Ariel yang telah menahan rasa laparnya dari semalaman pun makan seorang diri dengan lahap di meja makan yang luas, jika mengingat sikap Ken kepadanya yang terbilang cuek itu ia hanya bisa menghela nafas di sela sela lahapnya makan.
"Iya sih.. harusnya kita hidup masing masing saja, kenapa aku harus merasa kecewa dengan sikapnya begitu sih!! Hahhh.. bagaimanapun kan kita tinggal dirumah yang sama, minimal bersikap seperti teman kek!! Hahhh.. aku juga harus bisa bersikap seperti dia!! Aku pasti bisaa" pikir Ariel dalam hati sambil mengepalkan tangannya.
Satu jam setelh sarapan Ariel bersiap siap untuk berangkat ke kelas tataboganya dan berniat membantu Ayahnya ditoko setelahnya, ia menuruni tangga dengan pakaian kasual dan menenteng tas hitamnya.
"Mau kemana?" tanya Ken yang sedang berada di ruang tengah.
"Ahh Ken.. seperti biasa, aku ada kelas tataboga setelah itu akan membantu di toko roti Ayahku"
"Apa kata orang nanti, mereka kira menantu pertama keluarga J Group masih bekerja keras setelah 1 hari menikah??"
"Maaf.. aku tak berfikir panjang.." Ariel berwajah murung.
Tanpa sadar Ken merasa telah terlalu bersikap kasar kepada istri yang baru dinikahinya itu.
"Ehheemmm... maafkan aku, aku nggak seharusnya berbicara kasar kepadamu"
"Nggak kok, Ken nggak salah.. aku yang nggak sadar posisiku!"
"Hemmm.. Ariel.. meskipin kita menikah secara terpaksa tapi kita masih bisa memulai dengan pertemanan kan?" ucap Ken lembut.
"Tentu!!"
"Mauku, kamu tak perlu lagi bekerja atau mengambil kelas itu lagi, aku percaya keahlianmu sudah cukup sebagai menantu keluarga J Group"
"Ta tapii... Aku ingin membantu Ayahku mengembangkan bisnisnya"
"Tentu aku akan mewujudkan keinginanmu jika kamu juga menuruti keinginanku, kamu hanya perlu bersantai dirumah dan menikmati fasilitas dari suamimu ini, apa kamu setuju?"
"Baiklah" dengan berat hati Ariel menerima kesepakatan dengan Ken.
Hari hari berlalu dengan singkat, Ariel telah menghabiskan waktunya dengan bersantai seperti yang Ken inginkan, Ken pun bersikap lebih ramah kepada Ariel.
Ken menepati janjinya kepada Ariel, ia membawakan beberapa orang pegawai paruh waktu untuk dipekerjakan di 'Odiya Bakery' dan membayarkan gaji mereka secara terpisah, ia pun juga merenovasi toko roti milik mertuanya itu menjadi lebih besar 3 kali lipat dan Ayah Ariel terbebas dari uang sewa karena bangunan itu telah di beli Ken dan diserahkan kepada Demian.
Ariel sesekali berkunjung ke rumah dan Toko Ayahnya, kini ia melihat Ayahnya menjadi lebih santai dan segar karena bantuan besar dari menantunya, Ariel menyadari jika hanya mengandalkan usahanya sendiri masih jauh dan memakan banyak waktu untuk bisa seperti saat ini, ia bersyukur dan berterima kasih kepada suaminya yang telah membantu Ayahnya begitu banyak.
Perlahan kehidupan hingga penampilan Ariel berubah, selayaknya menantu seorang konglomerat pada umumnya..
Keluarga dari pihak Ken pun tak pernah mengomentari tentang apa yang dilakukannya, karena pada dasarnya Ariel tak pernah melakukan hal hal yang mencolok, kadang Ariel merasa keluarga suaminya tak begitu peduli padanya, namun ia tak ambil pusing tentang hal itu.
Hubungan sepasang suami istri itu pun kian membaik seiring berjalannya waktu.
Ken pun merasa sedikit goyah karena perhatian Ariel yang selalu tertuju padanya seorang, di satu malam saat mereka tengah menonton tv bersama, Ken memperhatikan Ariel yang tengah tertawa karena menonton acara komedi, "Cantik" gumam Ken.
"Apaa?" tanya Ariel yang seperti mendengarnya bergumam.
"Kamu cantik!"
Seketika wajah Ariel memerah, ia pun segera memalingkan wajahnya dan menutupinya dengan kedua tangannya.
"Kamu kenapa? Wajahmu kenapa ditutupi" tanya Ken pelan sembari memegang wajah Ariel.
