Keesokan harinya saat jam 3 sore.
Aku berada di sebuah kafe yang cukup jauh dari kampusku.
Tentu saja aku berada di sana untuk bertemu dengan nabila.
Karena aku tiba 10 menit sebelum waktu janjian, aku duduk dan menunggu dengan santai.
Aku tidak benar-benar santai sih, aku mencoba memikirkan bagaimana caraku akan menyampaikan cerita itu ke nabila.
Tapi aku tidak bisa memikirkan sesuatu yang bagus.
Selain itu...saat aku duduk dan merenungkan tentang perselingkuhan putri dan aditya, pikiranku secara alami bertanya-tanya bagaimana mereka bisa ketemuan secara diam-diam.
apa penyebab mereka bisa berselingkuh?
hal-hal apa yang mereka lakukan?
bagaimana reaksi putri setelah melakukan hal itu?
apa mereka tidak merasa bersalah karena telah berselingkuh?
Otakku merasa ingin meledak karena frustrasi dan rasa sakit yang berlebihan.
Aku bisa menjadi gila jika terus frustasi.
Aku harus move-on dari putri.
Rasa sakit di otakku membuatku tidak dapat berpikir bagaimana caraku akan berbicara tentang hal ini ke nabila.
Waktu berlalu begitu saja.
Nabila sampai di kafe 5 menit sebelum waktu janjian. seperti yang di harapkan dari nabila, bagaimanapun juga, dia adalah orang yang sangat disiplin dalam hal waktu.
Nabila mengenakan jaket putih tipis, sweater V-neck tipis, dan rok hitam berlipit selutut.
Tatapan para pria di kafe langsung tertuju ke nabila.
Dia wanita yang sangat cantik.
Tubuhnya tinggi dan bentuk tubuhnya bagus, dia terlihat seperti seorang artis.
Wanita cantik yang cerdas dan anggun, dengan rambut hitam panjang.
Walaupun bertubuh ramping, tapi dia juga memiliki dada yang besar.
"Aku akan memesan kopi, jadi tunggu sebentar"
Dia meletakkan tas dan jaketnya di kursi, lalu menuju ke meja kasir, dan kembali dengan secangkir kopi.
Dia duduk di depanku dengan ekspresi kaku.
"Mari kita mulai membicarakan hal itu secara bertahap, bagaimana kamu bisa tau putri dan aditya berselingkuh?"
"Aku kebetulan melihat sebentar isi ponsel putri...ya, mungkin agak lama. Aku melihat semua percakapan mereka yang panjang saat berselingkuh"
Aku melanjutkan dengan menceritakan apa yang terjadi semalam.
Sulit dan menyakitkan untuk mengingat kembali hal itu, tapi aku tidak menangis lagi.
Rasa sakit di hatiku tidak berubah sama sekali, tapi aku merasa sangat hampa.
Saat dia mendengarkan ceritaku, ekspresi nabila menjadi semakin kaku.
"Ngomong-ngomong, apakah kamu punya foto untuk membuktikan apa yang kamu katakan? kalau punya, tolong biarkan aku melihatnya"
Aku menyalakan ponselku lalu membuka aplikasi foto, layar kemudian menampilkan seluruh percakapan putri dan aditya, aku kemudian menyerahkan ponselku ke nabila.
Nabila melihat-lihat setiap gambarnya satu persatu.
Aku bisa melihat wajahnya memucat.
Dia tetap diam kecuali jarinya yang masih bergerak menggeser layar.
"sepertinya kamu tidak berbohong" kata nabila dengan ekspresi yang semakin kaku.
Tangannya masih sedikit gemetar saat menyerahkan ponselku.
"aku tidak bisa berpikir 'mereka tidak berselingkuh' setelah melihat ini" kataku sambil mengambil kembali ponselku.
Nabila perlahan-lahan mengangkat cangkir kopinya dengan tangan yang masih gemetaran.
Namun dia tidak meminum kopinya sama sekali.
Kami berdua menundukkan kepala dengan diam.
Setelah hening selama 5 menit, nabila berbicara.
"jadi, apa yang kamu ingin aku lakukan"
Aku tidak bisa memberikan tanggapan langsung.
aku ingin membalas perbuatan Aditya dengan cara mengobrak-abrik dirimu
itulah sebenarnya yang kurasakan saat ini, tapi tidak sopan mengatakan itu ke nabila, karena dia juga korban.
"aku tidak bisa memaafkan mereka begitu saja...jadi..."
"jadi, kamu ingin membalas mereka dengan berselingkuh denganku, kan?"
aku mengangkat kepalaku dan melihat ke arah nabila
"ya...benar sekali"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Puteri Siliwangi
contoh yang buruk
2022-05-20
0