Amel keluar dari ruangan Indra dan bergegas pulang ke kosnya dengan tatapan yang kosong, dia masih belum percaya akan bekerja di perusahaan mantannya.
Sesampainya di kost dia merebahkan tubuhnya
"Huuuffttt," ucap Amel saat dia membaringkan tubuhnya yang mungil itu ditempat tidurnya sambil menghela nafas yang panjang.
Tiba-tiba dia teringat sahabatnya Alya, dia berniat menelfhonnya dan ingin menceritakan semua yang terjadi sedari tadi sudah mengganggu pikirannya.
"Halo" suara dari seberang sana
"Halo Alya, kamu sibuk nggak?" tanya Amel.
"Hmmmm tidak juga memangnya kenapa?" tanya Alya balik.
"Aku mau cerita nih," kata Alya.
"Iya cerita saja aku siap dengar. Memangnya ada apa? bapak kamu sakit lagi?" tanya Alya yang mulai cemas.
"Husstt... kamu sumpahin Bapak Aku sakit?"
"Heheh bukan, tidak begitu maksud aku, Mel," jawab Alya yang sedikit tertawa.
"Hmmmm begini, sebenarnya aku mau cerita. Ternyata ... perusahaan yang aku tempati lamar pekerjaan adalah perusahaan milik Indra," jelas Amel.
"What... serius? Indra mantan kamu itu kan?" tanya beruntun Alya kepada Amel saking terkejutnya.
"Iya," jawab Amel.
"Sumpah aku tidak menyangka kamu bakalan ketemu dia lagi. Jangan-jangan jodoh lagi," ucap Alya yang menahan ketawanya.
"Tidak mungkin lah," jawab Amel.
"Apanya yang tidak mungkin, kalau Tuhan berkata lain bagaimana?" Timpal Alya yang sedikit tertawa kepada sahabatnya itu.
"Ahhhh sudah dulu yah aku capek," ucap Amel kemudian mematikan panggilannya. Karena dia mulai kesal dengan ucapan sahabatnya itu
"Dasar Alya kalau bicara suka ngawur, tidak mungkin lah aku sama Indra berjodoh, Indra hanya masa lalu bagiku. Oke fiks hanya masa lalu," bicaranya membatin.
"Krrrggg kkrrggg"
Suara cacing dalam perut Amel sudah memanggil, karena sedari tadi pagi dia tidak sempat sarapan dan sekarang sudah menunjukkan jam 11. Dia kemudian bergegas kearah dapur untuk makan apa yang ada
Setelah makan dia kembali ketempat tidurnya dan mencoba memejamkan matanya, namun tiba-tiba terlintas pikirannya dengan masa lalunya dengan Indra, dia mengingat kembali sejak awal bertemu dengan Indra sampai hubungan mereka kandas
#FLASHBACK ON
Waktu itu, Amel yang baru tamat dari bangku SMA ia berniat melanjutkan studinya di Jakarta. Sebenarnya dia juga kasihan sama orang tuanya karena pekerjaan Orang tuanya hanya petani, untuk kecukupan sehari hari saja sangat sulit dimana dia akan membayar uang kuliah nanti, sedangkan dia masih bergantung sama orang tuanya.
Saat orangtua Amel mengetahui niat putri sematawayangnya itu mereka sangat mendukung putrinya, mereka mengizinkan anaknya melanjutkan pendidikannya di Jakarta untuk mencapai impiannya.
"Nak, jika kamu memang ingin melanjutkan kuliah kamu di Jakarta berangkatlah nah," kata Fatma yang tidak lain adalah mama Alya.
"Tapi Ma ... " ucap Amel yang belum sampai dia katakan tiba tiba dipotong oleh Mamanya.
"Pergilah nak! raihlah cita-citamu. Buat Bapak dan Mama bangga, soal biaya kamu tidak perlu memikirkannya ini tanggung jawab kami, tugas kamu hanya belajar dan buat kami bangga," jelas Fatma.
Tidak terasa air mata Amel jatuh
"Terima kasih, Ma. Terima kasih, Pa," ucap Amel sambil memeluk kedua Orang tuanya karena sangat terharu.
"Kamu anak baik nak, raihlah cita citamu," ucap Imron tidak lain adalah bapak Amel.
****
Pagi harinya Amel sudah bersiap untuk ke Jakarta
"Belajar yang sungguh-sungguh nak, jaga diri kamu baik baik, jaga sholat kamu! buat Mama dan Bapak bangga," ucap Fatma kepada Amel.
"Iya, Ma. Mama sama Bapak juga jaga diri baik baik yah, jaga kesehatan, jangan terlalu capek," ucap Amel dan lagi lagi air matanya jatuh. Mereka berpelukan sebelum Amel berangkat.
"Jangan lupa kabari Mama kalau kamu sudah sampai nak."
"Iya Ma, dah aku berangkat dulu," ucap Amel dan mencium pipi mama dan Bapaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Ernawati
bahasa nya ngak usah pake saya thor
2020-04-18
2