"Ahh.. nggak papa..."
Ariel terpaku melihat Ken menatapnya lekat lekat.
Ken memperhatikan wajah cantik Ariel yang sedang memerah dan terasa panas, tanpa sadar Ken menyentuh bibirnya, ia mendekatkan wajahnya, Ariel pun mulai memejamkan kedua matanya, dadanya berdebar debar menantikan sentuhan bibir Ken, ia mulai merasakan aroma nafas Ken yang berarti Ken semakin mendekat, namun tiba tiba ponsel ken berdering, mereka berdua terkejut dan merasa canggung.
"Maaf, Ariel aku akan angkat telvon" ucap Ken yang bangkit dari tempat duduknya.
Ariel tersipu malu sendirian, ia menanti nantikan Ken, namun setelah pergi mengangkat telvon Ken tak kunjung kembali, Ariel mencari Ken ke luar rumah namun tak menemukannya karena malam semakin larut Ariel merasa khawatir dan mencoba menghubungi Ken, namun tak kunjung di angkatnya, Ariel menunggu hingga ia tertidur di depan ruang tv.
Sementara itu Ken menemui Yuna di rumahnya, Yuna memanggil Ken karena beberapa hari mereka tak bertemu dan Selama beberapa hari itu perasaan Ken sempat goyah kepada Ariel, ia terus meyakinkan dirinya bahwa satu satunya orang yang ia cintai hanyalah Yuna seorang, kini Yuna pun tak peduli lagi dengan perasaan Ariel meskipun ia sadar tindakanya pasti menyakiti sahabatnya, namun ia tetap meyakinkan dirinya bahwa ia tak bersalah karena ia yang lebih dulu menjadi kekasih Ken, dan pernikahan Ken dan Ariel bukanlah hubungan seorang kekasih, kini keinginanYuna semakin besar dan egois untuk memiliki Ken seorang diri, setelah pernikahan itu pun Yuna selalu sengaja menghindari Ariel.
Pagi hari Ariel melihat Ken yang baru saja kembali, setelah menyiapkan sarapan Ariel memanggil Ken seperti biasa namun mereka berpapasan di tangga..
"Oh kamu sudah siap? Aku hendak memanggilmu untuk sarapan"
"Baiklah"
Dimeja makan Ariel dan Ken duduk berhadapan, Ariel merasa ragu ragu untuk menanyakan tentang apa yang Ken lakukan hingga kembali di pagi hari..
"Aku selesai, aku berangkat kerja sekarang" ucap Ken dengan ekspresi datar.
"Iyaa... Ken kenapa semalam kamu tidak kembali?"
"Ahh iyaa maafkan aku, Ada yang terjadi di perusahaan sampai aku terpaksa tidur di kantor"
"Apa masalahnya gawat? Kamu nggak papa kan?"
"Sekarang sudah beres, kamu nggak perlu menghawatirkannya..aku jalan sekarang!"
"Iya hati hati"
Setelah hari itu Ariel merasa hubungan dengan suaminya semakin menjauh, mereka jarang bertemu meskipun tinggal di satu rumah, Ken kembali ke rumah larut malam saat Ariel telah tidur, dan ia berangkat pagi pagi sebelum Ariel bangun tidur, kadang saat Ariel sengaja menunggunya hingga larut malam Ken tak pulang dan kembali di malam selanjutnya, Meskipun begitu Ariel selalu menyikapinya dengan positif karena Chatnya masih dibalas oleh Ken meskipun balasan singkat.
Karena kesibukannya Ken semakin jarang mengurus dirinya sendiri, sebagai istri Ariel ingin lebih mengerti dengan kebutuhan suaminya, ia ingin memberikan satu hal yang bisa membuatnya berkesan begitulah pikir Ariel.
Ariel mulai berfikir apa yang bisa ia lakukan untuk suaminya itu setelah 2 tahun pernikahan mereka.. Sekilas ia melihat kalender di atas meja kamarnya, terlihat angka 30 bulan Desember.
"Ahh.. 30 Desember.. 30 Desember???!!!" ucap Ariel terkejut sembari menilik kembali memastikan tanggal hari ini.
31 Desember adalah ulang tahun Ken, tahun kemarin Ariel hanya memberikan ucapan ulang tahun kepada Ken karena ia tak diberi tahu hari ulang tahun ken, Ariel mengetahuinya dari mertuanya yang tak sengaja membicarakan dengan Ariel di telefon.
Kini ia ingin memberikan sesuatu yang berarti bagi Ken di hari ulang tahunnya.
Bersambung..
Jangan lupa tekan Like Komen favorite dan hadiah 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments