Jam pulang sekolah telah tiba, dan Clara langsung menghampiri Felix yang sedang sibuk memasukan bukunya ke dalam tas nya.
“Eh Felix gue boleh nanya gak?” tanya Clara pada Felix.
“Tanya apa?” ucap Felix.
“Kok si Rey bisa takut banget sama lu sih?” tanya Clara dengan penuh penasaran.
“Lu gak perlu tau Clara! dan gak penting juga buat lu!” ucap Felix dengan kesal.
“Hmm iya sih, maaf maaf bikin lu kesal lagi, tapi makasih ya udah buat si Rey menjauh dari gue”
“Ya terus ada lagi yang mau di omongin? Kalau gak ada gue mau langsung cabut!” ucap Felix.
“Hmm gak ada sih, maaf ya udah ganggu lu” ucap Clara.
Lalu Felix langsung meninggalkan Clara tanpa basa basi dengan wajah yang dingin, bukan hanya kepada Clara saja Felix bersikap seperti itu, tetapi dia bersikap seperti itu kepada semua orang di sekolahnya sehingga dia tidak mempunyai teman satupun di sekolahnya.
Felix sengaja melakukan hal itu karena memang dia berniat untuk tidak memiliki teman di sekolahnya, karena jika dia memiliki teman dekat di sekolahnya, maka takutnya teman dekatnya itu tau dan membocorkan rahasia Felix kalau dia itu adalah anggota gangster.
Felix juga pernah mengancam Rey dan teman-temannya, jika mereka membocorkan rahasia tentang Felix yang menjadi anggota gangster kepada orang-orang dan pihak sekolah, maka mereka semua akan dihabisi oleh Felix tanpa diberi ampun.
Oleh karena itu Felix merupakan sosok yang sangat ditakuti oleh para preman sekolah di sekolah ini, karena jika sekali saja mereka berurusan dengan Felix, maka sudah dipastikan mereka akan tamat riwayatnya,
Setelah pulang sekolah, Felix berencana untuk pergi ke markas besar Naga Hitam, markasnya berupa gudang bekas pabrik yang sudah tak beroperasi lagi.
Tanpa disadari Felix, Clara mengikutinya dari belakang karena masih penasaran dengan Felix, dia berencana untuk mengikutinya agar dia tau rumahnya Felix, karena Clara pikir Felix akan langsung pulang ke rumahnya setelah pulang sekolah, padahal yang sebenarnya dia akan pergi ke markas besar Naga Hitam.
Felix pergi ke markas besar Naga Hitam menggunakan sepeda motor matic nya, dia sengaja memakai motor matic karena menurutnya motor itu hemat bensin dan perawatannya mudah dibandingkan menggunakan moge seperti anggota gangster yang lainnya, lalu di belakangnya ada Clara yang mengikutinya menggunakan mobil yang dikendarai supir pribadinya.
Clara memang biasa pulang pergi ke sekolah menggunakan jasa supir pribadi, karena Clara berasal dari keluarga kaya sehingga dia mampu memiliki supir pribadi.
“Pak ikuti cowok itu ya, tapi jangan sampai ketauan” Clara berbicara kepada supir pribadinya sambil menunjuk ke arah Felix yang sedang mengendarai motor yang berada di depannya.
“Baik Non, memang dia siapa? pacar Non?” tanya supir pribadinya.
“Udah deh gak usah banyak nanya! ikuti saja perintah saya!” ucap Clara dengan nada kesal.
“Baik Non” ucap supir pribadinya sambil mengangguk.
Clara berhasil mengikuti Felix dari kejauhan tanpa disadari Felix, kemudian setelah setengah jam mengikuti Felix, akhirnya Felix masuk kedalam pabrik tua yang sudah lama tak beroperasi, Clara dan supirnya behenti ditepi jalan karena tidak berani ikut masuk kedalam pabrik itu.
Supir pribadi Clara bertanya “Gimana Non? Mau ikut masuk juga?”
“Jangan deh Pak, kita berhenti disini saja” ucap Clara.
“Terus kita mau ngapain lagi? Mau langsung pulang apa gimana?” ucap supir pribadi Clara.
