"Buka buku paket Bahasa dan Sastra halaman 105. Itu PR dan harus dikumpulkan besok ya" Lesya memberi tugas untuk siswa kelas 11A.
"Yaaah,,, tugas lagiii" ketus para siswa dengan kompak.
"Jangan ngeluh dong. Ingat semua kerja keras itu pasti terbayar nantinya. Asalkan kalian mengerjakan semua dengan sabar dan ikhlas. Kenapa harus sabar karena semua itu buruh proses. Dan kenapa harus ikhlas, karena kalo ikhlas semua yang kita kerjakan akan terasa mudah. Dan berusaha ikhlas disaat hasilnya tak sesuai harapan. Karena bisa jadi nanti akan diganti yang lebih baik. Ingat kan, kalau Allah itu memberi yang kita butuhkan bukan yang hanya kita inginkan" Lesya menjelaskan panjang lebar memberi semangat kepada muridnya. "Baiklah, sekian dulu pertemuan hari ini. Kita berjumpa lagi besok. Selamat siang semuanya".
"Selamat siang juga bu" murid menjawab dengan kompak.
Lesya melangkah keluar kelas. Dan kebetulan David juga keluar dari kelas 11B. "Eh, pak David juga selesai ?" Menyapa dengan sikap ramahnya, tak lupa senyum tersungging dibibirnya.
"Iya bu Lesya. Apakah mau ke ruang guru juga ? Atau langsung kekantin ?" Tanya David. Karena ini sudah menunjukkan jam 12 siang jadi sudah waktunya untuk makan siang.
"Iya, saya mau ke ruang guru dulu" jawab Lesya sambil melangkahkan kakinya menuju ruang guru.
"Bagaimana kalau habis ini saya traktir makan bu Lesya ?" David mulai modus.
"Eeemm... Tidak pak, terima kasih. Saya sudah punya janji makan siang sama sahabat saya" menelangkupkan tangannya didepan dadanya. Meminta maaf karena menolak ajakan David.
"Yah, gagal usahaku kali ini" batin Davin bergumam. "Ooh, bu Lesya punya sahabat juga" David basa basi.
"Iya, Dia sahabatku satu-satunya. Kita sudah berteman sejak masih duduk di bangku sekolah menengah" Lesya.
"Ooo... Saya kira bu Lesya gak ada teman, soalnya saya tak pernah melihat anda jalan bersama teman. Kalau anda nggak ada teman saya bisa menjadi teman anda" senyum David terlihat ceria dan penuh makna.
"Hahaha... Lesya tertawa kecil. Anda bisa saja pak. Kalau pak David mau sekarang pun anda bisa jadi teman saya".
"Deg"...
Jantung David menggelesir mendengar perkataan Lesya. "Oo... Pasti saya mau". Merekapun sedikit tertawa dengan candaan itu.
Trriiing,,, trriiiing,,,
Tiba-tiba suara handphone Lesya berbunyi. Dia langsung mengambil HP yang ada di tasnya. Dilihatnya nama Denis yang tertera dilayar ponselnya.
"Halo",,,, Lesya.
"Lesya kamu sudah selesai ngajar belum ?. Ini aq udah otw ke cafe dekat sekolah kamu".
"Denis kamu nggak sibuk kan aku ajakin ketemu kayak gini".
"Enggak lah, aku tuh malah seneng ngajak ketemu aku. Biasanya aku ajakin kamunya selalu sibuk" Ketus Denis.
"Iya maaf, kali ini aku akan menemanimu sampai kau bosan" jawab Lesya sambil tersenyum kecil karena marasa temennya yang ngambek itu terdengar lucu.
David bersedekap memperhatikan Lesya yang berbicara asyik dengan temannya itu lewat telepon. "Ya Allah, kenapa mahkluk ciptaanmu ini sempurna sekali. Aku bahkan tidak bosan memandangnya. Apalagi kalau dia tersenyum menambah keindahan diwajahnya. Pleaseee... Jodohkan aku dengan Lesya Ya Allah". Pintanya dalam hati. David tak bisa mengontrol jantung yang terus berdetak kencang saat memandang Lesya.
"Aku tutup dulu telponnya. Aku akan segera kesana" Lesya menyudahi obrolannya. "Saya pergi dulu pak David. Jangan lupa makan siang ya,,, selamat siang" Lesya meraih tasnya dan bersiap pergi.
Seketika perkataan Lesya membuyarkan lamunan David. "Oh iya, hati-hati dan selamat siang" David.
Lesya melangkah keluar dari ruang guru. Dia tak sabar ingin menemui sahabatnya yang sudah beberapa bulan tidak dia temui. Tapi mereka selalu mengobrol berjam-jam lewat telpon.
David : thor elu kagak bisa diajak kompromi bat dah. Gue kan mau deketin Lesya. Malah elu datengin temennya.
Author : ya maaf bang. Gue kan nggak tau maksut elu kalo elu ternyata mulai demen ama Lesya. 🤗
David : Lain kali beri aku sempatan thor.
Hahahaha....
Author malah debat ama David 😂😂😂
\_mohon dukung aku terus ya teman-teman. Jangan lupa tinggalkan jejaknya dikaryaku.
Terima kasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments