Bapak Abdul Rojak menatap iba kepada gadis yang ada di depannya, bukannya Pak Abdul Rojak tidak tau perlakuan istrinya kepada sang anak, tapi dia memilih diam dan mengalah, dia tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kepada istrinya siapapun pasti curiga dan tidak suka jika tiba-tiba sang suami pulang pulang membawa seorang anak yang tidak bisa menjelaskan asal usul nya.
Selesai makan Rinjani langsung membersihkan ruang meja makan dan membantu pembantunya untuk mencuci piring kotor sebelum masuk ke dalam kamar untuk beristirahat.
Sangat rajin dan tak pernah mengeluh itulah yang membuat pak Abdul Rojak sangat sayang dan perhatian padanya, hal itu membuat Arum anak kandung pak Abdul Rojak semakin membenci dan tidak suka dengan kehadiran Rinjani, terlebih setiap ulang tahunnya Rinjani selalu mendapat kan kado yang istimewa dari Ayahnya, sedangkan Arum merasa hadiah ulang tahun untuk nya tidak begitu istimewa, hal itu membuat Arum sering kali iri, merampas dan meminta hadiah dari Ayah nya dan Rinjani tak pernah protes ataupun menolak selalu saja dia berikan tanpa merasa sakit hati.
Bagi Rinjani sudah mendapatkan kasih sayang dan di ijinkan menjadi bagian dari keluarga itu sudah membuat nya sangat senang dan bahagia.
Menginjak usia 17 thn Rinjani dan Arum yang memiliki kelahiran yang sama mendapatkan hadiah spesial dan istimewa dari ibu dan Ayah.
Arum sangat bahagia ketika Ayahnya membelikan sebuah kalung liontin yang sangat indah dan tentunya harganya sangat mahal belum lagi sang ibu yang juga memberikan kado hadiah ulang tahun berupa mobil yang sangat cantik sedangkan Rinjani tidak mendapatkan apapun.
Malam itu pintu kamar Rinjani di ketuk orang dari luar.
"Tok...tok..tok..!"Rinjani apa Ayah boleh masuk."
"Masuklah, Ayah! pintu tidak di kunci."
Bapak Abdul Rojak segera masuk dan langsung menutup pintu dan menguncinya, melihat Ayah nya langsung mengunci pintu Rinjani mengeryitkan dahinya.
"Kenapa pintunya di kunci Ayah?"
"Ada yang ingin Ayah bicarakan padamu Nak, dan Ayah tidak ingin ada orang lain yang tau."
"Ayah, mau bicara apa?
"Kemarilah, Nak! duduk di depan Ayah sini!"
Rinjani segera duduk di depan Ayahnya, Pak Rojak segera mengeluarkan sebuah kotak kecil dari balik bajunya.
"Ini, hadiah ulang tahun mu Nak."
"Apa, ini Ayah?"
"Bukalah."
Dengan hati penuh tanda tanya Rinjani segera membuka kotak kecil yang di berikan Ayahnya kepada nya. Mata Rinjani segera berbinar ketika melihat sebuah isi yang ada di dalam kotak itu.
"Kalung liontin bermutiara biru, indah sekali Ayah, pasti sangat mahal."
"Ayah, tidak membeli, jadi Ayah tidak tau ini milikmu yang sudah ada sejak kamu masih bayi, kamu pakai dan simpan, pesan Ayah jangan berikan kalung ini pada siapapun agar tidak terlalu mencolok kamu pakai tapi harus tertutup baju jangan sampai terlihat siapapun."
"Baik, Ayah!"
"Ya, sudah pakailah dan ingat jaga baik baik jangan sampai jatuh ke tangan orang lain, Ayah pergi dulu."
****
Esok harinya, Arum sudah bersiap berangkat sekolah dengan mobil barunya.
"Ayah...Ibu..!" Arum berangkat sekolah dulu ya."
"Arum, tunggu Nak!"
"Ada apa, Yah?"
"Kamu, ajak bareng adikmu?"
"Aduh, Ayah! kenapa harus ikut mobil baruku sih."
"Dia kan adikmu, kasian kalau harus nunggu angkutan."
"Ngak mau! biarin saja atau Ayah suru dia Naik taksi asal jangan naik Mobil ku."
"Arum..!"
"Sudahlah, Ayah! Rinjani ngak papa kok naik mobil angkutan."
"Ya, sudah, kamu yang sabar ya Nak, Nanti kalau Ayah punya uang lebih Ayah belikan mobil juga untuk mu."
"Tidak usah, Ayah, Rinjani suka kok Naik Bis. ya sudah Rinjani berangkat dulu ya, Yah."
Arum, melenggang dengan wajah ceria, karena akan menggunakan mobil baru.
"Smoga saja, Rinjani ngak dapat Bis angkutan trus datang terlambat dan dapat hukuman pasti itu akan sangat seru."Gumam Arum dalam hati.
Rinjani yang menunggu Bis angkutan akhirnya datang juga, pada mulanya Bis itu melaju biasa saja akan tetapi pada detik berikutnya Bis itu harus berhenti mendadak lantaran di depan terpampang pohon besar yang tumbang dan menghadang jalan, semua penumpang berkeluh kesah karena akan terlambat ke tempat masing-masing, begitu juga dengan Rinjani, dia begitu gusar ikut turun melihat para penumpang pria berusaha menyingkirkan pohon besar yang menghalangi jalan, tapi usaha mereka sia sia pohon itu tak sedikit pun bergeser atau bergerak hampir 20 Orang pria tak ada yang mampu akhirnya para penumpang wanita pun ikut membantu.
Karena tidak memiliki tempat untuk menyentuh dan mengeser pohon akhirnya Rinjani hanya berdiri sebagai penonton. Melihat hal itu berteriak lah seorang wanita tua kepada Rinjani.
"Hei..., sini kau !"teriakkan wanita tua yang cukup keras membuat para penumpang yang berusaha menyingkirkan pohon besar menghentikan kegiatan nya.
"Ayo, bantu angkat jangan diam saja kami bersusah payah kamu malah enak enakan saja."
"Huuuuuuu...!" cepat angkat ledek beberapa penumpang, ayo kita minggir istirahat dulu biarkan dia yang mengangkat sendiri biar tau rasa,"Sungut beberapa orang yang penumpang yang kesal.
Dengan gugup Rinjani pun akhirnya maju, meskipun apa yang akan dia lakukan pasti sia sia. Rinjani tidak menyadari jika dirinya sedang di perhatikan seorang pemuda merasa iba dan kasian laki-laki itu hendak membantu akan tetapi di larang oleh penumpang lain dengan menggenggam tangan pemuda itu.
Rinjani mulai berusaha mengangkat kayu akan tetapi hasilnya nihil, kayu itu tak juga mau bergerak. dua kali mencoba Rinjani mulai menyerah dan hendak pergi tapi lagi-lagi di cegah dan di teriakin para penumpang lain,
"Ayo, angkat lagi, masak cuma dua kali kita sudah berkali-kali nih,"
Mata Rinjani mulai berkaca-kaca, diusapnya peluh keringat yang membasahi pipinya dan tanpa sadar tangan Rinjani menyentuh kalung liontin bermata biru.
Dengan perasaan sedih kembali dia berusaha
mengangkat kayu besar yang menghadang jalan, tapi kali ini Rinjani merasa aneh kayu yang tadinya sangat berat tiba-tiba berubah menjadi sangat ringan seringan kapas, semua orang yang ada di sana pada tertegun dan takjub. Rinjani sendiri tak mengerti kenapa Kayu yang tadinya berat bisa berubah menjadi ringan.Sorak sorai dari para penumpang angkutan pun ramai terdengar.
"Ayo, cepat Naik biar kalian cepat sampai."
Semua penumpang berbondong-bondong naik kembali ke dalam Bis, sedangkan Rinjani masih tidak percaya dengan apa yang terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
anggita
👏oke
2022-06-14
0
Lady Meilina (Ig:lady_meilina)
wah itu kekuatan apa yg ada di liontinnya y thor
2022-06-09
0
Elisabeth Ratna Susanti
suka 😍
2022-04-15
0