Perjodohan Yang Gagal

"Nadiaaaa, bangun ! cepat kau rapi-rapi, sebentar lagi keluarga Hartawan mau bertamu kesini." teriak Ibuku

"Hemm, Bu ini masih pagi, kenapa sih mereka harus bertamu pagi-pagi." ucapku sambil merapikan tempat tidur

Ibu pun menghampiriku dan berkata "Hey gadis bodoh, tentu saja Niko anak pak Hartawan akan melamarmu, memang mau sampai kapan kau akan jadi perawan tua, Ibu-ibu disini sudah banyak menggosipkan keluarga kita, apalagi semenjak ayahmu bangkrut ditambah KAU, berapa kali pria menolak untuk menikahimu, sadarlah gadis bodoh usiamu sudah 28 tahun. Disini perempuan kalau usianya diatas 25 tahun akan dikatakan perawan tua. Mengerti kau, jadi jangan buat Ibu dan Ayah malu, cepat dandan yang cantik dan mempesona.

"Iyaa baiklah Bu, aku akan mengikuti kata Ibu, tapi jangan salahkan ku jika mereka menolakku lagi." ucapku sambil berlari mengambil handuk dan menutup pintu

Selesai mandi, aku pun bingung harus memakai ide apalagi agar laki-laki yang melamarku menolak, waktu itu aku berpura-pura gila, pernah pura-pura buta, pernah juga pura-pura sakit parah.

"Ah aku bingung, kenapa sih keluarga ini ingin aku menikah dengan laki-laki kaya, kadang laki-laki itu playboy kadang yang jelek bahkan yang sudah tua, padahal mereka bukan laki-laki yang baik, dari ucapan dan perilaku mereka saja ketahuan mereka hanya mencari perempuan cantik saja. Huh sebel, baiklah aku ada ide, aku akan berpura-pura menjadi perempuan cupu, maaf yaa ibu aku mau mengetes laki-laki ini". ucapku pelan

Aku mengambil karet Jepang yang banyak lalu ku kepang rambutku, kuambil kacamata seperti kacamata minus dan ku coret wajahku dengan tinta hitam menyerupai tompel dan aku menggunakan lipstik berwarna pucat dan bedak yang agak kecoklatan.

"Aha sempurna, sekarang aku akan membuat minum dan melihat reaksi laki-laki itu, jika memang dia laki-laki baik pasti dia nggak akan nolak aku, yaa kecuali dia hanya mencari kecantikan saja." ucapku antusias

"Nadia cepat sayang ambilkan minum untuk Niko dan pak Hartawan, jangan lama-lama yaa." ucap Ibu lembut

"Iyaa Bu, tunggu sebentar ya." ucapku patuh

Aku menengok sebentar ke pintu, benar ternyata laki-laki itu sudah tua dan pantasnya menjadi om ku. Baiklah kita lihat seberapa baik dia.

"Permisi Pak, Bu dan Ka Niko, ini minumnya, silakan." ucapku sambil menaruh minum

"Iya makasih yaa Bi, mana Nona Nadia?." ucap Niko

"Sa.. saya Nadia ka, calon istri Kakak, hehe." ucapku santai

"Sebentar yaa pak Hartawan saya mau ngobrol dengan Nadia dulu." ucap Ibu

"Bapak Ibu Hartawan dan Den Niko silakan minum dulu." ucap Ayah

Lalu aku diajak keluar oleh Ibu dan Ibu menjewer telingaku sambil berkata "Hei apa-apaan kau gadis bodoh, dibilang jangan bertingkah bodoh lagi, mau sampai kapan kamu menyembunyikan kecantikanmu, tolong lah keluarga kita, demi ekonomi keluarga kita Nak, Ibu dan Ayah sudah bosan miskin."

