Setelah memapah tubuh lunglai Nathan pada akhirnya Sachi berhasil masuk ke dalam apartemen milik pria tampan itu.
Rupanya meskipun mabuk Nathan masih ingat jalan pulang juga kata sandi pintunya, Sachi kemudian melanjutkan memapah Nathan hingga ke dalam kamar.
Brugh!
Ia hempas serampangan tubuh Nathan pada ranjang berukuran super king itu "Aaahh, pegal-pegal setelah ini gue!" Keluhnya meringis.
Nathan memejamkan matanya lalu Sachi melucuti sepatu Nathan satu persatu, entah kenapa gadis ini berani melakukan hal itu.
Sachi baru akan menutup tubuh Nathan dengan selimut tebal tapi kemudian pria itu meraih tangannya hingga terjatuh dan berada dalam dekapan hangat pria itu.
"Eh, Om! Jangan kurang ajar kamu! Lepas gak!" Pekik Sachi meronta-ronta.
"Aku butuh pelukan mu, peluk aku, semalaman ini, aku akan membayar mu, berapa pun kau mau, sebut saja nominal nya, aku akan memberikan secara cuma-cuma pada mu!" Sambung Nathan sambil mempertahankan posisinya.
"Bukan cuma-cuma kalo Om macam-macam begini! Lepas!" Tampik gadis itu keras, tangannya memukuli tangan yang membelit tubuhnya.
"Aku tidak akan memakai mu, aku hanya butuh pelukan mu, biarkan seperti ini sampai pagi hari, aku berjanji akan memberi mu banyak uang. Percayalah!"
Meski begitu Sachi terus kelojotan tapi tenaga Nathan lebih dominan maka seberapa pun ia mencoba keluar tetap saja tak mampu melawan.
"Diam lah, atau kau membangunkan junior ku." Pekik Nathan.
Huuuff
Sachi mendengus lalu terdiam menurut perkara takut dengan ancaman pria itu. Cukup lama gadis itu bergeming.
"Aku ini istri orang Om, bagaimana bisa kau memelukku begini, bukanya kau juga sudah beristri?" Ujarnya pada akhirnya. Ekor matanya menatap lekat wajah tampan laki-laki itu
Berapa hari lalu media memberitakan pernikahan putra pertama Dylan Jackson dan Sachi mendengar nya.
"Hmm, aku memang sudah menikah, tapi aku tidak di berikan hak untuk menyentuhnya, dia istri ku, tapi tidak mau ku sentuh." Ada nada sendu yang Sachi tangkap dari pria itu.
"Kenapa?" Entah lah, Sachi ingin sekali mengorek kehidupan pribadi Nathan padahal sebelumnya dirinya sangat membenci kalangan orang-orang kelas kakap.
"Dia, tidak mencintai ku, dia mencintai adikku, dia mau di jodohkan dengan ku, karena permintaan kedua orang tuanya, kau tahu kan, aku ini direktur utama di perusahaan Daddy ku, mungkin itu alasan orang tuanya lebih memilih ku untuk menjadi menantunya." Jelas Nathan yang tanpa sadar membagi kesah pada gadis itu.
"Kamu bisa mendapatkan nya asal kau perlakukan dia dengan baik, perlahan cinta nya akan berpindah pada mu." Kata Sachi yang memang selalu bijak.
Kepahitan hidup yang dia jajagi lumayan membuat dirinya dewasa sebelum waktunya.
"Berapa usiamu?" Tanya Nathan.
"Sembilan belas tahun."
"Omongan mu, sudah seperti nenek-nenek saja!" Smirk iblis lagi-lagi tersungging di bibir sensual laki-laki itu.
"Ck!" Decak Sachi sambil menaikkan ujung bibirnya "Kamu bau minuman! Aku tidak menyukainya!" Gerutunya.
Nathan mempererat pelukannya lalu mendusel kan kepala Sachi pada dada bidangnya "Tetap lah seperti ini, aku butuh pelukan mu!" Katanya.
"Kau takkan memakai ku kan? Janji? Biar begini aku masih perawan! Jadi jangan harap bisa macam-macam pada ku!" Ujar Sachi.
"Janji!" Angguk Nathan.
"Besok, aku akan menagih janji mu, kamu berikan aku uang yang banyak setelah aku menemani tidur mu semalaman ini." Tuntut Sachi.
"Baiklah, aku berjanji." Sachi merekam semua kesepakatannya bersama pria itu dengan ponsel miliknya. Bisa saja Nathan berdalih ketika tersadar nanti.
Sachi bergerak-gerak berusaha membetulkan posisinya senyaman mungkin juga melepas sepatu sneaker miliknya dengan kakinya tapi Nathan menekan setiap pergerakannya.
