Espresso
Kirana Larasati adalah seorang wanita mandiri yang ceria dan juga pintar. Dia membuka usaha EO dan Tour and Travel yang saat ini tengah berkembang. Meskipun dia memiliki usaha yang cukup maju namun ia memilih untuk hidup sederhana, dia tidak suka dengan hal – hal yang terlalu mewah. Dia memilih tinggal di sebuah apartemen sederhana.
Di Me and Coffee
“ Selamat Sore, silakan pesanannya “ sapa Tyas sambil tersenyum.
“ Masih belum hafal ?“ Tanya Rana pada Tyas
“ Hot Espresso dan Chocolate Lava “ Jawab Tyas sambil tersenyum, dan dijawab Rana dengan senyuman tipis.
“ Aku duduk di sana ya“ kata Rana sesaat setelah membayar pesanannya.
“ Siap “ Jawab Tyas.
Rana berjalan menuju sudut ruangan, tempat ia biasa duduk untuk menikmati secangkir espresso favoritnya.
Tak berapa lama kemudian Tyas datang mengantarkan pesanannya.
“ Silakan mbak Rana, espresso nya “ sapa Tyas sambil meletakan secangkir espresso dan chocolate lava dihadapan Rana.
“ Makasih, Yas “ Jawab Rana sambil tersenyum.
“ Hmm.. mbak Rana, tadi Mas Yoga datang ke sini loh “ suara Tyas terdengar bersemangat.
“ Oh.. ya? “ Rana menatap Tyas yang sedang tersenyum.
“ Iyaa mbak, ya ampuuuuunn mba dia makin ganteng ya mbak “ Tyas bersemangat sekali menceritakan kehadiran Yoga.
Yoga adalah partner kerja Rana, yang sangat disukai Tyas, dan setiap kali Yoga datang ke Me and Coffee Tyas pasti akan langsung menceritakannya dengan semangat dan riang.
“ Hmm.. kayanya ada yang lagi Happy nih “ goda Rana pada Tyas yang dijawab senyuman lebar Tyas.
“ sstt.. tuh, ada customer. Sudah sana “ lanjut Rana seraya menunjuk ke arah meja order.
“ Oke bos “ jawab Tyas bersemangat seraya tersenyum lebar.
“ Tyas.. Tyas.. “ Rana menggelengkan kepalanya, kemudian ia mengambil ponsel dari dalam tas dan mematikan ponselnya. Rana hanya ingin menikmati secangkir espresso tanpa gangguan apapun dan dari manapun.
" Selamat sore, silakan pesanannya " sapa Anto salah satu pelayan di Me and Coffee kepada seorang customer, yang tidak lain adalah Yudha asisten Raka.
" Hot Espresso 1 dan Hot Cappuccino 1 " ucap yudha
" Baik " Sahut Anto seraya tersenyum dan segera memproses pembayaran pesanan Yudha.
" Saya duduk di sebelah sana " ucap Yudha tersebut seraya menunjuk ke arah meja yang tepat di sebrang meja Rana yang dijawab anggukan dan senyum Anto.
Yudha berjalan ke arah Raka yang sudah duduk duluan di tempat yang ditunjuk oleh Yudha. Yudha duduk di hadapan Raka yang tengah asyik memainkan smartphonenya.
" Yud, bagaimana dengan acara launching ? " tanya Raka seraya meletakan smartphone nya di atas meja.
" Besok siang kita meeting dengan EO nya tuan " jawab Yudha.
Tak berapa lama pesanan keduanya datang. Tyas meletakan pesanan keduanya dengan hati - hati.
" Silakan " ucap Tyas seraya meletakan pesanan keduanya.
" Baik, kamu atur semuanya ya. Jangan sampai ada yang mengecewakan " titah Raka seraya meminum hot espresso nya.
Raka melihat Rana yang tengah asyik memandang keluar jendela. Yudha yang melihat mata Raka tidak fokus padanya mencari tahu kemana arah mata Raka.
" Ehm " Suara Yudha mengalihkan perhatiannya dari Rana.
Rana tiba - tiba merasa merinding, dia memegang tengkuk lehernya. " Kok tiba - tiba gue merinding sih " batin Rana seraya memegang tengkuk lehernya sendiri.
Tyas yang baru saja mengantarkan pesanan ke meja customer, berjalan melewati meja Rana.
" Yas " panggil Rana
" Ya mbak " jawab Tyas seraya menghampiri Rana.
" Sekarang hari apa sih ? " tanya Rana
" Kenapa mbak ? " tanya Tyas bingung
" Kok tiba - tiba aku merinding ya ? " Rana memegang tangannya.
" Hah ? " Tyas semakin bingung.
" Ini bukan malam Jum'at kliwon kan ? atau bukan malam 1 suro kan ?" tanya Rana yang membuat bingung Tyas semakin bingung.
" Mbak Rana kenapa ? " Tyas mendekatkan tubuhnya pada Rana. Raka dan Yudha yang penasaran pada sikap Rana berusaha memfokuskan pendengarannya pada Rana. Mereka memiringkan tubuhnya ke arah meja Rana.
" Aku tiba - tiba merinding Yas, kayanya ada mahluk halus yang ngeliatin aku deh " ucap Rana seraya matanya menatap sekeliling.
" Uhuk " Raka tiba - tiba tersedak mendengar perkataan Rana, Yudha berusaha menahan tawanya melihat Raka.
Rana dan Tyas spontan melihat ke arah Raka, Raka bersikap seolah - olah tak tahu apa - apa. Dan langsung berpura - pura fokus pada smartphone nya.
" Mbak jangan bikin Tyas takut. Sekarang hari Rabu mbak " Tyas berusaha menenangkan Rana.
" Sudah ya Mba, Tyas ke sana dulu " sambung Tyas mohon diri dari Rana.
Sepeninggal Tyas, Rana segera beranjak dari kursinya meninggalkan Me and Coffee. Sedangkan Raka merasa agak kesal karena dianggap mahluk halus oleh Rana
" Sialan. Dia bilang gue mahluk halus " batin Raka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 337 Episodes
Comments
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
meskipun aku liat partnya sampe 300 😵 tp liat comentnya sih pd blg bagus ceritanya.. okelah masuk list fav ku 😍
2024-05-04
0
Kartini Sri
seru kya nya
2020-09-17
0
♡ Ñøť Wëâbœ ♡
"PRESDIR TIADA AKHLAK"
&
"SENSEIKU SEORANG BANG JAGO"
Harap mampir, arigatou...
2020-09-02
1