Dua bulan ini Utami tidak mengalami menstruasi. Dia tidak tahu apakah sedang hamil, tidak ada tanda-tanda mual seperti wanita hamil pada umumnya. Dia pikir ini hanyalah terlambat biasa.
"Mas, aku sudah dua bulan ini gak haid," adu Utami.
"Hah, apa kamu hamil?" tanya Dimas, wajahnya terlihat sumringah bahagia.
"Belum tahu, aku juga belum cek," kata Utami ragu.
"Kita ke dokter, ya?" ajak Dimas.
"Boleh juga, Mas," sahut Utami setuju.
"Baiklah nanti malam kita coba periksa."
Dimas mengecup Utami sangat mesra, Utami membalas dengan lebih panas. Dimas merasa kaget dengan tingkah Utami yang tidak biasa.
Wanita itu sangat bernafsu, tak seperti biasa malu-malu menunggu suami yang meminta. Kali ini dia yang memulainya.
"Apa ini Sayang?" Dimas heran, Utami mulai menggerayangi tubuhnya.
"Mas diam saja," bisik Utami nakak.
Setelah menikah Utami mulai menonton film dewasa, dia belajar bagaimana cara menyenangkan suami, dengan mencoba beberapa gaya. Selama ini mereka selalu monoton, dia ingin mencoba sesuatu yang lain.
Dimas tersenyum melihat aksi liar sang istri, entah apa yang dipikirkannya, tapi dia sangat menikmati. Berkali-kali mencapai kenikmatan, mereka terkulai lemas di ranjang.
"Kamu kok jadi pinter gini sih sekarang?" bisik Dimas sambil terengah, Utami tersipu malu.
"Belajar, biar Mas makin cinta," bisik Utami.
"Sudah mulai nakal kamu sekarang, ya." Dimas mencubit gemas pipi istrinya.
"Tapi Mas suka 'kan?" goda Utami.
"Enak Sayang, nanti coba gaya yang lain lagi ya,"
Mereka berdua tertawa, Dimas menggelitik pinggang Utami, membuatnya tertawa kegelian. Akhirnya keduanya tertidur karena kelelahan.
***
Malam hari mereka pergi ke dokter kandungan di salah satu rumah sakit swasta. Setelah melakukan pendaftaran, mereka mengantri untuk cek tensi darah, dan timbang berat badan.
"Ibu Utami!" panggil suster.
Utami berdiri mendekati suster yang memanggil namanya.
"Mau ke dokter apa, Buk?" tanya suster ramah.
"Dokter kandungan, Dokter Marcel," jawab Utami.
"Kita tensi dan timbang badan dulu ya, Buk. Tanggal terakhir haid masih ingat, Buk?" tanyanya lagi.
Utami menyebutkan hari terakhir dia haid, setelah ditimbang dan cek tensi dia kembali mengantri untuk diperiksa oleh dokter Marcel.
Beberapa saat berlalu, akhirnya nama Utami di panggil. Mereka masuk ke ruangan dokter Marcel untuk diperiksa. Setelah berbincang sebentar menanyakan tentang keluhan, dokter Marcel menyuruh Utami berbaring agar bisa di USG untuk memastikan apa benar dia hamil.
"Permisi ya, Buk. Bapak boleh ikut lihat di sini."
Dokter mulai meletakkan alat USG di perut Utami, sebelumnya suster mengoleskan gel dingin di perut wanita itu. Dimas juga ikut menemani di sisi Utami.
" ini sudah terlihat ada kantung janin, ya," kata dokter.
"Jadi Dok, apa beneran saya sedang hamil?" tanya Utami memastikan.
"Iya, Ibu sedang hamil, selamat ya, Bu, Pak," ucapnya.
Tak terasa air mata Utami meleleh, bahagia dan haru menjadi satu. Dimas meremas tangan istrinya erat, sudut bibirnya tersenyum bahagia.
"Baik ini sudah positif hamil, ya, jadi karena masih di trimester pertama Ibu harus berhati-hati karena ini masih di usia rawan," jelas sang dokter, mereka mendengarkan dengan seksama.
Dokter mengambil foto hasil USG untuk diberikan pada Utami, lalu mempersilahkan mereka kembali ke tempat duduk.
"Saya akan resepkan vitamin,dan anti mual, ya. Nanti jangan lupa minum susu khusus yang saya resepkan." Dokter Marcel mulai menuliskan resep.
"Bulan depan jangan lupa kontrol ulang, kita mau lihat perkembangan janinnya."
Setelah menerima resep dari dokter, Dimas segera menebus obat dan melakukan pembayaran di kasir.
Mereka sudah tak sabar ingin memberitahu kedua orang tuanya. Ini adalah cucu pertama di keluarga Utami, dan cucu ke tiga di keluarga Dimas.
Dimas memeluk Utami, mengecup keningnya dengan mesra. Dia bahagia akan menjadi seorang ayah.
"Terimakasih Sayang, ini hadiah terbaik untukku," bisik Dimas.
"Terimakasihnya sama Allah dong," jawab Utami sambil tersenyum.
"Iya Sayang, kamu jangan capek-capek dulu, ya, ingat apa pesan dokter tadi."
Utami mengangguk, Dimas menghidupkan mesin mobil dan membawa istrinya pulang ke rumah. Sesampainya di rumah Utami langsung menghubungi ibunya, memberitahukan kabar bahagia ini.
Orang tua Utami sangat bahagia mendengar kabar ini. Sederet pesan dan larangan langsung meluncur dari bibirnya, Utami tersenyum mendengarnya. Dimas juga mengabari orang tuanya, mereka juga sangat bahagia mendengarnya.
Kebahagiaan keluarga ini semakin komplit. Allah sangat baik Utami bersyukur, dan Dimas juga semakin memanjakan istrinya.
Hidup Utami benar-benar sempurna, punya suami yang baik, keluarga yang sayang dan sebentar lagi buah hati mereka akan hadir menambah kebahagiaan.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Katlyin Ilona
hot panas panas 🤭
2020-07-16
1
En Endri Yanti
bagus,,
2020-07-12
2