"Cari siapa, Mbak?"
Aku dan Ira terkejut hampir setengah mati. Bagaimana tidak, ketika kita sedang celingak-celinguk mencari seseorang di dalam ruangan Senat karena suatu urusan. Tiba-tiba ada suara cowok yang cukup keras dan tegas dari arah belakang.
Alamak!!! Ya Tuhaaan... gantengnya mas ini!
Kami spontan berpandangan. Dan tanpa sadar aku juga Ira sama-sama menelan saliva. Terhipnotis oleh ketampanan pemuda yang ada di depan mata.
Hingga akhirnya pria itu menepuk kedua belah tangannya membuat kami kembali tersentak, kembali sadar ke dunia nyata.
"Kami... mencari kak Firman Setyawan, Kak!" jawab Ira sambil mencubiti pinggangku.
"Aish, sakit dodol!" bisikku menggerutu.
"Ganteng, Vi...ganteng!" Ira balas berbisik.
"Saya Firman Setyawan! Ada perlu apa, ya?"
Aih! Yang kita cari ada di depan mata!
"Kami ada perlu, Kak! Mau mencoret nama Viona dari pendaftaran keanggotaan HIMA!" tuturku agak gelagapan.
"Kenapa dihapus?" tanya kak Firman.
Aku gelagapan ketika Ira menoleh ke arahku, membuat pemuda tampan itu ikutan melihat wajahku.
Aduh?!? Kenapa jadi begini?
"Ra...!!"
Kami spontan menoleh. Delan memanggil Ira. Jujur saja aku merasa tertolong.
"Delan!" panggilku mengalihkan perhatian.
"Hei kalian! Udah ambil KTM belum di ruang admin?"
"Aku belum!" jawabku spontan.
"Kalian mau ke ruang admin atau mau ke ruang HIMA dulu?" tanya kak Firman. Memerah wajahku terlihat kekanakan seperti bocil dihadapannya.
"Ke ruang HIMA dulu deh, Kak!" kata Ira mengambil alih jawabanku.
"Kamu beneran mau cabut nama dari daftar anggota HIMA? Kenapa?"
Kak Firman menanyaiku sepanjang perjalanan ke ruang HIMA.
"Ayahnya orang militer. Jadi dia ni gak boleh ikutan organisasi-organisasi ini itu, Kak!" Lagi-lagi Ira yang buka suara.
Sebenarnya risih. Tapi cukup terbantu juga oleh selaan ucapan Ira.
"Kalau tak dapat persetujuan orangtua ya memang sebaiknya jangan. Biarpun kita udah ngerasa dewasa, udah jadi mahasiswa... tetap yang masih biayai khan orangtua!"
Aku menunduk. Dalam hati mengiyakan.
Sangat keren kak Firman ini. Selain ganteng, baik hati juga pengertian. Ini mah paket lengkap! Tipikal pria idaman ini! gumamku dalam hati.
Dan kurasa Ira juga berfikir yang sama. Karena wajahnya terlihat sumringah dengan kepala mengangguk-angguk tanda setuju.
Sementara Delan sedang sibuk dengan hape di tangannya.
"Chattan sama siapa sih lo?" sikut Ira membuat Delan nyaris terjatuh karena langkah kedua kakinya yang terantup gajlugan.
"Aduh!" pekiknya pelan.
Hadeh, ni bocah! Bertolak belakang banget sama kak Firman! umpatku kesal dalam hati.
Tapi entah kenapa, seperkian detik mata kami saling menatap. Tatapannya tak dapat kuartikan. Seolah kosong tapi sedikit mengandung arti.
Aku menarik nafas panjang.
Kami tiba di ruang HIMA. Kak Firman ternyata adalah kating yang memiliki jabatan sebagai sekretaris HIMA (Himpunan Mahasiswa) di jurusanku.
Hhh...
Sesaat sesalku menguat. Namaku dihapus dari daftar keanggotaan layar laptopnya.
Wusss... Hilang sudah hari-hari selanjutnya untuk bisa bertemu kak Firman yang tampan.
Aneh rasanya jika aku harus tebar pesona sedangkan aku dan dia tak ada alasan bertemu. Hiks.
Ya sudahlah. Mau bagaimana lagi. Baru juga beberapa hari jadi mahasiswi, dan berjanji pada ayah ibu untuk tak main hati. Tapi ternyata godaannya teramat berat.
Benar kata Ira. Cowok-cowok kating (kakak tingkat) di HIMA orangnya mantap-mantap. Hadeh...
Fokus, fokus, fokus tralala! Hiks.
Kembali ke kehidupan datarku yang terkesan dingin dan no life.
...💞💞💞BERSAMBUNG💞💞💞...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 335 Episodes
Comments
Stanalise (Deep)🖌️
Inilah yang dinamakan keberuntungan
2022-10-22
1
Stanalise (Deep)🖌️
Widihhh tatapannya masyaallah banget ini
2022-10-22
1
Sondang Kristin Febriani
Ganteng oppa nya
2022-07-04
6