Happy Reading...
...----------------...
"Uhuk.. uhuk... uhuk..." suara batuk Ibu Rahayu semakin menjadi, dia sudah tidak bisa menyembunyikannya lagi, jika sebelumnya saat dia batuk akan beralasan sedang kurang enak badan tetapi pagi ini dia tak bisa menyembunyikannya lagi.
"Ibu..," teriak Cherry melihat Ibunya sedang meringkuk menahan sakit di dadanya.
"Ibu, batuk Ibu tak seperti biasanya hari ini kita tak usah ke kios dulu ya.. biar Cherry yang ke kios sendiri" tawar Cherry, dia khawatir jika Ibunya semakin sakit.
"Tidak nak.. Ibu harus ke kios, kalau Ibu tak ke kios hari ini kita tak akan mendapatkan uang, uhuk.. uhuk.. uhuk..!"
"Ibu.., percayakan pada Cherry. Cherry janji bakal bawa uang yang banyak hari ini" ucap Cherry meyakinkan sang Ibu.
"Lagian hari ini Cherry libur sekolah, Ibu istirahatlah..," pinta Cherry lalu mengambilkan obat serta segelas air minum yang berada diatas nakas.
Setelah selesai minum Obat Ibu Rahayu segera beristirahat, Cherry dengan pelan mencium telapak tangan Ibunya dan harus pergi menggantikan tugas Ibunya membuka kios.
Kios itu adalah satu-satunya harta peninggalan Ayahnya Cherry. Dari situ Ibu serta Cherry mampu menyambung hidup meski masih sangat kekurangan, karena barang yang dijual tidak terlalu banyak seperti pedagang lainnya tetapi Ibu Rahayu maupun Cherry sangat bersyukur.
Untung saja Cherry siswa pintar di sekolahnya, dia sangat disukai teman-temannya. Mungkin jika tidak mereka, Cherry tak tahu lagi harus bagaimana. Teman-temannya sebenarnya sangat iba kepada Cherry tiap mereka membantunya Cherry pasti menolak. Untuk menyiasati itu Cherry bahkan harus mengerjakan tugas-tugas mereka sebagai ganti imbalan mereka yang sudah berkenan membantunya.
"Pagi Cherry...," sapa Steve.
"Steve ngapain lu pagi-pagi disini?" tanya Cherry terkejut dengan adanya Steve di depan kiosnya.
"Biasa lah... joging ga sengaja mampir kesini," ucap Steve dengan asal. Padahal dirinya sengaja untuk mampir ke kios Cherry.
"Bilang aja memang tujuannya kesini," cibir Cherry.
Steve menggaruk tengkuknya yang tak gatal akibat Cherry mengetahui alasan sebenarnya. Kemudian Steve ikut membantu Cherry mengeluarkan barang-barang dagangan seperti sekarung tepung, sekarung gula ke depan kios.
"Ibu mana Cher? tumben ga kelihatan..,"
"Ibu sedang tak enak badan Steve,"
"Apa sudah diperiksakan ke Dokter?"
Cherry menggelengkan kepala, "Nanti siang saja Steve," ucapnya dengan lemah.
Steve bisa mengerti alasan Cherry, mungkin Cherry tak memiliki cukup uang untuk memeriksakan Ibunya ke Dokter, jadi dia memilih untuk berjualan terlebih dulu supaya mendapatkan uang.
"Cherr.. kita kan sahabat kalau ada apa-apa elu cerita ya..," ucap Steve.
"Terimakasih Steve, kalian sudah terlalu banyak membantuku. Kali ini aku akan berusaha sendiri" sahut Cherry dengan tersenyum. Seperti biasa dia akan menyembunyikan kesedihannya di hadapan orang-orang terdekatnya.
"Kalau gitu ijinin gue bantu elu berjualan," pinta Steve tak mau ada penolakan.
"Steve.. ga usah lah.. elu ga terbiasa kotor-kotor gini," tolak Cherry merasa tak enak.
"Cherry apaan sih.. gue cowok kalau cuma ginian tuh kecil," sambil menjentikkan jarinya.
"Serah elu deh.., tapi kalau ada apa-apa gue ga tanggung jawab lo..,"
"Tenang aja.. ga usah khawatir," sahut Steve.
Cherry merasa senang karena sahabatnya tak malu untuk berteman dengannya. Steve sendiri putra dari pemilik stasiun televisi di kotanya. Cherry sebenarnya merasa rikuh berteman dengan Steve dan Neva menurutnya mereka berbeda jauh dengan dirinya yang hanya anak pedagang sembako kecil. Tetapi Cherry juga bersyukur karena mereka mau menerima dirinya apa adanya.
Steve ikut membantu membungkus gula dan tepung kedalam plastik sekiloan. Ternyata kedatangan Steve yang membantunya, menjadi perhatian para pembeli yang melintas di depan kiosnya.
"Bang, mau dong gulanya 10 kilo.."
"Iya-iya tante.. bentar ya aku ambilin" sahut Steve.
"Jangan panggil tante dong bang..," protes pembeli yang setengah tua.
"Oh.. baik mba..,"
"Kok mba sih..,"
"Terus panggil apa nih?"
"Adek aja bang... adek rela kok jadi kekasih gelap abang" sembari mentowel dagu Steve.
Cherry yang berada tak jauh dari Steve berdiri tertawa cekikikan, pasalnya sekarang bukan hanya satu tante-tante yang ada di depan kiosnya melainkan ada tujuh mereka membuat antrian layaknya mengantri sembako.
"Cherry tolongin gue..," panggil Steve.
Cherry masih saja cekikikan melihat tingkah tante-tante di depannya. Pada akhirnya Steve harus rela melayani para tante-tante yang menjadi pembeli sembako demi Cherry.
Selesai melayani para pembeli, Steve bersandar di tumpukan karung tepung belakangnya, ternyata melayani para pembeli sangatlah capek tetapi terbayar dengan hasilnya. Kini Cherry sangat bahagia karena kiosnya rame pembeli.
"Nih minum dulu," menyodorkan sebotol air mineral kepada Steve.
"Steve.. terimakasih ya elu uda bantuin gue jualan. Sebagai ganti tugas sekolah elu satu bulan gue yang ngerjain," ucap Cherry.
"Apaan sih Cherr.. gue ikhlas bantu elu. Udah ga usah di pikir," membuka tutup botol air mineralnya kemudian meneguknya.
"Mba bisa beli minyak sama gulanya?"
Kira-kira siapa tuh yang beli?
tetap stay di karya aku ya ka... 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Pipit Sopiah
aduh laris manis dagangan Cherry
2022-09-24
1
Wiek Soen
neva
2022-06-23
0
aisyah syasyah
mama Rianti😍😍
2022-06-05
0