“Ya sudah tunggu disini sebentar ya Pak, aku mau ke dalam pabrik itu dulu sebentar” ucap Clara.
“Ya sudah hati-hati ya Non, kalau ada apa-apa langsung telepon saya saja” ucap supir pribadi.
“Baik Pak” ucap Clara sambil bergegas keluar mobilnya.
Clara mulai berjalan masuk kedalam pabrik itu sambil melihat-lihat situasi, karena situasinya sedang sepi, akhirnya Clara memberanikan diri untuk masuk ke kawasan pabrik tua itu, Clara melihat ada sebuah gudang besar yang di luarnya ada beberapa motor yang sedang di parkirkan, Clara juga melihat ada motor Felix yang sedang di parkirkan disitu juga, kemudian Clara menghampiri gudang itu karena penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Felix di dalam sana.
Saat Clara mencoba mengintip ke dalam gudang itu, Clara langsung melihat kumpulan orang-orang yang menyeramkan di dalam sana, Clara langsung tau kalau itu adalah sebuah perkumpulan anak-anak berandalan.
“Apa yang dilakukan Felix ditempat seperti ini ya? Apa dia juga salah satu anggota dari anak berandalan itu? Pantes saja si Rey takut sama dia” ucap Clara dalam hati.
Saat sedang sibuk mengintip, tiba-tiba munculah sesosok laki-laki dari belakang Clara, dan sosok laki-laki itu adalah Devan si Ketua Gangster Naga Hitam yang belum diketahui oleh Clara.
“Wah ada gadis cantik rupanya? Lagi ngapain disini? Nyari seseorang?” ucap Devan dengan senyum ramahnya.
Clara langsung terkejut ketika kehadirannya diketahui oleh seseorang, ditambah lagi orang itu adalah sesosok laki-laki yang menurutnya sangat menyeramkan, padahal laki-laki itu mencoba tersenyum ramah kepada Clara dan tidak ada maksud untuk menakutinya.
“Eh maaf Mas saya cuma numpang lewat saja” ucap Clara dengan menundukan kepalanya.
“Eh kamu murid SMA ya? Pasti pacarnya Felix ya?” ucap Devan sambil mengajak Clara masuk ke dalam markas Naga Hitam dengan menarik tangannya.
“Eh eh gak usah Mas” ucap Clara sambil ketakutan karena tangannya ditarik oleh Devan.
“Felix dimana lu? Nih pacar lu nyariin!” teriak Devan sambil membawa Clara masuk ke dalam.
Lalu semua orang yang berada disitu langsung melihat ke arah Clara, dan membuat Clara langsung ketakutan dan merasa hidupnya akan segera tamat, karena semua orang yang berada disitu memiliki wajah yang sangat menyeramkan.
Felix langsung terkejut melihat Clara yang berada disini, kemudian Felix langsung berlari ke arah Clara dan Devan.
“Lu ngapain ada disini Clara? Ya sudah sekarang ikut gue!” ucap Felix sambil menarik tangannya Clara dan membawanya ke belakang markas Naga Hitam.
“Eh tunggu, kita mau kemana Felix?” ucap Clara yang kebingungan karena tangannya ditarik paksa oleh Felix.
Lalu Devan berkata “Woi Felix, jangan kasar-kasar sama cewek ya”.
Felix menghiraukan ucapan dari Devan dan terus menarik Clara ke belakang markas Naga Hitam.
“Lu mau bawa gue kemana sih?” ucap Clara yang heran karena terus ditarik tangannya oleh Felix.
Felix tidak menjawab pertanyaan dari Clara dan malah terus menarik tangannya, Clara sangat ketakutan saat ini, tetapi dia tidak bisa melawan karena genggaman tangan Felix sangat kuat dan sulit dilepaskan.
Mereka akhirnya sampai di belakang markas Naga Hitam, lalu Felix mendorong tubuh Clara ke tembok dan memegang kedua pundak Clara dengan kedua tangannya sambil menatap Clara dengan tatapan yang sangat tajam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
💎hart👑
👍👍👍👍
2022-06-08
0
sayur_kubuk
greget......🤧🤧
2022-05-09
1
Joko Prastyo
mantap,, ditunggu baku hantamnya
2022-04-01
0