Part 4

...Hello Everyone ...

...HAPPY READING GUYS...

...Tapi...

...Sebelum baca ...

...Jangan lupa kasih like, vote ya guys...

...***...

Tiffany atau yang kerap dipanggil Fany itu sudah pulang Club bersama dengan Della sahabatnya. Tadi sehabis pulang dari cafe, Della datang menjemputnya dan mengajaknya keclub untuk merayakan kalau Fany sudah diterima di perusahan tempat Della bekerja. Fany sangat senang, akhirnya ada juga perusahaan yang mau menerimanya. Sejak Interview beberapa minggu yang lalu, Fany tak kunjung mendapat panggilan dari perusahaan tersebut. Hal itulah yang membuat Fany beranggapan kalau dirinya bakal tidak lulus interview.

Malam hari Fany memutuskan untuk singgah ke supermarket dulu. Tempatnya tidak cukup jauh dari rumahnya. Ya, Fany pergi kesana untuk membeli kebutuhan rumahnya selama seminggu. Meskipun dia tinggal sendiri dikos-kosannya, faktanya gadis itu sangat banyak makan, sehingga membuatnya harus membeli bahan makanan dengan stok yang banyak.

Fany pun sedang mencari bahan dan kebutuhan. Dia terkesima melihat supermarket yang sudah menyediakan semua kebutuhan, dia langsung membeli yang dia butuhkan saja dan langsung pulang.

Sementara itu, ditempat yang sama terlihat Austin yang sedang ada berbelanja. Ia sedang ada di supermarket untuk membeli beberapa minuman. Sebenarnya itu cuma alasanya saja agar dia dapat mengusir Roy secara halus dari apartemennya. Austin tidak ingin ada yang menganggu waktu pribadinya. Setelah selesai membayar dikasir, Austin pun bersiap-siap untuk keluar dari supermarket itu.

“Tuan, apa anda tidak ingin membeli produk ini? Ayolah, Mumpung produk kami sedang ada promonya!” Tawar pelayan toko itu. Setelah pelayan toko itu mengucap kalimat itu dengan diplomatis, Austin sontak langsung tertawa terbahak-bahak.

“Kau sedang menawarkan barang promo kepadaku? Jangan bercanda,” sarkas Austin.

“Iya!” Jawab pelayan toko itu yang tidak mengenal Austin Nero sebagai ceo di Nero Corp.

“Apa tuan tidak mau membelinya?” tanya pelayan toko itu lagi.

“Jangankan produkmu, akupun juga bisa membeli supermarket ini,” ucap Austin yang bergumam dengan suara pelan.

“Apa yang tuan katakan? Aku tidak dapat mendengarnya!” Ucap pelayan toko itu.

“Oh...lupakan saja!”ucap Austin yang tidak ingin berlama-lama di tempat itu. Dia hanya melambaikan tangannya pada pelayan toko itu lalu pergi.

Ketika itu, Fany yang sudah mendapatkan bahan dan kebutuhannya berjalan keluar untuk pulang. Fany kin berada tak jauh dari tempat seorang pria yang sedang berjalan berlawan arah darinya. Fany yang tidak melihat jalan hanya fokus melihat pada barang bawaannya tiba-tiba menabrak orang didepannya dan ternyata itu adalah Austin Nero. Barang belanjaan Fany pun jatuh berserakkan dilantai itu, begitu juga dengan minuman yang baru dibeli oleh Austin. "Kau!! Apa tidak punya mata, Hah! Minumanku jadi jatuh semua!" Ucap Austin pada gadis di hadapannya yaitu Fany.

"Maaf tuan aku tidak sengaja! Barang belanjaanku juga jatuh berserakan!" Ucap Fany sambil menatap kearah Austin. Dia tidak mau disalahkan juga.

“Jadi kau mau menyalahkanku?” Tanya Austin dengan ketus.

"Tidak tuan! Kalau begitu Aku minta maaf ya!" Ucap Fany yang terlihat merendahkan diri.

