Episode 3

Selayaknya pengantin baru pada umumnya, Ariel duduk menunggu di kamar pengantin, di rumah yang telah disiapkan untuk ditinggali mereka berdua, disitu ia merasa gugup dan jantungnya terus berdebar debar menanti kedatangan Ken.

Setelah beberapa saat Ken datang dengan mengetuk pintu terlebih dahulu, Ariel pun bergegas membukakan pintu.

Ken datang dengan ekspresi lelah dan tak bersemangat, kemudian ia duduk di samping Ariel di tempat tidur.

"Kau datang??" ucap Ariel canggung.

"Iyaa.. kenapa kamu nggak tidur? Tidurlah kamu pasti lelah!"

"Ahh.. iyaa benar, aku akan mandi terlebih dahulu" ucap Ariel bangun.

"Kitaaa.. baru bertemu beberapa kali, alangkah baiknya jika kita saling mengenal terlebih dahulu sebelum menjalin hubungan yang lebih jauh, sementara itu kita akan tidur dikamar terpisah, seperti yang kita sama sama tahu, kita melakukan pernikahan ini bukan karena keinginan kita kan? Apa kamu setuju?" ucap Ken.

"Tentu saja!! Aku akan sangat berterimakasih jika kamu berpikir seperti itu"

"Baguslah jika kamu setuju denganku, aku akan ke kamarku di ruangan sebelah, kamu istirahatlah.. selamat malam" ucap Ken sembari meninggalkan ruangan.

"Ternyata sia sia aku merasa gugup, benar kata Ayah dia pria yang baik dan prngertian, keputusan bagus aku menerima pernikahan ini" gumam Ariel.

*

Ken yang terus merasa gelisah di dalam kamarnya terus memikirkan Yuna yang tak bisa ia hubungi, sampai di tengah malam akhirnya Ken keluar untuk menemui Yuna di apartemen sewaannya yang tak jauh dari rumah Ariel.

"Ting tong!!" suara bel pintu rumah Yuna.

Setelah beberapa kali Ken memencet bel pintu akhirnya Yuna membukakan pintunya.

"Apa yang kamu lakukan di tengah malam seperti ini???!!!" ucap Yuna yang emosi.

"Maaf, aku tak tenang karena kamu tak bisa dihubungi!!" ucap Ken muram.

"Hahhhh!!!!!" Yuna menghela nafas sembari memelototi Ken.

"Boleh aku masuk dulu?? Tak enak bicara disini rumah sebelah akan terganggu" ucap Ken sambil menengok ke kiri dan kanan.

"Seharusnya kalo takut mengganggu kamu jangan menekan bel tadi!!!" celoteh Yuna sembari membukakan pintu lebih lebar.

"Maaf!!"

"Kenapa kamu ada disini? Bukannya sekarang seharusnya menjadi malam pertama yang menggairahkan!!" ucap Yuna sinis.

"Maafkan aku Yuna, aku sungguh nggak tau ternyata kamu dan Ariel saling kenal apalagi sampai bersahabat!!"

"Kalo sebelumnya kamu tahu memangnya kamu akan membatakan pernikahanmu?"

"Ituuuu....." ucap Ken yang terhenti karena ragu ragu.

"Nggak akan ada yang berubah kan?"

"Benar tapi janjiku waktu itu nggak pernah berubah, kamu masih percaya aku kan?? hehh???"

"Tapi.. Ariel itu sahabat baikku!! Aku rasa lebih baik kita akhiri saja hubungan yang ambigu ini!!!"

"Apa kamu bilang??? Kamu nggak boleh ngomong begitu, apa kamu sadar apa yang kamu ucapkan?? Aku akan anggap nggak pernah mendengarnya, aku tahu sekarang kamu bingung dam marah"

"Kennnnn.."

"Cukup!! Aku nggak mau dengar apa apa lagi!!" ucap Ken sembari menaruh telunjuknya di bibir Yuna.

"Aku hanya mencintaimu seorang.. aku nggak mau hidup tanpamu!! Cup cup!!" ucap Ken lagi sembari mencium bibir Yuna.

Yuna yang tak kuasa menahan perasaan cintanya yang sama kepada Ken membalas ciuman Ken hingga mereka tak sanggup lagi menahan hasrat yang telah memuncak, Akhirnya Ken menghabiskan malam pertamanya dengan Yuna.

Sementara Ariel tidur seorang diri, sesekali ia terbangun ditengah malam karena ia belum terbiasa dengan lingkungan baru dan merasa tak nyaman dengan tempat asing yang sepi itu.

