yang mencurigakan?"

"Tidak, Kak. Tapi, apa di rumah itu ada seorang wanita lagi?"

"Kenapa bertanya begitu?" dari mana, maksudnya.

"Aku selalu melihat jumlah sandal yang ada di rak depan rumah, beberapa waktu lalu aku melihat ada satu sandal tambahan, besoknya tidak ada, hanya di hari itu saja, aku rasa bukan sandal mama Ira-ibunya kak Sena. Tapi, itu hanya pandanganku sih," ungkap Saka.

Baskara segera bertindak, sejak saat itu dia memasang pengawasan tambahan, anggap saja dia ceroboh karena hatinya terus memberontak akan Aisyah, tapi bila sampai dia temukan ada wanita lain di rumah itu, maka dia semakin ceroboh saja.

Kehidupanmu yang sekarang, tidak lain karena kecerobohanku, A-isyah. Lalu, bagaimana aku bisa memaksa mata indahmu yang pemalu itu melihat foto pernikahan kita ini? Aku tidak bisa menyakitimu lagi, kamu tidak perlu memandang foto ini, karena itu akan mengingatkanmu di hari penuh keterpurukan itu.

Baskara bangkit membuka ponselnya, beberapa pesan akan persiapan pernikahan Sena dan Gina, sebelum perut Gina semakin membesar dan nantinya akan menjadi konsumsi publik, maka ini menjadi tanggung jawab Baskara, dia juga mengatur pernikahan dua anak manusia itu.

[Bas, sampaikan salamku pada Aisyah, aku rindu padanya. Sampaikan maafku karena aku menyakitinya, aku mencintainya. Kalau ada kesempatan, tentu aku akan kembali padanya dan tidak ceroboh lagi.] Sena.

Cih,

Apa semudah itu melihat wanita seksi, lalu menidurinya?

Rasa-rasanya bara api di atas kepala sudah panas maksimal, kalau saja ada Sena di sini, sudah dia hajar sampai mati.

Katakan itu salah Baskara yang tidak mengawasi dengan baik, tapi bukankah cinta tidak serendah dan murah begitu, Baskara tidak habis pikir. Dia hanya fokus menyalahkan dirinya, walaupun dia tahu Sena bercinta bersama Gina itu sebelum Sena meminang Aisyah.

Itu, bukan kali pertamanya.

Tapi, dia diam, menyimpan kenyataan ini dalam dirinya, dalam pandangan Baskara, dia tetap salah karena ceroboh menilai Sena hingga pernikahan endak berlangsung dan dia baru tahu begitu berkhianatnya Sena di belakang semua orang.

"Apa kau melakukan itu satu minggu sebelum melamar A-isyah?"

"Tidak, jauh-jauh dari itu dan setelah aku meminang A-isyah, aku masih melaku-"

Bug!

Baskara tak bisa menahan kepalan tangannya mendarat di wajah Sena, kalau saja boleh membunuh, maka tembaknya pasti sudah bersarang di jantung pria itu.

"Apa begitu murah A-isyah di matamu, hah?!"

***

Eh!

Derap langkah Baskara begitu mengejutkan Aisyah, ini malam pertama setelah mereka menikah, di sini kamar Aisyah telah disulap menjadi kamar pengantin yang indah dua malam lalu.

Aisyah masih memakai pakaian yang sangat lengkap, bahkan rambutnya tak terlihat satu helai pun, hanya wajah dan telapak tangannya, sedang dia menyembunyikan telapak kakinya ke balik rok panjang itu.

Jeglek, pintu terbuka.

Pandangan mereka bertemu, jantung mereka sama-sama terpacu, ingin meledak karena keadaan penuh canggung ini. Wajah lembut Aisyah seakan mampu melumerkan wajah tegas dan indentik seram Baskara, tapi cepat-cepat Baskara alihkan.

"Aku bisa tidur di sofa, tetap tidurlah di kasurmu!" ujar Baskara.

Aisyah mengangguk, dia kira Baskara akan tersenyum atau apa kepadanya, ternyata tidak.

"A-isyah."

Kedua tangan Aisyah endak melepas hijabnya, mereka sudah menikah dan Baskara berhak melihat apa yang dia sembunyikan selama ini, bahkan kalau dia berganti baju di depan Baskara juga tak masalah, pria itu berhak atasnya.

"Pakai saja hijabmu!" titah Baskara.

Apa Kakak juga tidak menerimaku?. Aisyah.

A-isyah, sungguh aku ingin melihatnya, tapi kalau itu hanya terpaksa dan hatimu sakit, untuk apa? Aku tidak mau menyakitimu lagi. Baskara.