Bukannya menjawab Austin langsung pergi begitu saja tanpa ada merasa sedikit bersalah padahal barang belanjaan milik Fany pun juga jatuh berserakan. Terlihat tomat yang baru di belinya sudah ada yang dipijak orang karena tomat itu mengelinding jauh ketempat khalayak ramai. "Dasar laki laki brengsek!” Umpat pelayan toko yang menawarkan barang promo tadi kepada Austin sambil membantu Fany memungut barang belanjaan yang berserakan itu.

“Semoga dia akan mendapat imbalan yang pantas atas apa yang dia perbuat! " Ucap pelayan toko itu lagi yang masih terlihat kesal dan mengutuk Austin.

“Nona, Tidak baik berbicara seperti itu! Abaikan saja dia!” Ucap Fany sambil berdiri saat sudah selesai memungut barang belanjaannya.

“Terima kasih ya nona karena sudah mau membantuku!” lanjut Fany sambil tersenyum.

“Sama-sama nona!” Balas pelayan toko itu sambil membalas senyuman Fany. Kini Fany pun mulai beranjak dari tempat itu.

“Gadis yang berhati mulia!” Ucap pelayan itu sambil menatap kearah Fany yang perlahan sudah mulai hilang dari pandangan pelayan toko itu.

***

Pada minggu siang, terlihat Austin sedang berbincang mesra dengan seorang gadis di apartemennya. “Sesil!” Panggil Austin kepada gadis yang bernama Sesilia. “Ada apa sayang?” Tanya Sesil sambil menatap lembut kearah Austin. Orang yang berbicara itu adalah Sesilia Marvis yang ternyata sudah datang ke New york.

Dia adalah Kekasih dari Austin yang sedang sedang melakukan studi di Jepang hanya untuk mendapatkan gelar profesor. Gadis itu gila belajar dan haus akan gelar. Tadi dia tak memberitahu Austin mengenai perihal kedatangannya yang secara tiba-tiba karena dia ingin membuat kejutan pada kekasihnya itu. Dan ternyata rencana itu berhasil. Di saat Sesilia sudah ada di dalam apartemen Austin. Sesilia tak kuasa menahan tawa ketika melihat wajah terkejut Austin yang terlihat sangat lucu untuk dilihatnya. “Aku ingin mengajakmu kesuatu tempat. Mungkin sudah saatnya aku ingin memperkenalkanmu pada Ibuku,” ucap Austin dengan nada serius.

“Benarkah?” Tanya Sesilia sambil memegang wajah Austin. Selama ini mereka berkencansecara diam-diam. Tentu saja ada perasaan senang dilubuk hari Sesil saat pria itu berkata ingin membawanya menemui Ibu dari kekasihnya ini.

“Iya!” Jawab Austin. Pria itu menghujami pipi Sesil secara bertubi-tubi hingga tiba-tiba ada seseorang yang datang dan berseru, “Aku datang!”

Austin mengumpat dan merutuki kedatangan si pengganggu siapa lagi kalau bukan Roy Abedson. “Roy, kenapa kau selalu mengangguku?" Ucap Austin yang kesal karena kedatangan Roy yang sudah menganggu suasana romantis dengan kekasih hatinya itu.

“Maaf, aku tidak tahu kalau kau sedang kedatangan tamu,” ucap Roy.

"Sayang, dia siapa?” Tanya Sesil dengan suara kecilnya. Kedatangan Roy yang secara tiba-tiba memang sangat mengagetkan Austin terutama Sesilia.

‘Apa ini kekasihnya Austin? Kalaupun benar iya, kekasihnya lumayan cantik sih!’ batin Roy sambil memandang kearah Sesilia.

“Jauhkan pandangan sialmu itu, Roy.” Austin merasa tidak suka terhadap Roy yang tengah memperhatikan Sesilia. Roy menarik Austin mendekat padanya.“Siapa namanya?” Tanya Roy dengan berbisik pada Austin.

“Sesilia Marvis!” Ucap Sesil langsung memperkenalkan dirinya pada Roy sambil mengulurkan tangannya.

“Roy Abedson!” Ucap Roy sambil menjabat tangan Sesilia.

