permintaan yang gila

"kamu bilang begitu ke nabila?" Baim bertanya padaku,

Baim Pratama.

Kami sudah berteman sejak SMA, dan kami bahkan sama-sama mahasiswa baru di jurusan yang sama dan universitas yang sama.

Ketika aku menceritakan padanya bahwa putri berselingkuh dengan aditya, dia bergegas ke rumahku dengan ekspresi khawatir.

"jadi, apa jawaban Nabila?" Baim bertanya padaku

"kata nabila..."

...****************...

(NOTE: INI ADALAH LANJUTAN CHAPTER 1 KETIKA RIFKY MENELPON NABILA, LALU RIFKY MENCERITAKAN HAL INI KE BAIM)

"Apa-apaan yang kamu katakan itu?"

Ketika nabila mendengarkan permintaanku, dia terdengar terkejut dan setengah syok.

"Apakah kamu tidak mengerti perkataanku?, aku memintamu untuk berhubungan badan denganku"

Setelah beberapa saat hening, nabila dengan takut-takut berbicara—

"apa yang sebenarnya sudah terjadi?"

Bahkan melalui audio telepon, aku bisa mendengarkan suara kekhawatirannya.

Aku tidak menjawab.

Aku tidak tau harus mulai berbicara dari mana.

pacarmu bercinta dengan pacarku.

aku ingin membalasnya...dengan berhubungan badan denganmu

aku berhak melakukannya.

kamu juga di selingkuhi, jadi kamu harus melakukan hal yang sama.

Pikiran yang terpecah menjadi beberapa bagian ini berputar-putar di dalam otak ku.

Tapi kata-kataku tidak bisa keluar.

"sesuatu telah terjadi kan?,ceritakanlah padaku, kamu bukan tipe seseorang yang akan mengajukan permintaan gila seperti itu"

Kata-kata nabila menyentuh hatiku, tiba-tiba aku mengeluarkan air mata.

ya, aku tidak gila.

malahan aku benar-benar normal.

yang gila adalah mereka berdua, putri dan aditya.

Seorang kakak kelas meniru pacar adik kelasnya tanpa rasa bersalah, dan seorang wanita yang menyelingkuhi pacarnya tanpa berpikir dua kali.

Semua pikiranku yang menyakitkan, yang tersimpan jauh di lubuk hatiku, mengalir bersama air mataku.

"Pacarku...putri dan aditya...berselingkuh...dan aku tidak tahu...apa yang akan aku lakukan sekarang..."

Hanya itu kata-kata yang bisa aku keluarkan sambil menangis.

Dari telepon, aku bisa mendengar suara terkejut nabila.

"...benarkah? apakah kau tidak berbohong?"

"bohong...kuharap...kuharap itu bohong"

Setelah itu, aku tidak sanggup berbicara lagi.

Aku bisa mendengarkan gema suaraku yang sedang menangis dari audio telepon.

"Rifky, tenanglah dulu, aku akan menemuimu besok. sampai saat itu, jangan katakan hal ini kepada siapapun"

Setelah mengatakan itu, nabila menutup telepon.

...****************...

"Tapi aku benar-benar tidak sanggup sendirian, karena itulah aku memanggilmu untuk datang ke rumah, baim"

Aku menceritakan pada baim keseluruhan ceritanya.

"Ya, pasti sulit menanggung semuanya sendirian, aku senang kamu menceritakannya padaku", jawab baim

Membicarakannya kepada orang lain tidak membuat ku merasa lebih baik, tapi itu masih lebih baik daripada menyendiri.

"jadi, apa yang akan kamu lakukan kepada putri setelah semua kejadian ini"

...benar, apa yang harus aku lakukan dengan putri kedepannya?

Aku merasa kalau "aku tidak bisa memaafkannya"

Itu adalah pikiran pertamaku.

Tapi sekarang, aku tidak bisa meninggalkannya, aku tidak sanggup.

"Aku belum memutuskannya, tapi aku tidak akan membiarkan hal ini terus berlanjut kedepannya"

"Pastinya tidak mudah untuk putus, kan?"

lalu baim lanjut bicara

"Dan apa yang akan kamu lakukan dengan nabila"

"Apa maksudmu?"

"Kamu akan ketemuan dengannya besok, kan? dan kamu entah bagaimana meminta kepada nabila untuk bercinta denganmu"

Aku tenggelam dalam pikiranku beberapa saat.

"Aku cuman mengatakan itu karena terbawa emosi...tapi aku juga harus mempertimbangkan perasaannya. di tambah lagi, aku tidak berpikir bahwa nabila akan mengizinkanku melakukan itu dengan semudah itu" kataku

"kamu benar, dia terlihat sangat keras"

baim berbalik dan menyilangkan tangan di belakang kepalanya.

"Rifky, apa yang akan kamu katakan pada nabila besok?"

"Aku tidak tau, tapi aku akan memberitahunya semua hal yang kuketahui"

"apa kamu akan menunjukkan bukti foto interaksi putri dan aditya?"

"mungkin."

"hmm..."

baim sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

"Aku tidak bermaksud melarangmu untuk melakukan hal itu, tapi menurutku kamu sebaiknya memikirkan bagaimana caramu mengatakan semuanya. Aku pernah dengar bahwa jika seseorang berselingkuh maka cowok akan membenci ceweknya, tapi cewek akan membenci perempuan yang berselingkuh dengan cowoknya"

Aku tidak begitu mengerti maksud dari perkataan baim, tapi kurasa akan lebih tepat untuk mengatakan kalau aku tidak punya waktu untuk memikirkan hal itu.

Bagaimanapun juga, aku harus menemui nabila dan menceritakan semua padanya.

Hanya itu yang bisa aku pikirkan.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!