Salah Masuk Ruangan

Sudah 1 jam berlalu, Shaffa yang masih mengelilingi kantor, melihat ke setiap ruangan, tapi tidak menemukan ruang yang di cari nya.

Karena memang, kantor yang menerima dia kerja sangatlah besar.

"Duh, ruangan nya dimana yaa, bodoh sekali". Shaffa celingak celinguk bingung mencari ruangan staff yang menerima karyawan baru.

Shaffa tiba pas di depan Art Director room. Menurutnya ruangan ini terlihat sangat spesial dari ruangan yang lain.

"Coba masuk deh, kali aja ada orang buat nanya". Gumam shaffa meyakinkan diri untuk bertanya.

Tok tok tok

"Permisi .." sambil membuka pintu.

Sontak dia langsung terkesima dan terkagum - kagum.

"Wahh, ruangannya besar, rapi dan nyaman. Andai ruanganku seperti ini." Gumam Shaffa dalam hati.

Shaffa terus berjalan masuk melihat lihat ruangan itu, lalu terkejut ada seseorang yang sedang tertidur di sofa.

"Hah.. dia lagi, dia lagi. Takdir menyedihkan apa lagi ini? Kenapa dimanapun aku selalu bertemu dengannya.". Batin Shaffa melihat Zyan yang sedang tertidur.

Shaffa kembali asik berkeliling tanpa menghiraukan Zyan, terus bergumam betapa bagusnya ruang kerja itu. Tanpa sadar dia sudah tepat di meja kerja, lalu duduk di lanjutkan dengan mengkhayalkan dirinya adalah seorang bos.

Ya, sejak kecil Shaffa adalah orang yang suka berhalusinasi tinggi dengan memposisikan dirinya sebagai pemeran utama dalam khayalannya.

Shaffa yang masih tengah asik berhalusinasi tiba-tiba ..

"Enak banget deh yaa rebahan di kursi sambil bermimpi di siang bolong". Terdengar suara seorang pria yang tak asing bagi Shaffa mengguyarkan halusinasi nya.

"Hehe .. Sorry, keterusan jadi lupa diri". Ucap Shaffa nyengir, sambil berdiri lalu meninggalkan meja kerja tersebut.

"Emm .. kamu lagi, ngapain masuk ruangan saya?". Tanya nya.

"Ohh, ini ruangan kamu? Eng.. anu, itu ..". Jawab Shaffa tertekan untuk menjawab.

"Anu apa?". Jawab nya ketus.

"Hehe, aku mau nanya, ruangan staff yang menerima karyawan baru di mana yaa? Soalnya aku kan baru ini masuk perusahaan gede gini. Sampai aku tersesat di sini". Jelas Shaffa sambil nyengar nyengir .

"Dasar cewek bodoh, itu akibatnya malu bertanya, sesat di jalan kan akhirnya". Gerutu Zyan sambil memukul kepala Shaffa.

"Aw.. Sakit .. ". Teriaknya pelan sambil mengusut kepalanya sendiri.

"Ternyata kamu makhluk yang terpilih itu?". Ucapnya untuk mengalihkan.

"Makhluk? Maksudnya?". Shaffa tak mengerti maksud Zyan, berusaha mencerna kalimat tersebut.

"Ya makhluk baru yang akan bekerja disini, hahaha". Jawab Zyan asal sambil tertawa, seakan ada yang menggelitik.

"Dasar cowok nggak jelas!". Ketus Shaffa sambil kembuka pintu hendak keluar ruangan itu.

"Shaffa Nadzira,  lahir tanggal 12 januari , alamat jalan Karangasam RT 52 No 73 ...". Ucap Zyan seolah mengejek Shaffa.

Langkah Kaki Shaffa terhenti mendengar Zyan menyebut biodatanya dengan benar.

"Heh, cowok nggak jelas, kok kamu tau nama ku dan alamat rumahku?". Tanya nya penasaran.

"Iyaa, soalnya aku menemukan ini". Sambil memegang KTP milik Shaffa.

"KTP ? Hei, dari mana kamu menemukan KTP itu. Eh, sebentar, Kok bisa?". Shaffa langsung mengingat ingat lalu membuka tas dan dompetnya.

"Eh iyaa, kok nggak ada sih KTPku. Berarti itu KTP milikku". Ucapnya lagi sambil memastikan memang KTP nya tidak ada dalam dompet.

"Kamu ingat ingat dulu deh, kenapa aku bisa memiliki KTP mu". Bisik Zyan, lalu keluar meninggalkan Shaffa yang sedang berpikir.

"Astaga bodoh, semalam aku mabuk lalu sadar tiba-tiba sudah berada di apartemen nya dengan keadaan tas yang sudah mengeluarkan isi perutnya." Batin Shaffa sambil menepuk jidat.

"Loh, kemana dia? Hei, Cowok Nggak jelas. Tunggu aku!". Teriak Shaffa berlari mengejar Zyan.

"Shaffa Nadzira,  lahir tanggal 12 januari , alamat jalan Karangasam RT 52 No 73 . Golongan Darah AB .." Zyan terus menerus mengulang menyebut biodata Shaffa berdasarkan KTP, sedangkan Shaffa terus berusaha mengerjar.

"Hei, kembalikan KTP ku!". Teriak Shaffa dengan nafas terengah-engah.

Shaffa terus mengejar hingga jalan buntu. Batinnya berkata bahwa dia akan terselamatkan dari cowok menyebalkan itu.

"Jalan buntu, sekarang biar kulihat kamu mau lari kemana cowok Nggak jelas!". Ejek Shaffa.

Zyan tersenyum licik, terus berjalan ke arah Shaffa hingga badan mereka merapat ke dinding. Mata mereka bertemu, saling menatap.

Deg..

Suata jantung mereka seakan terdengar.

"Shaffa Nadzira, kedepannya tolong panggil aku Zyan, bukan cowok nggak jelas. Aku punya nama yang bagus. Mengerti?". Ucap Zyan serius.

Shaffa terdiam sembari menelan saliva nya. Antara takut dan menikmati ketampanan wajah Zyan pun langsung mengangguk tanda setuju.

"Zyan ..". Shaffa mencoba memanggil namanya.

"Oh, ya. Tadi malam aku sudah menolongmu. Bagaimana caramu membalas?". Tanya Zyan dengan serius, membuat Shaffa kembali menelan saliva nya.

Shaffa menunduk berpikir, kemudian membuka tas dan dompetnya, mengeluarkan beberapa lembar uang Ratusan.

"Ini, kalau kurang tunggu gaji pertama ku keluar, aku akan melunasi nya". Jelas Shaffa menaruh uang di telapak tangan Zyan, sambil mengambil KTP miliknya sembari pergi meninggalkan Zyan terdiam bodoh tak percaya, lalu tertawa.

"Dasar cewek bodoh". Gumam Zyan sambil menahan tawa yang terasa sangat menggelitik.

...****************...

...----------------...

......................

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Becky D'lafonte

Becky D'lafonte

kirain mau pura2 gk kenal🤣🤣🤣

2023-08-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!