"Ibu, aku bukan nggak mau nikah, tapi laki-laki yang datang kerumah semuanya sudah tua, jelek bahkan playboy Bu, emang Ibu tega sama aku, Ibutuh yaa mau ngejual aku namanya, biarin aku nikah sama orang yang aku cinta Bu." kataku memelas

"Orang yang dicintai seperti apa? , seperti kekasihmu dulu Juned, dia cuma cleaning service, gajinya kecil mana cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kita, belum lagi adik-adikmu harus sekolah, ayahmu sekarang hanya karyawan biasa, ibu bosan hidup miskin." ucap Ibu menangis

"Tapi Bu cinta itu gak bisa dipaksa, aku mau nikah sama laki-laki yang kucinta, untuk urusan adik biar nanti aku cari kerja diluar kota, untuk biaya adik." ucapku

"Sudah Pokoknya Ibu nggak mau tahu, kamu sekarang lepas kacamata dan kepangmu, hapus juga tompelmu, kalau tidak Ibu akan menghukummu dengan hukuman berat, kau tak boleh lagi menganggap kami keluargamu." ucap Ibu sambil menarik rambutku

Tiba-tiba ditengah tarik menarik rambutku, keluarga Hartawan keluar dari ruang tamu dan menghampiri kami.

"Sudahlah Bu, saya tidak mau menjodohkan anak saya dengan anak Ibu yang jelek itu, pantas saja kalian sangat bernafsu untuk mengenalkan dan menjodohkan anak kita, dasar yaa kalian keluarga penipu dan keluarga matre, tega menjodohkan anakku dengan anak kalian yang buruk itu." bentak Pak Hartawan

"Iya maaf Tante, saya tidak mau menikah dengan anakmu, dia sangat jelek dan bukan tipe saya, lagi pula saya bisa mencari perempuan yang lebih cantik diluar sana, kalau bukan karena ayah saya ingin saya menikah dengan anak rekan kerjanya dulu, mungkin saja dari awal saya tolak, lagipula pak Rahmat sekarang sudah bangkrut bukan jadi Tante nggak usah menjodohkan kami lagi. Dan kau perempuan jelek jangan mimpi bisa menikah dengan orang kaya sepertiku." ucap Niko dengan ketus

"Maaf Tuan Hartawan dan Tuan Niko, wah saya merasa tersanjung atas pujian kalian, kalian pikir saya mau menikah dengan tua bangka ini, harusnya Tuan Niko itu sudah punya anak, jadi nggak pantaslah menikah denganku yang lebih cocok jadi keponakannya. Dan terimakasih sekali lagi sudah menyakinkan saya bahwa Tuan Niko bukanlah jodoh yang baik." ucapku penuh hormat

"Hei perempuan jelek, kau tidak sadar bahwa kaupun adalah perawan tua disini, makanya orang tuamu bernafsu untuk menjodohkan anak kami denganmu, agar kau cepat laku. Lagipula aku dari awal tidak setuju karena keluarga kalian tidak sederajat dengan kami, jadi jangan mimpi kau akan menjadi bagian keluarga kami, jangan bermimpi untuk menjadi Cinderella, perjodohan ini pun karena janji keluarga kami dulu yang mau tidak mau harus ditepati, karena kami bukan orang ingkar janji." ucap Ibu Hartawan

Lalu mereka bertiga berlalu pergi sambil membanting pintu mobil, lalu Ibu dan Ayah mengejar mereka dan bersujud kepada tuan Hartawan.

"Tuan, tolong dengarkan penjelasan kami dulu, anak kami hanya pura-pura jelek, dia sebenarnya putri yang cantik, seperti yang kami ceritakan pada kalian. Mohon maafkan kami dan jadikanlah pernikahan mereka."ucap Ayah dan Ibu memelas

Lalu mereka mendorong Ayah dan Ibu hingga jatuh ketanah dan mereka langsung masuk mobil dan melajukan mobil dengan kecepatan tinggi.

"Dadah keluarga sombong, hati-hati dijalan yaa." seruku pada mereka

"Naaaaaa.... di....a... awas kau anak bodoh, kau akan menerima pelajaran dari kami." ucap Ibu dan Ayah

Aku masuk ke kamar dengan buru-buru lalu menutup pintu.

