"Kau harus bertanggung jawab, kau harus menjadi istri ku, dan menghidupi ku, Sachi! Aku harus pisah dengan Laila, karena ulah mu, karena kau aku tidak bisa menikahinya!" Kata pedas sulutan yang masih terngiang di telinga Sachi tujuh bulan yang lalu.
Karena rasa bersalah, Sachi mau menikah dengan Edric, dan menjadi tumbal keserakahan lelaki itu, setiap hari Edric hanya mau duduk-duduk menikmati minuman juga rokok sementara Sachi kerja keras banting tulang, bahkan sampai menghalalkan segala cara.
Sachi memang memiliki suami yang super pemarah dan serakah, tapi dengan sabar Sachi tetap merawat Edric bahkan bercita-cita menyembuhkan penyakitnya.
Maka itu Sachi berusaha mencari uang sebanyak banyaknya. Sachi yakin bahwa Edric masih bisa mengejar cinta yang masih dia pendam.
Sachi tak berniat bersama Edric seumur hidup, maka dari itu Sachi berusaha menyembuhkan disfungsi seksual suaminya agar Edric juga melepas dirinya dan menikahi Laila sang wanita pujaan.
Sejatinya bukan hanya Edric saja yang menuntut rezeki dari Sachi tapi satu orang tua Sachi juga masih hidup dan membutuhkan pengobatan.
Ibu Sachi mengalami gagal ginjal maka dia harus rutin cuci darah dua sampai tiga kali dalam seminggu. Lengkap sudah penderitaan gadis itu..
Setelah mandi Sachi kembali ke kamar dan ternyata Edric sudah mengambil semua uang dari dompet milik Ethan, terlihat hanya tinggal dompet dan kartu-kartu saja yang tidak di bawa. Uang merah yang membuat dompet itu gemuk sudah raib di jarah sang suami.
Sachi mendengus lalu mengambil KTP milik Ethan "Ethan Erland Jackson?" Kening mengerut sambil mengingat kembali wajah tampan pemuda pemilik dompet.
"Astaga! jadi dia putra kedua Dylan Jackson? Dia pewaris kedua perusahaan Jack group?" Gumamnya "Kenapa bisa kebetulan begini?" Tambahnya heran.
Jadi malam tadi dia berurusan dengan dua pria tampan satu darah? Oh Tuhan apakah ini hanya kebetulan? Entah lah, Sachi hanya berharap semoga saja tidak sampai bertemu lagi dengan kedua pria itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di kantor pusat Jack group, Ethan memasuki ruangan presiden direktur, terlihat Nathan sudah ripuh dengan beberapa dokumen di mejanya.
"Bang, ..." Sapa nya. Ethan duduk di kursi putar tepat di depan abangnya.
"Pergilah, aku sibuk!" Nathan mengusir sambil mengibaskan tangannya.
"Aku semalam mencari mu, ke mana saja kamu Bang? Aku cemas." Kata Ethan.
"Aku bukan anak kecil yang perlu kau cemaskan." Sanggah Nathan acuh.
"Apa kau marah padaku? Aku serius, aku tidak sadar saat tidur bersama Keenan, aku benar-benar tidak sadar, aku mabuk saat itu." Jelas Ethan mencoba meluruskan permasalahan yang sedang merenggangkan hubungan mereka.
Nathan mendongak dan menatap adiknya.
"Aku tahu, sekarang pergilah, aku bukan pemuda bebas seperti mu, aku masih banyak pekerjaan! Anggap saja yang terjadi di antara kau dan Keenan tidak pernah terjadi." Ujarnya.
Ethan mengernyit "Apa Abang tidak menyukai Keenan? Kenapa Abang tidak marah padaku? Kalo kau marah, lebih baik marah saja Bang, aku siap menerima hukuman." Sambung pemuda itu.
"Aku tidak marah, biar bagaimanapun kau tetap adikku, di dunia ini, tidak ada yang lebih penting dari pada hubungan keluarga. Sekarang tolong pergilah, aku harus menyelesaikan pekerjaan ku!" Sanggah Nathan kembali.
Ethan menurunkan pandangan "Baik lah. Maaf mengganggu mu." Katanya.
Ethan beranjak dari duduknya lalu berjalan keluar dari ruangan tersebut, Ethan yakin Nathan masih sangat marah padanya.
Hanya saja, CEO tampan itu memang pandai menahan diri untuk tidak marah padanya, selama ini Nathan selalu menjadi Abang yang pengalah.
Apa pun itu, akan Nathan berikan jika orang terkasih yang memintanya, tapi, apakah mungkin Nathan juga ikhlas begitu saja ketika isteri tercinta di tiduri saudaranya? Bukan kah ini gila? Secara tidak langsung Keenan sudah mengkhianati cinta dan janji suci pernikahannya.
Flashback on
Lima hari setelah pernikahan Nathan dan Keenan pergi ke sebuah klub, karena sebuah undangan.
Pemilik tempat memberikan kado pernikahan berupa kamar VVIP gratis untuk Nathan dan Keenan.
Mereka duduk di kursi VVIP yang di sediakan khusus untuk Keenan dan Nathan dari Miko pemilik tempat mewah ini.
Keenan mengedarkan pandangannya dan matanya tak sengaja menatap sosok tampan pujaan hatinya.
Yah, Ethan Erland Jackson, Keenan memang sudah sangat lama mencintai adik suaminya bahkan sudah dari sebelum bertunangan dengan Nathan.
Ethan memang tidak berwajah bule seperti Nathan tapi wajah Ethan juga tidak kalah tampannya, bahkan Ethan lebih menyenangkan karena humoris dan penggoda para gadis, tidak seperti Nathan yang terlalu kaku dan serius.
Di kursi VVIP nya, Ethan terlihat tengah di goda oleh beberapa wanita binal berpakaian seksi, dari tempatnya Keenan mengernyit "Itu bukanya Ethan?" Gumamnya pelan.
Keenan menoleh pada suaminya yang masih asyik mengobrol dengan pemilik tempat "Bang, Keenan boleh ke toilet sebentar kan?" Tanyanya pamit.
Nathan mengangguk "Boleh, apa mau aku antar?" Tanya baliknya.
"Tidak perlu, aku bisa sendiri Bang."
Nathan mengangguk sambil tersenyum dan Keenan bergegas menghampiri kursi VVIP milik Ethan, gadis itu geram saat wajah Ethan di colek sana-sini oleh para wanita seksi.
"Heh! Pergi kalian semua!" Usir Keenan melototi semua wanita itu.
"Siapa kamu?"
"Aku istrinya, kenapa?" Keenan mencuatkan wajahnya seakan menantang "Kita pergi deh, cari sasaran baru." Para wanita itu pergi dan tinggallah Ethan bersama Keenan.
Keenan duduk tepat di sebelah kiri Ethan "Ethan, kamu kenapa mabuk begini hmm?" Tanyanya sambil memeriksa dahi lengan juga leher pemuda itu yang sudah terasa panas karena minuman.
"Aku baik-baik saja, nanti Gerald ke sini menjemput ku, kau pergilah!" Ethan memejamkan matanya tapi masih bisa mengenali suara wanita itu.
"Aku saja yang mengantar mu ke kamar yah, di sini tidak aman, aku takut kamu di poroti sama cewek nakal. Yuk kita ke kamar. Sekalian aku juga harus ke kamar ku." Ajak Keenan berusaha membujuk.
Awalnya Ethan menolak tapi lama-lama mau juga menerima ajakan kakak iparnya, Keenan memapah tubuh lunglai Ethan memasuki kamar VVIP milik Ethan setelah menaiki lift terlebih dahulu tentunya.
Tiba di kamar Keenan membaringkan dengan pelan tubuh Ethan "Terimakasih, kamu bisa pergi." Usir Ethan setelah itu.
Keenan justru melucuti satu persatu sepatu juga pakaian luaran Ethan kemudian mengambil waslap basah untuk mengelap tubuh berkeringat Ethan.
"Kenapa kamu mabuk?" Tanya Keenan tatapannya lekat pada wajah tampan adik iparnya.
"Hanya hobi." Jawab Ethan singkat.
"Jangan di teruskan hobi mu, aku tidak menyukainya, bagaimana jika kamu di manfaatkan cewek nakal?" Sambung Keenan.
Ethan tak menjawab lagi dia sudah nyaman dengan pejaman matanya, melihat itu Keenan mendekat lalu memberikan kecupan pada seluruh wajah tampan pemuda itu setelah beberapa saat terdiam menatanya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
JANGAN LUPA LIKE YA, JUGA TINGGAL KAN JEJAK KOMENTAR NYA ..... Cukup dengan kata Up, juga boleh....... 🖤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Ita rahmawati
berarti si keenan nya yg mancing² 🙄
2024-07-03
0
☠༄༅⃟𝐐🧡ʟᴇɴɢsᴇʀʀ[ᴏɴ-off]
Keenan secara sadar melakukan sesuatu yang bukan seharusnya dia lakukan.. 🙄🙄🙄 istri macam apa itu yang malah sengaja menggoda adik ipar nya..
2023-03-12
0
Caramel Latte
kayak gak asing nama2 tokoh ini, keenan, ethan, nathan. apakah pernah d singgung d salah 1 novel kak pasha ya🤔
2023-02-12
0