🎻🎻 Please tap jempol kalian sebelum membaca...
🔥🔥🔥 Happy reading all...
Setelah sepakat untuk menonton film bersama. Mereka segera pergi meninggalkan Cafe untuk menuju ke bioskop terdekat.
Film yang akan mereka tonton adalah film yang disutradarai oleh Deni Pusung.
Yaitu Ajari Aku Islam film ini menceritakan tentang kisah cinta dua orang remaja yang terhalang oleh perbedaan agama, dan budaya, bahkan mereka keduanya telah jodohkan oleh orang tua masing-masing.
Pertama-tama mereka membeli tiket dahulu, kemudian membeli minuman dan juga popcorn sebagai teman menonton mereka nanti.
Setelah itu, mereka segera masuk ke gedung bioskop. Rahma, Veve, dan Azzahra duduk bersebelahan di barisan kursi nomor tiga dari belakang sedangkan Faza dan Mushab duduk tepat di belakang mereka.
Lima menit kemudian film pun ditayangkan mereka tidak banyak bicara saat menonton, hanya sesekali saja mereka terlibat dalam obrolan singkat.
Kurang lebih satu setengah jam dan film pun berakhir. Mereka keluar dari gedung bioskop kemudian memutuskan untuk makan siang bersama di sebuah Restoran khusus makan Korea.
***
Mereka mencari tempat duduk yang paling pinggir, karena bisa melihat pemandangan luar yang indah.
"Selamat siang, silakan pilih menunya Tuan dan Nona." Pelayan restoran memberikan buku menu. Setelah selesai memilih menu pelayan pun mencatat menu pilihan mereka.
"Mohon tunggu sebentar, dan silahkan menikmati waktu senggang Anda sambil menunggu pesanan siap."
"Terima kasih," jawab mereka.
"Kasian ya si Fidya sama Kenny, saling mencintai tapi terhalang perbedaan," ucap Veve.
"Iya, Apalagi endingnya tadi si Kenny meninggal kena tusuk hi," sahut Mushab.
"Tapi beruntungnya Kenny meninggal dalam keadaan menjadi mualaf." Azzahra menimpali.
"Betul itu kata Azzahra," sahut Faza.
Tidak lama kemudian pesanan mereka datang, pelayan meletakkan pesanan mereka di atas meja.
"Selamat menikmati Tuan dan Nona," ucap pelayan sebelum pergi dari meja mereka.
"Terima kasih."
Mereka pun segera memakan pesanan mereka. Lima belas menit kemudian mereka telah selesai dengan makan siangnya.
"Setelah ini mau ke mana lagi, masih siang juga soalnya?" tanya Rahma.
"Kalau aku ngikut kalian aja," jawab Azzahra.
"Bingung aku, kasih saran dong!" timpal Faza.
"Berhubung semuanya bawa motor kecuali Azzahra, gimana kalau kita pergi ke pantai," saran Mushab yang akhirnya disetujui mereka semua.
"Trus aku sama siapa?" tanya Azzahra, karena Veve boncengan dengan Rahma jadi tidak mungkin kalau harus bonceng tiga kan.
"Si Faza kan bawa dua helm, jadi Azzahra naik motornya bareng Faza aja ya," ucap Mushab.
"Gimana kalau aku yang bawa motor Faza, terus Faza boncengan sama kamu deh Shab?" pinta Azzahra kepada Mushab dan Faza, karena Azzahra merasa tidak nyaman kalau harus boncengan dengan Faza.
"Emang kenapa sih nggak mau boncengan sama Faza?" tanya Veve.
"Bukan nggak mau tapi nggak nyaman aja." Azzahra menjelaskan.
"Yaudah nggak papa biar Azzahra yang bawa motorku trus aku sama Mushab." Faza menyahuti.
"Tapi kamu nggak keberatan kan, Za?" tanya Azzahra.
"Nggak kok, kamu tenang aja," jawab Faza sambil tersenyum.
"Yaudah kalau gitu, ayo kita berangkat!" ajak Mushab.
"Oke," jawab mereka kompak.
Sebelumnya Faza membayar dulu makan mereka di kasir baru kemudian mereka menuju ke parkiran.
Alhasil sekarang Faza naik motor bersama Mushab, Rahma dengan Veve dan Azzahra sendirian.
Pantai yang akan mereka kunjungi tidak terlalu jauh dari tempat mereka sekarang, hanya butuh waktu sekitar satu jam untuk sampai di sana.
Satu jam kemudian mereka sudah sampai di pantai. setelah memarkirkan motor, merekapun segera berjalan mendekat ke arah pantai. Karena tidak membawa baju ganti jadi mereka tidak bermain air, kurang afdal memang jika pergi ke pantai tidak bermain air.
Tapi mereka sudah cukup puas dengan hanya menikmati pemandangan yang terbentang luas di depan mereka.
Ombak yang saling berlomba-lomba sampai di bibir pantai, burung-burung yang berterbangan di atas laut. Menambah indahnya ciptaan Tuhan yang tiada tandingannya.
Veve dan Rahma sedang asik bermain pasir, Sedangkan Azzahra memilih duduk di bawah pohon kelapa. Mushab memilih bergabung dengan Veve dan Rahma. Sedangkan Faza ikut duduk dengan Azzahra.
"Asik ya main di pantai, jadi inget masa-masa saat masih SMA dulu," ucap Faza kepada Azzahra.
"Iya," jawab Azzahra singkat.
"Nanti pulangnya kamu dijemput?" tanya Faza lagi.
"Kayaknya nggak deh Za, soalnya tadi kak Arvie berangkat ke kantornya siang jadi kemungkinan nanti malem baru pulang," jawab Azzahra.
Setengah jam kemudian Mushab datang menghampiri Azzahra dan Faza yang sedang menikmati es kelapa muda.
"Azzahra, Faza, aku pamit pulang dulu ya. Di suruh abi soalnya mau diajak pergi ke luar kota." Mushab menghampiri mereka.
"Kok mendadak?" tanya Faza.
"Iya nih, nggak tau aku," balas Mushab, "Tadi aku juga udah pamit sama Rahma dan Veve."
"Yaudah deh kalau gitu hati-hati ya ,Shab," ucap Azzahra.
"Oke, aku duluan, ya," ucap Mushab, kemudian pergi meninggalkan sahabat-sahabatnya.
Azzahra hendak menghubungi kak Arvie tapi sayang ponselnya lowbatt.
"Yah ponselku lowbatt lagi," decak Azzahra kesal.
"Mau buat apa emang Azzahra?" tanya Faza.
"Buat menghubungi Kak Arvie, aku mau memastikan dulu Kak Arvie nanti pulang jam berapa, soalnya kalau naik taksi pasti nanti aku dimarahin sama, ummi," jawab Azzahra sedih.
"Yaudah, nih pakai ponsel aku aja!" Faza memberikan ponselnya kepada Azzahra.
"Makasih ya, Za."
Azzahrapun segera mengirim pesan kepada Kak Arvie untuk bertanya apakah nanti bisa menjemput atau tidak.
"Assalamualaikum Kak, ini Azzahra. Kakak nanti bisa jemput Azzahra nggak ya?"
Tak lama pesan itu langsung dibalas.
"Nomor siapa ini, De?"
"Teman aku, Kak"
"Maaf ya, De. Kakak nggak bisa jemput kamu soalnya nanti kakak pulang jam 21.00 terus harus lanjut buat meeting sampai jam 23.00."
"Yaudah, deh, Kak, kalau gitu."
"Nanti minta teman kamu nganterin, De!"
"Hmm ... iya."
Azzahra mengembalikan HP milik Faza.
Faza melihat Azzahra tampak sedang kebingungan.
"Gimana, kakak kamu bisa jemput nggak?" tanyanya.
"Nggak bisa, Za," jawab Azzahra.
"Yaudah nanti biar Azzahra aku yang anterin pulang."
"Tapi, Za-" Belum sempat Azzahra menyelesaikan bicaranya, Faza sudah terlebih dahulu memotong ucapannya.
"Nggak ada tapi-tapian, Azzahr." Faza menekan perkataan nya di bagian akhir.
"Iya deh, maaf jadi ngerepotin," ucap Azzahra karena merasa tidak enak dengan Faza.
"Nggak repot kok," jawab Faza kemudian tersenyum.