Ariel merasa lapar di tengah malam karena ia belum sempat memakan apapun begitu sampai dirumah barunya, ia menuruni tangga dan menuju ke dapur namun tak ada apapun yang bisa dimakan, hanya ada buah apel didalam kulkas.

Ariel pun kembali menaiki tangga untuk membangunkan Ken untuk mengantarnya mencari makanan diluar, sebelum mengetul pintu kamar Ken, Ariel sempat merasa ragu mungkin saja ia akan mengganggu Ken yang sedang tidur, namun rasa lapar membuatnya merasa sangat tak nyaman lalu terpaksa ia mengetuk pintu kamar Ken namun tak juga ada jawaban sampai akhirnya Ariel mencoba membuka pegangan pintu yang kebetulan tak dikunci..

"Ahh.. nggak dikunci.. Ken?? Ken??? Lhoo kok nggk ada, ken kemana yaa? Apa dikamar mandi?? Nggak ada juga! Apa mungkin dia keluar rumah? Jam segini?? Ahhh nggak tau pasti dia punya urusannya sendiri!" gumamnya seorang diri.

Akhirnya Ariel kembali ke kamarnya..

"Ken kemana ya tengah malah begini, apa ada sesuatu yang terjadi? Baru sadar ternyata aku nggak tahu nomor ponsel suamiku sendiri" gumam Ariel.

Akhirnya tanpa sengaja Ariel tertidur setelah berniat menunggu Ken kembali ke kamarnya karena menghawatirkannya.

*

*

Pagi pagi sekali Ken kembali ke rumahnya dengan hati hati setelah menghabiskan malam dengan kekasihnya itu.

Sesampainya di depan kamar Ken melihat pintu kamar Ariel yang terbuka, ia pun memiliki keinginan untuk memastikan apakah Ariel telah bangun dari tidurnya atau belum dengan masuk ke kamar Ariel pelan pelan, disana Ken melihat Ariel yang sedang tidur di sofa yang berada didalam kamarnya.

"(Kenapa dia tidur di sofa sih?)" begitu pikir Ken dalam hati.

Namun karena takut mengganggu dan membangunkan tidur Ariel, Ken bergegas keluar dan masuk ke kamarnya.

Setelah masuk ke kamarnya Ariel terbangun karena mendengar suara pintu tertutup.

"Ahhh.. Ken sudah pulang?" gumam Ariel yang segera bangkit dari posisinya.

"Ahhh.. sudah pagi ternyata, aku ketiduran sambil menahan lapar" gumam Ariel lagi sembari menuju ke kamar mandi.

Hari pertama memiliki status sebagai istri, Ariel ingin menjalani perannya sebaik mungkin, setelah mandi ia bersiap untuk belanja bahan makanan agar bisa menyiapkan sarapan pertama untuk suaminya, meskipun pernikahan ini bukanlah kehendaknya namun ia ingin menjadi istri yang baik untuk suaminya sesuai dengan kodratnya.

Ariel menenteng 6 keresek belanjaannya begitu turun dari angkutan umum, keringatnya bercucuran karena jalan raya ke komplek perumahannya menempuh jarak 500 meter. Namun itu bukanlah apa apa baginya karena selama ini ia telah terbiasa hidup mandiri.

"Tang tang ting" bunyi suara Ariel didapur.

Ken yang belum lama tertidur pun merasa terganggu dengan suara gaduh itu, pasalnya Ken telah terbiasa tinggal sendirian di apartemen pribadi sebelum menikah untuk memudahkannya berangkat ke kantor karena jarak yang dekat.

Semakin dibiarkan pun Ken semakin merasa terganggu oleh suara dari dapur itu, ia turun ke bawah menuju dapur dengan wajah lesu.

"Apa yang sedang kamu lakukan?" ucap Ken dengan suara rendah khasnya.

"Ehh.. kamu terbangun gara gara aku yaa? Maaf aku akan lebih berhati hati, dari pada itu gimana kalo Ken tunggu di meja makan? Sarapan sebentar lagi jadi"

"Aku masih ngantuk, aku nggak akan ikut sarapan, jadi bisa tenang sedikit kan?? Hoammm!!" ucap Ken sembari berjalan.

"Oke..." sahut Ariel dengan lirih.

Bersambung....

Episodes
1 Prolog
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episde 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episde 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77 (scandal)
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Promo Novel baru Queen Sword
100 Promo Novel baru
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episde 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episde 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77 (scandal)
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Promo Novel baru Queen Sword
100
Promo Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!