Obrolan dalam hati yang tak pernah usai dan tuntas, keduanya terlibat salah paham yang terus bermula dan bersambung.

Malam itu, tak ada yang terjadi baik sekadar obrolan dua insan yang baru saja menikah. Baskara pejamkan matanya di sofa sudut kamar itu, sedangkan Aisyah memakai pakaian lengkapnya di kasur, mereka tidur dalam kondisi sama-sama berpakaian lengkap seperti orang yang mau pergi saja, tak ada yang tampil santai.

Apa rambutku dan wajahku jelek sampai dia tak mau melihatnya? Apa ada wanita lain yang dia sukai? Seperti apa wanitanya ya? Apa dia akan meninggalkan aku setelah nama baik keluarga benar-benar terjamin?

Pikiran Aisyah melayang ke mana-mana, sementara Baskara kembali membuka mata, dia redupkan lampu kamar itu, dia tidak mau ada yang bergosip di luar kamar akan yang terjadi di kamar ini, anggap saja mereka sudah sama-sama tidur.

Tak lama dari itu, Aisyah benar-benar terlelap, bahkan langkah kaki Baskara tak bisa Aisyah rasakan dan dengarkan.

Pria itu berdiri tepat di samping ranjang Aisyah, memandangi wajah bersinar dan lembut yang tengah pulas itu, ada senyum samar di wajah tagasnya.

Wajahmu membuat rembulan terkalahkan, A-isyah.

Ini pertama kalinya, dia melihat wajah penuh Aisyah yang selama ini dia hindari dan tundukan demi kehormatan Aisyah.

***

Tok, tok, tok ....

Aisyah buru-buru ke kamar Baskara pagi ini, ada kabar dari sang ibu mertua, mereka harus segera ke rumah utama.

"Apa?"

"Kak-kakak, ibu bilang kita harus ke rumah sekarang, ayah sakit!"

Kedua alis Baskara tertaut, dia rebut ponsel Aisyah, memeriksa panggilan di sana.

Benar dari ibu, ada apa? Baskara.

Baskara kembalikan ponsel itu lagi, "Bawa tiga pasang bajumu!" memerintah begitu saja.

Brak, pintu kamar tertutup.

Apa? Tiga pasang baju untuk apa? Apa maksudnya? Bisa tidak dia kalau bicara itu panjangan sedikit, ini diminta apa?

Aisyah menggerutu sendiri sambil memilih bajunya.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

kalau pada diam tdk ada yg memulai betahkah kalian berdua dgn sikap seperti ini? Bagas kamu laki2 dan kamu tahu kewajiban yg sdh berumah tangga itu hrs seperti apa ? mau tdk mau, suka tdk suka maka kehidupan berumah tangga hrs berjalan jgn dulu sudzon dgn org lain belum tentu yg kamu pikirkan sama seperti yg kamu lihat jadi jgn dulu membentengi dan menilai sesuai dgn pikiranmu bgmn kalau Aisyah mencintaimu berarti kamu telah memubajirkan waktu bergulir begitu saja ? come on your have to brave ✊

2024-07-20

0

SR.Yuni

SR.Yuni

Nih orang 22 nya punya ilmu batin nampaknya, komunikasi lewat batin maka tak tersampaikan😀😀😀

2022-10-17

0

Arin

Arin

aduh udh ngga sbar nunggu dua hati ini Sling terbuka...pasti sweet bngt dech😍😍

2022-09-11

0

lihat semua
Episodes
1 Siapa Bapaknya?
2 Pengantin Pengganti
3 Pakai Saja Hijabmu!
4 Lihatlah Aku!
5 Maafkan Aku, A-isyah.
6 Aku Mencintai Aisyah
7 Penampilan Baru
8 Sentuhan Tangan Aisyah
9 Bertemu Sena
10 Karena Aku Khawatir
11 Karena Lampu Mati
12 Kunci Kamar Hotel
13 Kakak Demam
14 Ganti Rugi
15 Berterima Kasih
16 Perhatian Kecil
17 Kalau Kamu Mau
18 Sisi Lain Baskara
19 Mendadak Linglung
20 Memalukan
21 Roti Semanis Aisyah
22 Cup, Di Ubun-ubun
23 Aku Penjaminnya (Ibu)
24 Dibalas Dengan Senyuman
25 Tidak Sadarkan Diri
26 Tanpa Pamit
27 Dengarkan Aku! (Ayah)
28 Putus Asa
29 Aku, Suaminya!
30 Kita Jadian Ya!
31 Idenya Shafiyah (Pindah Kamar)
32 Kecupan di Bibir
33 Aku Tidak Bisa
34 Kabar Bahagia dan Duka
35 Gugup
36 Aku Juga Sedih
37 Sebelum Pergi
38 Akan Berpisah (Sena)
39 Teringat (Sudah rindu)
40 Siap-Siap
41 Di Balik Selimut
42 Serba Malu
43 Perubahan Baskara
44 Semua Punya A-isyah
45 Apa Enak?
46 Ayah, Tanggung Jawab!
47 Gelagat Berbeda
48 Lagi Ya!
49 Jangan Bandingkan!
50 Suka Lapar (Aisyah)
51 Isi Apa?
52 Ketakutan Baskara (Belum periksa)
53 Tamu Ibu Hamil
54 Meninggalkan Aisyah
55 Dengan Berat Hati
56 Kehilangan
57 Ingin Serakah
58 Terapi Cinta
59 Hiburan
60 Si Buna
61 Lamaran Buna
62 Hanya Aku yang Tahu
63 Gina Hamil
64 Masa Sensitif
65 Rencana Bulan Madu
66 Bekas Manja
67 Berangkat (S1Selesai)
68 Rok Pendek (S2 Now)
69 Dek Ais
70 Mau Jalan-Jalan (Shafiyah)
71 Muntah Di Malam Hari
72 Menanti Kabar
73 Menahan Diri
74 Olahraga Tangan
75 Pasangan yang Cocok
76 Otw Jemput
77 Memyambut Ayah dan Ibu
78 Semakin Cantik
79 Banyak Ciuman
80 Panggilan Baru
81 Siapa? Side Story Bik Nur
82 Gaya Baru
83 Tolak Dia!
84 Habis Tiga Juta
85 Diakui Kekasih
86 Tidak mau!
87 Pastel Abon
88 Tidak Bisa menolak
89 Jaga Diri Baik-Baik
90 Perubahan Aisyah
91 Memperhatikanmu
92 Apa Salahnya?
93 Harapan Ayah
94 Tukang Intip
95 Mood Ibu Hamil
96 Meminang
97 Kebiasaan Baru
98 Syukurlah, Baik
99 Ilmu Kebal
100 Tak Sengaja Bertemu
101 Maaf, Abang!
102 Bertemu Lagi
103 Hari Penting
104 Demam Menjelang Nikah
105 Permohonan Maaf
106 Hot Wife, Sumpah!
107 Hari Bahagia
108 Bedah Rumah
109 Tanpa Sadar
110 Kumpul Keluarga
111 Siap!
112 Jiwa Sensitif Baskara
113 Doakan Saja
114 Lelah Menuruti Wanita
115 Calon Panglima
116 Sambutan Tumpeng
117 Restu Mertua (Saka)
118 Gara-Gara Shafiyah
119 Ingin Segera Menikah
120 Cucu Pertama
121 Rebutan Rasyah
122 Efek Ada Anak Kecil (S2 end)
123 Season Tiga-Saka dan Arsy
124 Ajarin Sofi Pakai Ini!
125 Sah!
126 Langsung atau Main
127 Bulu Dada
128 Mau Hamil Lagi
129 Sisi Lain Saka
130 Persiapan Pindah
131 Pindah
132 Rumah Baru
133 Tembakan Khusus
134 Tidak Peka
135 Ikut Kerja
136 Noda Merah
137 Kesepian
138 Bahasa Rindu
139 Mandi Terus
140 Kejar Target
141 Krisis Batin
142 Little Mommy
143 Cicak Berotot
144 Dua Kantong
145 Mau Pepes
146 Efek Kabar Saka
147 Kemenangan Mutlak
148 Pegang Kartu Baskara
149 Usaha Baskara
150 Untuk Rindu
151 Gara-gara Rendang
152 Jatah Adil
153 Nama Kakek
154 Dia Datang
155 Senang Berkumpul
156 Bangga
157 Hari Akhir
158 BUKU BARU ARUNIKA UKAISYAH
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Siapa Bapaknya?
2
Pengantin Pengganti
3
Pakai Saja Hijabmu!
4
Lihatlah Aku!
5
Maafkan Aku, A-isyah.
6
Aku Mencintai Aisyah
7
Penampilan Baru
8
Sentuhan Tangan Aisyah
9
Bertemu Sena
10
Karena Aku Khawatir
11
Karena Lampu Mati
12
Kunci Kamar Hotel
13
Kakak Demam
14
Ganti Rugi
15
Berterima Kasih
16
Perhatian Kecil
17
Kalau Kamu Mau
18
Sisi Lain Baskara
19
Mendadak Linglung
20
Memalukan
21
Roti Semanis Aisyah
22
Cup, Di Ubun-ubun
23
Aku Penjaminnya (Ibu)
24
Dibalas Dengan Senyuman
25
Tidak Sadarkan Diri
26
Tanpa Pamit
27
Dengarkan Aku! (Ayah)
28
Putus Asa
29
Aku, Suaminya!
30
Kita Jadian Ya!
31
Idenya Shafiyah (Pindah Kamar)
32
Kecupan di Bibir
33
Aku Tidak Bisa
34
Kabar Bahagia dan Duka
35
Gugup
36
Aku Juga Sedih
37
Sebelum Pergi
38
Akan Berpisah (Sena)
39
Teringat (Sudah rindu)
40
Siap-Siap
41
Di Balik Selimut
42
Serba Malu
43
Perubahan Baskara
44
Semua Punya A-isyah
45
Apa Enak?
46
Ayah, Tanggung Jawab!
47
Gelagat Berbeda
48
Lagi Ya!
49
Jangan Bandingkan!
50
Suka Lapar (Aisyah)
51
Isi Apa?
52
Ketakutan Baskara (Belum periksa)
53
Tamu Ibu Hamil
54
Meninggalkan Aisyah
55
Dengan Berat Hati
56
Kehilangan
57
Ingin Serakah
58
Terapi Cinta
59
Hiburan
60
Si Buna
61
Lamaran Buna
62
Hanya Aku yang Tahu
63
Gina Hamil
64
Masa Sensitif
65
Rencana Bulan Madu
66
Bekas Manja
67
Berangkat (S1Selesai)
68
Rok Pendek (S2 Now)
69
Dek Ais
70
Mau Jalan-Jalan (Shafiyah)
71
Muntah Di Malam Hari
72
Menanti Kabar
73
Menahan Diri
74
Olahraga Tangan
75
Pasangan yang Cocok
76
Otw Jemput
77
Memyambut Ayah dan Ibu
78
Semakin Cantik
79
Banyak Ciuman
80
Panggilan Baru
81
Siapa? Side Story Bik Nur
82
Gaya Baru
83
Tolak Dia!
84
Habis Tiga Juta
85
Diakui Kekasih
86
Tidak mau!
87
Pastel Abon
88
Tidak Bisa menolak
89
Jaga Diri Baik-Baik
90
Perubahan Aisyah
91
Memperhatikanmu
92
Apa Salahnya?
93
Harapan Ayah
94
Tukang Intip
95
Mood Ibu Hamil
96
Meminang
97
Kebiasaan Baru
98
Syukurlah, Baik
99
Ilmu Kebal
100
Tak Sengaja Bertemu
101
Maaf, Abang!
102
Bertemu Lagi
103
Hari Penting
104
Demam Menjelang Nikah
105
Permohonan Maaf
106
Hot Wife, Sumpah!
107
Hari Bahagia
108
Bedah Rumah
109
Tanpa Sadar
110
Kumpul Keluarga
111
Siap!
112
Jiwa Sensitif Baskara
113
Doakan Saja
114
Lelah Menuruti Wanita
115
Calon Panglima
116
Sambutan Tumpeng
117
Restu Mertua (Saka)
118
Gara-Gara Shafiyah
119
Ingin Segera Menikah
120
Cucu Pertama
121
Rebutan Rasyah
122
Efek Ada Anak Kecil (S2 end)
123
Season Tiga-Saka dan Arsy
124
Ajarin Sofi Pakai Ini!
125
Sah!
126
Langsung atau Main
127
Bulu Dada
128
Mau Hamil Lagi
129
Sisi Lain Saka
130
Persiapan Pindah
131
Pindah
132
Rumah Baru
133
Tembakan Khusus
134
Tidak Peka
135
Ikut Kerja
136
Noda Merah
137
Kesepian
138
Bahasa Rindu
139
Mandi Terus
140
Kejar Target
141
Krisis Batin
142
Little Mommy
143
Cicak Berotot
144
Dua Kantong
145
Mau Pepes
146
Efek Kabar Saka
147
Kemenangan Mutlak
148
Pegang Kartu Baskara
149
Usaha Baskara
150
Untuk Rindu
151
Gara-gara Rendang
152
Jatah Adil
153
Nama Kakek
154
Dia Datang
155
Senang Berkumpul
156
Bangga
157
Hari Akhir
158
BUKU BARU ARUNIKA UKAISYAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!