"Huh, syukurlah kebusukan mereka terbongkar, jadi aku tak perlu menjadi korban mereka, Tuhan memang Maha baik, baiklah aku harus cari informasi pekerjaan diluar kota, jika disini terus aku bisa gila, Ibu seperti Ibu tiri padaku, kejam dan terus memaksa, ya Tuhan sabarkanlah aku untuk menghadapi ini semua." ucapku lirih

Terpopuler

Comments

Helena Rusliana

Helena Rusliana

dasar Nadia

2023-01-31

0

Desi Ummu Ihsan

Desi Ummu Ihsan

Hihii...lucu.Semangat Nadia....Lanjut thor

2021-06-30

0

L i a Z i e n t a 💕

L i a Z i e n t a 💕

haii thor..
aq mampir nc.. 😉

2021-04-09

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh , Karakter dan Jalan Cerita
2 Perjodohan Yang Gagal
3 Mencari Informasi Pekerjaan
4 Bandung, Aku Datang
5 Bertemu Sahabat
6 Tampannya Dia
7 Apakah itu First Kiss?
8 Hanya Mimpi !
9 Bertemu Laki-laki Menyebalkan
10 Boomerang Untuk Trio Kwek-kwek
11 Nadia Bernyanyi ?
12 Menemui Satrio
13 Tawaran dari Satrio
14 Nathan Marah ?
15 Membuat Sarapan untuk Nathan
16 Bubur Ayam Cinta ala Nadia
17 Cerita bersama Pak Boss
18 Terkunci di Gudang bersama Satrio ?
19 Ketakutan Satrio
20 Antara Aku, Pak Nathan dan Pak Satrio
21 Makan Siang dengan Satrio
22 Kejadian lucu dan Haru di Warung Nasi Padang
23 Rencana yang Gagal
24 Ungkapan Cinta ala Satrio
25 Diwawancarai Pak Nathan
26 Bertemu Penjahat
27 Membawa Satrio ke Rumah Sakit
28 Disuruh Nikah ?
29 Melisa yang Tak tahu Malu
30 Kenangan Satrio dan Melisa
31 Satrio Satrio !
32 Ke Salon, Ngapain?
33 Kecantikan yang disembunyikan Nadia
34 Curhat dengan Bi Nini
35 Suap-suapan ?
36 Satrio si Tukang Modus !
37 Berdua Denganmu
38 Tamu tak Diundang
39 Nadia vs Melisa
40 Misteri Kematian Bi Nini
41 Duka Mendalam
42 Mungkin kah Aku Jatuh Cinta pada Satrio?
43 Lagu Untukmu Mas
44 Arti Cinta Baginya !
45 Hadiah dari Calon Suami ?
46 Bisik-bisik Tetangga
47 Titik Terang di Masa Lalu
48 Air Terjun Cinta
49 Pernyataan Yang Mengejutkan
50 Bincang-bincang Sore
51 Kebimbangan Hati
52 Apakah Dia Marah ?
53 Terbongkar nya Kasus dan Nadia Diculik !
54 Jangan Dibutakan Cinta
55 Dia Berkorban Berkali-kali
56 Surat Perpisahan Untuk Nadia
57 Kemana Kamu Mas ?
58 Balasan Surat Untukmu
59 Hari Yang Cerah , Tidak Secerah Hatiku
60 Membuka Lembaran Baru
61 Nathan PDKT ?
62 Ibu ke Bandung ?
63 Taruhan ?
64 Nadia Menyerah
65 Bertemu Kamu Sekali Lagi
66 Sebelum Lamaran
67 Apa Yang Terjadi ?
68 Hari Tersedih Nadia
69 Janji Nadia Pada Bapak
70 Perpisahan dengan Nathan
71 Akhirnya Aku Menemukan Satrio
72 Rencana Om Heru
73 Membahas Masa Depan
74 Dilamarmu
75 Sebuah Takdir dariNya
76 Selamat Datang Satrio
77 Penculikan di Hari Pernikahan
78 Akhirnya ?
79 Ada-Ada Saja !
80 Kalimat Terbaik
81 Menyenangkan Suami
82 Liburan ke Bali
83 Liburan Romantis (Part 1)
84 Liburan Romantis (Part 2)
85 Liburan Romantis (Part 3)
86 Hadirnya Orang Ketiga
87 Pertengkaran Hebat
88 Cemburu !
89 Baikkan ?
90 Persaingan Dimulai !
91 Ada Apa dengan Salsa ?
92 Bahagia
93 Cast
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Pengenalan Tokoh , Karakter dan Jalan Cerita
2
Perjodohan Yang Gagal
3
Mencari Informasi Pekerjaan
4
Bandung, Aku Datang
5
Bertemu Sahabat
6
Tampannya Dia
7
Apakah itu First Kiss?
8
Hanya Mimpi !
9
Bertemu Laki-laki Menyebalkan
10
Boomerang Untuk Trio Kwek-kwek
11
Nadia Bernyanyi ?
12
Menemui Satrio
13
Tawaran dari Satrio
14
Nathan Marah ?
15
Membuat Sarapan untuk Nathan
16
Bubur Ayam Cinta ala Nadia
17
Cerita bersama Pak Boss
18
Terkunci di Gudang bersama Satrio ?
19
Ketakutan Satrio
20
Antara Aku, Pak Nathan dan Pak Satrio
21
Makan Siang dengan Satrio
22
Kejadian lucu dan Haru di Warung Nasi Padang
23
Rencana yang Gagal
24
Ungkapan Cinta ala Satrio
25
Diwawancarai Pak Nathan
26
Bertemu Penjahat
27
Membawa Satrio ke Rumah Sakit
28
Disuruh Nikah ?
29
Melisa yang Tak tahu Malu
30
Kenangan Satrio dan Melisa
31
Satrio Satrio !
32
Ke Salon, Ngapain?
33
Kecantikan yang disembunyikan Nadia
34
Curhat dengan Bi Nini
35
Suap-suapan ?
36
Satrio si Tukang Modus !
37
Berdua Denganmu
38
Tamu tak Diundang
39
Nadia vs Melisa
40
Misteri Kematian Bi Nini
41
Duka Mendalam
42
Mungkin kah Aku Jatuh Cinta pada Satrio?
43
Lagu Untukmu Mas
44
Arti Cinta Baginya !
45
Hadiah dari Calon Suami ?
46
Bisik-bisik Tetangga
47
Titik Terang di Masa Lalu
48
Air Terjun Cinta
49
Pernyataan Yang Mengejutkan
50
Bincang-bincang Sore
51
Kebimbangan Hati
52
Apakah Dia Marah ?
53
Terbongkar nya Kasus dan Nadia Diculik !
54
Jangan Dibutakan Cinta
55
Dia Berkorban Berkali-kali
56
Surat Perpisahan Untuk Nadia
57
Kemana Kamu Mas ?
58
Balasan Surat Untukmu
59
Hari Yang Cerah , Tidak Secerah Hatiku
60
Membuka Lembaran Baru
61
Nathan PDKT ?
62
Ibu ke Bandung ?
63
Taruhan ?
64
Nadia Menyerah
65
Bertemu Kamu Sekali Lagi
66
Sebelum Lamaran
67
Apa Yang Terjadi ?
68
Hari Tersedih Nadia
69
Janji Nadia Pada Bapak
70
Perpisahan dengan Nathan
71
Akhirnya Aku Menemukan Satrio
72
Rencana Om Heru
73
Membahas Masa Depan
74
Dilamarmu
75
Sebuah Takdir dariNya
76
Selamat Datang Satrio
77
Penculikan di Hari Pernikahan
78
Akhirnya ?
79
Ada-Ada Saja !
80
Kalimat Terbaik
81
Menyenangkan Suami
82
Liburan ke Bali
83
Liburan Romantis (Part 1)
84
Liburan Romantis (Part 2)
85
Liburan Romantis (Part 3)
86
Hadirnya Orang Ketiga
87
Pertengkaran Hebat
88
Cemburu !
89
Baikkan ?
90
Persaingan Dimulai !
91
Ada Apa dengan Salsa ?
92
Bahagia
93
Cast

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!