Happy Reading...
......................
Pria bertubuh kekar dan berotot itu beringsut di bawah bantalnya. Dengan tingkah seperti cacing kepanasan dia membolak-balikkan posisi bantalnya keatas kepala dan dibawahnya dengan posisi tengkurap.
"Sial! kenapa Mama selalu membahas soal itu dan itu lagi. Lagian aku sama Reta hanya ingin bersenang-senang tidak lebih" keluhnya merasakan kesal karena percakapannya dengan Mama Papanya yang selalu membahas soal pernikahan.
Lucas sebenarnya tak ingin adanya pernikahan diantara dirinya dengan Reta. Reta yang berprofesi sebagai dokter di daerah pedalaman membuatnya sulit untuk bertemu.
"Bagaimana aku bisa melanjutkan hubunganku dengannya sedang dia tak pernah ada waktu untukku" gerutunya kembali mengingat peristiwa tadi pagi.
*Flashback
"Lucas besok aku akan mengambil cuti selama 1 bulan, kita bisa membicarakan kelanjutan hubungan kita kedepan" ucap wanita bernama Reta berada di ponselnya.
"Kau yakin akan cuti beneran?" Lucas memastikan karena Reta selalu membatalkan jadwal cutinya secara mendadak.
"Yakin Lucas... apa kau sudah tak sabar menungguku?" ledek Reta.
"Ck, sepertinya gitu" sahut Lucas.
"Lucas kita lanjut nanti aku harus menangani pasien dulu," kemudian Reta memutuskan panggilannya sepihak tanpa menunggu jawaban Lucas.
"Selalu seperti ini, menyebalkan!" umpat Lucas.
Keesokan pagi Lucas yang sudah tidak sabar dengan pertemuannya dengan Reta berangkat sepagi mungkin untuk segera menyelesaikan pekerjaannya agar bisa segera beranjak dari Kantornya lebih awal.
Mama Risti yang tak sengaja melihat Lucas sudah rapi di jam pagi menyunggingkan senyum.
"Hai, mau kemana kau pagi-pagi begini" tanya Mama Risti menarik lengan Anaknya.
"Mama ngagetin Lucas, Lucas mau berangkat ke Kantor..," jawabnya.
"Sepagi ini?" tanya Mama Risti memastikan dan langsung mendapatkan anggukan dari pria bermata kebiruan di hadapannya.
"Udah ya Ma, Lucas berangkat dulu. Untuk hari ini Neva biar diantar oleh sopir" ucapnya sambil mengecup pipi Mamanya.
"Lucas.. Hai... Mama belum menanyakan ada apa kau berangkat sepagi ini...," panggil Mama Risti tak didengarkan oleh putranya karena dia sudah melenggang keluar memasuki kuda besi pengeluaran terbaru yang baru saja dibelinya kemarin.
Siang sudah menampakkan wajahnya, Lucas segera menyambar kunci mobilnya dan menyuruh sang asisten melanjutkan sisanya.
"Elu mau kemana Cas?" tanya sang asisten.
"Gue mau jemput Reta. Tolong kau lanjutkan sisanya," seperti biasa sang asisten yang akan melanjutkan tugas-tugas Lucas.
"Ck, Ga takut di kibulin lagi lu..," sindir sang asisten yang juga sahabatnya.
"Reta bilang kali ini dia ga bohong," sahut Lucas yakin.
"Elu napa sih Cas mau aja dikibulin sama Reta, mending menurut gue elu cari yang lain deh.. karena menurut gue hubungan elu sama Reta kagak sehat. Elu ga capek apa LDR an melulu...," memberi saran sekaligus meledek.
"Lama-lama elu udah mirip emak-emak komplek Harry Potter," sahut Lucas.
"Udah gue berangkat dulu," pamit Lucas pergi begitu saja.
"Lama-lama gue ngenes lihat elu Cas... semoga aja ada wanita yang mengerti sama elu," do'a dari seorang asisten sholeh.
Akhirnya Lucas tiba di sebuah Mall tempat pertemuan pertama mereka dulu. Lucas yang tak sengaja bertemu dengan Neva di pintu depan membuatnya salah tingkah.
Ka Lucas...," panggil Neva melihat seorang pria yang mulai mendekat dengannya.
"Neva," balas Lucas tak menyangka akan bertemu dengan adiknya.
"Kakak....," berhambur memeluk Lucas.
"Elu ngapain disini dek?" tanya Lucas bingung.
"Belanja lah..," sahutnya dengan bangga.
"Lah, Kaka sendiri ngapain disini?" tanya Neva ganti.
"Mau ketemu seseorang," jawabnya kemudian menutup mulut Neva yang akan berteriak.
"Kaka tau elu pasti akan teriak nama Reta," imbuh Lucas.
"Hehe.., Kaka tau aja.." sambil memamerkan rentetan giginya.
"Buruan pulang, Kaka bilangin Mama dan Papa tau rasa.." Lucas berusaha untuk mengusir Neva agar tak mengintipnya.
"Idih... sukanya ngancam-ngancam, ga lucu" sahut Neva berbalik menuju mobilnya. Neva segera membuka pintu mobilnya dan masuk dengan wajah yang cemberut.
Setelah memastikan adik rusuhnya, Lucas masuk kedalam. Disana sudah para pegawainya sudah siap menyulap tempat bioskop sebagai pertemuan pertamanya dengan Reta dulu menjadi tempat yang sangat romantis.
"Selamat datang Tuan," sapa salah satu pegawainya.
"Pekerjaan kalian sangat bagus, aku akan menambahkan bonus bulanan untuk kalian semua" ucap Lucas langsung disambut bahagia para pegawainya.
"Terimakasih Tuan," sahut para pegawainya sambil menundukkan sedikit tubuhnya.
Kemudian mereka semua keluar dan membiarkan bos mereka sendiri menanti kedatangan Reta sang kekasih.
"Kau pasti senang melihat ini Reta," ucapnya dengan tersenyum.
Drrrttt... drtttt... drrrrttt...
"Reta...," ucap Lucas melihat siapa yang menghubunginya.
"Hai, sudah sampai man__" belum selesai Lucas berbicara wajah Lucas berubah menjadi kecewa. Dia kemudian mematikan ponselnya.
Binar cahaya kebahagiaan yang tersorot beberapa menit lalu berubah menjadi sorot kekesalan, satu tangannya mengepal.
'Sepertinya kau sedang mempermainkanku Reta' batin Lucas.
Semenjak malam itu Lucas sudah memutuskan untuk tidak berharap dengan Reta.
* Flash On
Detak jarum jam menunjukkan pukul 06.00 pagi. Mama Risti yang sudah bersiap segera membangunkan kedua anaknya.
"Lucas... Neva...," teriak Mama Risti memanggil keduanya.
"Kenapa tak bangun-bangun mereka" gerutunya.
"Lucas... Neva..." teriaknya sekali lagi.
Suara Mama Risti yang seperti speaker masjid akhirnya mampu membuat Lucas maupun Neva bangun. Masih dengan kondisi yang berantakan Lucas dan Neva sedikit malas, bahkan saat ini mereka duduk di anak tangga sambil bersender di pegangannya.
"Mama lupa kalau hari ini holiday?" ledek Neva.
"Justru itu karena holiday Mama mau mengajak kalian jalan-jalan," ucap Mama Risti.
"Ma, kalau mau jalan-jalan sama Neva aja ya.. Lucas masih ngantuk" bersamaan menguap.
"Hoam..,"
"Serius Mam mau ajak jalan-jalan?" tanya Neva memastikan. Mama Risti langsung menganggukan kepalanya.
"Buruan mandi Mama tunggu.." ucap Mama Risti.
"Yeaay...," sorak gembira Neva akan berbalik,
"Eh tunggu, emang mau jalan-jalan kemana sepagi ini?" tanyanya penasaran.
"Pokoknya buruan mandi, dan kau Lucas tidak ada penolakan"
Lucas mau tak mau pasrah mengikuti perintah Mamanya. Dengan wajah masih mengantuk ditambah dengan keterpaksaan Lucas mengekori Neva yang melangkah lebih dulu.
"Ka.., Kira-kira Mama mau ajak kita kemana sepagi ini ya?" tanya Neva masih penasaran sebelum mereka berpisah memasuki kamar masing-masing.
"Tau dek, mungkin ke tukang sayur" jawab Lucas asal melenggang masuk kedalam kamarnya melewati Neva yang masih berpikir keras.
"Tukang sayur..? Kakak.....," panggil Neva setelah menyadari Lucas sudah meninggalkannya berpikir sendirian.
"Dasar pria tua itu, kalau bukan Kakak kandung gue uda gue kirim ke pluto. Punya Kakak ga ada baik-baiknya sama adiknya, padahal adiknya cantik, tinggi, langsing, smart, ga kalah deh sama Angelina Jolie" gumam Neva terkekeh dengan ucapannya sendiri.
"Neva....," teriak Mama Risti membuat Neva tersadar dan langsung berjingkat memasuki kamarnya.
Hampir 20 menit Mama Risti menunggu kedua anaknya bersiap, keduanya menuruni tangga seperti biasanya dengan berebut siapa yang lebih dulu.
Mama Risti serta Papa Hadinata hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua anaknya.
"Mama... kita siap!" ucap Neva semangat.
"Pa.. Mama pergi ke pasar dulu sama anak-anak ya," pamit Mama Risti.
Jeng... jeng.... ternyata perginya ke pasar gaes... bisa dibayangin wajah Neva dan Lucas saat ini...
Terus dukung karya ini ya ka😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Pipit Sopiah
dua anak di kibulin sama mamahnya 🤭
2022-09-24
1
Skolastika Nur Intan Kusuma
ternyata felling Lucas betul "paling ke tukang sayur" 🤣🤣🤣🤣
2022-06-24
1
Wiek Soen
🤣🤣🤣🤣🤣kirain ke mall ternyata ke pasar
2022-06-23
1