Dengan gerakan sangat konyol, Austin menendang geram Roy dan membuat Roy tidak mengerti kenapa dia selalu menjadi korban kekesalan Austin. Roy tahu kalau saat ini Austin sedang memberi kode kepadanya agar dirinya segera pergi dari tempat ini, Akhirnya dia pun pamit untuk pergi karena Roy tidak mau mendapat hukuman dari kekesalan Austin.

“Apa kalian ingin membicarakan bisnis? Jika iya, maka aku akan memanggilnya!” Ucap Sesil yang tidak ingin menganggu pekerjaan kekasihnya.

"Tidak sayang! Kenapa kau berpikiran seperti itu?" Ucap Austin yang bertanya kepada Sesilia, dan berkata kalau Sesil tidak sedikitpun menganggu pekerjaannya. Austin pun kini memeluk Sesilia dan menceritakan rencananya yang ingin mengenalkannya pada orang tua Austin.

Sesil tersipu malu mendengarnya dan terlihat sangat senang sekali.

‘Aku ingin segera menikahimu, Sesil! Mungkin ini sudah saatnya,’ batin Austin sambil memeluk Sesilia dengan erat.

***

Malam hari didalam kamar, terlihat Fany yang tengah menikmati pemandangan bulan dan bintang. Tiba-tiba dia mendapat pesan, dan ternyata itu dari kekasihnya yaitu Christian.

Pria itu mengabarkan kalau dirinya sudah tiba dikota yang dia kunjungi. Fany sangat bersyukur saat mengetahui kalau Christian sampai dengan selamat.

Panggilan Video terlihat jelas dilayar ponsel milik Fany. Dan itu dari Christian.

Tanpa menunggu lama, Fany langsung mengangkat panggilan itu.

Ketika panggilan sudah saling terhubung, Fany dia merasa gugup sekali padahal mereka sudah setahun lebih menjalin hubungan asmara. Serasa baru pacaran gitu. Seperti orang lagi kasmaran

Mereka berbincang cukup lama, seperti orang yang sedang LDR-an  yang sudah lama, padahal mereka baru berpisah sore tadi.

Tiba-tiba rasa kantuk sudah menyerang Fany dan Christian peka.

“Sepertinya kamu sudah mengantuk. Tidurlah. Padahal ada hal penting yang ingin kuberitau padamu,”

“Iya, mau bicara apa? Apakah sangat penting sekali?” Tanya Fany yang terlihat sangat penasaran.

“Hmm, ini sangat penting sekali!” Jawab Christian.

“Sebenarnya aku___” Ucap Christian tapi terhenti.

“Sudahlah. Aku akan memberitaumu saat sudah kembali nanti,” lanjut Christian.

“Oh, baiklah!” Ucap Fany.

‘Apa sih yang ingin dia katakan? Hah, sudahlah! Dia memang selalu membuat orang penasaran! Christian, kau memang tidak pernah berubah sejak pertama kita pacaran!’ batin Fany.

“Tidurlah. Good nigth. Have a nice dream.” kata Christian sambil melakukan flying kiss pada Fany secara virtual. Fany tentu merasa tersipu bercampur terkejut dengan perlakuan Christian sang kekasih. Hatinya jelas berdebar kencang saat ini. Rasa cintanya pada Christian makin memuncak di dalam hatinya.

“Hmm. Good nigth too,” balas Fany.

Panggilan video itu sudah tidak terhubung lagi ketika Fany sudah mengakhirinya setelah mengucapkan selamat malam pada Christian. Kini dia merebahkan tubuhnya pada kasur lalu menarik selimut untuk menutup tubuhnya agar tetap hangat. Mengingat udara malam ini terasa sangat dingin sekali. Kini sudah saatnya Fany untuk masuk kealam mimpinya. Jujur dia memang sudah mengantuk berat. Kelopak matanya sudah terasa berat dan tak lama kemudian, gadis itu sudah tertidur pulas.

***

Bersambung...

By Insani Syahputri

^^^23 Januari 2022^^^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!