Azzahra kemudian menghampiri Rahma dan Veve yang masih asik bermain pasir. Mereka tampak seperti anak kecil.
"Azzahra, lihat! Kami berdua sejak tadi membangun istana pasir tapi karena ulah Veve istanaku jadi roboh." Rahma tampak mengadu kepada Azzahra.
"Eh ... kok kamu nyalahin aku sih!" protes Veve
"Emang salah kamu kok."Rahma masih saja menyalahkan Veve.
"Azzahra, jangan percaya sama Rahma, istana dia roboh karena salah dia sendiri tau." Veve masih tidak terima disalahkan.
"Astaga... kenapa malah jadi berantem sih kalian ini," jawab Azzahra akhirnya.
"Ya habisnya si Veve ngeselin." Rahma bersedekap dada.
"Kamu yang bikin kesel bukan aku!" balas Veve dengan wajah yang sangat kesal.
"Kamu Veve," ucap Rahma lagi.
"Kamu ..."
"Kamuuuuuuuu... pokok nya itu kamu," ucap Rahma panjang lebar.
Veve yang baru akan membuka mulutnya untuk membalas Rahma menutup mulutnya kembali karena Azzahra lebih dulu berbicara.
"Stooop ... berisik tau nggak kalian berdua," ucap Azzahra karena tidak tahan dengan perdebatan kedua sahabatnya itu.
Faza yang melihat perdebatan ketiga sahabat perempuannya hanya bisa tersenyum dari tempat duduknya.
Karena sudah masuk waktu Asar Faza akhirnya mengajak ketiga sahabat perempuannya untuk menunaikan ibadah salat Asar terlebih dahulu di musala terdekat.
"Sudahi dulu mainnya, sekarang ayo salat dulu!" ajak Faza.
"Siap Pak Imam," kata Veve kemudian tertawa.
"Imam siapa, Ve?" tanya Rahma.
"Imam si Azzahra," jawab Veve bisik-bisik di telinga Rahma. mendengar itu Rahma dan Veve jadi tertawa.
"Apa yang kalian bicarain , kenapa bisik-bisik?" tanya Azzahra.
"Nggak ada ya, Ve, ya ...," jawab Rahma yang dibalas anggukan oleh Veve. kemudian mereka berdua berlari meninggalkan Azzahra dan Faza.
"Dasar," gumam Azzahra lirih.
"Ayo, Azzahra kita susul mereka!"
"Eh, Iya."
Azzahra akhirnya jalan berdua dengan Faza ke musala. Saat Azzahra sampai di musala ternyata kedua sahabatnya telah salat terlebih dahulu.
Karena kondisi pantai yang sepi jadi sekarang hanya tinggal Azzahra dan Faza saja yang belum salat.
"Azzahra ayo salat bareng aku," ajak Faza.
"Maaf, Za. Kamu duluan aja nanti aku salat setelah kamu mulai salat," tolak Azzahra halus.
"Kenapa emang?" tanya Faza tampak kecewa.
"Iya kenapa sih emang Azzahra ... kan mau diimamin sama Faza kok nggak mau sih," timpal Veve yang sudah selesai sholat.
"Iya betul kenapa emang?" Rahma ikut menimpali.
"Bukan nggak mau, tapi kata abi salat berdua dengan orang yang bukan mahram itu nggak boleh," jelas Azzahra.
"Em, yaudah deh aku salat duluan ya." Faza tampak kecewa dengan Azzahra.
"Iya, Za." jawab Azzahra.
Akhirnya Faza dan Azzahra pun salat secara munfarid. Setelah selesai salat mereka memutuskan untuk pulang agar tidak terlalu sore.
#Jangan lupa like komen vote dan rate nya...
Terima kasih 😘💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 292 Episodes
Comments
Dania
Kami ada buat Author
7in1
💛💛🖤💚🌿🌷💜💜🥀💕❤️💙♥️♥️💛💛🖤🖤🖤🖤💜💜💜💜💜💃💃💃💃💃💃💃💃💃💃💃💃💃
🌿🌿🌿🌿🌿
2021-11-05
0
🌻Zarina Adzra ~ lapak kuning
💛💛💛
2020-12-03
1
SERDA TNI
like 🕵️🕵️🕵️🕵️
2020-12-03
1