Sedangkan dirumah keluarga Rayandra baru menyelesaikan sarapan pagi. Dimeja makan ada "Guatama Rayandra" yang biasa dipanggil Tuan Tama. Dan "Liana Bayuni" yang biasa disapa Nyonya Lia. Serta "Liam Rayandra" putra satu-satunya dari keluarga tersebut, yang dipanggil Tuan muda Liam. Ayah Liam berketurunan Chinese dan ibunya berketurunan jawa. Namun Ayah Liam sudah menjadi mualaf semenjak beliau mau menikahi ibunya yaitu "Liana Bayuni". Ibu Lia kental sekali adat jawanya. Beliau dari kecil sudah tinggal di daerah "Y" tersebut. Beliau sosok yang cantik anggun dan kalem namun agak cerewet.
(maklumlah ya kalau ibu-ibu itu cerewet. emang itu sebuah tuntuttan. wanita yang saat gadis pendiam dan kalem bisa berubah seketika menjadi galak dan cerewet disaat mereka sudah menyandang status istri apalagi seorang ibu. hahaha.... kenapa jadi author yang curhat). Lanjuuut...
Sedangkan Tuan "Guatama Rayandra" memang dari kecil berdarah Chinese. Beliau keturunan ningrat dari lahir. Tak heran jika beliau sekarang mempunyai bisnis dan sukses sejak usia muda.
Keluarga ini adalah keluarga pengusaha yang kaya raya. Memiliki usaha dibidang teknologi merakit jaringan komputer dan laptop, perusahaan kertas serta yayasan sekolah yang sangat elit dan masih banyak usaha kecil yang tak terlihat.
Tuan Tama adalah pendiri perusahaan tersebut dan sekarang dialihkan pada Liam sebagai pemimpin atu CEO dari perusahaan tersebut. Sedangkan Tuan Tama hanya memantau serta menjalankan bisnis kecil"annya itu.
(Waaah... Dari nama aja kelihatan dari keluarga mewah banget ya. Hahaha... Maaf author ngelantur dan pengen ketawa. Agak heran aja kenapa author bisa bikin nama kayak gitu. Duh, author jadi banyak ngomong nih ). Lanjuut...
"Pagi ini kamu mau kemana dulu Liam ?" Tanya nyonya Lia.
"Aku nanti ke kantor Proweb dulu lalu ke sekolah mah" kata Liam.
"Kalau capek istirahatlah, jangan terlalu capek" mamah Lia penuh perhatian pada putranya.
"Mah, putramu itu bukan anak kecil lagi mah" sahut Tuan Tama dengan wajah datar.
"Aku tau pah, tapi anakmu itu suka lupa waktu kalau sudah bergulat dengan kerjaannya".
"Jangan kawatir, aku berangkat dulu" Liam berkata dengan wajah datar dan berpamitan dengan kedua orang tuanya.
"Hati-hati" kata sang ayah.
"Iya" Liam menjawab singkat dengan wajah datar dan melenggang pergi dengan langkah panjang.
"Mah, kamu dulu nyidam apa sih ma waktu hamid Liam" Tuan Tama berkata sambil memandangi punggung putranya yang sudah melangkah pergi keluar rumah.
"Nyidam es balok satu truck. kenapa ?" jawab bu Lia dengan wajah ketus.
"Pantesan dingin banget kayak Kulkas 8 pintu. semakin besar semakin dingin" cletuk Tuan Tama ngasal karena heran dengan sifat dingin putra semata wayangnya. "Ajarin dia cara senyum mah. Nggak harus senyum tiga jari, senyum tipis pun sudah terlihat bagus".
"Lah, kenapa papa nyalahin saya. Bukankah sifat dan kelakuannya 99% mirip denganmu pah ?" Mama Lia.
"Ya tapi kan aku nggak sedingin itu dulu mah".
"Dih, papa lupa caranya ngaca apa gimana pah. Nggak nyadar kalau papa dulu juga sedingin itu sebelum kenal mama" kata-kata mama Lia tak kalah sengit.
"Duh, bakal jadi panjang nih perkara sifat dingin doang" Tuan Tama bergumam.
"hahaha, makanya pah, jangan salahin Liam kalau sekarang sifat + kelakuannya seperti itu. Itulah hasil cetakan papa" Mama Lia merasa kali ini menang berdebat dengan suaminya.
"Jangan lupa mah, tampannya dia juga cipratan ketampanan dari papanya" tersenyum sambil menaik turunkan kedua alisnya.
"Allahhu Akbar... punya suami narsis nggak ketulungan" Mama Lia menggeleng dan berdecak heran.
*
*
*
Liam Rayandra sosok yang begitu tampan, perawakannya tinggi dan terlihat gagah. Hidung mancung dan alisnya menyempurnakan wajah tampannya. Terlihat sempurna dari sisi manapun ketika dilihat. Sayang sikapnya begitu dingin dan sedikit arogan. Banyak wanita yang mendekati dan ingin menjadi pendamping hidupnya. Tapi Liam tak pernah menghiraukan wanita-wanita itu.
Liam masuk ke mobil mewahnya. Hari ini dia menyetir sendiri karena dia menyuruh asistennya mengurus laporan dan keperluan rapat pagi ini.
"Eric Pradipta" asisten pribadi yang dipercaya Liam. Eric sudah seperti tangan kanan Liam. Dia selalu cekatan dan sigap saat bosnya itu memerlukan atau memerintahkan sesuatu.
\_hay hay haaayy... masih setia membaca novel karya aku nggak nih teman-teman...
maaf ya kalo ada salah penulisan atau kata-kata yang kurang tepat. Jangan lupa like, komentar kritik dan sarannya yah teman-teman. 😁
Terima Kasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Nita Anjani
lagi nyimak y thor
2022-10-30
0