"Diam saja, jangan sampai gerakan mu membangunkan senjata ku." Pekik Nathan.
Sachi menurut lagi "Baik lah." lalu keduanya terlelap satu sama lain, Nathan merasa lengar karena minuman dan Sachi merasa lelah karena memapah tubuh berat Nathan. Atau mungkin dia juga merasakan kedamaian ketika berada dalam dekapan hangat pria itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pagi harinya, udara segar mulai melayang dan kicau burung terdengar merdu di balik rumpun daun yang rindang.
Sementara di balik selimut tebal dua insan rupawan tengah saling memeluk.
Menyadari adanya dekapan hangat seseorang Nathan mengernyit kan dahinya, berusaha eling dari pengaruh Vodka yang dia minum semalam.
Kepalanya Nathan geser ke belakang demi bisa melihat wajah lawan tidurnya, berharap yang dia peluk adalah sang istri cantiknya tapi kenyataan tak sesuai ekspektasi.
Mata Nathan membulat saat menyadari gadis lain yang menemani tidurnya "Hai!" Pekiknya.
"Siapa kau?" Tanya Nathan sambil berjingkrak terkejut hingga Sachi tersentak kaget dan membuka matanya secara cepat. Keduanya duduk berhadap-hadapan di tempat tidur itu.
Nathan memegangi kepalanya "Apa kita melakukan kegiatan intim? Apa kau, ..." Tanyanya sambil mengingat-ingat kembali kejadian malam tadi.
Sachi menggeleng "Tidak, tentu saja tidak, kita hanya berpelukan saja di sini, kau bilang butuh pelukan ku." Sanggah nya.
"Bagus, kalo begitu pergilah, kau sudah tidak di butuhkan lagi!" Usir Nathan.
"Eh, setelah memaksa ku menginap, sekarang kau mengusir ku? Enak saja!" Berang Sachi.
"Lalu, apa lagi? Apa kau berharap aku menikahi mu? Aku sudah beristri!"
"Istri yang tidak mencintai mu, iyakan? Kau bahkan menceritakan nasib malang mu pada ku!" Sachi memalingkan wajahnya sambil bersedekap.
"Apa, ..." Nathan terkejut "Jadi aku mengatakan padanya tentang hubungan ku dengan Kinan?" Batinnya.
Nathan menelan saliva "Apa saja yang kau tahu hah? Apa kau berencana membukanya di depan media?" Tanyanya.
Sachi mulai terpikirkan hal licik lainnya setelah melihat kegusaran pria itu, dia menoleh kembali "Tentu saja tidak, jika kau menepati janji mu padaku!" Katanya sambil tersenyum lebar.
"Apa? Aku tidak pernah merasa berjanji pada mu!" Sanggah Nathan.
Sachi meraih ponsel miliknya kemudian membuka rekaman yang dia tangkap dari kesepakatannya bersama Nathan semalam.
"Kau takkan memakai ku kan? Janji? Biar begini aku masih perawan! Jadi jangan harap bisa macam-macam pada ku..."
"Janji...
"Besok, aku akan menagih janji mu, kamu berikan aku uang yang banyak setelah aku menemani tidur mu semalaman ini."
"Baiklah, aku berjanji...."
Nathan melotot "Jadi kau merekam nya? Apa kau ingin memeras ku?" Sungutnya.
Sachi mengernyit "Lihat, bukan aku yang memeras mu, kau sendiri yang berjanji, ingat, aku bisa saja menyebar kan semua ini ke media, bahwa kita pernah tidur bersama. Lalu hancur lah reputasi mu." Ancamnya. Padahal dirinya takkan pernah melakukan hal gila itu, biar bagaimanapun juga dia sudah bersuami.
"Sekarang bayar upah ku! Lima puluh juta!" Pinta Sachi sambil memainkan tangannya menuntut pria itu.
"Lima puluh juta? Bahkan aku tak memakai mu, kau hanya menemani ku saja, kenapa harus sebanyak itu? Kecuali kalau kau memuaskan junior ku! Baru boleh kamu meminta upah sebanyak itu." Sanggah Nathan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
JANGAN LUPA LIKE YA, JUGA TINGGAL KAN JEJAK KOMENTAR NYA ..... Cukup dengan kata Up, juga boleh....... 🖤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Erna Wati
ingkar janji kan dia sabar sanci/Sleep//Sleep//Sleep//Sleep//Sleep//Sleep/
2024-12-31
0
Mfahrur Raditiya
shaci udah nikah jg ya Thor ?
2024-10-17
0
☠༄༅⃟𝐐🧡ʟᴇɴɢsᴇʀʀ[ᴏɴ-off]
udah... bayar aja bang, 50 juta mah kecil... 🙄🙄🙄
2023-03-12
0