"Oh gitu ya." angguk Arya memaklumi. "Lalu kalau masalah handuk kimono gimana?"
"Mohon maaf lagi, Bapak. Dikarenakan banyaknya lonjakan pengunjung sehingga persediaan handuk kami juga banyak yang sudah terpakai dan masih dalam tahap pencucian. Untuk sementara gunakan yang ada dulu ya, Pak."
"Baiklah kalau gitu." hela Arya yang sedikit kecewa karena Hotel yang dia tempati kali ini tidak seperti biasanya.
Telepon itu pun Arya tutup dan di tempat lain sang pegawai Hotel yang baru saja berbicara dengan Arya hanya geleng-geleng kepala.
"Hadeh, ada-ada aja sih tamu satu ini."
Sedangkan di ruang kamar 105, Arya berbalas pesan dengan anaknya yang sudah SMP.
"Pah, besok pulangnya jangan lupa beliin aku oleh-oleh yang deket tempat pantai itu ya!" pinta Vania.
"Oke," balas Arya.
"Tapi jangan sekali-kali bawa pulang cewek cantik di pantai itu ya, wkwk, aku nggak mau punya mama baru," canda Vania.
"Iya, iya, haha," Arya pun menanggapi santai candaan anaknya itu. "Bobo gih! Udah malem," perintah Papa tampan itu pada anak gadisnya.
"Iya, Pah. Bentar lagi kakak bobo kok. Lagian ini juga aku udah tidur, cuma kebangun dan keingetan sama Papa. Makanya chat Papa."
"Met bobo cantiknya, Papa."
"Met istirahat juga jagoannya kakak."
Ponsel Arya pun dia letakan ke atas nakas yang ada di sampingnya setelah selesai berchat ria dengan Vania.
Kini lelaki dewasa itu mulai bersiap tidur tapi sebelum dia bisa memejamkan kedua matanya, Anna sekretaris cantiknya keluar dari dalam kamar mandi dengan hanya mengenakan lingerie ungu muda seksinya dengan gaya khas wanita yang malu-malu kucing.
Gluk ....
Arya meneguk ludah kembali saat melihat kemolekan tubuh Anna yang terpampang nyata di hadapannya. Ingin rasanya lelaki itu bangkit dan menerkam gadis cantik yang masih muda saat ini juga.
Ditambah lagi dengan tingkah malu-malunya Anna semakin membuat Arya gemas dan tanpa sadar adik kecilnya terbangun.
"Kok di dalem nggak ada handuk kimono ya, Pak?" tanya Anna dengan raut wajah malu-malu dan terus menundukkan wajahnya.
"Aku tadi mau bilang kalau di dalem kamar mandi ga ada handuk kimono, tapi kamu udah masuk duluan," jelas Arya.
"Tapi tadi Bapak bilang ada," keluh Anna manja yang kini sudah berani menegakkan wajahnya kembali.
"****," umpat Arya mengumpat pelan karena adik kecilnya semakin menegang saat melihat Anna bermimik wajah seperti itu. "Kenapa dia menggoda banget sih," gumamnya.
"Pak, kenapa diem aja?" rajuk Anna manja yang kini dia sudah tidak canggung lagi mungkin efek karena perdebatan kecil ini.
"Anu, tadi aku baru inget kalau di dalem nggak ada handuk kimono tapi aku telat ingetnya. Intinya gitu lah," gugup Arya yang kedua matanya sudah tidak mengedip sejak tadi karena terlalu terpukau oleh tubuh Anna yang begitu mengg*irahkan.
"Oh gitu toh." angguk Anna yang kini mulai berjalan menuju ke arah ranjang tidur di kamar 105 ini yang sudah ditempati oleh Arya.
Pandangan mata Arya pun terus mengikuti ke mana langkah Anna berjalan seolah ada magnet kuat yang menarik perhatian lelaki itu pada gadis muda nan cantik itu.
"Pak, aku beneran boleh tidur seranjang sama Bapak kan?" tanya Anna memastikan lagi.
"I-ya boleh." angguk Arya yang kedua matanya fokus ke arah gunung kembar Anna.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
꧁༒☬SCORPIO☬༒꧂
Ternyata beneran Duda
2022-06-13
0
Anah
lanjut
2022-04-27
0
Ninik Dwi Rahmawati
lanjut
2022-04-17
0